Claim Missing Document
Check
Articles

Pola Aktivitas pada Ruang Publik Taman Trunojoyo Malang Adisty Yoeliandri Putri; Jenny Ernawati; Subhan Ramdlani
Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 5, No 4 (2017)
Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (883.098 KB)

Abstract

Ruang publik kota merupakan salah satu fenomena unik pada suatu kawasan kota.Sebagi ruang publik di Kota Malang, Taman Trunojoyo dituntut mampu mewadahiberbagai macam aktivitas bermain dan belajar. Dengan metode deskriptif kualitatif,penelitian ini bertujuan mengidentifikasi pola aktifitas pada pemanfaatan ruangpublik Taman Trunojoyo Malang. Pola aktivitas tersebut dipengaruhi oleh systemsetting yang ada. Metode observasi yang digunakan adalah teknik placed-centeredmapping untuk mengetahui pola aktivitas yang terjadi. Observasi dilakukan padasiang dan sore hari pada hari kerja dan hari libur. Hasil penelitian ini menunjukkanbahwa tata lingkungan fisik pada Taman Trunojoyo mempengaruhi terjadinya polaaktivitas pada pemanfaatan ruang Taman Trunojoyo.Kata kunci: pola aktivitas, pemanfaatan ruang, placed-centered mapping sistemsetting
Visual Quality of Tunjungan District in Surabaya Reza Hidayatullah; Jenny Ernawati
Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 6, No 4 (2018)
Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

A lot of changes happened to the architecture and urban design of heritage district that influence community’s experience and responses. Tunjungan street is one of heritage district that connects northern and southern area of Surabaya. The importance of this heritage district’s location raises a crucial question about the visual quality that created,as this heritage district is one of the Surabaya city’s main face. This research measured people’s preferences on heritage district’s visual quality in Tunjungan street. Using linear-numeric semantic differential and 22 variables, and also human scale photos of the district as a stimuli. The result show that existing corridor indicates early integration in architectural style between new building and the old one, unharmonious setback, uses reflective material, and also moderate transparency level. There were three main factorsof Tunjungan district’s visual quality resulted from this research: Attractiveness, Continuity, and Movements. The most influential factor in the process of creating visual quality is Attractiveness, followed by Continuity, and Movement.Keywords: Visual quality, Heritage district, Tunjungan street, People’s preference
Kawasan Wisata Waduk Selorejo (Penataan Berdasarkan Evaluasi Masyarakat) Aisyah Ridha Rahmawati; Jenny Ernawati; Haru Agus Razziati
Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 3, No 4 (2015)
Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kawasan wisata Waduk Selorejo merupakan kawasan wisata yang memiliki daya tarik panorama alam yang unik, karena terdiri dari alam darat dan perairan. Tetapi, saat ini grafik jumlah pengunjung yang datang ke kawasan wisata Waduk Selorejo semakin menurun. Selain itu. terdapat banyak permasalahan pada penataan lingkungan fisik di kawasan wisata Waduk Selorejo. Penurunan jumlah pengunjung dapat disebabkan oleh penataan kawasan wisata Waduk Selorejo yang tidak tertata dengan baik dan menarik. Persepsi masyarakat terhadap lingkungannya memiliki peranan penting dalam pengembangan kawasan wisata. Sehingga diperlukan kajian evaluasi masyarakat terhadap penataan kawasan wisata Waduk Selorejo. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui bagaimana evaluasi masyarakat terhadap penataan kawasan wisata Waduk Selorejo saat ini dan bagaimana rekomendasi penataan untuk meningkatkan kualitas kawasan wisata Waduk Selorejo. Metode penelitian yang digunakan adalah metode campuran dengan pendekatan deskriptif. Metode kulitatif dengan menggambarkan kondisi eksisting kawasan, sedangkan kuantitatif dengan teknik kuesioner yang dianalisis menggunakan mean score. Pemilihan sampel menggunakan teknik accidental sampling dengan perhitungan rumus Slovin. Hasil studi yang diperoleh menunjukkan bahwa secara garis besar evaluasi masyarakat terhadap penataan kawasan wisata Waduk Selorejo bernilai negatif sehingga diberikan rekomendasi penataan untuk meningkatkan kualitas kawasan.Kata kunci: penataan, kawasan wisata, evaluasi
Kualitas Walkability pada Koridor Jalan Kayu Aya Seminyak Bali Cynthia Luna Kanadeva; Jenny Ernawati
Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 5, No 4 (2017)
Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (666.921 KB)

Abstract

Bagi suatu kawasan wisata dengan fungsi-fungsi penunjang berdekatan didalamnya,moda transportasi non-motorized yang paling efisien dan mudah diakses olehmasyarakat ialah berjalan kaki. Guna mendukung kegiatan berwisata pada kawasantersebut, wisatawan membutuhkan kualitas berjalan yang baik (walkability). Jl. KayuAya yang memiliki karakter koridor jalan dengan fungsi perdagangan dan jasa dikawasan wisata Seminyak memiliki potensi dan masalah terkait kualitas walkabilitytersebut. Tujuan dilakukan penelitian ini adalah guna mengetahui kualitas walkabilitypada koridor jalan Kayu Aya Seminyak beserta pengaruh dari kualitas walkabilityterhadap preferensi berjalan masyarakat di koridor jalan tersebut. Penelitian inimelibatkan 180 responden sebagai sampel. Metode penelitian yang digunakan ialahmetode deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Untuk mengetahui pengaruh kualitaswalkability terhadap preferensi berjalan masyarakat dilakukan analisis data statistikregresi. Hasil yang didapatkan adalah kualitas walkability di koridor Jalan Kayu Ayamenunjukkan hasil bervariasi mulai dari kualitas rendah hingga tinggi. Kualitastersebut turut mempengaruhi preferensi berjalan masyarakat dalam beberapa faktorseperti estetika street furniture, rest spot area, daya tarik aspek sosial, amenities koridorjalan wisata, keamanan pejalan kaki, penanda jalan dan fasilitas penyeberangan.Kata kunci: Walkability, koridor jalan, pedestrian way, preferensi
Sistem Seting Dan Sistem Aktivitas Pada Kampung Nelayan Tambakrejo (Tamban) Kabupaten Malang Kukuh Alfandhi Kurniawan; Jenny Ernawati; Lisa Dwi Wulandari
Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 2, No 2 (2014)
Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (761.172 KB)

Abstract

Indonesia merupakan Negara kepulauan yang sebagian besar nenek moyang bekerja sebagai nelayan. Tetapi kenyataannya belakangan ini permukiman nelayan kurang tertata dan diperhatikan. Ada juga beberapa permukiman yang rawan akan bencana alam seperti ombak pasang, tsunami, dan banjir, salah satunya adalah Kampung Nelayan Tambakrejo. Hal itu juga yang menyebabkan adanya wacana relokasi ke tempat yang baru. Maka dari itu perlu adanya penelitian tentang sistem seting dan aktivitas pada Kampung Nelayan Tambakrejo supaya nantinya bisa menjadi masukan rencana desain pada relokasi. Dengan menggunakan metode kualitatif dengan survei lapangan, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sistem seting dan sistem aktivitas Kampung Nelayan Tambakrejo. Pada pesisir pantai Tambakrejo terdapat berbagai macam seting dan aktivitas yang dilakukan oleh penduduk maupun pengunjung. Berdasarkan analisis yang dilakukan, didapatkan hasil bahwa ada beberapa sistem seting yang harus dimasukan dalam rencana relokasi Kampung Nelayan Tambakrejo, tetapi ada pula yang sebaiknya tetap berada pada kawasan eksisting Kampung Nelayan Tambakrejo.Kata kunci: permukiman nelayan, sistem seting, sistem aktivitas, relokasi
Tingkat Kenyamanan Desain Interior pada Perpustakaan (Studi Kasus : Perpustakaan Umum Kota Tuban, Jawa Timur) Imroatin Nurillah; Chairil Budiarto Amiuza; Jenny Ernawati
Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 5, No 3 (2017)
Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (779.328 KB)

Abstract

Perpustakaan Umum Kota Tuban membutuhkan peningkatan kualitas kenyamanan interior khususnya pada aspek tata ruang, pencahayaan, pewarnaan dan sirkulasi. Studi ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan teknik penelitian survey tingkat kenyamanan pengguna terhadap desain interior di perpustakaan. Metode penelitian yang digunakan merupakan metode campuran (mixed), yaitu penggunaan metode kualitatif dalam menjelaskan kondisi eksisting objek observasi dan metode kuantitatif dalam pengambilan data persepsi pengguna perpustakaan malalui teknik survey. Analisis yang dilakukan merupakan analisis dari hasil pengamatan lapangan, analisis data kuantitatif dari survey kuisioner dan analisis dengan standar yang ada. Hasil studi ini menarik kesimpulan bahwa pada elemen tata ruang pengguna merasa masih tidak nyaman hingga penulis memberikan beberapa masukan untuk mengatasi hal ini. Pada pewarnaan ruang di beberapa ruang sudah memenuhi kenyamanan pengguna. Sedangkan pada pencahayaan alami maupun buatan dinyatakan sudah nyaman dan mampu memenuhi kebutuhan pengguna. Sirkulasi ruang masih berada pada tingkat kenyamanan antara nyaman-tidak nyaman sehingga perlu adanya perbaikan. Dengan temuan hasil penelitian tersebut diharapkan dapat memberikan masukan kepada pengelola Perpustakaan khususnya dalam mendesain interior untuk meningkatkan kualitas layanan.Kata kunci: Desain interior perpustakaan, tingkat kenyamanan pengguna.
Kampung Akuarium: Keterkaitan antara Partisipasi Warga dengan Pembentukan Ruang Sosial pada Kampung Abidzar Al Ghifari; Jenny Ernawati
Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 8, No 2 (2020)
Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji proses terbentuknya ruang sosial di Kampung Akuarium oleh partisipasi warga dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Pendekatan ini dipilih untuk menelusuri proses partisipasi yang terjadi sejak sebelum kampung ini digusur pada tahun 2016. Partisipasi warga terwujud dalam bentuk aktivitas sosial yang dilakukan oleh subjek. Aktivitas ini dilakukan sebagai bentuk keikutsertaan warga dalam membentuk ruang sosial. Temuan penelitian menunjukkan bahwa partisipasi yang terjadi di Kampung Akuarium adalah partisipasi yang sifatnya kontinu. Artinya, aktivitas yang dilakukan oleh warga ikut membentuk struktur ruang kampung secara keseluruhan. Temuan ini juga menunjukkan bahwa struktur ruang kampung terbentuk secara organik sebagai manifestasi dari aktivitas warganya. Kemudian, korelasi antara partisipasi dengan ruang sosial adalah korelasi timbal-balik yang melibatkan unsur subjek, aktivitas, dan ruang. Ketiga unsur ini saling mempengaruhi satu sama lain sehingga tanpa adanya salah satu unsur maka struktur ruang kampung tidak akan terbentuk. Partisipasi yang terjadi terbagi menjadi dua jenis: Partisipasi Pembangunan dan Partisipasi Pemanfaatan. Artinya, aktivitas warga dapat membentuk struktur ruang yang baru atau dapat memanfaatkan ruang yang telah ada. Penelitian ini menunjukkan bahwa pendekatan penataan pada Kampung Akuarium tidak dapat dilakukan secara top-down mengingat sifat organik dari struktur ruang Kampung Akuarium.   Kata kunci: partisipasi, aktivitas, ruang sosial, warga,
Walkability Jalur Pedestrian by Design di Area Kampus Universitas Brawijaya Malang Antonio Heltra Pradana; Jenny Ernawati; Indyah Martiningrum
Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 5, No 1 (2017)
Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1081.312 KB)

Abstract

Kampus Universitas Brawijaya telah mencanangkan diri menuju Green Campus. Salah satu poin penting dalam penataan berbasis Green Campus ialah kualitas jalur pejalan kaki. Kedekatan kampus dengan lingkungan permukiman dan rumah kos di area barat kampus UB menyebabkan banyak aktivitas berjalan kaki tetapi. Kondisi ini tidak diimbangi adanya jalur pejalan kaki dengan kualitas yang baik. Aspek walkability kemudian digunakan untuk mengukur tingkat kualitas sirkulasi jalur pejalan kaki. Aspek kenyamanan, keamanan, dan kemenerusan jalur merupakan pendekatan yang diambil untuk mengkaji aspek walkability ini. Penelitian dilakukan dengan metode observasi dan kuisioner. Observasi dilakukan pada lokasi amatan yang memiliki keterhubungan antara gerbang masuk (origin) di area barat dengan lingkungan fakultas (destination). Kuisioner disebar pada 90 mahasiswa untuk mendapatkan tanggapan terhadap aspek walkability. Data yang didapat kemudian dianalisa menggunakan metode deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Hasil yang didapatkan yaitu jalur pejalan kaki di area barat kampus UB sudah cukup baik. Walkability pada jalur pejalan kaki masih bisa ditingkatkan kualitasnya terutama pada aspek kenyamanan.Kata kunci: Walkability, Kenyamanan, Keamanan, Kemenerusan
Tata Ruang Hunian Pengrajin Akar Jati Desa Tempellemahbang Kabupaten Blora WENTI HIDAYAH NUR SYADZA; Jenny Ernawati
Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 6, No 3 (2018)
Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tempellemahbang village is one of the villages which produce teak root craft in Blora town. In 2008 Tempellemahbang community realized that the teak root as one of material that has high artistic value if processed properly, with the increasing demand of teak root craft, many people were interested to become teak root craftsmen. In the residential of teak root craftsman there is a change of occupancy dwelling either macro, meso and micro that is associated with the typology of residential space. The purpose of this study is to determine the layout of the home teak root craftsmen in accordance with the activities of craftsmen and related factors to be the basis of the concept of settlement arrangement of craftsmen. The research method used is descriptive- qualitative with field data collection is done by observation method and observation of observated object. The results obtained by the analysis of spatial layout based on community activities related elements of nature, network, society, man and shells are divided into macro, meso and micro of residential spatial . The macro pattern of settlements formed based on the natural structure commonly called the organic pattern. Macro spatial residential contained in this research is the discovery of irregular path patterns on the settlement. In the micro occupancy is divided into two typologies there is typology of mixed space (production room is in the one building with residence) and the typology of separate spaces (production room is in the different buildings with residence).
Kualitas Kawasan Wisata Bunga Sidomulyo Kota Batu Berdasarkan Preferensi Masyarakat Adelia Ayu Astrini; Jenny Ernawati; Sigmawan Tri Pamungkas
Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 4, No 2 (2016)
Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sejak dicanangkan sebagai kota wisata, Kota Batu terus mengembangkan potensiwisatanya terutama pada aspek agrowisata. Subsektor pertanian seperti bunga potongdan bunga hias menjadi potensi wisata yang kini mulai dimanfaatkan oleh petanisetempat. Melihat fenomena ini, Pemerintah Kota Batu menyusun Rencana IndukPengembangan Desa Wisata yang memuat rencana pengembangan desa-desa denganpotensi wisata tinggi di Kota Batu menjadi desa wisata. Hal ini dijadikan sebagai bahanpenelitian mengenai preferensi masyarakat akan pengembangan desa wisata kedepannya. Penelitian ini berlokasi di Desa Sidomulyo, yang telah dikenal sebagaikawasan wisata bunga namun belum banyak dikenal oleh wisatawan. Dengan menelitikualitas kawasan sesuai preferensi masyarakat, yang meliputi petani lokal danpengunjung lokasi studi, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kebutuhan dankeinginan masyarakat mengenai desa wisata. Pengukuran preferensi dilakukan denganalat kuesioner menggunakan Skala Likert, dan dianalisis menggunakan weighted meanscore. Pernyataan kuesioner berdasarkan aspek pembentuk pariwisata yaitu attraction,facilities, transportation, infrastructure dan hospitality. Hasil pengukuran preferensimenunjukkan penilaian kualitas yang berbeda-beda menurut tiap kelompok responden,yang kemudian dikelompokkan menjadi nilai positif dan negatif, sehingga dapatdiketahui aspek mana yang paling membutuhkan perbaikan sesuai kebutuhankelompok pengguna kawasannya.Kata kunci: preferensi, wisata bunga, kualitas kawasan