Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

The Training of Hatching Egg Skills as an Effort to Provide Kampong Chicken Seeds at Farmer Groups in Loa Village, Paseh District, Bandung Regency: Pelatihan Keterampilan Penetasan Sebagai Upaya Penyediaan Bibit Ayam Kampung Pada Kelompok Tani Di Desa Loa, Kecamatan Paseh Kabupaten Bandung Sujana, Endang; Widjadtuti, Tuti; Setiawan, Iwan; Tanwiriah, Wiwin; Garnida, Dani; Asmara, Indrawati Yudha
Mattawang: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 2 (2021)
Publisher : Yayasan Ahmar Cendekia Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (601.397 KB) | DOI: 10.35877/454RI.mattawang335

Abstract

Loa Village is one of the villages located in Paseh District, Majalaya, Bandung Regency. Loa Village has potential to be developed, in the field of animal husbandry. Many of the resident raising the chicken and duck in groups, but still use the traditional method, which is naturally hatching eggs by the hen so that it is difficult to get Kampong chicken seeds. With the village profile as above, we are challenged to provide the knowledge and techniques of raising Kampong chickens to Loa Village public, especially to farmer group members, through the virtual KKN-PPMD Padjadjaran University. The purpose of this activity is to increase the knowledge and skills of breeders in raising chickens, hatching eggs, composing the rations, processing chicken products and increasing the production of day old chicks. Apparently, the enthusiasm of the participants to gain knowledge and skills in raising Kampong chicken was quite high. Knowledge of the participants regarding the management of chickens, the preparation of rations are still lacking, but the enthusiasm of farmers to learn all the knowledge about raising Kampong chickens is very good, so that this activity can increase knowledge about how to hatch eggs and skills to operate the incubator and have a great passion for the business of Kampong chickens. Abstrak Desa Loa merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Paseh, Majalaya Kabupaten Bandung. Desa Loa memiliki potensi yang harus dikembangkan, salah satunya yaitu potensi di bidang peternakan. Banyak dari penduduknya yang merupakan kelompok peternak ayam dan entok, tetapi masih menggunakan cara trasional yaitu menetaskan telur secara alami oleh induk sehingga sulit mendapatkan bibit ayam kampung. Melihat profil desa seperti di atas, maka kami tertantang untuk memberikan pengetahuan tehnik beternak ayam kampung kepada para anggota kelompok tani melalui Kegiatan KKN-PPMD virtual universitas Padjadjaran kepada masyarakat Desa Loa khususnya kepada kelompok peternak. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peternak dalam budidaya beternak ayam, menetaskan telur, menyusun ransum, dan pengolahan hasil ternak ayam serta meningkatkan produksi anak ayam untuk bibit. Dari kegiatan ini antusiasme peserta untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan usaha budidaya beternak aym lokal cukup tinggi. Wawasan peserta mengenai tatalaksana pemeliharaan ayam, serta penyusunan ransum masih sangat kurang, tetapi animo peternak sangat baik untuk belajar semua pengetahuan tentang budidaya beternak ayam lokal, sehingga kegiatan ini dapat meningkatkan pengetahuan mengenai cara-cara menetaskan telur dan keterampilan mengoperasikan cara menetaskan telur dengan mesin tetas dan semangat untuk usaha beternak ayam kampung.
The Training of Hatching Egg Skills as an Effort to Provide Kampong Chicken Seeds at Farmer Groups in Loa Village, Paseh District, Bandung Regency: Pelatihan Keterampilan Penetasan Sebagai Upaya Penyediaan Bibit Ayam Kampung Pada Kelompok Tani Di Desa Loa, Kecamatan Paseh Kabupaten Bandung Endang Sujana; Tuti Widjadtuti; Iwan Setiawan; Wiwin Tanwiriah; Dani Garnida; Indrawati Yudha Asmara
Mattawang: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 2 (2021)
Publisher : Yayasan Ahmar Cendekia Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (601.397 KB) | DOI: 10.35877/454RI.mattawang335

Abstract

Loa Village is one of the villages located in Paseh District, Majalaya, Bandung Regency. Loa Village has potential to be developed, in the field of animal husbandry. Many of the resident raising the chicken and duck in groups, but still use the traditional method, which is naturally hatching eggs by the hen so that it is difficult to get Kampong chicken seeds. With the village profile as above, we are challenged to provide the knowledge and techniques of raising Kampong chickens to Loa Village public, especially to farmer group members, through the virtual KKN-PPMD Padjadjaran University. The purpose of this activity is to increase the knowledge and skills of breeders in raising chickens, hatching eggs, composing the rations, processing chicken products and increasing the production of day old chicks. Apparently, the enthusiasm of the participants to gain knowledge and skills in raising Kampong chicken was quite high. Knowledge of the participants regarding the management of chickens, the preparation of rations are still lacking, but the enthusiasm of farmers to learn all the knowledge about raising Kampong chickens is very good, so that this activity can increase knowledge about how to hatch eggs and skills to operate the incubator and have a great passion for the business of Kampong chickens. Abstrak Desa Loa merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Paseh, Majalaya Kabupaten Bandung. Desa Loa memiliki potensi yang harus dikembangkan, salah satunya yaitu potensi di bidang peternakan. Banyak dari penduduknya yang merupakan kelompok peternak ayam dan entok, tetapi masih menggunakan cara trasional yaitu menetaskan telur secara alami oleh induk sehingga sulit mendapatkan bibit ayam kampung. Melihat profil desa seperti di atas, maka kami tertantang untuk memberikan pengetahuan tehnik beternak ayam kampung kepada para anggota kelompok tani melalui Kegiatan KKN-PPMD virtual universitas Padjadjaran kepada masyarakat Desa Loa khususnya kepada kelompok peternak. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peternak dalam budidaya beternak ayam, menetaskan telur, menyusun ransum, dan pengolahan hasil ternak ayam serta meningkatkan produksi anak ayam untuk bibit. Dari kegiatan ini antusiasme peserta untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan usaha budidaya beternak aym lokal cukup tinggi. Wawasan peserta mengenai tatalaksana pemeliharaan ayam, serta penyusunan ransum masih sangat kurang, tetapi animo peternak sangat baik untuk belajar semua pengetahuan tentang budidaya beternak ayam lokal, sehingga kegiatan ini dapat meningkatkan pengetahuan mengenai cara-cara menetaskan telur dan keterampilan mengoperasikan cara menetaskan telur dengan mesin tetas dan semangat untuk usaha beternak ayam kampung.
PENGARUH IMBANGAN ENERGI PROTEIN RANSUM DAN TINGKAT KEPADATAN DALAM KANDANG TERHADAP PERFORMAN PUYUH (Coturnix coturnix japonica) PERIODE PERTUMBUHAN Dani Garnida
Bionatura Vol 4, No 1 (2002): Bionatura Maret 2002
Publisher : Direktorat Sumber Daya Akademik dan Perpustakaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (117.674 KB)

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh imbangan energi proteinransum dan tingkat kepadatan dalam kandang terhadap performan puyuh(Coturnix coturnix japonica) periode pertumbuhan (grower). Puyuh yangdigunakan sebanyak 216 ekor puyuh betina berumur 21 hari, dipelihara selama 5minggu. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap pola faktorial 3 x 3dan diulang sebanyak 3 kali. Faktor pertama terdiri atas tiga taraf imbanganenergi protein yaitu 108 (2600 kkal/kg-24 %), 119 (2850 kkal/kg-24 %) dan 129(3100 kkal/kg-24 %), serta faktor kedua adalah tingkat kepadatan dalamkandang yaitu 6, 8 , 10 ekor per 1200 cm2. Peubah yang diamati meliputikonsumsi ransum, pertambahan bobot badan, dan konversi ransum. Hasilpenelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat interaksi antara imbangan energiprotein ransum dengan tingkat kepadatan puyuh dalam kandang terhadappeubah yang diamati, namun ransum dengan imbangan energi protein ransum2850 kkal/kg : 24 % serta kepadatan puyuh dalam kandang 10 ekor per 1200cm2 menghasilkan performan yang optimal pada puyuh periode pertumbuhan.Kata kunci : Imbangan energi protein, kepadatan kandang, performan pertumbuhan, puyuh
PRODUKTIVITAS AYAM BURAS HASIL SELEKSI BERDASARKAN PENGETAHUAN LOKAL PETERNAK Marina Sulistyati; Kundrat Hidayat; Dani Garnida
Bionatura Vol 3, No 1 (2001): Bionatura Maret 2001
Publisher : Direktorat Sumber Daya Akademik dan Perpustakaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (98.899 KB)

Abstract

Penggalian potensi ayam buras (kampung) menjadi semakin penting pada kondisikrisis ekonomi seperti sekarang. Hal tersebut menyebabkan kita perlu menengokpotensi yang secara sosial diterima, secara ekonomi terjangkau dan secarateknologis mulai dikembangkan dan mudah diterapkan. Namun di pihak laintingkat produktivitasnya masih rendah karena sistem pemeliharaan danseleksinya yang kurang berkembang. Sistem pengetahuan lokal cara seleksi padamasyarakat pedesaan sebenarnya ada hanya kurang mendapat perhatian danminat para akademisi seperti pengetahuan Catur Rangga yang belum banyakdielaborasi. Tujuan dari penelitian ini adalah: a) Untuk menganalisis produktivitasayam buras hasil seleksi; b) Untuk menganalisis pengetahuan lokal peternakmengenai ayam buras; c) Untuk menganalisis hubungan antara produktivitasayam buras hasil seleksi dengan pengetahuan lokal peternak. Metode yangdigunakan dalam penelitian ini studi kasus dengan teknik PRA (Praticipation RuralAppraisal) partisipasi anggota kelompok melalui pola FGD (Focus GroupDiscussion). Data yang diambil untuk pengembangan sistem pengetahuan lokalberdasarkan variabel-variabel: (1) Sistem pengetahuan lokal, dengan parameter:a) Tulang; b) Bulu; c) Jengger; d) Kaki; e) Mata; f) Kloaka; g) Tulang dubur; h)Jari kaki; i) Kepala; Punggung. (2) Produktivitas, dengan parameter data produksitelur per bulan. Metode analisis yang digunakan adalah Uji Rank Spearman(Siegel, 1997) dan interprestasi dengan Guilford (Rakhmat, 1986). Kesimpulandari hasil penelitian ini adalah: a) Produktivitas ayam buras hasil seleksiditunjukkan oleh nilai rata-rata produksi telur 20,45/butir/bulan; b) Pengetahuanlokal peternak mengenai ayam buras sebagian besar searah dengan ilmupengetahuan modern, yang pada mulanya dikonsepsikan dengan Catur Ranggauntuk ayam adu kemudian juga digunakan untuk ayam produksi; c) Hubunganantara produktivitas ayam buras dengan pengetahuan lokal: untuk produksi ratarataproduksi telur/bulan menunjukkan hubungan yang sangat tinggi. Saran yangdiajukan bahwa parameter dari pengetahuan lokal dapat dijadikan salah satumetode untuk mengetahui produktivitas ayam buras di tingkat peternak; perludilakukan penelitian lanjutan yang lebih mendalam mengenai pengetahuan lokaluntuk variabel lain.Kata Kunci: Ayam buras, Pengetahuan Lokal
Pengaruh Pemberian Margarin terhadap Sifat Fisiko Kimiawi dan Sensoris Sosis Ayam Petelur Afkir Hendronoto Arnoldus Walewengko Lengkey; Sofi Margritje Sembor; Dani Garnida; Primiani Edianingsih; Nanah Nanah; Roostita Lobo Balia
agriTECH Vol 36, No 3 (2016)
Publisher : Faculty of Agricultural Technology, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (442.602 KB) | DOI: 10.22146/agritech.16590

Abstract

Research was aimed to determine the effect of margarine application on the physicochemical and sensory properties of culled layer hens sausages. In addition to utilizing the culled layer hens meat as a source of animal protein, as well as to diversify food, so that the resulting product can be accepted by consumers. This study was conducted in a completely randomized experimental design with four treatments unidirectional pattern with margarine giving addition 0.0 %; 2.5 %; 5.0 % and 7.5 % with four replications. The data obtained were statistically tested by analysis of variance (ANOVA), if there is a noticeable difference, then it continued to Duncan's multiple range test. The analysis showed that the water content, fat content, and pH sausage has significant effect, but the protein content was not significantly between the sausages were not given margarine (P-1) and the sausages are given margarine (P-2, P-3 and P-4). The sausage produced will increase the protein content, fat content, and pH with increasing percentage of margarine given, otherwise the moisture content will decrease. Based on sensory testing (appearance, color, flavor, texture and total acceptance), culled layer hens sausage can be accepted by consumers. Sausages were given margarine value ranges between 7.0 to 8.4 (just like - really like) and were not given margarine has lower value ranging from 5.2 to 6.9 (neutral - just like). ABSTRAKPenelitian mengenai pengaruh pemberian margarin terhadap sifat fisiko kimiawi dan sensoris sosis ayam petelur afkir adalah untuk mengetahui penambahan margarin terhadap kualitas sosis ayam petelur afkir, selain itu untuk memanfaatkan daging ayam petelur afkir sebagai sumber protein hewani, dan untuk melakukan penganekaragaman pangan, sehingga produk yang dihasilkan dapat diterima oleh konsumen. Penelitian ini dilakukan secara eksperimental dengan rancangan acak lengkap pola searah dengan empat perlakuan pemberian margarin 0,0 %; 2,5 %; 5,0 % dan 7,5 % dengan empat kali ulangan. Data yang diperoleh diuji secara statistik dengan analisa varian (ANOVA), apabila terdapat perbedaan yang nyata dilakukan Uji jarak berganda Duncan. Hasil analisis menunjukkan bahwa kadar air dan kadar lemak dan pH sosis berpengaruh nyata namun kadar protein tidak berpengaruh nyata antara sosis yang tidak diberikan margarin (P-1) dan sosis yang diberikan margarin (P-2, P-3, dan P-4). Sosis yang dihasilkan akan semakin meningkat kadar protein, kadar lemak dan pH dengan bertambahnya persentasi margarin yang diberikan, sebaliknya kadar airnya akan menurun. Berdasarkan uji sensoris (tampilan, warna, flavor, tekstur dan total penerimaan), maka sosis ayam petelur afkir dapat diterima oleh konsumen. Sosis yang diberi margarin nilainya berkisar antara 7,0 – 8,4 (cukup suka – sangat suka) dan yang tidak diberi margarin nilainya lebih rendah yaitu berkisar antara 5,2 – 6,9 (netral – cukup suka).
Egg Characteristics of Pelung Chickens in Four Different Areas in West Java, Indonesia: technical inputs for conservation Indrawati Yudha Asmara; Dani Garnida; Tuti Widjastuti; Iwan Setiawan; Wiwin Tanwiriah; Endang Sujana
Jurnal Ilmu Ternak Vol 21, No 2 (2021): December
Publisher : Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jit.v21i2.36965

Abstract

Egg characteristics such as egg size and egg quality affect the hatchability rate of chicken eggs. The study objective was to determine egg characteristics of Pelung chickens that are endangered chickens of Indonesia. A total of 116 eggs from Garut, Bandung, Cianjur and Sukabumi Regencies, West Java Province, Indonesia was selected using a purposive technique. The observed parameters were egg weight, egg specific gravity, and thickness of an eggshell. Data were analyzed using the nonparametric Kruskal-Wallis test followed by the post hoc Mann-Whitney U test. The former was used to determine data differences among research areas, while the latter was applied to compare data differences between the two research areas. The rank Spearman analysis was used to determine the correlation between observed parameters. The study showed that there were significant differences (p > 0.05) among research areas for all observed parameters. Egg weight and thickness of eggshell in the Sukabumi Regency were higher than other regencies, while egg specific gravity in this regency was the highest (p > 0.05). There was a significant positive correlation (p > 0.05) between observed parameters. The findings indicated variation in the rearing management system and the genetic of Pelung chickens in research areas.
Prevalensi malposisi pada embrio itik lokal jawa barat yang ditetaskan dengan sudut dan frekuensi pemutaran berbeda Rini Widyastuti; Dani Garnida; Ade Riki Kartana; Andi Hiroyuki
ARSHI Veterinary Letters Vol. 2 No. 4 (2018): ARSHI Veterinary Letters - November 2018
Publisher : School of Veterinary Medicine and Biomedical Sciences, Bogor Agricultural University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (316.887 KB) | DOI: 10.29244/avl.2.4.65-66

Abstract

Daya tetas telur itik selama proses penetasan dipengaruhi oleh beberapa factor, diantaranya adalah pengaturan sudut dan frekuensi pemutaran pada mesin tetas. Sudut dan frekuensi pemutaran yang tepat akan memberikan suhu yang merata pada permukaan telur sehingga embrio itik dapat berkembang secara sempurna, namun ketidaksesuaian sudut dan frekuensi pemutaran akan mengakibatkan malposisi yang berakibat pada rendahnya daya tetas telur. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji efek sudut dan frekuensi pemutaran terhadap posisi embrio itik selama minggu terakhir massa inkubasi pada itik lokal jawa barat. Sampel yang digunakan adalah 30 ekor butir telur fertile dari itik lokal yang dibagi menjadi 6 kelompok perlakuan berdasarkan pada pengaturan sudut (SP) dan frekuensi pemutaran (FP) per hari. Kelompok T1; SP 45°, FP 8 kali, kelompok T2: SP 45°, FP 24 kali, Kelompok T3: SP 90° dengan FP 8 kali; Kelompok T4: SP 90°, FP 8 kali;kelompok T5: SP 180°, FP 8kali dan kelompok T6 : SP 180° FP 24 kali. Hasil meniunjukan bahwa terjadi malposisi pada kelompok perlakuanT1 dan T2, pesentase malposis tertinggi pada kelompok perlakuan T1 apabila dibandingkan dengan kelompok perlakuan lainnya (67,33%). Kejadian malposisi embrio itik dapat dikurangi dengan meningkatkan sudut dan frekuensi pemutaran. Pada T2 malposisi embrio turun menjadi 33,67% dan pada kelompok T3, T4,T5 dan T6 tidak ditemukan kejadian malposisi.  Berdasarkan hasil yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa untuk mengurangi kejadian malposisi dapat diminimalisir dengan meningkatkan sudut dan frekuensi pemutaran selama masa inkubasi dalam mesin tetas embrio.
PENGARUH LEBAR YOLK, TINGGI YOLK DAN INDEKS YOLK TERHADAP HAUGH UNIT TELUR ITIK LOKAL (Anas sp.) Amelia Fauzia Ramadanti; Dedi Rahmat; Dani Garnida
Jurnal Produksi Ternak Terapan Vol 2, No 2 (2021): Oktober
Publisher : Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (223.308 KB) | DOI: 10.24198/jptt.v2i2.37892

Abstract

Itik lokal merupakan salah satu sumberdaya genetik atau plasma nutfah ternak unggas di Indonesia sebagai penghasil daging dan telur. Sebagian besar masyarakat Indonesia, itik dipelihara sebagai penghasil telur. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui korelasi antara lebar yolk, tinggi yolk dan indeks yolk dengan haugh unit , untuk mendapatkan besaran nilai pengaruh lebar yolk, tinggi yolk dan indeks yolk terhadap haugh unit telur Itik lokal. Data yang digunakan dalam penelitian ini dianalisis menggunakan Path Analysis dan diuji normalitas juga linieritas. Data penelitian telah berdistribusi normal atau (Sig) > 0,05. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya korelasi yang signifikan (P< 0,01) antara tinggi yolk dan indeks yolk dengan haugh unit sedangkan lebar yolk tidak signifikan dengan haugh unit (P>0,01). Berdasarkan scatter plot dan analisis varian diperoleh hasil bahwa lebar yolk tidak linier terhadap haugh unit sedangkan tinggi yolk dan indeks yolk linier. Besarnya pengaruh tinggi yolk terhadap haugh unit yaitu 1,42 % dan indeks yolk terhadap haugh unit sebesar 2,09 %. Kata kunci : Haugh Unit, Indeks Yolk, Itik lokal, Path Analysis, Telur Itik
Karakteristik Telur Itik Lokal yang Disimpan pada Suhu Ruang dengan Lama Penyimpanan Berbeda Bilqis Nabila Zuhri; Iwan Setiawan; Dani Garnida
Jurnal Produksi Ternak Terapan Vol 3, No 1 (2022): April
Publisher : Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (223.925 KB) | DOI: 10.24198/jptt.v3i1.37921

Abstract

Penelitian dilaksanakan selama 25 hari dari mulai tanggal 16 Juni – 10 Juli 2021 di Jl. RA Kartini Gg. Hambali no.9, Margahayu, Bekasi Timur. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui karakteristik telur itik yang disimpan pada suhu ruang selama 25 hari, meliputi bobot telur, indeks putih telur, indeks kuning telur, dan Haugh unit. Penelitian dilakukan secara deskriptif terhadap telur itik lokal yang berasal dari Kampung Tambun Sungai Angke, Desa Pahlawan Setia, Kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi. Wawancara kepada peternak dilakukan untuk mengetahui gambaran umum manajemen pemeliharaan itik, sedangkan untuk mengetahui karakteristik telur dilakukan pengamatan langsung terhadap 100 butir telur itik yang disimpan pada suhu ruang dengan rata-rata temperatur 28-30oC dan kelembaban 70-80% selama 25 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa selama masa penyimpanan pada suhu ruang telur itik mengalami penurunan bobot, nilai indeks yolk, nilai indeks albumen dan nilai Haugh Unit. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa telur yang disimpan pada suhu ruang kualitasnya akan menurun seiring dengan lamanya waktu penyimpanan.
Pengaruh Lebar Albumen, Tinggi Albumen, dan Indeks Albumen Terhadap Haugh Unit Telur Itik Lokal (Anas Sp.) Sekar Arum Larastiti; Dedi Rahmat; Dani Garnida
Jurnal Produksi Ternak Terapan Vol 3, No 1 (2022): April
Publisher : Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (267.195 KB) | DOI: 10.24198/jptt.v3i1.37888

Abstract

Haugh unit merupakan salah satu indikator penentu kualitas putih telur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi dan besar pengaruh antara lebar albumen, tinggi albumen, dan indeks albumen terhadap haugh unit telur itik lokal (Anas sp.). Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian korelasional. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan data sekunder telur itik lokal (Anas sp.) sebanyak 362 butir dan dilakukan uji normalitas, uji linearitas, korelasi, dan path analysis menggunakan SPSS 25. Hasil menunjukkan terdapat korelasi antara lebar albumen, tinggi albumen, dan indeks albumen terhadap haugh unit telur itik lokal (Anas sp.) dan besar pengaruh tinggi albumen terhadap haugh unit telur itik lokal (Anas sp.) sebesar 85,78%, serta besar pengaruh indeks albumen terhadap haugh unit telur itik lokal (Anas sp.) sebesar 10,23%.  Kata kunci: haugh unit, telur itik lokal, korelasi, path analysis