Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

PERANCANGAN DAN PENGUKURAN KINERJA RANTAI PASOK PADA IKM DAPOER IKAN DIANA Chlarasati Veronica; Wahyuda Wahyuda; Anggriani Profita
Jurnal PASTI (Penelitian dan Aplikasi Sistem dan Teknik Industri) Vol 15, No 3 (2021): Jurnal PASTI
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (363.724 KB) | DOI: 10.22441/pasti.2021.v15i3.001

Abstract

IKM Dapoer Ikan Diana adalah industri kecil menengah yang melakukan produksi olahan ikan. Selama menjalankan bisnis, IKM belum pernah melakukan perancangan dan pengukuran kinerja rantai pasok pada abon ikan cakalang. Berdasarkan permasalahan tersebut, tujuan penelitian ini adalah merancang KPI, mengukur kinerja rantai pasok dan memberikan usulan perbaikan terhadap KPI dalam kondisi buruk. Perancangan KPI menggunakan model Supply Chain Operations Reference (SCOR) berdasarkan lima proses inti dan dimensi. Teknik pengumpulan data yaitu observasi, wawancara, dan kuesioner. Pengukuran kinerja rantai pasok berdasarkan KPI dan menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP), Normalisasi Snorm De Boer, dan Traffic Light System (TLS). Hasil dari penelitian adalah KPI yang tervalidasi yaitu 30 KPI, nilai kinerja rantai pasok IKM Dapoer Ikan Diana pada produk abon ikan cakalang sebesar 90,7998 yang termasuk dalam kondisi excellent (sangat baik) dan terdapat 4 KPI dalam kondisi buruk yang diberi usulan perbaikan yaitu KPI 11, KPI 15, KPI 24 dan KPI 28.
Inventory management of 50 kg packaged cement products with a lot sizing ratio (case study: XYZ warehouse) Annisa Sherina Rahmadhani Hasibuan; Wahyuda Wahyuda; Farida Djumiati Sitania
Jurnal Teknika Vol 17, No 2 (2021): Available Online in November 2021
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/tjst.v17i2.12684

Abstract

XYZ is a trading and shipping company for building needs. The problem experienced by XYZ Warehouse is the high demand for Conch 50 kg cement products without being balanced with good inventory management so that companies often experience shortages and excess supplies which can increase inventory costs. Therefore, good inventory planning and control are needed to make the costs incurred is more optimal. The model used in this study is the Economic Order Quantity (EOQ) model by calculating safety stock and reorder points to avoid demand uncertainty. Before calculating the inventory model, forecasting was done using the Moving Average 6 method as the chosen method with MAD 4,712,852, MSE 37,283,346,809, and MAPE 15.502%. Based on the calculation results, the optimal order quantity was 1,868, safety stock was 185, and reorder point was 1,320. Other than that, the lot-sizing technique was also carried out using the EOQ, LFL, POQ, and Silver Meal methods. Based on the calculation result, the lot-sizing technique that provides a minimum total cost was the LFL method with a total cost of Rp. 1,430,406.61 and savings up to 77.04%, followed by the EOQ method with a total cost of Rp. 1,918,668.55 and savings up to 69.21%. Also, the POQ and Silver Meal method with a total cost of Rp. 2,106,571.61 and savings up to 66.19%. PT. XYZ merupakan perusahaan yang beroperasi dalam sektor perdagangan barang dan jasa pengiriman untuk keperluan bahan bangunan. Permasalahan yang dihadapi Gudang XYZ adalah tingginya permintaan produk Semen Conch 50 kg tanpa diimbangi pengelolaan persediaan yang baik sehingga kerap mengalami kekurangan maupun kelebihan persediaan di mana hal tersebut dapat meningkatkan biaya persediaan. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu perencanaan dan pengelolaan persediaan yang baik sehingga biaya yang dikeluarkan pun lebih optimal. Model yang dimanfaatkan dalam penelitian ini adalah model economic order quantity (EOQ) dengan memperhitungkan safety stock dan reorder point untuk menghindari ketidakpastian permintaan. Sebelum dilakukan perhitungan model persediaan, terlebih dahulu dilakukan peramalan dengan metode moving average 6 sebagai metode terpilih dengan MAD 4.712,852, MSE 37.283.346,809, MAPE 15,502%. Berdasarkan hasil perhitungan model EOQ, diperoleh Q optimal sebanyak 1.868 sak, safety stock 185 sak, dan reorder point 1.320 sak. Selain itu, dilakukan pula lot sizing dengan metode EOQ, LFL, POQ, dan Silver Meal. Berdasarkan hasil perhitungan, lot sizing  yang memberikan total biaya minimum adalah LFL dengan total biaya sebesar Rp. 1.430.406,61 dan penghematan mencapai 77,04%, kemudian diikuti oleh EOQ dengan total biaya sebesar Rp. 1.918.668,55 dan penghematan mencapai 69,21%, dan POQ serta Silver Meal dengan total biaya sebesar Rp. 2.106.571,61 dan penghematan mencapai 66,19%.
Analysis and determination of tofu production risk mitigation strategy using FMEA and AHP methods (Case study: UD XYZ) Anisa Dwi Aryani; Wahyuda Wahyuda; Suwardi Gunawan
Jurnal Teknika Vol 18, No 1 (2022): Available Online in June 2022
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/tjst.v18i1.13809

Abstract

In the tofu production process, UD XYZ is inseparable from the risks that may occur so that it can interfere with tofu production activities. Therefore, to handle the existing risks, it is necessary to carry out risk management by mitigating risks. Data collection techniques used are secondary data and primary data. The data processing technique and data analysis used the Failure Mode Effect Analysis (FMEA) method and the Analytical Hierarchy Process (AHP) method. The results of data processing using the FMEA method are known to be risk factors for raw materials with the highest RPN value, namely the risk of poor soybean quality with an RPN value of 720, the risk factor for the highest RPN production process is the risk of the dose of supporting raw materials not in accordance with the RPN value of 320, and the highest RPN finished product risk factor is the risk of damaged tofu when packaged with an RPN value of 36. The results of data processing using the AHP method with the help of Benefit, Cost, Opportunities, and Risk (BCOR) criteria are known that the criteria with values the highest is the benefit criteria with a value of 0.600. In the risk of raw materials, namely the quality of soybeans is not good, it is known that the chosen alternative strategy is to use the best raw material supplier with a value of 0.738. In the risk of the production process, namely the dose of supporting raw materials is not appropriate, it is known that the chosen alternative strategy is to make a Standard Operating Procedure (SOP) with a value of 0.671. The existence of SOPs will help to achieve goals because of the design that guides employees in carrying out their duties and to minimize errors when carrying out their respective tasks. Dalam proses produksi tahu, UD XYZ tidak terlepas dari risiko-risiko yang mungkin terjadi sehingga dapat mengganggu aktivitas produksi tahu. Oleh karena itu, untuk menangani risiko yang ada maka perlu dilakukan manajemen risiko dengan memitigasi risiko. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah data sekunder dan data primer. Teknik pengolahan data dan analisis data menggunakan metode Failure Mode Effect Analysis (FMEA) dan metode Analytical Hierarchy Process (AHP). Hasil pengolahan data menggunakan metode FMEA diketahui pada faktor risiko bahan baku risiko dengan nilai RPN tertinggi yaitu pada risiko kualitas kedelai tidak baik dengan nilai RPN sebesar 720, pada faktor risiko proses produksi RPN tertinggi yaitu pada risiko takaran bahan baku pendukung tidak sesuai dengan nilai RPN sebesar 320, dan pada faktor risiko produk jadi RPN tertinggi yaitu pada risiko tahu rusak saat dikemas dengan nilai RPN sebesar 36. Hasil pengolahan data menggunakan metode AHP dengan bantuan kriteria Benefit, Cost, Opportunities, dan Risk (BCOR) diketahui bahwa kriteria dengan nilai-nilai tertinggi yaitu pada kriteria benefit dengan nilai 0.600. Pada risiko bahan baku yaitu kualitas kedelai tidak baik, diketahui bahwa alternatif strategi terpilih adalah menggunakan supplier bahan baku terbaik dengan nilai 0.738. Pada risiko proses produksi yaitu takaran bahan baku pendukung tidak sesuai, diketahui bahwa alternatif strategi terpilih adalah membuat Standar Operasional Prosedur (SOP) dengan nilai 0.671. Dengan adanya SOP dan pemilihan supplier bahan baku terbaik akan membantu memitigasi risiko prioritas sehingga risiko tersebut dapat dikendalikan dan frekuensinya berkurang.
Analisis Pengendalian Persediaan Kedelai pada PRIMKOPTI Guna Memenuhi Kebutuhan Produksi Industri Tahu Tempe di Balikpapan Khalid Jundi Rabbani; Wahyuda; Farida Djumiati Sitania
G-Tech: Jurnal Teknologi Terapan Vol 6 No 2 (2022): G-Tech, Vol. 6 No. 2 Oktober 2022
Publisher : Universitas Islam Raden Rahmat, Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (579.867 KB) | DOI: 10.33379/gtech.v6i2.1709

Abstract

Primer Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (PRIMKOPTI) Balikpapan merupakan usaha penjualan kedelai dan bahan-bahan untuk produksi tahu dan tempe. Pengadaan kedelai yang dilakukan masih menggunakan cara konvensional, mengacu pada banyak permintaan dan ketersediaan stok di gudang dengan waktu pemesanan dilakukan setiap minggu. Produsen tahu tempe di Balikpapan banyak yang bergantung kepada PRIMKOPTI membuat persediaan kedelai harus selalu tercukupi sehingga perlu dioptimalkan. Metode yang digunakan adalah Forecasting untuk meramalkan permintaan dan metode EOQ serta metode Silver-Meal untuk pengendalian persediaannya. Hasil yang diperoleh yakni dipilih pengendalian persediaan kedelai dengan metode Silver-Meal karena biaya persediaan yang dihasilkan adalah paling minimum. Penghematan biaya persediaan yang diperoleh adalah sebesar 47,209% atau Rp5.278.663,596. Hasil analisis perubahan harga terhadap perhitungan persediaan diperoleh bahwa biaya pemesanan dan penyimpanan tidak terlalu berpengaruh untuk menentukan kebijakan yang tepat dalam melakukan pemesanan, sehingga hanya besar persentase perubahan harga kedelai yang dijadikan parameter.
Analisis Perbandingan Metode Least Unit Cost, Silver Meal, dan Metode Perusahaan dalam Pengendalian Persediaan Plafon PVC (Studi Kasus : XYZ) Nanditha Aiswarya Khan; Farida Djumiati Sitania; Wahyuda
G-Tech: Jurnal Teknologi Terapan Vol 7 No 1 (2023): G-Tech, Vol. 7 No. 1 Januari 2023
Publisher : Universitas Islam Raden Rahmat, Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (364.668 KB) | DOI: 10.33379/gtech.v7i1.1890

Abstract

XYZ merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang pengadaan. Permasalahan yang dialami XYZ adalah sering terjadinya penumpukan produk pada gudang akibat melakukan pemesanan plafon PVC yang banyak, sehingga menimbulkan biaya penyimpanan yang besar. Dilakukan peramalan plafon PVC dengan metode terpilih yaitu metode Winter dengan α = 0,9, β = 0 dan γ = 0,1 dengan MAPE sebesar 32,2%. Diperoleh hasil ukuran lot pemesanan yang paling optimal dengan metode Least Unit Cost dan Silver Meal, karena kedua metode menghasilkan periodisasi dan total biaya Rp. 220.164.130,00, lebih rendah hingga 57% dibandingkan dengan metode oleh perusahaan. Kedua metode memiliki frekuensi pemesanan yang sama sebanyak 6 kali untuk 12 periode mendatang. pemesanan dilakukan pada periode 1 sebanyak 7.541 lembar, periode 3 sebanyak 8.652 lembar, periode 5 sebanyak 7.147 lembar, periode 7 sebanyak 8.188 lembar, periode 9 sebanyak 6.753 lembar, dan periode 11 sebanyak 7.723 lembar.
Manajemen Risiko Rantai Pasok Pembibitan Ikan Lele (Studi Kasus: Pembibitan Ikan Kang Arif) Dhimas Saifullah; Wahyuda Wahyuda; Yudi Sukmono
JOURNAL OF INDUSTRIAL AND MANUFACTURE ENGINEERING Vol. 7 No. 1 (2023): EDISI MEI
Publisher : Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31289/jime.v7i1.8518

Abstract

Perikanan budidaya merupakan salah satu sektor perikanan yang memiliki prospek yang sangat menjanjikan khususnya di Indonesia. Salah satu komoditi perikanan budidaya yang menjadi primadona adalah ikan lele (Clarias sp). Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kejadian risiko pada pembibitan ikan lele dan penyebab risiko guna menghitung nilai risiko sepanjang aliran hulu ke hilir rantai pasok, dan merekomendasikan upaya mitigasi risiko. Lokasi penelitian ini dilakukan di Pembibitan Ikan Lele Kang Arif yang beralamat di L3 Blok B Kecamatan Tenggarong Seberang, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Tempat Pembibitan Ikan Lele Kang Arif bergerak dibidang pembudidayaan bibit ikan lele. Bibit ikan lele ini sudah didistribusikan ke wilayah Kutai Kartanegara, bahkan sampai Balikpapan. Proses source terdapat 3 risk agent prioritas dan didapatkan 6 aksi mitigasi. Proses plan terdapat 3 risk agent dominan dan didapatkan 6 aksi mitigasi. Proses make terdapat 3 risk agent dominan dan didapatkan 6 aksi mitigas. Proses deliver terdapat 3 risk agent dominan dan didapatkan 6 aksi mitigasi. Proses Return Terdapat 3 risk agent prioritas dan didapatkan 6 strategi.  Pihak pembibitan dapat mengetahui sumber-sumber risiko apa saja yang terdapat di pembibitan. Strategi penanganan/mitigasi yang diusulkan dapat menjadi pertimbangan dalam mengatasi sumber risiko prioritas yang ada di pembibitan. Analisis penilaian performansi (performance appraisal) berdasarkan KPI (Key Performance Indicator) untuk mendukung pelaksanaan mitigasi perusahaan yaitu berupa evaluasi pegawai untuk masing-masing proses supply chain yang ada pada pembibitan Ikan Lele Kang Arif.
Analisis Pengendalian Persediaan Dengan Menggunakan Metode Economic Order Quantity Rahul Ihza Mahendra; Farida Djumiati Sitania; Wahyuda Wahyuda
JTI: Jurnal Teknik Industri Vol 9, No 2 (2023): DESEMBER 2023
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/jti.v9i2.22677

Abstract

UMKM XYZ merupakan usaha produk amplang yang berdiri sejak tahun 2010. Produk amplang yang diproduksi oleh UMKM XYZ yaitu amplang ikan bandeng. UMKM melakukan produksi amplang 3 kali dalam sebulan, dalam sekali produksi dapat menghasilkan kurang lebih 90 kg amplang dengan ikan yang diperlukan sebanyak 50 kg tiap produksinya. Pada pemesanan ikan, UMKM melakukan 2 kali pemesanan sebanyak 20 kg sampai 30 kg, karena pemesanan yang tidak terjadwal dan kuantitas pemesanan yang kurang tepat mengakibatkan UMKM mengalami kekurangan ikan dan tingginya biaya persediaan. Dari permasalahan pada UMKM Karya Usaha Bersama dilakukan penelitian menggunakan metode EOQ untuk menentukan berapa kuantitas pemesanan ikan dan meminimalisir biaya persediaan. Dari hasil perhitungan lot sizing dengan metode EOQ didapatkan bahwa kebijakan UMKM memiliki biaya pemesanan tertinggi, yaitu sebesar Rp. 1.976.000,00 sedangkan biaya pemesanan pada metode EOQ lebih rendah 25%, yaitu sebesar Rp. 494.000,00. Pada biaya penyimpanan metode EOQ memiliki biaya yang lebih tinggi yaitu sebesar Rp.503.568.12 karena pengoptimalan persediaan pada UMKM yang mengalami kekurangan ikan, pada kebijakan UMKM memiliki biaya yang rendah yaitu sebesar Rp. 150.975,33. Pada total biaya persediaan UMKM yaitu sebesar Rp. 2.126.975,33 sedangkan pada metode EOQ 47% lebih rendah yaitu Rp. 997.568,12. Secara keseluruhan metode EOQ merupakan metode yang paling baik dalam merencanakan persediaan ikan untuk 12 periode mendatang karena menghasilkan biaya persediaan yang paling minimum dan mengurangi resiko kehabisan ikan dibandingkan dengan metode kebijakan. Kata kunci: Persediaan, bahan baku, EOQ.
PERANCANGAN DAN PENGUKURAN KINERJA SUPPLY CHAIN PADA SABRINA BAKERY Nurul Hasanah; Wahyuda Wahyuda; Yudi Sukmono
Industri Inovatif : Jurnal Teknik Industri Vol 13 No 1 (2023): Inovatif Vol. 13 No. 1
Publisher : Prodi Teknik Industri S1 Institut Teknologi Nasional Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36040/industri.v13i1.4619

Abstract

Sabrina Bakery merupakan salah satu industri kecil yang bergerak dalam usaha pembuatan aneka macam roti yang berlokasi di Kota Balikpapan. Sejak berdiri tahun 2016 hingga saat ini usaha Sabrina Bakery belum pernah melakukan evaluasi dan pengukuran rantai pasok sehingga tidak diketahui performansi rantai pasok. Dan permasalahan yang terjadi pada Sabrina Bakery yaitu perubahan permintaan secara mendadak oleh konsumen sehingga berpengaruhi terhadap ketersediaan bahan baku, pada proses produksi terdapat produk cacat sehingga dapat memberikan kerugian bagi perusahaan, dan kedatangan bahan baku yang tidak sesuai spesifikasi pesanan sehingga terjadi pengembalian bahan baku kepada pemasok. Berdasarkan kondisi tersebut perusahaan memerlukan pengukuran kinerja supply chain untuk mengetahui bagaimana kinerja rantai pasok dan menentukan arah perbaikan. Pada penelitian ini digunakan beberapa metode untuk merancang dan mengukur kinerja supply chain yaitu model Supply Chain Operations Reference (SCOR) untuk menjabarkan aktivitas berkaitan dengan rantai pasok, metode AHP untuk pembobotan hierarki KPI, dan metode OMAX untuk scoring system. Berdasarkan model SCOR terdapat 17 KPI teridentifikasi yaitu 3 KPI plan, 3 KPI source, 5 KPI make, 3 KPI deliver, dan 3 KPI return. Berdasarkan metode AHP dengan software expert choice proses make memiliki bobot tertinggi dengan bobot 0,511, dan return menjadi bobot terendah dengan bobot 0,065. Hasil penelitian dengan model OMAX didapatkan nilai indeks produktivitas sebesar 67,17% yang berarti performansi kinerja supply chain Sabrina Bakery menurun dari periode sebelumnya karena tidak mencapai standar indeks produktivitas yaitu 100%.
Penentuan Rute Distribusi Barang Menggunakan Vehicle Routing Problem (Studi Kasus: CV. Surya Inti Distrindo) Siti Nur Afifah Rahmania; Wahyuda Wahyuda; Suwardi Gunawan
INTECOMS: Journal of Information Technology and Computer Science Vol 6 No 2 (2023): INTECOMS: Journal of Information Technology and Computer Science
Publisher : Institut Penelitian Matematika, Komputer, Keperawatan, Pendidikan dan Ekonomi (IPM2KPE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31539/intecoms.v6i2.6816

Abstract

CV. Surya Inti Distrindo merupakan perusahaan distributor sembako yang berdiri sejak tahun 2019 yang berlokasi di Ir. Sutami Samarinda. Perusahaan memiliki 6 kendaraan pengangkut yang digunakan dalam proses pendistribusian sembako yang terdiri dari 4 kendaraan jenis L300 dengan maksimal kapasitas berat sebesar 2800 kg per kendaraan dan 2 kendaraan jenis PS125 dengan maksimal kapasitas berat sebesar 8000 kg per kendaraan. Perusahaan ingin mengoptimalkan rute distribusi aktual agar dapat menghemat jarak dan biaya distribusi. Penelitian ini menggunakan metode Vehicle Routing Problem (VRP) yaitu metode yang digunakan untuk membuat rute dengan kendaraan berkapasitas tertentu yang tiap kendaraan berawal dan berakhir di gudang, dengan syarat pelanggan hanya dikunjungi sekali dan total permintaan tidak melebihi kapasitas kendaraan. Dalam penyelesaian VRP digunakan beberapa metode yaitu metode Saving Matrix, Nearest Neighbour, dan Insertion. Berdasarkan hasil penelitian total jarak rute aktual di perusahaan sebesar 226,45 km, dengan menghabiskan biaya distribusi per bulan sebesar Rp1.200.000, dengan menggunakan metode Saving Matrix total jarak dapat dioptimalkan menjadi sebesar 155,50 km. Setelah mendapatkan rute dilakukan pengurutan rute menggunakan metode Nearest Neighbor dan didapatkan hasil total jarak menjadi sebesar 140,60 km, sedangkan dengan melakukan penyisipan rute menggunakan metode Insertion didapatkan hasil total jarak sebesar 139,10 km. Dari ketiga metode tersebut didapatkan total jarak paling optimal yaitu sebesar 139,10 km dengan persentase penghematan jarak dari rute aktual yaitu sebesar 38,26%. hal tersebut dapat menghemat biaya pendistribusian yang awalnya Rp8.593.777 menjadi Rp5.278.845 per bulan artinya terdapat penghematan biaya sebesar Rp3.314.932 per bulan.
ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BERAS MENGGUNAKAN METODE SILVER-MEAL PADA PERUM BULOG KOTA SAMARINDA Resky Mubarog; Wahyuda Wahyuda; Dutho Suh Utomo
Industri Inovatif : Jurnal Teknik Industri Vol 14 No 1 (2024): Inovatif Vol. 14 No. 1
Publisher : Prodi Teknik Industri S1 Institut Teknologi Nasional Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36040/industri.v14i1.9405

Abstract

Salah satu cabang dari Perum Bulog ini berlokasi di Kota Samarinda. Perum BULOG Kota Samarinda memiliki permasalahan pada sistem pengendalian persediaan yaitu minimnya stok beras pada gudang. Membutuhkan metode pengendalian persediaan yang tepat untuk mengatasi ketersediaan beras sehingga meminimalisir terjadinya kekurangan beras saat dibutuhkan dan juga pada proses pemesanan. Setelah melihat plot data historis yang cenderung membentuk pola stationer, serta melakukan uji variabilitas dengan hasil lebih besar dari 0,25,sehingga data bersifat dinamis. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu dengan perhitungan Peramalan (Forecasting), peramalan permintaan yang terpilih adalah moving Average pada rata rata bergerak pada 9 bulanan yang karena memiliki nilai error terkecil, yaitu MAD sebesar 26703,61, MSE sebesar 1698270204,17, dan MAPE sebesar 21,01%, didapat hasil peramalan untuk 12 periode kedepan diperkirakan sebesar 1.298.360 kg atau 25.968 sak. Pada pengendalian persediaannya menggunakan metode silver-meal menghasilkan frekuansi pemesanan sebanyak 24 kali dengan total penghematan sebesar 28,691% dan selisih Rp986.865,33 dari perusahaan.