Claim Missing Document
Check
Articles

Found 29 Documents
Search

Kajian Potensi Pemanfaatan Sampah Organik Pasar berdasarkan Karakteristiknya (Studi Kasus Pasar Segiri Kota Samarinda) Rahayu, Dwi Ermawati; Sukmono, Yudi
Jurnal Sains Dan Teknologi Lingkungan Vol 5, No 2 (2013): SAINS & TEKNOLOGI LINGKUNGAN
Publisher : Teknik Lingkungan Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pasar tradisional merupakan salah satu sumber penghasil sampah yang cukup besar sehingga perlu dilakukan kajian untuk mengetahui potensi pemanfaatannya termasuk di Pasar Segiri Samarinda. Penelitian ini dilakukan dengan teknik sampling sampah sesuai SNI Persampahan 19-3964-1995 yang dilakukan selama 8 hari berturut turut untuk mengetahui timbulan dan komposisi sampah pada 33 los pedagang. Responden sebanyak 50 pedagang pasar untuk mengetahui potensi keterlibatan pedagang dalam pengelolaan sampah pasar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa timbulan sampah yang dihasilkan sebesar 5,94 m 3 /hari dengan potensi terbesar berasal dari sampah organik yang mudah terurai yaitu 78, 26%. Berdasarkan neraca kesetimbangan massa sampah dengan memperhatikan nilai recovery sampah maka residu yang dihasilkan untuk dibuang ke TPA sebesar 278,09 kg/hari. Peran serta pedagang dalam pengelolaan sampah pasar masih rendah sebatas pewadahan sampah tanpa melakukan pemilahan. Kata kunci : sampah organik, pasar, pemanfaatan, timbulan sampah
Pengambilan Keputusan Dalam Pemilihan Supplier Dengan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Technique For Others Reference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS) Wicaksono, Martin; Fathimahhayati, Lina Dianati; Sukmono, Yudi
Jurnal Tekno Vol 17 No 2 (2020): Jurnal Tekno
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian pada Masyarakat Universitas Bina Darma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33557/jtekno.v17i2.1078

Abstract

M-Merchandise is a business launched by the Mulawarman University Business Management Agency. The problem for these merchandise products is that in determining suppliers it has not been done well, there is no particular method of determining suppliers. So M-Merchandise needs to do supplier selection to get the best supplierr. In making a decision, determining suppliers is applied to the AHP and TOPSIS methods. The AHP method is used to determine the most influential criteria with a paired comparison matrix, then the weight values ​​are used as input to the TOPSIS method to rank suppliers. From the results of the AHP calculation, M-Merchandise have obtained the quality criteria with the highest weight of 0.300. This shows that quality is a major factor in supplier selection. Furthermore, other criteria applied are price with a weight of 0.221, shipping 0.040, technical capability 0.165, a communication system 0.095, and a packaging ability 0.179. From the results of the TOPSIS calculation, the PK supplier is the best supplier to choose with a value of 0.617
Perancangan dan Pengukuran Kinerja Supply Chain Listrik UPDK Mahakam dengan Metode SCOR Versi 11.0 Okianadila Safira Widodo; Wahyuda Wahyuda; Yudi Sukmono
JOURNAL OF INDUSTRIAL AND MANUFACTURE ENGINEERING Vol 4, No 1 (2020): EDISI MEI
Publisher : Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (709.344 KB) | DOI: 10.31289/jime.v4i1.3424

Abstract

Sistem tenaga listrik di Kalimantan Timur terdiri dari 3 sistem yaitu pembangkitan, penyaluran, dan distribusi. Konsumsi listrik di wilayah Kalimantan sejak tahun 2017 hingga 2018 meningkat sebesar 21,29% sehingga terdapat perubahan pembebanan listrik pada sistem pembangkit. Unit Pelaksana Pengendalian dan Pembangkitan (UPDK) Mahakam belum mempunyai KPI yang fokus pada supply chain listrik. Penelitian dilakukan untuk mengetahui indikator kinerja supply chain dengan merancang KPI, mengetahui kondisi kinerja supply chain, dan KPI yang tidak mencapai target. Metode yang digunakan yaitu SCOR (Supply Chain Operations Reference) 11,0, AHP (Analtycal Hierarchy Process), OMAX (Objective Matrix), dan TLS (Traffic Light System). Terdapat 28 aktivitas yang mempengaruhi kinerja supply chain dan 52 rancangan Key Performance Indicator (KPI) dari penjabaran 28 aktivitas yaitu 19 KPI plan, 9 KPI source, 7 KPI make, 2 KPI deliver, 1 KPI return, dan 14 KPI enable. Proses plan memiliki bobot tertinggi dan return menjadi bobot terendah. Berdasarkan hasil pengolahan data didapatkan kondisi kinerja meningkat dari periode sebelumnya. Terdapat 5 KPI yang tidak mencapai target UPDK Mahakam dan memerlukan perbaikan.
Perancangan Sistem Informasi Berbasis Website Sebagai Salah Satu Media Promosi Pada Perusahaan Jerio Madre; H. Yudi Sukmono; Suwardi Gunawan
JOURNAL OF INDUSTRIAL AND MANUFACTURE ENGINEERING Vol 5, No 2 (2021): EDISI NOVEMBER
Publisher : Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31289/jime.v5i2.5594

Abstract

PT XYZ yang berada di kota bontang, saat ini perusahaan ini melakukan pemasaran dan promosi secara metode konvensional yakni dengan koneksi mulut ke mulut serta melakukan promosi sesama rekan usaha sehingga hanya sedikit yang mengenal dan mengetahuinya. Dengan website perusahaan bisa memberikan informasi mengenai produk/layanan yang diberikan secara lengkap. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat menjadikan teknologi informasi menjadi suatu hal yang penting dalam kehidupan sehari-hari. Perancangan sistem informasi perusahaan berbasis website dilakukan dengan metode Prototype mulai dari melakukan analisa kebutuhan pengguna, Melakukan perancangan  sistem menggunakan beberapa tools yakni Use Case Diagram, Context Diagram, Data Flow Diagram, dan tabel database. Tahap selanjutnya dilakukan perancangan desain User Interface. Kemudian pengkodingan website menggunakan PHP, Codeigniter 3 dan Bootstrap 4 serta aplikasi MySQL sebagai databasenya. Kemudian dilakukan pengujian sistem menggunakan metode Black box testing dan SEO website analyzer. Terakhir dilakukan evaluasi dan penyerahan kepada perusahaan dalam bentuk template website yang siap untuk digunakan. Dengandirancanganya sebuah website sesuai dengan kebutuhan perusahaan diharapkan dapat meningkatkan jumlah pelanggan dan membantu mempublikasikan produk dan jasa secara luas melalui jaringan internet.
Analisis Human Reliability Assessment (HRA) dengan Metode HEART dan SPAR-H (Studi Kasus PT.X) Tita Dwi Riyanti; Willy Tambunan; Yudi Sukmono
JOURNAL OF INDUSTRIAL AND MANUFACTURE ENGINEERING Vol 5, No 1 (2021): EDISI MEI
Publisher : Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31289/jime.v5i1.4138

Abstract

PT. X merupakan perusahaan yang bergerak dibidang kontruksi jalan dan jembatan. Penelitian ini dilakukan pada proyek pembuatan drainase, dengan 5 tahap yaitu persiapan, pemotongan, perakitan, pengecoran dan pemasangan.  Terdapat beberapa kemungkinan kecelakaan kerja yang disebabkan oleh human error, dengan penerapan Human Reliability Assessment yang merupakan suatu cara analisis kegagalan dari manusia untuk penilaian resiko dan penyebab resiko diharapkan mampu mengurangi tingkat kecelakaan kerja yang ada. Metode yang digunakan yaitu metode HEART (Human Error Assessment) dan SPAR-H (Standarized Plant Analysis Risk Human Reliability Assesment). Pada penelitian ini juga menggunakan Hierarchical Task Analysis dan Fault Tree Analysis yang berguna untuk membantu identifikasi kemungkinan-kemungkinan kecelakaan kerja serta untuk mengetahui nilai kecelakaan kerja terbesar dari masing-masing sub pekerjaan, nilai persentase HEP terbesar diperoleh dari hasil metode HEART yaitu 5,39% untuk tahap persiapan, 2,78% pada tahap pemotongan 1,88% pada tahap perakitan 5,52% pada tahap pengecoran dan 16,89% pada tahap pemasangan, sedangkan hasil persentase HEP dengan metode SPAR-H sebesar 4,26% untuk tahap persiapan, 1,06% pada tahap pemotongan, 1,67% pada tahap perakitan, 5,31% pada tahap pengecoran dan 16,76% pada tahap pemasangan, nilai tersebut kemudian diberikan beberapa rekomendasi sesuai dengan hasil dari kuesioner yang didapatkan seperti memberikan cukup waktu istirahat untuk pekerja agar mengurangi tingkat stress pekerja dan rekomendasi lainnya.
Pengendalian Risiko Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Dengan Metode HIRARC (Studi Kasus: IUIPHKK PT. Belantara Subur) Muhammad Aswar Ayyubi; Yudi Sukmono; Theresia Amelia Pawitra
JOURNAL OF INDUSTRIAL AND MANUFACTURE ENGINEERING Vol 6, No 1 (2022): EDISI MEI
Publisher : Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31289/jime.v6i1.7137

Abstract

IUIPHKK (izin usaha pemanfaatan hasil hutan kayu dalam hutan alam) PT. Belantara Subur adalah suatu perusahaan yang bergerak dalam bidang produksi kayu. Pekerjaan yang dilakukan di perusahaan ini berupa pemotongan, pembelahan, pengangkatan dan pengemasan kayu. Tempat produksi pada perusahaan ini baru saja berjalan di awal tahun 2020 sehingga belum memiliki sistem K3 yang baik dan pengawasan K3 terhadap pekerja yang juga kurang. Hal ini menyebabkan terjadinya risiko hingga kecelakaan kerja. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi potensi bahaya, menilai risiko dan memberikan usulan pengendalian risiko pada bagian produksi PT. BS. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode HIRARC. Dari penilaian risiko yang dilakukan di tempat produksi terdapat empat level risiko yaitu rendah, sedang, tinggi, dan ekstrim. Hasil yang didapatkan dari observasi dan wawancara kepada para pekerja yaitu terdapat 59 potensi bahaya dan 72 risiko dengan 25 risiko level rendah (34,72%), 21 risiko level sedang (29,17%), 22 risiko level tinggi (30,56%) dan 4 risiko level ekstrim (5,56%). Pengendalian risiko yang dilakukan pada penelitian ini adalah pengendalian secara eliminasi dengan menghilangkan sumber bahaya, substitusi dengan mengganti alat dan bahan, teknis dengan disertai gambar 2D dan 3D, administratif seperti safety talk dan pemberian sanksi, serta pengendalian dengan penggunaan APD (Alat Pelindung Diri).
Hubungan Pengetahuan, Pelatihan, Penggunaan APD dan Fasilitas Kesehatan dan Keselamatan Kerja Terhadap Kecelakaan Kerja pada Proses Pengelasan di PT. Barokah Galangan Perkasa Rizki Hardiyan; Yudi Sukmono; Willy Tambunan
JOURNAL OF INDUSTRIAL AND MANUFACTURE ENGINEERING Vol 5, No 1 (2021): EDISI MEI
Publisher : Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31289/jime.v5i1.4304

Abstract

Perkembangan pesat industri mendorong penggunaan peralatan kerja dan bahan kimia dalam proses produksi semakin meningkat. Namun banyak masalah ketenagakerjaan yang timbul akibat ini, termasuk masalah kesehatan dan keselamatan kerja (K3). PT. Barokah Galangan Perkasa yang merupakan perusahaan penyedia jasa untuk rancang bangun kapal, perbaikan kapal serta sandar kapal. Meskipun demikian, fakta di lapangan menyatakan terdapat Standard Operating Procedures yang belum diterapkan. Hal ini dapat dilihat dari ketidakpatuhan para welder dalam menggunakan Alat Pelindung Diri. Berdasarkan permasalahan tersebut dilakukan penelitian hubungan pengetahuan, pelatihan, penggunaan APD dan fasilitas kesehatan dan keselamatan kerja terhadap kecelakaan kerja yang terjadi, metode analisis yang digunakan adalah analisis univariat dan analisis bivariat dengan uji Chi Square. Hasil penelitian membuktikan bahwa tidak ada hubungan antara pengetahuan dengan kecelakaan kerja dengan nilai p value = 0,233, terdapat hubungan yang signifikan antara pelatihan k3 dengan kecelakaan kerja karena nilai p value = 0,005, tidak ada hubungan yang signifikan antara penggunaan APD dengan kecelakaan kerja karena nilai p value = 0,835, terdapat hubungan yang signifikan antara fasilitas k3 dengan kecelakaan kerja karena nilai p value = 0,036. Berdasarkan hasil perhitungan didapatkan nilai probabilitas kecelakaan kerja pada varibel pengetahuan = 0,6896, pelatihan = 0,7241, penggunaan APD = 0,6551, dan fasilitas = 0,7241.
Analisis Strategi Pemasaran untuk Meningkatkan Volume Penjualan dan Daya Saing Willy Tambunan; Yudi Sukmono; Luvita Okti Anggreani
Jurnal Optimalisasi Vol 7, No 1 (2021): April
Publisher : Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35308/jopt.v7i1.3419

Abstract

UKM Roti H-34 is one of the Small and Medium Enterprises (UKM) in Samarinda City which is engaged in the culinary field that produces unyil bread. The superior product has decreased in sales. Based on this, this study aims to determine the best alternative marketing strategy solutions to increase sales volume and competitiveness based on internal and external factors that affect the company. Marketing strategy analysis is carried out in several stages, the first is using the IFE and EFE matrices. The results obtained on the IFE matrix is 3.779, while the EFE matrix is 2.905. The second stage is the matching stage using the BCG matrix, benchmarking, IE matrix and SWOT matrix. In the BCG matrix, the results show that the market growth rate of -37% of the market share of each competing company is 0.22, 0.23, and 0.25, which indicates that the company is in the dog quadrant. In the IE matrix, it is found that UKM Roti H-34 is in cell IV, a strategy that can be used, namely growth and build. Then formulated a strategy using the SWOT matrix and obtained nine alternative strategies. The final stage is the decision stage to use QSPM for the selection of strategies that can be implemented by UKM Roti H-34. The alternative strategy that is most appropriate to be applied is to use the internet media to carry out online promotions in order to increase sales and the number of consumers with a TAS of 5.447.
PERANCANGAN ULANG PRODUK BOTOL TUMBLER DENGAN MEMPERTIMBANGKAN USER EXPERIENCE MENGGUNAKAN METODE GENEVA EMOTION WHEEL (GEW) (Studi Kasus: Starbucks Samarinda) Lina Dianati Fathimahhayati; Amalia Dwi Irawati; Yudi Sukmono
Matrik : Jurnal Manajemen dan Teknik Industri Produksi Vol 19 No 2 (2019)
Publisher : Prodi Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (0.272 KB) | DOI: 10.30587/matrik.v19i2.715

Abstract

Banyaknya produk yang beredar adalah salah satu tantangan besar suatu perusahaan dalam meraih kesuksesan penjualan. Tumbler adalah salah satu barang yang cukup banyak digunakan oleh manusia. Salah satu jenis tumbler yang diminati masyarakat adalah tumbler keluaran salah satu kedai kopi terkenal yaitu Starbucks. Fungsi botol tumbler sendiri sangat membantu dalam kemudahan membawa minuman dan berperan penting terhadap kelestarian lingkungan karena mengurangi penggunaan botol plastik. Permasalahan yang muncul adalah semakin banyaknya ragam tumbler yang ditawarkan dengan banyak pilihan jenis, model, bahan, dan harga sehingga tidak jarang terdapat beberapa jenis tumbler yang kurang diminati dan memiliki tingkat penjualan yang rendah. Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan wawancara, observasi jumlah populasi, pengisian kuesioner Geneva Emotion Wheel (GEW) dan Usability Testing waktu. Kuesioner Geneva Emotion Wheel (GEW) digunakan untuk mengetahui nilai-nilai emosi responden terhadap produk tumbler sebelum dan sesudah product testing serta tumbler hasil perancangan ulang. Kuesioner terdiri dari 10 emosi positif dan 10 emosi negatif yang dirasakan oleh responden. Selain menilai responden juga memberikan alasan dan usulan terhadap produk. Usability Testing dilakukan agar responden dapat berinteraksi dengan produk. Pada penelitian ini dilakukan penilaian tampilan awal produk, product testing, dan penilaian produk setelah product testing. Selanjutnya dilakukan perancangan ulang produk berdasar alasan dan usulan yang telah diberikan dan dinilai kembali oleh responden. Nilai rata-rata awal tampilan tumbler 1 adalah 2,91, sesudah product testing adalah 2,86 dan nilai rancangan ulang produk adalah 3,16. Hal itu disebabkan karena responden puas dengan perubahan volume tumbler yang menjadi lebih banyak dan terdapat tempat untuk whipped cream dan sedotan. Nilai rata-rata awal tampilan tumbler 2 adalah 2,58, sesudah product testing adalah 2,59 dan nilai rancangan ulang produk adalah 3,20. Hal itu disebabkan karena responden menyukai penambahan sedotan yang dapat memudahkan penggunaannya. Nilai rata-rata awal tampilan tumbler 3 adalah 2,20, sesudah product testing adalah 2,21 dan nilai rancangan ulang produk adalah 2,74Nilai rata-rata emosi positif pada masing-masing tumbler mengalami peningkatan setelah dilakukan perancangan ulang.
Penerapan metode house of risk sebagai upaya pengelolaan risiko pada PLTD Karang Asam Samarinda Kalimantan Timur Zulkifli Zulkifli; Deasy Kartika Rahayu; Yudi Sukmono
Journal Industrial Servicess Vol 5, No 1 (2019): Oktober 2019
Publisher : Fakultas Teknik Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (430.094 KB) | DOI: 10.36055/jiss.v5i1.6497

Abstract

PLTD Karang Asam adalah salah satu BUMN ( Badan Usaha Milik Negara ) yang bergerak dalam bidang pembangkitan listrik. Pada PLTD Karang Asam sumber daya yang dipakai adalah MFO ( Marine Fuel Oil) untuk memutar diesel sehingga tenaga diesel berubah menjadi tenaga listrik, Tenaga listrik ini nantinya akan sampai ke rumah - rumah masyarakat. Akan tetapi apabila dala m proses produksi listrik ini terhambat seperti mesin yang rusak karena kurang perawatan ataupun risiko lainnya maka akan menyebabkan kerugian bagi masyarakat dan matinya perusahaan - perusahaan karena tidak diliri listrik. Terdapat banyak hal kejadian yang mampu menyebabkan terjadinya risiko sehingga dilakukan upaya manajemen risiko yang bertujuan untuk mengeliminasi atau mereduksi risiko pada PLTD Karang Asam. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode House Of Risk (HOR). House of Risk (HOR) yaitu suatu metode untuk mencari prioritas risiko kemudian pr ioritas risiko yang ada akan dilakukan strategi mitigasinya untuk menghindari ataupun mengatasi risiko - risiko yang ada. Berdasarkan identifikasi jenis - jenis risiko yang ada pada perusahaan dengan metode pengembangan Supply Chain Operations Reference (SCOR), pada kegiatan plan terdapat 8 kejadian risiko, pada kegiatan source terdapat 2 kejadian risiko, pada kegiatan proses produksi terdapat 6 kejadian risiko, pada kegiatan deliver terdapat 5 kejadian risiko dan tidak ada pada kegiatan return. Berdasarkan identifikasi kejadian risiko kemudian terdapat 21 kejadian risiko dengan 21 penyebab risiko dengan nilai APR tertinggi berdasarkan nilai presentase kumulatif sehingga terdapat 7 penyebab risiko yang harus diberikan usulan mitigasi. Terdapat 6 usulan mitigasi yang diberikan dan diharapkan mampu mengurangi tingkat kejadian risiko.