Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Suprasegmental Errors of Students with Javanese Mother Tongue: A Case at a Private Islamic University in Purworejo Semi Sukarni; Junaedi Setiyono; Rofiq Nurhadi
Ta'dib: Jurnal Pendidikan Islam Vol 25 No 2 (2020): Ta'dib
Publisher : Faculty of Tarbiyah and Teaching Sciences, Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19109/td.v25i2.6084

Abstract

This study was aimed to examine errors found in suprasegmentals, more specifically in word stress and intonation; and to explain the causes of errors made by the learners. The research samples were twenty of the first semester students who spoke Javanese as their mother tongue and who took Pronunciation subject. The instruments of the study were pronunciation test and focus group interview. The pronunciation test was used to get the data of suprasegmental errors, specifically in word stress and intonation. Meanwhile, the interview was used to get the data of the causes of errors. The data were analyzed by using descriptive statistics analysis and thematic analysis. The findings showed that there were 35.8 % errors in word stress and 40 % errors in intonation. Then, the source of errors occurred because of mother-tongue influence, target language or intralingua, learning strategy and learners' attitude. Other factors contributed to the errors were lack of practice and lack of exposure to the native speakers both in the classroom and outside the classroom
Pro-Kontra Naskh dan Mansūkh Dalam Al-Qur’ān (Sebuah Kajian Terhadap Prosedur Penyelesaian Ta’ārudl al-Adillah) Rofiq Nurhadi; Syamsul Hadi; Suhandono Suhandono; Thoyib Thoyib
Cakrawala: Jurnal Studi Islam Vol 10 No 1 (2015)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Magelang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (479.785 KB)

Abstract

Naskh dan mansūkh merupakan salah satu metode pemecahan masalah ta’ārudl aladillah. Dalam kasus al-Qur’ān ia diperdebatkan eksistensinya oleh para ulama. Bisakah suatu ayat dihapuskan oleh ayat yang lain. Mungkinkah Allah dengan kemahatahuanNya menghapuskan ketetapanNya sendiri. Dari dialektika pro-kontra ini lahir sikap memperketat persyaratan terjadinya naskh mansūkh. Bila keluar dari persyaratan, maka nash-nash itu harus dikompromikan atau ditawaqufkan. Selain memperketat persyaratan juga mempersempit devinisi. Dimana takhshish dan taqyid dikeluarkan dari naskh untuk ditempatkan pada prosedur yang lebih awal dalam penyelesaian ta’ārudl al-adillah sebagai salah satu jalan dari berbagai jalan kompromi
Pendidikan Nasionalisme-Agamis dalam Pandangan K.H. Ahmad Dahlan dan K.H. Hasyim Asy'ari Rofiq Nurhadi
Cakrawala: Jurnal Studi Islam Vol 12 No 2 (2017)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Magelang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (362.892 KB) | DOI: 10.31603/cakrawala.v12i2.1716

Abstract

Penelitian ini difokuskan untuk menggali khazanah intelektual yang telah dihasilkan oleh para tokoh pendidikan Indonesia di masa lampau mengenai hubungan antara nasionalisme dan agama. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan Historis-Sosiologis. Adapun analisis dilakukan dengan menggunakan metode interpretasi, koherensi intern dan komparasi. Penelitian ini dimulai dari asumsi bahwa diantara penekanan dari berbagai khazanah pemikiran tokoh-tokoh pendidikan Indonesia masa lampau adalah penekanan pada semangat nasionalisme-agamis. Dari hasil kajian terhadap pemikiran K.H. Ahmad Dahlan, dan K.H. Hasyim Asy’ari diketahui bahwa meskipun setting sosial munculnya pemikiran pendidikan dua tokoh pendidikan ini sama yaitu konteks penjajahan, namun mereka memiliki paradigma yang berbeda tentang bagaimana pendidikan itu seharusnya diselenggarakan. K.H. Ahmad Dahlan melihat kebijakan politik Belanda dan sistem pendidikan yang ada waktu itu tidak menguntungkan bagi upaya kebangkitan Islam dan pembebasan dari belenggu penjajahan. Dari sini muncul ide modernisasi pendidikan Islam. K.H. Hasyim As’ary melihat modernisasi pendidikan ala Barat dapat memudarkan nilai-nilai agama dan nilai-nilai luhur budaya Bangsa yang dapat mengendorkan semangat juang melawan penjajahan. Dari sini muncul semangat tradisionalisme. Pemikiran K.H. Ahmad Dahlan memiliki komitmen yang tinggi terhadap pembangunan nasionalisme melalui pengembangan pendidikan Islam yang berkemajuan dan menghilangkan dikotomi antara santri dan non santri. Sedang pemikiran K.H. Hasyim Asy’ari memiliki komitmen yang tinggi terhadap pembangunan nasionalisme melalui pembangunan moral bangsa berdasar nilai-nilai agama Islam dan budaya bangsa.
PEMBERDAYAAN KELOMPOK TANI LAHAN KERING MELALUI BUDI DAYA JAHE MERAH Zulfanita Zulfanita; Didik Widiyantono; Budi Setiawan; Muhamad Taufik; Rofiq Nurhadi; Agung Nusantoro; Sugeng Eko Putro Widoyoko; Agus Budi Santoso
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 6, No 2 (2022): Juni
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v6i2.8762

Abstract

ABSTRAKDi era mileneal saat ini dibutuhkan pemberdayaan masyarakat petani dalam berbagai aspek. Kelompok tani banyak didominasi oleh penduduk usia muda, sehingga dibutuhkan pemberdayaan sejak awal meliputi aspek pengetahuan, keterampilan, kelembagaan dan jaringan pemasaran. Program pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberikan upaya pemberdayaan di berbagai aspek berupa menambah pengetahuan dan skill, memperkuat kelembagaan, dan memberikan pendampingan dalam rangka ekspansi jaringan pasar khususnya dalam budidaya jahe merah. Metode program ini adalah dengan pola penyuluhan, motivasi, pelatihan dan pendampingan pada kelompok tani sehingga tujuan dari program ini tercapai. Hasil dari program ini bahwa ada peningkatan pengetahun dan skill dengan metode penyuluhan dan pelatihan walaupun belum maksimal, pemberdayaan kelembagaan sudah dipahami dan dilaksanaan melalui penguatan kelompok kelompok tani, sedangkan penguatan kelembagaan dalam bentuk badan hukum baru tahap persiapan.  Kata kunci: budidaya jahe; jahe merah; pemberdayaan masyarakat; kelompok petani. ABSTRACTIn the current millennial era, empowerment of farming communities is needed in various aspects. Many farmer groups are dominated by young people, so empowerment is needed from the start covering aspects of knowledge, skills, institutions and marketing networks. This community service program aims to provide empowerment efforts in various aspects in the form of increasing knowledge and skills, strengthening institutions, and providing assistance in the context of expanding market networks, especially in red ginger cultivation. The method of this program is a pattern of counseling, motivation, training and assistance to farmer groups so that the objectives of this program are achieved. The results of this program are that there is an increase in knowledge and skills with extension and training methods, although not maximal, institutional empowerment has been understood and implemented through strengthening farmer groups, while institutional strengthening in the form of legal entities is only in the preparatory stage. Keywords: ginger cultivation; red ginger; community empowerment; farmer groups.
ANALISIS KONTRASTIF FRASA PREPOSISI DALAM BAHASA INDONESIA DAN BAHASA ARAB Rofiq Nurhadi
p-ISSN 2356-0576
Publisher : Pendidikan Bahasa dan Sastra Universitas Muhammadiyah Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Penelitian ini dimaksudkan untuk mengidentifikasi persamaan dan perbedaan antara jâr majrûr dalam bahasa Arab dengan frasa preposisi dalam bahasa Indonesia. Persamaan adalah sumber kemudahan sedang perbedaan adalah sumber kesulitan bagi siswa dalam mempelajarinya. Dengan demikian diharapkan penelitian ini memberikan kontribusi terhadap upaya dalam mencari format yang tepat bagi proses pembelajaran bahasa Arab khususnya mengenai konsep jâr majrûr, sehingga proses pembelajaran dapat dilasanakan secara lebih efektif dan efisien. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif komparatif. Data diambil dari teks al-Qur’an dan syair-syair jâhily. Hal ini mengingat otoritas kedua sumber ini dalam merepresentasikan penggunaan bahasa Arab pada masa awal perkembangannya. Adapun teknik analisis datanya adalah menggunakan analisis kontrastif (anakon). Anakon adalah aktifitas atau kegiatan yang mencoba membandingkan struktur bahasa ibu  (B1) dengan struktur bahasa asing (B2) untuk mengidentifikasi perbedaan-perbedaan diantara kedua bahasa. Perbedaan-perbedaan antara dua bahasa yang diperoleh dan dihasilkan melalui anakonakan digunakan sebagai landasan dalam meramalkan atau memprediksi kesulitan-kesulitan atau kendala-kendala belajar B2. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa  konsep jâr majrûr dalam bahasa Arab tidak sama persis dengan konsep frasa preposisi dalam bahasa Indonesia. Misalnya huruf jârفِى  (fi) tidak selalu berarti di yang berfungsi sebagai preposisi dalam bahasa Indonesia. Jadi ada bagian yang berbeda dari kedua konsep ini, meskipun banyak juga persamaan-persamaannya. Perbedaan-perbedaan inilah yang harus mendapatkan perhatian lebih dalam proses pembelajaran jâr majrûrdalam bahasa Arab.Kata kunci: kesulitan belajar,  frasa preposisional, dan pembelajaran bahasa Arab bagi pelajar Indonesia.