Monice Monice
Unknown Affiliation

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

ANALISIS SISTEM PENCAHAYAAN TERHADAP PEMAKAIAN DAYA DI PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS LANCANG KUNING Kentiler Edison; Usaha Situmeang; Monice Monice
PROSIDING SEMINAR NASIONAL CENDEKIAWAN PROSIDING SEMINAR NASIONAL CENDEKIAWAN 2019 BUKU I
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/semnas.v0i0.5750

Abstract

Perpustakaan merupakan salah satu tempat kerja yang sebagian besar kegiatan sangat mengandalkan mata. Sesuai dengan kebutuhannya sebuah ruangan harus mempunyai Intensitas pencahayaan. Pencahayaan tersebut sangat digunakan diruangan atau ditempat tempat tertentu. Setiap ruangan tersebut memiliki kebutuhan intensitas pencahayaan yang berbeda-beda dan haruslah memenuhi standar yang direkomendasikan.Maka pada penelitian ini dilakukan analisis sistem pencahayaan terhadap pemakaian daya di perpustakaan Universitas Lancang Kuning dalam melakukan aktivitas pembelajaran. Membandingkan hasil intensitas penerangan dengan standar penerangan perpustakaan dan menghitung pemakaian daya pada pencahayaan yang digunakan perpustakaan Universitas Lancang Kuning.Dari hasil penelitian diperoleh data dari ruangan perpustakaan yaitu intensitas cahaya dan konsumsi energi di ruang baca23,49 lux dan 2,19 kWh/m2/tahun, ruang buku 51,77 lux dan 3,11 kWh/m2/tahun, ruang pertemuan 33,56 dan 3,179 kWh/m2/tahunserta untuk ruang kepala perpustakaan 71,31 lux dan 6,648 kWh/m2/tahun. Sehingga intensitas penerangannya masih rendah dan belum memenuhi rekomendasi pengukuran standar SNI 16-7062-2004 300 lux dan untuk intensitas konsumsi energi maksimumSNI 03-6197-2000 sebesar 15kWh/m2/tahun.
ANALISIS KONTINGENSI SISTEM TENAGA LISTRIK RIAU MENGGUNAKAN METODE ALIRAN DAYA NEWTON RAPHSON Monice Monice; Usaha Situmeang; Perinov Perinov
Prosiding Seminar Nasional Pakar Prosiding Seminar Nasional Pakar 2019 Buku I
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/pakar.v0i0.4160

Abstract

Analisis Kontengensi merupakan analisis untuk memprediksi kondisi sistem pasca terjadinya pelepasan (outage) baik berupa pelepasan saluran maupun generator. Analisis ini dilakukan untuk memprediksi kejadian terburuk pada sistem tenaga listrik apabila terjadinya kegagalan pada sistem tenaga. Pada penelitian ini dilakukakan kontingensi dimana hanya terjadi pelepasan satu saluran antar bus yang akan diimplementasiakan pada sistem Riau menggunakan metode aliran daya Newton Raphson. Dari hasil perhitungan aliran daya, diambil nilai daya aktif saluran dengan batas maksimal iterasi yang telah ditentukan untuk mencapai nilai konvergen pada metode Kongensi yang dilakukan pada pelepasan saluran pada bus Kotopanjang ke Bangkinag sangat berpengaruh besar pada sistem transmisi Riau, dimana 12 bus terjadipenurunan tegangan, bus Dumai mengalami penurunan tegangan yangterbesar yaitu 139,358 KV pada saat kondisi normal dan 133,546 KV saatterjadi kontigensi, dan 1 saluran mengalami kenaikan daya aktif yaitu saluran Kotopanjang ke Garudasakti sebesar 62 MW pada saat kondisi normal dan 179,42 MW pada saat terjadi kontigensi.
PERBANDINGAN HARMONIKARUS PADA LAMPU PENERANGAN DALAM RUANGAN UNTUK PENGHEMATAN ENERGI DI PEKANBARU Perinov Perinov; Monice Monice
Prosiding Seminar Nasional Pakar Prosiding Seminar Nasional Pakar 2019 Buku I
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/pakar.v0i0.4172

Abstract

Penerangan merupakan salah satu sektor yang banyak mengkonsumsi energi listrik yang diperlukan dalam berbagai aspek kehidupan sehinggamemerlukan pengoptimalan dalam pemanfaatannya yang akan dapatmemberikan penghematan yang besar. Salah satu cara pengoptimalannyaadalah menggunakan lampu hemat energi, yaitu lampu LED. Penelitian inibertujuan untuk mengukur dan membandingkan harmonikarus dari lampu LED yang digunakan di dalam ruangan atau di perumahan yang ada diPekanbaru. Parameter yang dipertimbangkan adalah emisi harmonikarus ,distorsi harmonik total dan faktor daya yang kemudiandibandingkan dengan standar internasional untuk batasan persentase emisi harmonikarus dari peralatan penerangan. Dari hasil penelitian semua lampu LED yang diuji tidak berhasil memenuhi standar IEC 61000-3-2, hanya satu merek lampu yang direkomendasi yangmendekati standar dan memiliki distorsi harmonik total dan faktor daya yang jauh lebih baik dibandingkan merek lainnya.
STUDI PERBANDINGAN ALIRAN DAYA OPTIMAL MEMPERTIMBANGKAN ECONOMI DISPATCH MENGGUNAKAN ARTIFICIAL IMMUNE SYSTEM (AIS) –CSA DENGAN ALGORITMA GENETIKA Zulfahri Zulfahri; Abrar Tanjung; Monice Monice
Prosiding Seminar Nasional Pakar PROSIDING SEMINAR NASIONAL PAKAR 2020 BUKU I
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/pakar.v0i0.6782

Abstract

Dalam operasi sistem tenaga listrik, kestabilan penyaluran daya menjadi sangat penting.  Tujuan dari pengaturan optim. Isasi tegangan adalah untuk meminimalisasi rugi-rugi daya, juga menjaga penampilan tegangan yang diinginkan seperti yang dibutuhkan konsumen. Sekarang ini teknik optimisasi numerik dan pendekatan sistem cerdas digunakan dengan Artificial Intelegency diaplikasikan untuk mendukung operasi sistem tenaga. Salah satu teknik komputasi untuk menyelesaikan permasalahan optimisasi adalah Artificial Immune System (AIS) dan  Algoritma Genetika. Penelitian ini adalah membandingkan   metode Artificial Immune Sistem -Clonal Selection  dengan Algoritma Genetika. Artificial intelegence Immune system clonal selection yang terinspirasi dari sistem kekebalan tubuh manusia , sedangkan Algoritma Genetika.terinspirasi dari prinsip genetika dan seleksi alam (teori evolusi Darwin). Hasil simulasi dari dua metoda yang diusulkan dengan kompensasi kapasitor dialokasikan maximum 25 Mvar. Dengan CSA  didapati tegangan tertinggi 1.05  pu  dan terendah pada bus 24 sebesar 0.969  pu,  sedangkan GA   diporeleh tegangan tertinggi 1.05  pu dan terendah pada bus 24 sebesar 0.968  pu . Total ukuran kapasitor dapat dikurangi dari kondisi awal  25 Mvar  pada CSA  dapat dikurangi menjadi 18.2 Mvar, sehingga sistem dapat menghemat kapasitor 6.8  Mvar. Sedangkan pada GA dapat dikurangi menjadi 18.8 Mvar, sehingga sistem dapat menghemat kapasitor 6.2  Mvar. Dari hasi tersebut dapat diketahui bahwa total kapasitor, profil tegangan dan rugi-rugi daya yang dapat dioptimais oleh CSA sedikit lebih baik dibandingkan metode GA standar.
ANALISIS PENGARUH PERUBAHAN TEGANGAN DAN FREKUENSI SUMBER TERHADAP TEGANGAN KELUARAN RECTIFIER Atmam Atmam; Elvira Zondra; Monice Monice
Prosiding Seminar Nasional Pakar PROSIDING SEMINAR NASIONAL PAKAR 2020 BUKU I
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/pakar.v0i0.6786

Abstract

Peralatan-peralatan elektronik untuk tegangan suplainya menggunakan catu daya berupa rectifier yang mengubah tegangan AC (Alternating Current) menjadi tegangan DC (Direct Current). Rectifier disuplai dari sebuah sumber tegangan yang umumnya di Indonesia memiliki frekuensi sebesar 50 Hz dan berupa tegangan sinusoidal. Apabila tegangan dan frekuensi turun dari penyedia sumber tegangan maka tentunya juga akan berpengaruh terhadap kinerja dan parameter dari rectifier. Adapun salah satu parameter dari dari sebuah rectifier adalah tegangan outputnya. Dari hasil penelitian diperoleh penurunan tegangan dan frekuensi input dari rectifier satu phasa akan mempengaruhi tegangan keluaran dari rectifier dimana untuk rectifier setengah gelombang saat tegangan input 220 Volt/50 Hz diperoleh tegangan output 281,89 Volt, tegangan input 110 Volt/50 Hz diperoleh tegangan output 140,94 Volt, saat tegangan 220 Volt/40 Hz tegangan ouput sebesar 276,63 Volt. Untuk recitifer gelombang penuh dengan tegangan input 220 Volt/50 Hz diperoleh tegangan output 293,46 Volt, saat tegangan input 110 Volt/50 Hz diperoleh tegangan output 146,73 Volt dan saat tegangan 220 Volt/40 Hz diperoleh tegangan output 289,82 Volt. Terjadi peningkatan Total Harmonic Distortion tegangan (THDV) dari rectifier satu phasa saat terjadi penurunan tegangan dan frekuensi.