This Author published in this journals
All Journal Rekayasa Sipil
Retno Anggraini
Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

Published : 8 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Perbandingan Kuat Tekan Dan Tegangan-Regangan Bata Beton Ringan Dengan Penambahan Mineral Alami Zeolit Alam Tertahan Saringan No.80 (0,180mm) Dan Tertahan Saringan No.200 (0,075mm) Willy Aryansah Pratama P.; Retno Anggraini; Achfas Zacoeb; Edhi Wahyuni Setyowati
Rekayasa Sipil Vol 9, No 3 (2015)
Publisher : Department of Civil Engineering, Faculty of Engineering, University of Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (536.212 KB)

Abstract

Inovasi pembuatan bata beton ringan dengan menambahkan mineral tertentu ke dalam campuran bata beton ringan perlu dilakukan. Zeolit adalah salah satu mineral yang mengandung banyak alumina silika (SiO 2 ) didalamnya. SiO2 akan mengisi rongga-rongga yang masih ada di dalam campuran beton yang tidak dapat diisi oleh semen biasa sehingga penambahan zeolit diharapkan mampu meningkatkan kuat tekan dari bata beton ringan. Benda uji dibuat dengan menambahkan 0%, 10%, dan 20% zeolit dari berat semen ke dalam bata beton ringan dengan variasi ukuran butir zeolit yang digunakan adalah zeolit tertahan saringan no.80 dan zeolit tertahan saringan no.200. Terdapat 3 buah sampel untuk tiap variasi dengan ukuran benda uji 60 x 20 x 10 cm. Benda uji diuji tekan pada hari ke 7, 14, 21, dan 28 hari, selanjutnya dilakukan uji anova 1 arah terhadap data yang diperoleh. Hasil penelitian yang didapatkan adalah terdapat peningkatan nilai kuat tekan pada bata beton ringan dengan penambahan zeolit. Bata beton ringan dengan penambahan 20% zeolit no 80 memiliki kekuatan 40% lebih besar daripada bata beton ringan normal. Semakin besar jumlah zeolit yang ditambahkan maka grafik tegangan-regangan yang terjadi akan semakin tegak. Hal ini mengindikasikan bahwa bata beton ringan dengan zeolit yang lebih banyak akan bersifat kebih getas. Jumlah silika yang cukup banyak di dalam zeolit merupakan salah satu penyebab meningkatnya kuat tekan bata ringan karena silika mempunyai nilai kuat tekan yang tinggi. Semakin kecil ukuran butir zeolit yang ditambahkan maka semakin banyak celah kecil yang ada di dalam bata beton ringan yang dapat diisi sehingga kepadatan dan kuat tekan bata beton ringan semakin meningkat. 
Pengaruh Variasi Penambahan Pasir Halus (Finesand) Pada Campuran Spesi Lumpur Lapindo Brantas Terhadap Kekuatan Geser Panel Ferosemen Sri Murni Dewi; Retno Anggraini; Adrianus H. Nureroan
Rekayasa Sipil Vol 2, No 1 (2008)
Publisher : Department of Civil Engineering, Faculty of Engineering, University of Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (246.324 KB)

Abstract

Panel Ferosemen dari bahan lumpur lapindo adalah suatu konstruksi beton bertulang tipis, yang menggunakan semen hidrolis dan agregat halus (lumpur lapindo dan finesand) yang ditulangi dengan lapisan-lapisan kawat anyam jala yang bergaris tengah kecil dan menerus.Pada penelitian ini dilakukan pengujian geser panel ferosemen dengan bahan lumpur lapindo, diamati dan dianalisis terhadap kekuatan geser maksimum yang terjadi. Panel ferosemen dibuat dengan variasi persentase penambahan finesand 10%, 20% dan 30%. Benda uji dibuat sebanyak 5 buah untuk masing-masing variasi penambahan finesand. Pembebanan dilakukan dengan pemberian beban terpusat pada masing-masing panel.Secara eksperimental, kekuatan geser panel ferosemen semakin besar pada penambahan finesand sampai batas 30%. Hal ini menunjukkan bahwa adanya persentase penambahan finesand yang lebih besar dan penggunaan anyaman kawat sebagai tulangan pada panel ferosemen menjadikan kemampuan untuk menahan gaya geser menjadi lebih besar. tetapi hal ini belum menunjukan tren yang sebenarnya, yaitu batas optimum sesungguhnya beban panel frosemen dengan variasi penambahan finesand tertentu. 
Optimalisasi Desain Jembatan Lengkung (Arch Bridge) Terhadap Berat Dan Lendutan Sugeng P. Budi; Retno Anggraini; Christin Remayanti N.; I Made Bayu Arditya Widia
Rekayasa Sipil Vol 10, No 3 (2016)
Publisher : Department of Civil Engineering, Faculty of Engineering, University of Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (576.029 KB) | DOI: 10.21776/ub.rekayasasipil.2016.010.02.06

Abstract

Jembatan lengkung (arch bridge) adalah jembatan bentang panjang yang merupakan salah satu infrastruktur yang diperlukan dalam membantu masyarakat untuk melintasi pulau, sungai dan hambatan lainnya. Dalam merencanakan jembatan lengkung perlu diperhatikan beberapa hal sebagai contoh yaitu lokasi jembatan, biaya pembangunan jembatan, material jembatan serta tipe sambungan pada titik buhul jembatan. Untuk menghasilkan desain jembatan lengkung yang aman dan efisien maka peneliti melakukan penelitian mengenai optimasi desain jembatan lengkung terhadap rasio beban dan lendutan. Penelitian akan dilakukan dengan dua cara yaitu analisis dengan menggunakan bantuan software dan melakukan pengujian pada model jembatan. Model jembatan akan dibuat dari bambu dengan variasi tipe sambungan sehingga dari model jembatan tersebut maka dapat diketahui tipe sambungan yang dapat memberikan kinerja yang baik pada titik buhul jembatan. 
The Effect Of Variation of Pyrophyllite Addition To Compressive Strength, Porosity, And Diagram of Stress Strain In Burnt Lightweight Concrete Brick Ristinah Ristinah; Retno Anggraini; Achfas Zacoeb; Prastumi Prastumi; Krisna Febrian Anugerahputra; I Dewa Nyoman Yoga Prawira
Rekayasa Sipil Vol 7, No 3 (2013)
Publisher : Department of Civil Engineering, Faculty of Engineering, University of Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (391.036 KB)

Abstract

Lightweight brick is a material widely used in civil engineering as a substitute alternative material and brick walls of the building material. The aim of this study is to determine the behavior of burnt light brick, and behavior of piropilit additions in the mix proportion of the light brick. Specimens were tested by compressive strength, porosity, and modulus of elasticity. To test the compressive strength, plates were set at the top and bottom of the test specimen; a dial gauge was used to determine the deformation. To test the porosity, the specimen was cut into a size of 15 x 20 x 10 cm 3 and tested in accordance with porosity testing procedures. Data for the elastic modulus was obtained from stress and strain testing in conjunction with the compressive strength test. After the age of 28 days, specimens undergo combustion process before tested in the laboratory. Results of this study show that the addition of amount of piropilit as filler as much as 10-25% by weight of cement will increase the strength of brick light post-combustion at 800 o C temperature along with the increasing number of additional piropilit in it, however the addition of 5% would reduce the value of compressive strength. The addition of piropilit in the burnt lightweight brick will decrease the value of the strength. Porosity and modulus of elasticity values indicate that the addition of a filler piropilit as much as 515% by weight of cement on the burnt brick would increase the value of its porosity, however the addition of 20% and 25% would reduce the value of porosity. The modulus of elasticity values obtained from the stress and strain diagram, an increase of 5% -25% variation pyrophyllite additions. However there are some fluctuation trends on a variation of 5% -20% due to piropilit characteristics that do not fit to undergo the process of combustion or due to the setting position of the specimen in the furnace when the combustion process which allows the specimen exposed to direct flame or not. 
Pengaruh Variasi Penambahan Bottom Ash Dalam Pasta Semen Terhadap Waktu Pengikatan Awal Dan Akhir Retno Anggraini; Ristinah Syamsuddin; Siti Nurlina
Rekayasa Sipil Vol 7, No 1 (2013)
Publisher : Department of Civil Engineering, Faculty of Engineering, University of Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (199.763 KB)

Abstract

Bottom ash adalah limbah hasil pembakaran batu bara yang terkumpul di permukaan tanah. Jumlah bottom ash semakin meningkat seiring dengan terus berlanjutnya proses pembakaran batubara. Sampai saat ini cara yang digunakan dalam mengatasi limbah ini adalah dengan menimbunnya sehingga diperlukan areal yang luas untuk penimbunan bottom ash. Penimbunan bottom ash akan mengganggu lingkungan dan masyarakat sehingga perlu dilakukan pengkajian dalam hal pemanfaatan limbah bottom ash salah satunya adalah sebagai campuran dalam pembuatan pasta semen. Waktu ikat awal adalah waktu dari pencampuran semen dan air menjadi pasta. Standart waktu yang diperlukan untuk ikat awal adalah 1 – 2 jam. Waktu ikat akhir adalah waktu pasta semen menjadi beton dan siap menerima tekanan. Standart waktu yang diperlukan untuk ikat awal adalah 4 – 6 jam. Penambahan bottom ash pada pasta semen dapat mempengaruhi waktu ikat awal dan akhir. Sehingga perlu dilakukan penelitian untuk mengkaji pengaruh bottom ash pada pasta semen terhadap waktu pengikatan awal dan akhir. Penelitian ini dilakukan dengan penambahan variasi prosentase bottom ash dalam pasta semen kemudian pengujian ikat awal dan ikat akhir dilakukan dengan alat vicat. Data hasil analisa waktu ikat menunjukkan bahwa penambahan bottom ash mempengaruhi waktu ikat awal dan akhir pasta semen. Diketahui bahwa prosentase bottom ash dari berat semen menghasilkan waktu ikat awal optimum pada kadar bottom ash sebesar 8.43 % dengan waktu ikat sebesar 63,867 menit sedangkan pada waktu ikat akhir tidak terdapat pengaruh karena setiap penambahan bottom ash waktu ikat, grafik menghasilkan kurva linear. 
Analisis Kapasitas Dan Keandalan Bangunan, Studi Kasus: SMA 1 Madiun Sugeng P. Budio; Retno Anggraini; Achfas Zacoeb; Edhi Wahyuni
Rekayasa Sipil Vol 9, No 1 (2015)
Publisher : Department of Civil Engineering, Faculty of Engineering, University of Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (287.583 KB)

Abstract

Salah satu faktor yang harus diperhatikan dalam perencanaan suatu gedung adalah keandalan bangunan. Berdasarkan UU RI No. 28 Tahun 2002 disebutkan bahwa setiap bangunan gedung harus memenuhi persyaratan administratif dan persyaratan teknis sesuai dengan fungsi bangunan gedung. Persyaratan teknis meliputi persyaratan tata bangunan dan persyaratan keandalan bangunan gedung, yaitu persyaratan kemampuan bangunan gedung untuk mendukung beban muatan, serta kemampuan bangunan gedung dalam mencegah dan menanggulangi bahaya kebakaran dan bahaya petir. Oleh karena itu, setiap bangunan yang akan dirancang maupun yang sudah beroperasi, terutama bangunan yang mempunyai fungsi vital serta merupakan bangunan dengan kepentingan orang banyak memerlukan pengawasan yang ketat terhadap kualitas bangunannya dan memiliki jaminan laik fungsi. Studi kasus yang dipakai dalam penelitian ini adalah bangunan sekolah SMA Madiun I. Dalam penelitian ini akan dibahas studi kasus mengenai keandalan struktur bangunan serta aspek-aspek yang mempengaruhi keandalan suatu bangunan. 
Pengaruh Variasi Model Terhadap Respons Beban dan Lendutan pada Rangka Kuda-Kuda Beton Komposit Tulangan Bambu Ristinah Syamsuddin; Retno Anggraini; Wawan Satryawan
Rekayasa Sipil Vol 6, No 1 (2012)
Publisher : Department of Civil Engineering, Faculty of Engineering, University of Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (265.392 KB)

Abstract

Dalam konstruksi suatu bangunan, beton dan kayu merupakan material yang paling banyak digunakan untuk membangun rumah tinggal. Namun material ini terlalu mahal jika hanya digunakan untuk membangun perumahan rakyat kecil. Oleh karena itu diperlukan bahan alternatif yang bisa menggantikan material tersebut. Salah satu gagasan dalam penelitian ini adalah membuat beton rangka kuda-kuda dengan menggunakan tulangan bambu. Dalam penelitian ini akan dibahas tentang pengaruh variasi model terhadap respons beban dan lendutan pada rangka kuda-kuda beton komposit tulangan bambu.Penelitian ini dilakukan dengan memberikan beban terpusat pada benda uji yaitu kuda-kuda beton komposit tulangan bambu model A dan model B dengan faktor air semen tetap pada umur 28 hari. Pengujian dilakukan pada kuda-kuda beton dengan bentang 240 cm, tinggi 100 cm dan tebal 8 cm. Diameter tulangan bambu 1 cm dan sengkang besi diameter 4 mm. Data yang diambil dari hasil pengujian adalah data beban maksimum kuda-kuda beton saat mengalami keruntuhan dan nilai lendutan setiap pembebanan. Hasil pengujian menunjukan bahwa terdapat perbedaan nilai beban maksimum dan lendutan pada kuda-kuda beton komposit tulangan bambu model A dengan model B. Kuda-kuda beton komposit model B mampu menahan beban maksimum hingga 5320 kg dengan nilai lendutan 6,045 mm, sedangkan kuda-kuda beton komposit model A hanya mampu menahan beban maksimum sebesar 4389 kg dengan nilai lendutan 8,246 mm. 
The Effect Of Pyrophyllite Use As Admixture In Light Concrete Bricks’s Mechanical Properties Retno Anggraini; Ristinah Ristinah; Sugeng P. Budio; Stevanus Rony Soewignyo; Winny Firmaninda
Rekayasa Sipil Vol 7, No 3 (2013)
Publisher : Department of Civil Engineering, Faculty of Engineering, University of Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (656.477 KB)

Abstract

Pyrophyllite was extracted from Greek Language, in which pyt means fire and phyllon means leaf or sheet. Otherwise, phylit was found not long after phyllon word, in which the meaning was crack’s sheet. Pyrophyllite is combination of silica alumunium that has chemical formula Al2O3.4SiO2H2O. In this research, testing was conducted for mechanical properties of light concrete brick provided by additional material ”Pyrophyllite stone” as additive. The mechanical properties of light concrete brick consist of compressive strength, porosity, stress and strain curve, and elastic modulus. Testing resultsof the light concrete brick will be compared with that without mix of Pyrophyllite additive.