Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Prosiding University Research Colloquium

DIRECT CONTACT CHALLENGE: METODE MENURUNKAN STIGMA DAN MENINGKATKAN EMPATI TERHADAP ODGJ Suci Ratna Estria
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 13th University Research Colloquium 2021: Kesehatan dan MIPA
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (247.772 KB)

Abstract

Latar Belakang: Orang gangguan jiwa sering dianggap berbahaya, tidak dapat diprediksi, rentan terhadap kekerasan, menakutkan dan berbagai stigma negative bagi sebagian besar mahasiswa keperawatan. Keyakinan dan pandangan yang dimiliki mahasiswa dapat menghalangi kemampuan mahasiswa keperawatan untuk memiliki empati dalam berinteraksi dan merawat pasien dengan penyakit mental di area klinis/RSJ. Kurangnya empati pada mahasiswa yang disebabkan oleh stigma negatif dapat diatasi dengan berbagai cara, salah satunya adalah dengan direct contact challenge. Direct contact challenge merupakan sebuah rangkaian program terdiri dari edukasi terkait gangguan jiwa, kemudian peserta diberikan tantangan untuk berinteraksi langsung dengan orang gangguan jiwa yang ada di jalanan (gelandangan psikotik) serta memenuhi kebutuhan dasarnya (memberi makan, minum, merawat kebersihan diri). Interaksi langsung dengan orang gangguan jiwa dapat meningkatkan empati dan menurunkan stigma negative mahasiswa. Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh direct contact challenge terhadap stigma dan empati mahasiswa terhadap orang gangguan jiwa. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode pre-eksperiment intact-group comparison. Populasinya adalah mahasiswa keperawatan s1 semester V. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 81 mahasiswa pada kelompok intervensi dan 81 pada kelompok kontrol, pengambilan sampel dengan simple random sampling. Data dianalisis menggunakan uji t berpasangan. Instrument yang digunakan menggunakan kuesioner Emphaty Toward the Mentally Ill Scale untuk mengukur empati mahasiswa terhadap orang gangguan jiwa dan kuesioner Community Attitudes Toward the Mentally Ill Scale (CAMI) Hasil : Rata-rata nilai stigma sebelum perlakuan pada kelompok intervensi adalah 96,4 dan pada control 92,3 skor Uji statistik menunjukkan nilai p=0.0001 pada skor stigma dan p=0.0001 pada empati, artinya terdapat perbedaan yang signifikan rata-rata skor stigma dab empati sebelum dan sesudah perlakuan antara kedua kelompok. Kesimpulan : Direct contact challenge dapat menurunkan stigma negative dan meningkatkan empati mahasiswa terhadap orang gangguan jiwa.
DIRECT CONTACT CHALLENGE: METODE MENURUNKAN STIGMA DAN MENINGKATKAN EMPATI TERHADAP ODGJ Suci Ratna Estria
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 13th University Research Colloquium 2021: Kesehatan dan MIPA
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: Orang gangguan jiwa sering dianggap berbahaya, tidak dapat diprediksi, rentan terhadap kekerasan, menakutkan dan berbagai stigma negative bagi sebagian besar mahasiswa keperawatan. Keyakinan dan pandangan yang dimiliki mahasiswa dapat menghalangi kemampuan mahasiswa keperawatan untuk memiliki empati dalam berinteraksi dan merawat pasien dengan penyakit mental di area klinis/RSJ. Kurangnya empati pada mahasiswa yang disebabkan oleh stigma negatif dapat diatasi dengan berbagai cara, salah satunya adalah dengan direct contact challenge. Direct contact challenge merupakan sebuah rangkaian program terdiri dari edukasi terkait gangguan jiwa, kemudian peserta diberikan tantangan untuk berinteraksi langsung dengan orang gangguan jiwa yang ada di jalanan (gelandangan psikotik) serta memenuhi kebutuhan dasarnya (memberi makan, minum, merawat kebersihan diri). Interaksi langsung dengan orang gangguan jiwa dapat meningkatkan empati dan menurunkan stigma negative mahasiswa. Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh direct contact challenge terhadap stigma dan empati mahasiswa terhadap orang gangguan jiwa. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode pre-eksperiment intact-group comparison. Populasinya adalah mahasiswa keperawatan s1 semester V. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 81 mahasiswa pada kelompok intervensi dan 81 pada kelompok kontrol, pengambilan sampel dengan simple random sampling. Data dianalisis menggunakan uji t berpasangan. Instrument yang digunakan menggunakan kuesioner Emphaty Toward the Mentally Ill Scale untuk mengukur empati mahasiswa terhadap orang gangguan jiwa dan kuesioner Community Attitudes Toward the Mentally Ill Scale (CAMI) Hasil : Rata-rata nilai stigma sebelum perlakuan pada kelompok intervensi adalah 96,4 dan pada control 92,3 skor Uji statistik menunjukkan nilai p=0.0001 pada skor stigma dan p=0.0001 pada empati, artinya terdapat perbedaan yang signifikan rata-rata skor stigma dab empati sebelum dan sesudah perlakuan antara kedua kelompok. Kesimpulan : Direct contact challenge dapat menurunkan stigma negative dan meningkatkan empati mahasiswa terhadap orang gangguan jiwa.