Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal Sains dan Teknologi Farmasi Indonesia

KARAKTERISASI SENYAWA FENOL DARI FRAKSI TERPILIH DAUN SUKUN (Artocarpus altilis (Parkinson) Fosberg) KUNING NEMPEL SEBAGAI ANTIOKSIDAN Hesti - Riasari; Achmad - Zainuddin; Dini Yulia Handayani
JURNAL SAINS DAN TEKNOLOGI FARMASI INDONESIA Vol 4, No 2 (2015)
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1386.162 KB) | DOI: 10.58327/jstfi.v4i2.46

Abstract

AbstrakTumbuhan sukun (Artocarpus altilis) banyak dijumpai di Indonesia. Penelitian terdahulu menyatakan bahwa ekstrak metanol daun sukun kuning nempel memiliki aktivitas antioksidan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui fraksi daun sukun kuning nempel yang memberikan aktivitas antioksidan paling baik, serta mengisolasi senyawa tersebut. Daun sukun kuning nempel diekstraksi menggunakan metode maserasi dan difraksinasi menggunakan metode ekstraksi cair-cair, sehingga diperoleh fraksi n-heksan, fraksi etil asetat dan fraksi air untuk dilakukan pengujian aktivitas antioksidan dengan metode DPPH. Fraksi etil asetat menunjukkan hasil paling baik dengan IC50 sebesar 17,11 dibandingkan dengan IC50 fraksi n-heksan sebesar 26,16 dan IC50 fraksi air sebesar 20,68 sehingga dilakukan pemisahan lebih lanjut pada fraksi etil asetat. Hasil identifikasi isolat 1 menggunakan spektrofotometri UV-Vis menunjukkan panjang gelombang 291 nm yang diduga merupakan senyawa fenol. Dan isolat 2 menunjukkan panjang gelombang 320 nm pada pita I dan pita II 276 nm yang merupakan ciri khas senyawa flavanon. Hasil diperkuat dengan penambahan pereaksi geser dan FTIR yang menunjukkan adanya gugus OH, gugus CH alifatik, ikatan rangkap C=O, gugus C=C aromatik dan gugus C-O pada isolat 2. Hal tersebut membuktikan bahwa isolat 2 merupakan senyawa fenol golongan flavonoid yaitu flavanon yang memiliki aktivitas antioksidan. Kata kunci : Daun sukun, antioksidan, DPPH, isolasi, flavanon AbstractPlant breadfruit (Artocarpus altilis) found in Indonesia. According to the previous research the methanol extract of leaves of breadfruit yellow has antioxidant activity. The purpose of this research is to know the fraction of breadfruit attached yellow leaves was given the most excellent antioxidant activity, and isolating the compound. Leaves of breadfruit attached yellow extracted using maceration method and fractination method using liquid-liquid extraction, obtained the n-hexan fraction, ethyl acetate fraction and the water fraction for tested antioxidant activity with DPPH method. Ethyl acetate fraction shows the best results with IC50 17.11 compared with IC50 n-hexan fraction 26.16 and IC50 water fraction 20.68 so that further separation carried out on ethyl acetate fraction. The results of isolates 1 identification used spectrophotometry UV-Vis a wavelength 291 nm was suspected phenol compound. And isolates 2 shows wavelength 320 nm the band I and band II 276 nm which is characteristic of the flavanon compound. The results reinforced with the addition of shift reagent and FTIR that indicate the presence of hydroxyl OH, aliphatic CH, double bond C = O , C = C aromatic and group of C-O of isolates 2. It proves that isolates 2 is phenol compound, flavonoid group, namely flavanon which has antioxidant activity.  Keywords: Breadfruit leaves, antioxidant, DPPH, isolation, flavanon
AKTIVITAS ANTIHIPERGLIKEMIA DARI EKSTRAK ETANOL DAUN SUKUN (Artocarpus altilis (Park.) Fosberg) KUNING JATUH DAN JATUH KERING PADA MENCIT PUTIH JANTAN GALUR SWISS WEBSTER DENGAN METODE INDUKSI ALOKSAN Hesti - Riasari; Maria - Ulfah; Linda - Audina
JURNAL SAINS DAN TEKNOLOGI FARMASI INDONESIA Vol 7, No 1 (2018)
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (482.198 KB) | DOI: 10.58327/jstfi.v7i1.72

Abstract

AbstrakDiabetes melitus atau yang lebih dikenal dengan penyakit gula diakibatkan oleh kekurangan hormon insulin. Sukun merupakan salah satu tanaman yang dimanfaatkan masyarakat sebagai obat untuk penyakit diabetes. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak etanol dari daun sukun jatuh kering dan kuning jatuh sebagai antihiperglikemia pada mencit putih jantan galur Swiss Webster yang diinduksi aloksan. Uji aktivitas antihiperglikemia dilakukan dengan menggunakan 27 ekor mencit yang dibagi menjadi 9 kelompok perlakuan. Masing-masing kelompok terdiri dari 3 ekor mencit. Kelompok perlakuan terbagi menjadi kelompok kontrol normal, kontrol negatif, kontrol positif dan kelompok uji, kelompok uji terdiri dari Kuning Jatuh 200, 400 dan 600 mg/KgBB, Jatuh Kering 200, 400 dan 600 mg/KgBB. Semua kadar gula darah awal diukur sebelum di induksi aloksan. Semua kelompok diinduksi aloksan sebesar 70mg/KgBB kecuali kelompok normal dan kontrol negatif. Setelah 7 hari diinduksi, hewan dipuasakan lalu diukur kadar gula darah. Kadar gula darah dicek pada hari ke-7, ke-14 dan ke-21. Data diuji secara statistik menggunakan one way ANOVA dengan tahap kepercayaan p<0,05. Hasil pengujian menunjukkan Ekstrak etanol daun sukun kuning jatuh dan jatuh kering memiliki aktivitas antihiperglikemia, daun sukun jatuh kering dosis 600mg/KgBB menunjukkan aktivitas antihiperglikemia yang paling baik diantara semua kelompok uji secara bermakna jika dibandingkan dengan kelompok kontrol.  Kata kunci : Antihiperglikemia, Daun Sukun, Aloksan, Swiss Webster  AbstractDiabetes mellitus or more commonly known as diabetes caused by insulin deficiency. Breadfruit (Artocapus altilis (Park.) Fosberg) is one of the plant that used by native people as diabetics medicin. This study aimed to determine the effect of ethanol extract of dried breadfruit leaf fall and yellow fall as antihyperglycemia in mice white male Swiss Webster strain induced alloxan. Antihyperglycemia activity test was performed using 27 mice were divided into 9 groups. Each group consisted of three mice. The treatment group was divided into normal control group, negative control, positive control and test group, test group consisted of Fallen dry 200, 400 and 600 mg/KgBW, Falen Yellowl 200, 400 and 600 mg / KgBW. All initial blood sugar levels were measured before induction of alloxan. All groups alloxan induced by 70mg/KgBW except the normal group and negative control. After 7 days induced, the animals were fasted and then measured blood sugar levels. Blood sugar levels are calculated on the 7th, 14th and 21st. Data were statistically tested using one-way ANOVA with the stage of confidence p<0.05. The test results showed the ethanol extract of leaves of breadfruit has antihyperglycemia activity, breadfruit leaves tumble drier dose of 600mg/KgBW showed activity antihyperglycemia the best among all of the test groups were significantly when compared with the control group.  Keywords: Antihyperglycemia, Breadfruit Leaves, Alloxan, Swiss Webster
PERBANDINGAN METODE FERMENTASI, EKSTRAKSI, DAN KEPOLARAN PELARUT TERHADAP KADAR TOTAL FLAVONOID DAN STEROID PADA DAUN SUKUN (Artocarpus altilis (Parkinson) Fosberg) Hesti Riasari; Sani Nurlaela Fitriansyah; Irna Siti Hoeriah
JURNAL SAINS DAN TEKNOLOGI FARMASI INDONESIA Vol 11, No 1 (2022)
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (617.089 KB) | DOI: 10.58327/jstfi.v11i1.165

Abstract

Daun sukun mengandung metabolit sekunder antara lain flavonoid, polifenol, kuinon, dan steroid1. Proses biosintetik dapat menyebabkan perubahan warna, kandungan, dan jenis kandungan yang ada pada daun sukun. penelitian menggambarkan konsentrasi total metabolit sekunder yang dipisahkan berdasarkan polaritas pelarut dan metode ekstraksi. Proses biosintetik adalah fermentasi daun hijau segar menjadi daun hijau fermentasi (HF) melalui metode fermentasi aerob dan anaerob. Ekstraksi dilakukan dengan dua metode yaitu metode panas (sokletasi) dan metode dingin (maserasi) untuk membandingkan metode ekstraksi yang lebih baik. Ekstraksi dilakukan dengan kepolaran bergradasi menggunakan pelarut N-heksana, etil asetat, dan etanol. Ekstraksi kepolaran bertingkat akan menghasilkan senyawa-senyawa tertentu yang terpisah secara spesifik pada setiap pelarut yang digunakan, oleh karena itu tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh data ilmiah mengenai pengaruh metode fermentasi, metode ekstraksi, dan gradien polaritas pelarut terhadap kandungan flavonoid dan steroid total ekstrak daun. . sukun (Artocarpus altilis (Parkinson) Fosberg). Hasil kandungan flavonoid total tertinggi adalah ekstrak etil asetat dari daun sukun fermentasi aerobik dengan metode maserasi 0,3054 g QE/100g dan kandungan steroid total tertinggi pada ekstrak N-heksana dari daun sukun fermentasi aerobik maserasi 0 , 1169g/100g. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa metode ekstraksi terbaik untuk menentukan kadar total flavonoid dan steroid adalah metode maserasi. Sedangkan polaritas pelarut yang baik untuk penentuan kadar flavonoid total adalah etil asetat aerobik, dan N-heksana aerobik untuk penentuan kadar steroid total, metode fermentasi yang efektif dalam meningkatkan kadar metabolit sekunder pada daun sukun adalah metode fermentasi aerobik.