Yenita Yenita
Bagian Patologi Anatomi FK Unand

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Sikap dengan Tindakan Masyarakat Terhadap Pencegahan Penyakit Chikungunya dan Vektornya di Nagari Saniang Baka, Kabupaten Solok Taufik Ramadhani; Hasmiwati Hasmiwati; Yenita Yenita
Jurnal Kesehatan Andalas Vol 6, No 2 (2017)
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jka.v6i2.686

Abstract

Chikungunya adalah penyakit yang disebabkan oleh virus Chikungunya yang ditularkan ke manusia melalui gigitan nyamuk. Di Sumatera Barat terdapat peningkatan kasus Chikungunya yang signifikan yaitu dari 11 kasus pada tahun 2011 menjadi 1607 kasus di tahun 2012. Peningkatan kasus tertinggi terjadi di kabupaten Solok, yaitu sebanyak 1400 kasus, selanjutnya kota Padang 168 kasus, kota Bukittinggi 34 kasus dan kota Pariaman sebanyak 5 kasus. Tujuan penelitian ini adalah menentukan tingkat pengetahuan, sikap dan tindakan masyarakat mengenai pencegahan penyakit Chikungunya dan vektornya. Penelitian dilakukan pada bulan November 2012 - bulan Oktober 2013 di nagari Saning Bakar kabupaten Solok. Jenis penelitian yang digunakan adalah analitik dengan desain cross sectional, dengan jumlah sampel sebanyak 127 orang diambil secara simple random sampling dan dianalisis menggunakan uji chi-square,hasil analisis dikatakan bermaknajika p<0,05. Hasil penelitian menunjukkan, sebanyak 106 orang (83,5%) memiliki tingkat pengetahuan yang rendah, sebanyak 125 orang (98,43%) memiliki sikap yang positif, serta sebanyak 88 orang (69,3%) memiliki tindakan yang kurang baik terhadap pencegahan penyakit Chikungunya dan vektornya. Disimpulkan bahwa antara tingkat pengetahuan dengan tindakan masyarakat dalam pencegahan  penyakit Chikungunya dan vektornya didapatkan hubungan yang tidak bermakna, tetapi antara sikap dengan tindakan pencegahan penyakit Chikungunya didapatkan cenderung ada hubungan.
Hubungan Ekspresi Survivin dengan Subtipe Molekuler Karsinoma Mammae Invasif Shinta Ayu Intan; Yenita Yenita; Tofrizal Tofrizal; RZ Nizar
Jurnal Kesehatan Andalas Vol 8, No 3 (2019): Online September 2019
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jka.v8i3.1036

Abstract

Karsinoma mammae merupakan salah satu penyebab utama kematian pada perempuan di seluruh dunia. Karsinoma ini memiliki prognosis, respon pengobatan serta perilaku klinis yang berbeda yang disebabkan oleh karakteristik molekuler yang berbeda. Berbagai faktor prognostik telah menjadi dasar dalam pemberian terapi adjuvan (dan kelangsungan hidup). Salah satu molekul yang memiliki peran sebagai faktor prognostik adalah survivin. Tujuan penelitian adalah menentukan hubungan ekspresi survivin dengan subtipe molekuler karsinoma mammae invasif. Penelitian ini menggunakan metode analitik potong lintang. Sampel adalah 40 kasus dari sediaan blok parafin karsinoma mammae invasif yang didiagnosis histopatologi di Sentra Diagnostik Patologi Anatomik Fakultas Kedokteran Universitas Andalas Sumatera Barat periode Januari 2014-Desember 2017 serta reevaluasi subtipe molekuler yang telah diperiksa di Laboratorium Patologi Anatomik Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran Bandung berdasarkan pemeriksaan imunohistokimia ER, PR, Her-2 dan Ki-67. Ekspresi survivin dinilai secara imunohistokimia ditandai dengan warna coklat pada inti dan sitoplasma sel tumor. Hasil penelitian dianalisis dengan uji Chi-square. Ekspresi survivin positif ditemukan pada 27 kasus dengan 9 sampel (33,3%) subtipe luminal, 8 sampel (29,6%) subtipe Her-2, dan 10 sampel (37%) subtipe Triple-negative. Karsinoma mammae invasif paling banyak ditemukan pada kelompok usia 50-59 tahun serta subtipe molekuler terbanyak adalah subtipe Triple-negative. Kesimpulan penelitian ini tidak terdapat hubungan bermakna antara ekspresi survivin dengan subtipe molekuler karsinoma mammae invasif (p=0,770).
Gambaran Asupan Folat Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Andalas Fido Arif; Fadil Oenzil; Yenita Yenita
Jurnal Kesehatan Andalas Vol 6, No 1 (2017)
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jka.v6i1.667

Abstract

Salah satu defisiensi mikronutrien yang masih dihadapi Indonesia adalah defisiensi folat. Jumlah rata-rata asupan folat yang harus dikonsumsi oleh dewasa muda yang berumur 17-29 tahun berdasarkan Angka Kecukupan Gizi (AKG) yaitu 400 µg/hari. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui jumlah asupan folat/hari individu. Penelitian ini merupakan penelitian survai deskriptif yang menggunakan metode food recall 24 jam. Responden dari penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Andalas (FK Unand). Digunakan metode sistematik sampling untuk mendapatkan 273 orang responden. Responden diwawancara oleh enumerator dengan bantuan food model, setelah itu digunakan program Nutri Survey 2007 untuk mendapatkan jumlah asupan folat responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar (96,8%) mahasiswa FK Unand memiliki asupan folat sehari yang kurang, dengan rata-rata 111±119 µg/hari.  Hasil  ana isis  data didapatkan bahwa rata-rata responden laki-laki lebih banyak  (129±48 µg/hari) mengonsumsi folat dari pada responden perempuan (98±88 µg/hari), juga didapatkan data bahwa rata-rata responden yang tinggal dengan orang tua atau wali lebih banyak mengonsumsi folat (130±155 µg/hari) dari pada responden yang tinggal sendiri di kost atau kontrakan (101±91 µg/hari). Simpulan penelitian ini adalah lebih dari 90% mahasiswa FK Unand tidak mengonsumsi folat yang cukup. Rata-rata asupan folat/hari laki-laki lebih tinggi 1,3 kali dari pada perempuan.
Gambaran Kejadian Retinopati Hipertensi pada Penderita Hipertensi yang Dirawat di Bagian Penyakit Dalam RSUP dr. M. Djamil pada Bulan Januari-Desember 2013 Seilla Dinta Yastina; Rudy Afriant; Yenita Yenita
Jurnal Kesehatan Andalas Vol 6, No 3 (2017)
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jka.v6i3.745

Abstract

Hipertensi bisa mengakibatkan kerusakan pada target organ seperti jantung, ginjal, otak, dan mata. Kerusakan target organ dapat dideteksi dengan melihat gambaran retinopati hipertensi. Pada retinopati hipertensi stadium III dan IV pada klasifikasi Keith-Wagener-  arker  akan  terjadi  kerusakan  target  organ  lain  dan  penurunan  visus  serta kebutaan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kejadian retinopati hipertensi pada penderita hipertensi yang di rawat di Bagian Penyakit Dalam RSUP Dr. M. Djamil. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan menggunakan data rekam medik pasien dengan diagnosis hipertensi dari Januari sampai Desember 2013. Seluruh anggota populasi dijadikan sampel sesuai kriteria inklusi dan eksklusi, sehingga diperoleh sampel sebanyak 144 orang. Hasil penelitian yang didapatkan yaitu 46.5% dari penderita hipertensi mendapat retinopati hipertensi. Pada pasien dengan retinopati hipertensi, 65.7% dengan TDS >160 mmHg dan/atau TDD >100 mmHg, 55.2% menderita hipertensi > 5 tahun, 95.5% merupakan kelompok usia > 40 tahun, 62.7% adalah perempuan, dan 62.7% dengan Keith-Wagerner-Barker II. Berdasarkan hasil penelitian ini disimpulkan bahwa sebagian besar pasien retinopati hipertensi dengan Keith-Wagerner-Barker II pada pasien dengan TDS >160 mmHg dan/atau TDD >100 mmHg, menderita hipertensi >5 tahun, dengan umur >40 tahun.
Gambaran Sitologi Eksfoliatif Pada Apusan Mukosa Mulut Murid SD Negeri 13 Sungai Buluh Batang Anai Padang Pariaman Athika Rahmawati; Tofrizal Tofrizal; Yenita Yenita; Siti Nurhajjah
Jurnal Kesehatan Andalas Vol 7, No 2 (2018)
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jka.v7i2.809

Abstract

Sitologi eksfoliatif bertujuan untuk melihat keadaan sel terdeskuamasi. Secara fisiologis, sel-sel permukaan terus menerus terdeskuamasi karena jaringan tubuh terus mengalami pembaruan. Sitologi eksfoliatif dapat dilakukan di jaringan lunak rongga mulut seperti mukosa bukal, gingiva, labial dan lidah. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui gambaran sitologi eksfoliatif pada apusan mukosa mulut murid Sekolah Dasar. Studi deskriptif ini dilakukan dengan metode cross sectional di SD Negeri 13 Sungai Buluh Kecamatan Batang Anai Kabupaten Padang Pariaman dan Laboratorium Patologi Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas dari bulan Oktober 2017-Mei 2018. Pengambilan sampel dilakukan secara total sampling dengan jumlah 38 orang. Hasil penelitian mendapatkan jenis leukosit pada apusan mukosa mulut adalah netrofil segmen (69,4%), limfosit (13,3%), netrofil batang (10%), dan dalam jumlah kecil monosit, dan eosinofil. Didapatkan variasi dari kepadatan leukosit pada sampel mulai dari 2 sel per lapang pandang hingga 194 sel per lapang pandang, dengan jumlah rerata seluruh sampel dalam 5 lapang pandang sebanyak 25 sel. Jenis sel epitel pada apusan mukosa mulut adalah sel intermediet (58,9%), superfisial (37,2%), dan dalam jumlah kecil parabasal, dan basal. Simpulan studi ini ialah jenis leukosit yang paling dominan adalah netrofil segmen dengan kepadatan leukosit bervariasi dan sel epitel yang paling dominan adalah sel intermediet.