Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Analisis Intensitas Penerangan dan Penggunaan Energi Listrik di Laboratorium Komputer Sekolah Dasar Negeri 150 Pekanbaru atmam atmam
SITEKIN: Jurnal Sains, Teknologi dan Industri Vol 13, No 1 (2015): Desember 2015
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/sitekin.v13i1.1131

Abstract

Abstrak Intensitas penerangan pada ruang laboratorium komputer bagi lembaga pendidikan dasar seperti sekolah dasar, haruslah memiliki kualitas dan kuantitas yang baik serta konsumsi energi listrik yang efisien. Jika intensitas penerangan dari sebuah ruang laboratorium tidak terpenuhi, maka akan mengakibatkan ketidaknyamanan bagi siswa sekolah dasar dalam melaksanakan praktikum komputer. Untuk kuantitas pencahayaan sebuah ruang laboratorium komputer, kebanyakan dihasilkan dari penggunaan lampu penerangan. Penggunaan lampu penerangan yang berlebih bagi laboratorium komputer akan berdampak kepada pemborosan penggunaan energi listrik. Untuk melihat kondisi tersebut, maka dilakukan penelitian dengan metode pengukuran intensitas penerangan pada titik kerja dan menurut standar SNI 16-7062-2004. Dari hasil penelitian ini diperoleh intensitas penerangan rata-rata di ruangan laboratorium komputer Sekolah Dasar Negeri 150 Pekanbaru untuk tiap titik kerja sebesar 171 lux, sehingga intensitas penerangannya masih rendah dan menurut pengukuran standar SNI 16-7062-2004 diperoleh nilai intensitas rata-rata sebesar 122 lux dan tidak memenuhi standar.  Sedangkan konsumsi energi listrik untuk memenuhi intensitas penerangan laboratorium komputer tersebut jika menggunakan jenis lampu CFL 35W/2100 lm, pemakaian energi listriknya sebesar 5,88 kWh dan jika menggunakan jenis lampu CFL 58W/3500 lm, pemakaian energi listriknya sebesar 5,57 kWh. Kata Kunci:  intensitas penerangan, energi listrik     Abstract  The intensity of illumination on the computer laboratory for basic educational institutions such as elementary schools, must have a good quality and quantity as well as the consumption of electrical energy efficiently. If the illumination intensity of a space laboratory is not met, then it will lead to discomfort for elementary school students in carrying out the computer lab. For the quantity of lighting a computer lab space, mostly resulting from the use of lighting lamp. Excessive use of lighting for computer labs will affect the wasteful use of electric energy. To view these conditions, the research conducted by the measurement method of light intensity at the working point and by the SNI 16-7062-2004 standards. From the results of this study gained an average light intensity in the computer lab room of Elementary School no 150 of Pekanbaru for each working point of 171 lux, so that the illumination intensity is still low and according to standard measurements SNI 16-7062-2004 intensity values obtained by an average of 122 lux and it does not meet the standards. The consumption of electrical energy to meet the illumination intensity of the computer lab when using this lamp type of CFL 35W/2100 lm, the electrical energy consumption of 5.88 kWh and when using this lamp type of CFL 58W/3500 lm, the electrical energy consumption of 5.57 kWh. Keywords: intensity lighting, electrical energy
Analisis Kinerja Penangkal Petir Menggunakan Metoda Bola Gelinding Pada Gedung Perpustakaan Universitas Lancang Kuning Pekanbaru atmam atmam
SITEKIN: Jurnal Sains, Teknologi dan Industri Vol 13, No 1 (2015): Desember 2015
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/sitekin.v13i1.1230

Abstract

ABSTRAK                                                                                                                                                  Petir merupakan gejala alam yang tidak bisa dihilangkan atau dicegah,  kejadian petir dapat melibatkan arus impuls yang tinggi, dalam waktu singkat dengan akibat bahaya yang besar. Langkah awal perencanaan penangkal petir adalah diketahui besar parameter arus petir penyebab kerusakan. Perlindungan sistem penangkal petir ditentukan oleh sifat, fungsi, kondisi bangunan dan peralatan yang akan dilindungi. Ada dua sistem penangkal petir yaitu sistem penangkal petir eksternal dan internal. Penangkal petir eksternal melindungi bangunan dari bahaya sambaran langsung petir dengan pengadaan finial penangkal petir. Gedung Universitas Lancang Kuning berada di dataran tinggi dan daerah terbuka, maka itu sangat rentan akan sambaran petir. Banyaknya peralatan-peralatan elektronik dan motor-motor listrik, perlu dilakukan penelitian tentang proteksi penangkal petir untuk melindungi bangunan dan isinya, sehingga aman dari sambaran petir, dengan metoda yang akan diterapkan yaitu metoda bola gelinding (rolling sphere). Dari hasil penelitian ini dengan metoda rolling sphare untuk gedung Pustaka Universitas Lancang Kuning diperoleh nilai radius lindung sebesar 128,15 meter dan sudut perlindungan sebesar 650. Kata Kunci : Penangkal petir, rolling shpere ABSTRACT Lightning is a natural phenomenon that cannot be eliminated or prevented, lightning events may involve a high impulse current, in a short time to result in serious injury. The initial step is the planning of a lightning rod lightning current parameters are known to cause damage. Lightning protection system is determined by the nature, function, condition of buildings and equipment to be protected.  There are two lightning protection system lightning protection system that is external and internal. External lightning rod to protect buildings from the dangers of direct lightning strikes to the lightning rod finial procurement. Lancang Kuning University building located on high ground and open areas, then it is very vulnerable to lightning strikes. The number of electronic devices and electric motors, it is necessary to do research on lightning protection to protect the building and its contents, making it safe from a lightning strike, the method will be applied ie the rolling sphere method. From the results of this study with a method for building rolling sphere Lancang Kuning University Library acquired value hedge radius of 128.15 feet and corner protection for 650.  Keywords: Lightning, rolling shpere
EVALUASI KINERJA MOTOR SHIP MOVING 3 PHASA MENGGUNAKAN VARIABLE SPEED DRIVE (VSD) PADA PLTU TENAYAN RAYA PEKANBARU Erisman Erisman; Hamzah Eteruddin; Atmam Atmam
PROSIDING SEMINAR NASIONAL CENDEKIAWAN PROSIDING SEMINAR NASIONAL CENDEKIAWAN 2018 BUKU I
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/semnas.v0i0.3381

Abstract

Motor ship moving menggunakan motor induksi 3 phasa yang pengaturan kecepatannya diatur oleh Variable Speed Drive. Motor ship moving berfungsi untuk menggeser maju dan mundur tongkang yang bermuatan bahan bakar batu bara. Proses pembongkaran batu bara disebut dengan unloading. Dari hasil penelitian diperoleh kecepatan motor induksi ship moving tiga phasa pada frekuensi 2 Hz sebesar 29,61 rpm dan torka sebesar 140,963 N.m. Serta pada frekuensi 10 Hz kecepatan motor Ship Moving 3 phasa sebesar 148,05 rpm dan torka sebesar 226,087 N.m. Sirkuit yang terpasang dari perhitungan arus yang mengalir sebesar Icb = 143 A dan circuit breaker masih memiliki batas kemampuan CB.
ANALISIS PERUBAHAN BEBAN TERHADAP KINERJA MOTOR INDUKSI TIGA PHASA DI PT. BAJA DIVA MANUFACTURE Muhammad ZulHadi; Atmam Atmam; Elvira Zondra
PROSIDING SEMINAR NASIONAL CENDEKIAWAN PROSIDING SEMINAR NASIONAL CENDEKIAWAN 2019 BUKU I
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/semnas.v0i0.5748

Abstract

Motor induksi banyak digunakan dalam dunia industri karena motor induksi mempunyai efisiensi yang tinggi, perawatan yang mudah, harga relatif  murah dan handal. Perubahan beban mengakibatkan perubahan putaran pada motor sehingga terjadi perubahan torka pada motor. Penelitian ini dilakukan pada motor induksi tiga phasa pada Bending Machine untuk mengetahui pengaruh perubahan beban terhadap arus stator, arus rotor, torka dan putaran. Kegunaan Bending Machine untuk menekuk (membengkokkan) plat baja dengan ketebalan plat 1 mm sampai 3 mm dengan sudut pembengkokan plat 45˚90˚ dan 120˚. Pada saat menekuk plat dengan ketebalan 3 mm dan sudut tekukan 45˚ diperoleh arus stator 14,280 Amper, arus rotor 10,321 Amper, torka induksi 43,040 N.m, putaran rotor 1441 rpmdan torka beban sebesar 41,307 N.m.
ANALISIS PENGARUH PERUBAHAN TEGANGAN DAN FREKUENSI SUMBER TERHADAP TEGANGAN KELUARAN RECTIFIER Atmam Atmam; Elvira Zondra; Monice Monice
Prosiding Seminar Nasional Pakar PROSIDING SEMINAR NASIONAL PAKAR 2020 BUKU I
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/pakar.v0i0.6786

Abstract

Peralatan-peralatan elektronik untuk tegangan suplainya menggunakan catu daya berupa rectifier yang mengubah tegangan AC (Alternating Current) menjadi tegangan DC (Direct Current). Rectifier disuplai dari sebuah sumber tegangan yang umumnya di Indonesia memiliki frekuensi sebesar 50 Hz dan berupa tegangan sinusoidal. Apabila tegangan dan frekuensi turun dari penyedia sumber tegangan maka tentunya juga akan berpengaruh terhadap kinerja dan parameter dari rectifier. Adapun salah satu parameter dari dari sebuah rectifier adalah tegangan outputnya. Dari hasil penelitian diperoleh penurunan tegangan dan frekuensi input dari rectifier satu phasa akan mempengaruhi tegangan keluaran dari rectifier dimana untuk rectifier setengah gelombang saat tegangan input 220 Volt/50 Hz diperoleh tegangan output 281,89 Volt, tegangan input 110 Volt/50 Hz diperoleh tegangan output 140,94 Volt, saat tegangan 220 Volt/40 Hz tegangan ouput sebesar 276,63 Volt. Untuk recitifer gelombang penuh dengan tegangan input 220 Volt/50 Hz diperoleh tegangan output 293,46 Volt, saat tegangan input 110 Volt/50 Hz diperoleh tegangan output 146,73 Volt dan saat tegangan 220 Volt/40 Hz diperoleh tegangan output 289,82 Volt. Terjadi peningkatan Total Harmonic Distortion tegangan (THDV) dari rectifier satu phasa saat terjadi penurunan tegangan dan frekuensi.
PELATIHAN PENGGUNAAN KOMPONEN DIODA PADA RANGKAIAN ELEKTRONIKA BAGI MAHASISWA FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS LANCANG KUNING PEKANBARU Atmam Atmam; Zulfahri Zulfahri; Usaha Situmeang
Dinamisia : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 2 No. 1 (2018): Dinamisia : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (349.903 KB) | DOI: 10.31849/dinamisia.v2i1.1151

Abstract

Abstract Faculty of Computer Science is one of the Faculty of the University of Lancang Kuning Pekanbaru, consists of 2 (two) study programs namely Information Systems and Informatics Engineering. Electronic Physics and Advanced Electronics is a compulsory subject for the students of Informatics Engineering Faculty of Computer Science. This course provides an understanding of electronics components. Theoretically, Informatics Engineering students have obtained material about the electronic component. However, the mastery of electronics is not separated by the process of practicum. The problem that occurs is the lack of mastery of electronics in practice. Currently, the practicum process has not been implemented and has an impact on the lack of students' ability in terms of electronics practice. Seeing these conditions then there should be efforts to equip students in the Information Engineering practically in the use of electronic components. One of the knowledge and skills is the use of electronics components in simple circuit is through the training of diode usage in rectifier circuit. The result of this community service activity is the participants' knowledge about electronic defenisi, 100% of participants already know it with 8% increase and the knowledge of electronic component from participant is increase 24%. The participants' knowledge about the use of diodes in the rectifier circuit is 72% and the participants already know the technique of electronic component soldering which is initially 24% and an increase of 76%. Keywords— Electronics, diode, rectifier Abstrak Fakultas Ilmu Komputer adalah salah satu Fakultas di Universitas Lancang Kuning Pekanbaru, terdiri dari 2 (dua) program studi yaitu Sistem Informasi dan Teknik Informatika. Fisika Elektronika dan Elektronika Lanjut adalah mata kuliah wajib bagi mahasiswa Teknik Informatika Fakultas Ilmu Komputer. Mata kuliah ini memberikan pemahaman tentang komponen elektronika. Secara teoritis mahasiswa Teknik Informatika telah memperoleh materi tentang komponen elektronika tersebut. Namun, penguasaan ilmu elektronika ini tidak terlepas dengan adanya proses praktikum. Permasalahan yang terjadi adalah kurangnya penguasaan ilmu elektronika secara praktek. Saat ini, proses praktikum belum dilaksanakan dan berdampak kepada kurangnya kemampuan mahasiswa dari segi praktek elektronika. Melihat kondisi tersebut maka haruslah ada upaya untuk membekali mahasiswa Teknik Informatika secara praktis dalam penggunaan komponen elektronika. Salah satu pengetahuan dan keterampilan adalah penggunaan komponen elektronika pada rangkaian sederhana adalah melalui pemberian pelatihan penggunaan dioda pada rangkaian penyearah. Hasil Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah pengetahuan peserta tentang defenisi elektronika, 100% peserta sudah mengetahuinya dengan peningkatan sebesar 8% serta pengetahuan komponen elektronika dari peserta terjadi peningkatan sebesar 24%. Peningkatan pengetahuan peserta tentang penggunaan dioda pada rangkaian penyearah sebesar 72% dan peserta sudah mengetahui teknik penyolderan komponen elektronika dimana awalnya 24% dan terjadi peningkatan sebesar 76%. Kata kunci— Elektronika, Dioda, Penyearah