Darosy Endah Hyoscyamina
Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro Jl. Prof. Soedarto, SH, Tembalang, Semarang

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PERAN KELUARGA DALAM MEMBANGUN KARAKTER ANAK Hyoscyamina, Darosy Endah
Jurnal Psikologi Vol 10, No 2 (2011): Oktober 2011
Publisher : Faculty of Psychology, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (162.615 KB) | DOI: 10.14710/jpu.10.2.144-152

Abstract

Setiap orang pasti mendambakan keluarga Sakinah, Mawaddah Wa Rochmah. Keluarga bahagia ibarat surga dunia, sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW, bahwa “ Rumahku Surgaku “. Keluarga, pendidik pertama dan utama bagi anak dan menjadi dasar penting dalam pembentukan karakter anak. Anak diibaratkan seperti selembar kertas putih kosong yang harus diisi, dalam hal ini peran orang tualah yang sangat dominan mendidik anak semenjak dini, dengan penuh kelembutan dan kasih sayang membangun kebiasaan- pembiasan positif, mampu menjadi contoh yang baik dan memberi makan yang halal & toyib. Suasana agamis di rumah, di sekolah akan lebih mudah untuk membentuk Kecerdasan Emosi (EQ) dan Kecerdasan Spiritual (SQ) bagi anak.Kata kunci : keluarga, karakter anakPermalink : http://www.ejournal.undip.ac.id/index.php/psikologi/article/view/2887
PROFIL KELUARGA DISFUNGSIONAL PADA PENYANDANG MASALAH SOSIAL DI KOTA SEMARANG Indrawati, Endang Sri; Hyoscyamina, Darosy Endah; Qonitatin, Novi; Abidin, Zaenal
Jurnal Psikologi Vol 13, No 2 (2014): Oktober 2014
Publisher : Faculty of Psychology, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (481.775 KB) | DOI: 10.14710/jpu.13.2.120-132

Abstract

AbstractDysfunctional family is a social problem that also caused other social problems. It is important to understand the basic character of family which has social problem in order to prevent and to solve social problems. This study aims to describe the profile of dysfunctional families which have social problems. The subject comprised 92 persons (70 men; 22 women; aged 15-79 years) who have social problems and stayed in the social centers, social rehabilitation centers, or slum areas of Semarang city. Data were collected using Dysfunctional Family Questionnaire and Risk-Parenting Scale and were analyzed using descriptive statistics. The results showed that the majority (51.09%) of dysfunctional families which have social problems come from low economic status, low level of educational background (21.74% fathers and 14.13% mothers finished junior high school of higher; the remaining subject went to elementary school or were illiterate); the majority of participants (69.56%) have more than three siblings. Among parental inadequate behaviors, smoking behavior was considered to bring strongly negative impact to the family members.
Online Positive Attitude Training: Increasing Resilience Amidst Pandemic Ardhiani, Lusi Nur; Hyoscyamina, Darosy Endah; Karim, Chamilul Hikam Al
Journal of Nonformal Education Vol 7, No 2 (2021): August: Community Education, Lifelong Education
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jne.v7i2.30278

Abstract

The Covid-19 pandemic has a major impact on mental health conditions of humans in general and students in particular. To be able to cope with stressful conditions and other negative emotions during a pandemic, the ability to survive and rise is needed. The ability to adapt positively to stress, crisis, and adversity while remaining healthy is definition of resilience. Therefore, this study aimed to determine whether online positive attitude training in identifying, integrating and actualizing self-potential can increase the level of students’ resilience during this pandemic. The subjects of this study were 50 students from various Universities, 25 students participated as the experimental group and 25 others participated as the control group. Mann Whitney U statistical test was used to compare the resilience of the experimental and control groups during the pre-test and post-test. The results of the Man Whitney U statistical test showed a significance value of p = 0.006 (p 0.05) which indicates that there was a significant difference between resilience scores of the experimental group (mean rank = 31.10) and the control group (mean rank = 19.90). It was concluded that online positive attitude training was able to increase the level of student resilience amidst pandemic. This study shows that online training can actually be an effective method of educating or improving certain skills.
Kaitan Intensitas Pendidikan Agama Islam dengan Takwa dan Akhlak Mulia Zaenal Abidin; Niken Fatimah Nurhayati; Darosy Endah Hyoscyamina; Chamilul Hikam Al Karim
EDUKATIF : JURNAL ILMU PENDIDIKAN Vol 4, No 3 (2022): June Pages 3201-5000
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/edukatif.v4i3.2792

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui takwa dan akhlak mulia siswa SLTA ditinjau dari intensitas Pendidikan Agama Islam. Penelitian ini membedakan Pendidikan Agama Islam antara yang diberikan secara kurang intensif (SMA N), cukup intensif (MA N) dan sangat intensif (Pondok Pesantren). Karakteristik subjek dalam penelitian ini yaitu terdaftar sebagai siswa di SLTA tempat penelitian; berusia 15-17 tahun dan beragama Islam. Penelitian ini menggunakan 255 sampel dari jumlah populasi 745 dari ketiga sekolah tersebut dengan menggunakan teknik cluster random sampling. Pengumpulan data menggunakan skala akhlak mulia yang terdiri dari 28 item (α=0.896) dan skala takwa yang terdiri dari 19 aitem (α =0.863). Analisis data menggunakan uji beda Anova. Hasil uji beda takwa menghasilan nilai signifikansi (ρ >0.05) yang berarti tidak signifikan dan hasil uji beda Akhlak Mulia p<0.05 (yang berarti signifikan). Kesimpulan penelitian ini adalah tidak terdapat perbedaan takwa namun terdapat perbedaan akhlak mulia pada siswa di ketiga sekolah. Tidak terbuktinya hipotesis pada variabel takwa mungkin disebabkan karena tidak dikendalikannya faktor Pendidikan Agama Islam yang lain yakni ketersediaan guru ngaji, keikutsertaan mengikuti organisasi Sie Kerohanian Islam (Rohis), dan keikutsertaan dalam kegiatan remaja masjid
Al-Ma'tsurat therapy to increase the gratitude of mothers who accompany children in distance learning Wasudin Wasudin; Shabrina Nur Mumtaza; Inayatul Muthoharoh; Thifal Ufairoh Abidah; Darosy Endah Hyoscyamina
Journal of Research and Measurement in Psychology: JPPP Vol 11 No 1 (2022): Journal of Psychological Research and Measurement
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat UNJ dan Program Studi Psikologi Fakultas Pendidikan Psikologi Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/JPPP.111.05

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi Dzikir Al- Ma’tsurat pada Ibu yang mengalami Stres Pengasuhan selama mendampingi anaknya dalam Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Partisipan dari penelitian adalah ibu-ibu berjumlah 32 orang yang didapat dengan teknik purposive sampling. Metode pelaksanaan yang diterapkan adalah metode eksperimen kuasi dengan model penelitian menggunakan one group pre-test and post-test. Alat ukur yang digunakan yaitu Skala Kebersyukuran (20 aitem, α= 0,830), dan Skala Stres Pengasuhan Parental Stress Scale, (18 aitem, α=0,855). Partisipan diberikan intervensi yaitu pemberian materi mengenai pentingnya dzikir secara luring, dan pembacaan dzikir Al-Ma’tsurat selama 7 hari berturut-turut, pagi dan petang. Hasil uji analisis yang dilakukan menggunakan uji non-parametrik (wilcoxon) Statistical Package for the Social Sciences (SPSS) versi 22 pada variabel Kebersyukuran nilai Asymp. Sig. (2-tailed) = 0,164. Pada variabel Stres Pengasuhan, nilai Asymp. Sig. (2-tailed) = 0,309. Dapat disimpulkan bahwa Asymp. Sig. (2-tailed) > 0,05, sehingga tidak ada perbedaan signifikan antara nilai pre-test dan nilai post test pada variabel Kebersyukuran dan variabel Stres Pengasuhan. Saran untuk peneliti selanjutnya untuk memperhatikan karakteristik subjek penelitian secara spesifik.
PENGARUH TIDUR PAGI SETELAH SUBUH (HAILULLAH) TERHADAP TINGKAT STRES MAHASISWA Siti Miftahul Jannah; Rizki Gatot Febrian Gatot Febrian; Cindy Desy Ariyani; Darosy Endah Hyoscyamina
Jurnal EMPATI Jurnal Empati: Volume 8, Nomor 2, Tahun 2019 (April 2019)
Publisher : Faculty of Psychology, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (243.939 KB) | DOI: 10.14710/empati.2019.24403

Abstract

  Telah banyak penelitian yang mengungkapkan manfaat dari tidur khususnya tidur pada malam hari. Namun, belum banyak penelitian yang mengungkapkan tentang pengaruh tidur pagi terhadap kondisi seseorang. Peneliti tertarik untuk meneliti tingkat stres mahasiswa yang melakukan hailullah (tidur pagi setelah Sholat Subuh) dengan mahasiswa yang tidak melakukan hailullah (tidur pagi setelah Sholat Subuh), dikarenakan kebanyakan mahasiswa memilih untuk tidur setelah subuh dibandingkan waktu malam. Penelitian ini adalah penelitian non eksperimental dengan desain penelitian korelasi yang melibatkan 56 mahasiswa yang digunakan adalah skala DASS 21 (The Depression, Anxiety and Stress Scale - 21 Items). Data dianalisis menggunakan uji wilcoxon. Perbedaan antara nilai pre test dan post test pada subjek kontrol tidak signifikan pada ketiga aspek dengan nilai signifikansi depresi, kecemasan dan stres adalah 0,816; 0,210; 0,543. Pada subjek eksperimen, terdapat perubahan yang signifikan pada nilai pre test dan post test pada kecemasan dan stres dengan nilai signifikansi masing-masing aspek yaitu 0,003 dan 0023, sedangkan pada tingkat depresi, tidak mengalami perubahan yang signifikan dibuktikan dengan nilai signifikansi 0,173. Peneliti mengharapkan penelitian ini dapat dilanjutkan, baik dengan variabel yang sama maupun berbeda dan hasilnya dapat diterapkan kepada masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Dalam penelitian selanjutnya, diharapkan dapat menggunakan jumlah subjek lebih banyak sehingga dapat mewakili populasi. Selain itu, diharapkan juga menggunakan variabel kontrol yang lebih spesifik sehingga dihasilkan data yang lebih valid karena tidak dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang berbeda.