Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Penyimpangan Seksual: Sebuah Interpretasi Teologi, Psikologi dan Pendidikan Islam Masmuri Masmuri; Syamsul Kurniawan
Raheema Vol 3, No 1 (2016)
Publisher : PSGA LP2M IAIN Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (555.618 KB) | DOI: 10.24260/raheema.v3i1.584

Abstract

Sexual deviance, sexual abnormality, or sexual violence is behavioral force to gain a sexual pleasure from sexual objects or in a peculiar way. In this context, the sexual deviance is clearly against the humanity and the common sense. This issue would be discussed thoroughly by the writers. Besides, the main focus of this writing is the sexual deviance which is limited by theological, psychological, and Islamic education interpretation. 
Revitalisasi Masjid dalam Membangun Karakter pada Komunitas Melayu Sambas Masmuri Masmuri; Bayu Suratman
Intizar Vol 25 No 1 (2019): Intizar
Publisher : Pusat Penelitian dan Penerbitan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19109/intizar.v25i1.3238

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui revitalisasi masjid dalam membangun karakter pada komunitas Melayu Sambas. Masjid bukan hanya berfungsi sebagai tempat ritual keagamaan tetapi pada fungsi lain yaitu bidang sosial, ekonomi, budaya, dan pendidikan. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif, didekati secara sosiologis dan ditulis secara deskriptif berdasarkan wawancara dan pengamatan mendalam terhadap objek yang diteliti. Penelitian ini menunjukkan bahwa sebuah tren positif tentang posisi masjid yang punya peran dalam membangun karakter. Kegiatan-kegiatan masjid pada komunitas Melayu Sambas berpengaruh dalam membangun karakter yang ditandai oleh jumlah jemaah salat bertambah; digelarnya diskusi, ceramah, dialog keagamaan; tempat pembinaan remaja dan anak usia dini; dan tempat musyawarah.
AGAR TIDAK LAGI BERSELUBUNG KABUT ASAP Membangun Karakter Ramah Lingkungan Pada Komunitas Belajar Anak Usia Sekolah Melalui Pendekatan Behavioritik Masmuri Masmuri
Equalita: Jurnal Studi Gender dan Anak Vol 1, No 2 (2019)
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/equalita.v1i2.5491

Abstract

Abstrak: Kabut asap yang meresahkan masyarakat hampir di tiap tahunnya, akibat pembakaran hutan dan lahan yang muncul sebagai konsekuensi dari human error, mengisyaratkan tentang betapa signifikannya komunitas-komunitas belajar pada hari ini dapat menyumbangkan perannya dalam membangun karakter ramah lingkungan. Disebut demikian, karena komunitas-komunitas belajar yang ada sekarang, sejauh ini masih belum cukup optimal dalam mengembangkan karakter ramah lingkungan, sementara tuntutan dan tantangan yang dihadapi generasi saat ini dalam kehidupan masa depan khususnya yang berkaitan dengan krisis lingkungan disadari akan sangat komplek. Era globalisasi yang disebut-sebut mendukung industrialisasi, sulit memungkiri ikut bertanggung jawab pada terjadinya eksploitasi alam besar-besaran. Karena itu, jika generasi saat ini tidak dibangun karakter ramah lingkungannya sejak sekarang, sebagai pelaku-pelaku industri di masa depan, maka dapat diramalkan kasus-kasus karhutla dan berbagai bentuk kasus pengrusakan lingkungan lainnya sangat mungkin berulang dan makin parah. Dalam membangun karakter ramah lingkungan ini, pendidik di komunitas-komunitas belajar dapat mempertimbangkan pendekatan behavioristik yang dapat mereka aktualisasikan dalam pembelajaran. Inilah yang menjadi fokus dari artikel ini.Kata Kunci: Karakter Ramah Lingkungan, Pendekatan Belajar Behavioristik, Komunitas-komunitas Belajar Abstract: The haze that is disturbing the community almost every year, due to the burning of forests and land which arises as a consequence of human error indicates how significant learning communities today can contribute to their role in building eco-friendly character. It’s because the learning communities are still not optimal enough in developing eco-friendly character, while the demands and challenges faced by the generation now in the future life especially those related to environmental crises are realized to be very complex. The era of globalization which supports industrialization, it is difficult to deny taking responsibility for the occurrence of massive natural exploitation. Therefore, if the generation is not built eco-friendly character from now, as industry players in the future, it can be predicted that the cases of forest and land fire and various other forms of environmental destruction are very likely to recur and get worse. In building this eco-friendly character, educators on learning communities can consider a behavioristic approach that they can actualize in learning. This is the focus of this article.Keywords: Eco-friendly Character, Behavioristic Learning Approach, Learning Communities
Penyuluhan Kesehatan Jiwa untuk Meningkatkan Pengetahuan Orang Tua tentang Masalahan Kesehatan Jiwa Remaja di Pulau Lemukutan Dwin Seprian; Nurul Hidayah; Masmuri Masmuri; Muhammad Syafri Fachruddin
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 6, No 1 (2023): Volume 6 No 1 Januari 2023
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v6i1.8091

Abstract

ABSTRAK         Pengetahuan cara mendeteksi dini masalah kesehatan jiwa dibutuhkan orang tua agar dapat mengatasi ataupun mengetahui tindakan yang akan diambil ketika remaja mengalami masalah tersebut. Tujuan pengabdian kepada masyarakat untuk meningkatkan pengetahuan orang tua tentang masalah kesehatan jiwa pada remaja di desa pulau Lemukutan. Metode pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat adalah penyuluhan tentang masalah kesehatan jiwa remaja. Hasil pengabdian kepada masyarakat didapatkan data tingkat pengetahuan sebelum diberikan penyuluhan yaitu kategori tinggi sebesar 25%, kategori sedang sebesar 15% dan kategori rendah sebesar 60%. Sedangkan setelah diberikan penyuluhan kesehatan jiwa remaja diperoleh pengetahuan pada kategori tinggi yaitu 75% dan kategori sedang yaitu 25%. Penyuluhan kesehatan jiwa remaja meningkatkan pengetahuan orang tua tentang kesehatan jiwa remaja Kata Kunci: Penyuluhan Kesehatan Jiwa, Masalah Kesehatan Jiwa Remaja  ABSTRACT Knowledge of how to detect mental health problems early is needed by parents to be able to overcome or know the actions to be taken when adolescents experience these problems. The purpose of community service is to increase parents' knowledge about mental health problems in adolescents in the village of Lemukutan Island. The method of implementing community service is counseling about adolescent mental health problems. The results of community service obtained data on the level of knowledge before being given counseling, namely the high category of 25%, the medium category of 15%, and the low category of 60%. Meanwhile, after being given counseling on adolescent mental health, knowledge was obtained in the high category, namely 75%, and the medium category, namely 25%. Adolescent mental health counseling increases parents' knowledge about adolescent mental health Keywords: Mental Health Counseling, Adolescent Mental Health Problems
GERAKAN PEDULI STUNTING “PENTING” MELALUI EDUKASI PADA MASYARAKAT DI PULAU LEMUKUTAN Masmuri Masmuri; Dwin Seprian; Diena Juliana; Lintang Sari; Wulida Litaqia
Jurnal Buletin Al-Ribaath Vol 19, No 2 (2022): Buletin Al-Ribaath
Publisher : Universitas Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29406/br.v19i2.4854

Abstract

Stunting masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di negara berkembang seperti Indonesia dengan prevalensi yang cukup tinggi dan memerlukan penangangan pencegahan segera. Upaya dalam pencegahan stunting adalah guna memberikan perubahan perilaku masyarakat melalui program promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat yang semuanya berupaya untuk melakukan intervensi dalam perubahan perilaku positif terkait dengan pengetahuan ibu tentang asupan gizi selama hamil, melahirkan dan anak sebelum usia 2 tahun. Berkaitan dengan fenomena stunting, terdapat intervensi yang dapat dilakukan khususnya untuk meningkatkan yaitu dengan gerakan peduli stunting “Penting”. Strategi ini dapat digunakan untuk membantu pencegahan stunting di Desa Pulau Lemukutan.
Hubungan Dukungan Keluarga dengan Penerapan Protokol Kesehatan Pencegahan Penularan Covid-19 pada Usia Remaja Erna Ningsih; Masmuri Masmuri; Nurul Hidayah
Khatulistiwa Nursing Journal Vol 5, No 1 (2023): Januari 2023
Publisher : STIKes YARSI Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53399/knj.v5i1.211

Abstract

Pendahuluan : Coronavirus 19 (COVID-19) salah satu jenis virus yang menular serta bersifat pathogen yang disebabkan Novel Coronavirus (2019-nCoV). Usia remaja menjadi salah satu usia yang rentan terpapar dikarenakan cenderung aktif bergaul dan beraktivitas dengan banyak orang. Dalam hal ini tentu peran dan dukungan keluarga sangatlah penting dalam penerapan protocol Kesehatan pencegahan covid-19. Tujuan : mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan penerapan protokol kesehatan pencegahan covid-19 pada usia remaja. Metode : penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional dengan populasi yang diambil pada usia remaja yang berusia 10-19 tahun dengan jumlah 10.740 responden dengan sampel 376 responden yang diambil dengan cara Simple Random Sampling. Analisis yang digunakan adalah uji Chi-Square. Hasil : hubungan dukungan keluarga dengan penerapan protokol kesehatan pencegahan COVID-19 pada usia remaja didapatkan hasil uji statistik dengan p value= 0,000 (Kurang dari 0,05). Kesimpulan : terdapat korelasi yang signifikan antara dukungan keluarga dengan penerapan protokol kesehatan pencegahan COVID-19 pada usia remaja di Kelurahan Sungai Bangkong Kecamatan Pontianak Kota.
Penurunan Stres Akademik dengan Terapi Musik Instrumental Frekuensi 432 Hertz pada Mahasiswa Keperawatan Kota Pontianak: Studi Quasy Experimental Dwin Seprian; Nurul Hidayah; Masmuri Masmuri
Malahayati Nursing Journal Vol 5, No 10 (2023): Volume 5 Nomor 10 2023
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v5i10.11122

Abstract

ABSTRACT In Indonesia, the incidence of academic stress among students reaches a prevalence of 55% and the risk increases every year. Academic stress in nursing students is related to the demands of fulfilling their competency achievements from the lecture process and field practice. Music therapy, sound frequencies from instruments have an important role in influencing brain waves. The frequency of 432 Hertz is a frequency that is close to the natural frequency in humans and is most widely used in sound healing. Music with a frequency of 432 Hertz with slow tempo rhythms and melodies has a physical and mood relaxing effect. This study aims to determine the effectiveness of 432 Hertz frequency instrumental music therapy in reducing academic stress for Pontianak city nursing students. This research method is a quasi experiment with a pre-test post-test approach without control group with a total of 60 respondents. The sampling method uses Accidental Sampling. Marginal Homogeneity statistical test to see changes in academic stress variables before and after being given instrumental music therapy with a frequency of 432 Hertz. Based on the results of the Marginal Homogeneity test analysis, it shows a p-value: 0.000 (p>0.05), which means that there is effectiveness of 432 Hertz frequency instrumental music therapy in reducing academic stress in Pontianak city nursing students. This research shows that instrumental music therapy with a frequency of 432 Hertz is effective in reducing the academic stress of Pontianak city nursing students. Keywords: Music Therapy, Frequency 432 Hertz, Academic Stress  ABSTRAK Di Indonesia, angka kejadian stres akademik pada mahasiswa mencapai prevalensi 55% dan mempunyai resiko semakin bertambah setiap tahunnya. Stres akademik pada mahasiswa keperawatan berkaitan dengan tuntutan pemenuhan capaian kompetensinya dari proses perkuliahan dan praktik lapangan. Terapi musik frekuensi suara dari instrumen memiliki peranan penting dalam mempengaruhi gelombang otak. Frekuensi 432 Hertz adalah frekuensi yang mendekati frekuensi alami pada manusia dan paling banyak digunakan di dalam sound healing. Musik dengan frekuensi 432 Hertz dengan irama dan melodi tempo pelan memiliki efek relaksasi fisik dan mood. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas terapi musik instrumental frekuensi 432 Hertz terhadap penurunan stres akademik mahasiswa keperawatan kota Pontianak. Metode penelitian ini adalah quasy experiment dengan pendekatan pre-test post-test without control group dengan jumlah 60 responden. Metode pengambilan sampel menggunakan Accidental Sampling. Uji statistik Marginal Homogeneity untuk melihat perubahan variabel stres akademik sebelum dan sesudah diberikan terapi musik instrumental dengan frekuensi 432 Hertz. Berdasarkan hasil analisis uji Marginal Homogeneity menunjukkan nilai p-value: 0,000 (p>0,05) yang dapat diartikan bahwa ada efektivitas terapi musik instrumental frekuensi 432 Hertz terhadap penurunan stres akademik mahasiswa keperawatan kota Pontianak. Penelitian ini menunjukkan terapi musik instrumental frekuensi 432 Hertz efektif dalam penurunan stres akademik mahasiswa keperawatan kota Pontianak. Kata Kunci: Terapi Musik, Frekuensi 432 Hertz, Stres Akademik
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kejadian Stunting pada Keluarga dengan Baduta Masmuri Masmuri; Lintang Sari; Diena Juliana; Dwin Seprian; Wulida Litaqia
Journal of Telenursing (JOTING) Vol 5 No 2 (2023): Journal of Telenursing (JOTING)
Publisher : Institut Penelitian Matematika, Komputer, Keperawatan, Pendidikan dan Ekonomi (IPM2KPE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31539/joting.v5i2.6137

Abstract

This research was conducted to analyze the factors that influence the incidence of stunting in families with children in the Kapuas River area according to the characteristics of the region and its population. This research uses a descriptive research method with a cross sectional approach to study the dynamics of the correlation between factors that influence stunting using an observational, data collection or approach. The research results obtained showed that the growth history factor with the incidence of stunting obtained a significance value of 0.091>0.05, the history of giving breast milk with the incidence of stunting obtained a significance value of 0.000<0.0, the history of giving MPASI with the incidence of stunting obtained a significance value of 0.071>0.05, family history with the incidence of stunting, a significance value was obtained of 0.019<0.05, a history of infectious disease with the incidence of stunting obtained a significance value of 0.084>0.05, and the mother's psychological pattern with the incidence of stunting obtained a significance value of 0.000<0.05. In conclusion, there is a significant relationship between the history of breastfeeding, family history and the incidence of stunting, and the psychological pattern of the mother and the incidence of stunting in influencing the incidence of stunting in families with toddlers in the Kapuas River suburbs. Keywords: Stunting Baduta, Family with Baduta, Stunting
Penyuluhan dan Edukasi Psychological Well-Being untuk Meningkatkan Pengetahuan Masyarakat Pesisir di Desa Temajuk Kabupaten Sambas Dwin Seprian; Nurul Hidayah; Masmuri Masmuri; Muhammad Syafri Fakhruddin
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 7, No 4 (2024): Volume 7 No 4 2024
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v7i4.13789

Abstract

ABSTRAK Psychological Well-Being diasosiasikan dengan kemampuan untuk beradaptasi terhadap kebutuhan perawatan penyakit yang dialami, mempertahankan hubungan sosial dan kemampuan mencegah komplikasi dimasa depan. Tujuan pengabdian kepada masyarakat untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat pesisir Desa Temajuk tentang Psychological Well-Being. Metode pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat adalah penyuluhan dan edukasi tentang Psychological Well-Being. Hasil pengabdian kepada masyarakat didapatkan data tingkat pengetahuan sebelum diberikan penyuluhan yaitu kategori tinggi sebesar 10%, kategori sedang sebesar 33,3% dan kategori rendah sebesar 56,7%. Sedangkan setelah diberikan penyuluhan dan edukasi tentang Psychological Well-Being diperoleh pengetahuan pada kategori tinggi yaitu 76,6% dan kategori sedang yaitu 23,3%. Penyuluhan dan edukasi Psychological Well-Being mampu meningkatkan pengetahuan masyarakat pesisir di Desa Temajuk. Kata Kunci: Penyuluhan Psychological Well-Being, Psikologis Masyarakat Pesisir  ABSTRACT Psychological Well-Being is associated with the ability to adapt to the treatment needs of the illness experienced, maintain social relationships and the ability to prevent future complications. The aim of community service is to increase the knowledge of coastal communities in Temajuk Village about Psychological Well-Being. The method for implementing community service is counseling and education about Psychological Well-Being. The results of community service obtained data on the level of knowledge before being given counseling, namely the high category was 10%, the medium category was 33.3% and the low category was 56.7%. Meanwhile, after being given counseling and education about Psychological Well-Being, knowledge was obtained in the high category, namely 76.6% and in the medium category, namely 23.3%. Psychological Well-Being counseling and education can increase the knowledge of coastal communities in Temajuk Village. Keywords: Psychological Well-Being Counseling, Psychology of Coastal Communities