Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

Penerapan FMEA Dan AHP Dalam Perumusan Strategi Mitigasi Risiko Proses Penyaluran Jaringan Gas Karina Suci Utami; Farida Djumiati Sitania; Anggriani Profita
JOURNAL OF INDUSTRIAL AND MANUFACTURE ENGINEERING Vol 6, No 1 (2022): EDISI MEI
Publisher : Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31289/jime.v6i1.6187

Abstract

PT XYZ merupakan salah satu perusahaan yang berperan sebagai operator dalam pengelolaan program jaringan gas bumi rumah tangga untuk area Kota Samarinda. Pada proses penyaluran jaringan gas ini tidak terlepas dari permasalahan yang ada seperti kebocoran pipa, kebakaran pipa, meteran tidak menyala, dan lain sebagainya. Dalam mengatasi permasalahan yang ada digunakan metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) dan Analytical Hierarchy Process (AHP). FMEA bertujuan untuk mengidentifikasi risiko dan memberikan penilaian risiko yang terjadi pada proses penyaluran jargas, kemudian dilakukan mitigasi terhadap risiko. AHP bertujuan untuk mengetahui hasil pemilihan keputusan dari beberapa strategi pada risiko proses penyaluran jaringan gas. Berdasarkan pada hasil perhitungan RPN didapatkan risiko prioritas yaitu risiko terjadi kebakaran pada saluran pipa diameter 20 mm dengan nilai RPN sebesar 144. Setelah itu, didapatkan hasil kriteria dan alternatif strategi menggunakan teknik Benefit, Cost, Opportunity, dan Risk (BCOR). Pada hasil perhitungan kriteria didapatkan nilai tertinggi yaitu pada kriteria benefit dengan nilai sebesar 0,340. Pada hasil perhitungan alternatif strategi didapatkan nilai tertinggi untuk meminimalkan risiko dengan nilai sebesar 0,428, yaitu memberikan sign system untuk tidak melakukan pembakaran sampah di jalur pipa atau dekat dengan pipa (A1).
Strategi Pengendalian Kualitas Produk AMULA dengan Metode Statistical Quality Control dan Analyitcal Hierarchy Process Muhammad Ridwan; Anggriani Profita; Suwardi Gunawan
JOURNAL OF INDUSTRIAL AND MANUFACTURE ENGINEERING Vol 4, No 1 (2020): EDISI MEI
Publisher : Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (812.378 KB) | DOI: 10.31289/jime.v4i1.2965

Abstract

Badan Pengelola Usaha Universitas Mulawarman atau BPU Unmul membentuk unit-unit usaha sebagai unit pelaksana usaha pada bidang-bidang tertentu sesuai kebutuhan. Unit-unit usaha yang dibentuk BPU salah satunya yaitu produk air minum dalam kemasan (AMDK) dengan merek AMULA 330 ml. Metode pengolahan dan analisis data yang digunakan adalah Statistical Quality Control (SQC) dengan pendekatan control chart, flow chart, serta cause and effect diagram dan Analytical Hierarchy Process (AHP) untuk pengambilan keputusan strategi prioritas usulan perbaikan. diperoleh dua jenis cacat produk yaitu botol rusak dan suspensi padat pada material air yang masing-masing disebabkan oleh dua jenis faktor yaitu faktor manusia (man) dan metode (method) dengan rata-rata proporsi cacat yaitu 0,0339 atau 3,39%. Adapun rata-rata nilai UCL dan LCL masing-masing yaitu sebesar 0,1129 dan -0,0451 yang dapat dikatakan bahwa tidak adanya penyimpangan data dan dapat diindikasikan bahwa tidak ada permasalahan pada proses produksi dikarenakan proporsi produk cacat yang dihasilkan masih dalam nilai toleransi batas kendali UCL dan LCL. Adapun prioritas strategi yang memiliki bobot tertinggi adalah strategi usulan perbaikan membuat dan memberikan SOP proses produksi dan perawatan mesin yang benar dan aman kepada karyawan dengan bobot 0,430 atau 43%.
Evaluasi Metode Lean Project Management Pada Proyek Pelaksanaan Pembangunan Tangki Premium, ADO, dan RFO di Pertamina RU V Balikpapan Apriana Intan Permatasari; Anggriani Profita; Suwardi Gunawan
JOURNAL OF INDUSTRIAL AND MANUFACTURE ENGINEERING Vol 6, No 1 (2022): EDISI MEI
Publisher : Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31289/jime.v6i1.6068

Abstract

The implementation of construction projects cannot be separated from various obstacles and failures. These obstacles and failures cannot be seen in real terms, but if they continue, their impact will be visible at the end of the project. So that everything in a project that does not add value or can be called a waste of waste. To overcome this, you can use the Lean Project Management method. Based on identification and interviews with the Premium, ADO, and RFO tank construction project parties at Pertamina RU V Balikpapan, wastes that have the potential to arise during project implementation are waiting, defects, and unpropriate processing of the eight existing wastes. Waiting and defects in this project are caused by environmental factors, humans, machines, materials and unappropriate processing caused by human factors. For the evaluation matrix for late arrivals, a value of 42 is obtained, for bad weather a value of 45 is obtained, the value of equipment damage is 39. The possible risk factors that arise during project implementation are determined based on identification and interviews with the project party, namely bad weather conditions, late arrival of materials, K3 (Occupational Health and Safety), equipment damage, rework.  Keywords:       Fishbone, FMEA, Lean Project Management, Waste
PERANCANGAN DAN PENGUKURAN KINERJA RANTAI PASOK PADA IKM DAPOER IKAN DIANA Chlarasati Veronica; Wahyuda Wahyuda; Anggriani Profita
Jurnal PASTI (Penelitian dan Aplikasi Sistem dan Teknik Industri) Vol 15, No 3 (2021): Jurnal PASTI
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (363.724 KB) | DOI: 10.22441/pasti.2021.v15i3.001

Abstract

IKM Dapoer Ikan Diana adalah industri kecil menengah yang melakukan produksi olahan ikan. Selama menjalankan bisnis, IKM belum pernah melakukan perancangan dan pengukuran kinerja rantai pasok pada abon ikan cakalang. Berdasarkan permasalahan tersebut, tujuan penelitian ini adalah merancang KPI, mengukur kinerja rantai pasok dan memberikan usulan perbaikan terhadap KPI dalam kondisi buruk. Perancangan KPI menggunakan model Supply Chain Operations Reference (SCOR) berdasarkan lima proses inti dan dimensi. Teknik pengumpulan data yaitu observasi, wawancara, dan kuesioner. Pengukuran kinerja rantai pasok berdasarkan KPI dan menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP), Normalisasi Snorm De Boer, dan Traffic Light System (TLS). Hasil dari penelitian adalah KPI yang tervalidasi yaitu 30 KPI, nilai kinerja rantai pasok IKM Dapoer Ikan Diana pada produk abon ikan cakalang sebesar 90,7998 yang termasuk dalam kondisi excellent (sangat baik) dan terdapat 4 KPI dalam kondisi buruk yang diberi usulan perbaikan yaitu KPI 11, KPI 15, KPI 24 dan KPI 28.
Analysis of the application of the lean six sigma method to minimize waste in the plywood production process Fadila Meriska Putri; Anggriani Profita; Suwardi Gunawan
Jurnal Teknika Vol 17, No 2 (2021): Available Online in November 2021
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/tjst.v17i2.11093

Abstract

PT. XYZ is a manufacturing company that produces plywood. The problem that this plywood company has faced is that in the plywood production process, there are still many activities classified as waste, thus disrupting productive activities. Therefore, identification of waste and the factors that cause it must be done to provide improvements so that waste in the production process can be reduced or even eliminated. Efforts that can be made to overcome the problems that occur were by using the lean six sigma method. The most influential waste in the plywood production process is overproduction with a sigma level of 0.00, waiting with a sigma level of 1.52, and defects with a sigma level of 3.85. The factors that cause waste are WIP waste overproduction, waste waiting between the process, and waste defect delamination. The recommendation for improvement for waste to minimize waste is for waste overproduction, namely making digitization forms, waste waiting, adding mini dryers and waste defects, and implementing the Kanban system. PT. XYZ merupakan perusahaan manufaktur yang memproduksi kayu lapis (plywood). Permasalahan yang ditemui pada perusahaan adalah dalam proses produksi plywood masih terdapat aktivitas yang tergolong kedalam waste, sehingga mengganggu kegiatan produktif. Oleh karena itu, identifikasi waste dan faktor penyebabnya perlu dilakukan, sehingga dapat memberikan perbaikan agar pemborosan pada proses produksi dapat dikurangi atau bahkan dihilangkan. Upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan menerapkan metode lean six sigma. Waste yang paling berpengaruh pada proses produksi plywood adalah overproduction dengan level sigma sebesar 0,00, waiting dengan level sigma sebesar 1,52, dan defect dengan level sigma sebesar 3,85. Faktor-faktor penyebab waste adalah untuk waste overproduction WIP, waste waiting between process, dan waste defect delaminasi. Rekomendasi perbaikan untuk waste untuk meminimasi masing-masing waste adalah untuk waste overproduction yaitu membuat form digitalisasi, untuk waste waiting yaitu menambah dryer mini, dan untuk waste defect yaitu untuk menerapkan sistem Kanban.
ANALISIS RISIKO RANTAI PASOK PERTANIAN BERBASIS CONTRACT FARMING DI KABUPATEN PASER Muhammad Reza Baihaqi; Deasy Kartika Rahayu; Anggriani Profita
Journal Industrial Servicess Vol 4, No 2 (2019): Maret 2019
Publisher : Fakultas Teknik Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/jiss.v4i2.5156

Abstract

Proses-proses yang terjadi dalam rantai pasok tidak menutup kemungkinan ditemukannya berbagai risiko yang dapat mempengaruhi alur rantai pasok tidak dapat berjalan dengan lancar. Tidak terkecuali dalam rantai pasok pertanian. Untuk dapat mengurangi dan memitigasi berbagai risiko yang terjadi tersebut diperlukan adanya strategi mitigasi yang dapat mencegah berbagai risiko yang berpotensi terjadi. Tujuan penelitian ini adalah merancang strategi mitigasi risiko dalam kegiatan rantai pasok pertanian beras. Dalam penelitian ini dilakukan identifikasi dan analisis berbagai kemungkinan risiko yang berpotensi terjadi. Metode penyebaran kuesioner dilakukan untuk mengidentifikasi dan menganalisis risiko-risiko yang dihadapi oleh pelaku rantai pasok pertanian, simulasi monte carlo dilakukan untuk memprediksi demand akan kebutuhan beras, dan contract farming sebagai strategi mitigasi risiko. Hasil identifikasi dan analisis risiko yang terjadi adalah risiko permintaan (risiko yang terkait dengan perubahan permintaan dan permintaan) sebagai risiko yang dapat dikurangi. Hasil simulasi monte carlo didapatkan nilai rata-rata demand adalah 2,78. Nilai rata-rata demand tersebut akan digunakan untuk merancang strategi mitigasi risiko dalam penelitian selanjutnya. 
Analisis strategi pemasaran klinik Universitas Mulawarman menggunakan metode quantitative strategic planning matrix (QSPM) Muhamad Najih Burhanudin; Dharma Widada; Anggriani Profita
Journal Industrial Servicess Vol 5, No 1 (2019): Oktober 2019
Publisher : Fakultas Teknik Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/jiss.v5i1.6509

Abstract

Klinik Universitas Mulawarman didirikan guna menunjang kesehatan civitas akademika dan masyarakat sekitar Universitas Mulawarman. Klinik Universitas Mulawarman memiliki posisi yang sangat strategis karena terletak di kawasan Universitas Mulawarman yang berada di jantung kota Samarinda. Namun, posisi yang strategis dan layanan yang variatif ini tidak diiringi dengan banyaknya pasien yang berobat di Klinik Universitas Mulawarman, sehingga perlu dilakukan analisis terhadap strategi pemasaran Klinik Universitas Mulawarman. Strategi pemasaran dilakukan dengan tiga tahapan. Pada tahap pertama yaitu tahap input menggunakan matrik IFE dan EFE, t otal skor pada matriks IFE adalah sebesar 3,024 sedangkan total skor pada matriks EFE adalah sebesar 2,636 . Tahap kedua dilakukan tahap pencocokan menggunakan matriks IE, sehingga didapatkan matriks IE berada pada sel IV yang berarti tumbuh dan membangun. Selanjutnya dilakukan tahap ketiga yaitu tahap keputusan menggunakan Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM ) . Dari alternatif strategi yang ada dilakukan perhitungan Total Atractive Score (TAS) menggunakan matriks QSPM didapatkan alternatif strategi terbaik adalah memanfaatkan lokasi yang strategis serta sarana dan prasarana yang memadai untuk menarik pelanggan dengan nilai TAS sebesar 6,371. Sarana dan prasarana yang memadai serta lokasi yang strategis karena dekat dengan civitas akademika Universitas Mulawarman dapat dimanfaatkan bagi pemasaran Klinik Universitas Mulawarman.
Analisis Risiko dan Mitigasi Risiko pada Mebel Abi Rodim dengan Menggunakan Metode FMEA dan TOPSIS Khalid Jundi Rabbani; Syamsyudin Kameswara; Fernando Alexander Fermi Sitohang; Nadya Farah Maghdalena; Anggriani Profita; Deasy Kartika Rahayu Kuncoro
Performa: Media Ilmiah Teknik Industri Vol 20, No 2 (2021): Performa: Media Ilmiah Teknik Industri
Publisher : Industrial Engineering Study Program, Faculty of Engineering, Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/performa.20.2.51129

Abstract

Mebel Abi Rodim merupakan usaha yang bergerak di bidang pembuatan perabotan rumah tangga seperti kursi, jendela, dan pintu. Manajemen risiko pada penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan mengendalikan faktor risiko pada kecelakaan kerja yang terjadi di Mebel Abi Rodim. Metode yang digunakan adalah FMEA dan TOPSIS. Berdasarkan hasil identifikasi terdapat enam kegiatan dengan 29 risiko kecelakaan yang kemudian ditentukan nilai kriteria severity, occurrence, dan detection. Hasil pengolahan data dengan diagram pareto didapatkan 20% risiko kecelakaan prioritas, yaitu jari terjepit kayu, tangan terkilir saat memotong bahan, kelilipan serbuk material, tangan terkena alat pemotong, tangan terkena permukaan bahan yang kasar saat mengambil bahan, dan tangan terkena permukaan bahan yang kasar saat memotong bahan. Akar-akar masalah tersebut diidentifikasi menggunakan diagram Ishikawa. Dari diagram Ishikawa, diperoleh opsi mitigasi risiko, kemudian digunakan metode TOPSIS untuk menentukan mitigasi risiko terbaik dan diperoleh alternatif solusi terbaik untuk risiko kecelakaan adalah memberikan Standar Operasional Prosedur penggunaan Alat Pelindung Diri dengan nilai RPI tertinggi, yaitu sebesar 0,853.
The application of fuzzy FMEA and TOPSIS methods in agricultural supply chain risk management (Case Study: Kabupaten Paser) Ninda Nur Sabila; Anggriani Profita; Yudi Sukmono
Jurnal Teknika Vol 18, No 1 (2022): Available Online in June 2022
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/tjst.v18i1.14260

Abstract

The preliminary research stated that there were several mayoral risks that occur in Paser Regency such as, process risks, legal and bureaucracy regulatory risks, demand risks, supply risks, and environmental risk that need to be carried out for further research. This purpose was to analyze the priorities for supply chain activities in XYZ Village, Paser Regency, with the Fuzzy FMEA method using Matlab 2009a software to obtain FRPN values, and carried out mitigation strategies to determine alternative of risk priority for supply chain activities using TOPSIS method to get preference value. The priority risk of the Farmer supply chain was the risk with the F17 code, namely drought which has an impact on land drought with an FRPN value of 749, the Processors supply chain player was the risk with the F30 code, namely Experiencing the destruction of the rice grains during the milling process with an FRPN value of 356, the Distributor supply chain player was a risk with the code F37, namely Uncertainty in the amount of market demand with an FRPN value of 364. The results of the mitigation strategy from the TOPSIS method were for farmers supply chain players, namely Participating in the Rice Farming Business Insurance Program (AUTP) (A1) with first ranking which had a value preference (Vi) of 0.7236, for Processors supply chain players, namely carried out Routine Machine Maintenance (A1) with a first ranking which had a preference value (Vi) of 0.6226, and for Distributor supply chain players, namely doing Forecasting of holes (A3 ) with first rating which had a preference level (Vi) of 0.6425. Penelitian terdahulu menyatakan bahwa terdapat beberapa risiko mayor yang terjadi di Kabupaten Paser seperti risiko proses, risiko regulasi hukum dan birokrasi, risiko permintaan, risiko pasokan, dan risiko lingkungan yang perlu dilakukan penelitian lanjutan. Tujuan penelitian ini ialah untuk menganalisis risiko prioritas pada aktivitas rantai pasok pertanian yang ada di Desa XYZ, Kabupaten Paser, dengan Metode Fuzzy FMEA yang menggunakan bantuan software Matlab 2009a untuk mendapatkan nilai FRPN, dan melakukan strategi mitigasi untuk menentukan alternatif risiko prioritas pada aktivitas rantai pasok pertanian dengan menggunakan Metode TOPSIS untuk mendapatkan nilai preferensi. Risiko prioritas pemain rantai pasok Petani adalah risiko dengan kode F17 yaitu Kemarau yang berdampak pada kekeringan lahan dengan nilai FRPN sebesar 749, pada pemain rantai pasok Penggiling Padi adalah risiko dengan kode F30 yaitu Mengalami kehancuran pada bulir padi saat proses penggilingan dengan nilai FRPN sebesar 356, pada pemain rantai pasok Distributor adalah risiko dengan kode F37 yaitu Ketidakpastian jumlah permintaan pasar dengan nilai FRPN sebesar 364. Hasil strategi mitigasi dari metode TOPSIS adalah pada pemain rantai pasok Petani yaitu Mengikuti Program Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) (A1) dengan peringkat 1 yang memiliki nilai preferensi (Vi) sebesar 0.7236, pada pemain rantai pasok Penggiling Padi yaitu Melakukan Perawatan Mesin Secara Rutin (A1) dengan peringkat 1 yang memiliki nilai preferensi (Vi) sebesar 0.6226, dan pada pemain rantai pasok Distributor yaitu Melakukan peramalan permintaan (A3) dengan peringkat 1 yang memiliki nilai preferensi (Vi) sebesar 0.6425.
Perancangan dan Pengukuran Kinerja Perusahaan Berbasis Kerangka Agri-Food Supply Chain Bibit Satriono; Anggriani Profita; Farida Djumiati Sitania
Jurnal INTECH Teknik Industri Universitas Serang Raya Vol. 6 No. 2 (2020)
Publisher : Universitas Serang Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30656/intech.v6i2.2405

Abstract

Sandia Bakery merupakan usaha pembuatan aneka macam roti manis. Selama menjalankan usahanya, belum pernah melakukan pengukuran kinerja untuk mengetahui tingkat pencapaian tujuan perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja perusahaan, menentukan KPI yang menjadi prioritas utama untuk dilakukan perbaikan, dan memberikan usulan perbaikan. Pengukuran kinerja menggunakan kerangka Agri-Food Supply Chain yang digunakan untuk mengukur kinerja produk hasil olahan pangan. Pada kerangka dilakukan perancangan Key Performance Indicator (KPI) yang sesuai dengan perusahaan. Analisis penelitian menggunakan metode Analytical Network Process (ANP), Importance Performance Analysis (IPA), dan Root Cause Analysis (RCA). Pada tahap perancangan terdapat 16 KPI yang digunakan dalam pengukuran kinerja. Data yang didapatkan tiap KPI diolah dengan Snorm de Boer untuk menyamakan nilai KPI. Metode ANP digunakan untuk mengetahui bobot kepentingan dari KPI menggunakan software Super Decision. Nilai kinerja yang didapatkan adalah 55,702 (Average). Metode IPA digunakan untuk menentukan prioritas KPI yang harus diperbaiki yaitu KPI 15 (promosi) dengan bobot 0,154247 dan skor 28 serta KPI 16 (kecacatan bahan baku) dengan bobot 0,103290 dan skor 48. Metode RCA digunakan untuk menentukan akar permasalahan dari KPI dan memberikan usulan perbaikan. Usulan perbaikan KPI 15 yaitu sales menawarkan produk langsung kepada konsumen, mencoba media sosial berupa Instagram, dan penambahan varian rasa. Usulan perbaikan KPI 16 yaitu produk dari supplier diperiksa secara menyeluruh, diberi penanda untuk tepung lama dan baru, serta diberikan tempat khusus.