Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Penyuluhan Kesehatan Jiwa : Coping Strategy Pada Kondisi Darurat Bencana Pada Komunitas Remaja Nurul Hidayah; Dwin Seprian
Shihatuna : Jurnal Pengabdian Kesehatan Masyarakat Vol 2 No 1 (2022) : Juni
Publisher : FKM UIN Sumatera Utara Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30829/shihatuna.v2i1.11464

Abstract

Pulau Lemukutan termasuk dalam daerah tujuan pariwisata di Kalimantan Barat. Pulau Lemukutan juga dikenal sebagai salah satu tempat menyelam dan snorkeling terbaik. Hal ini berdasarkan banyaknya terumbu karang yang indah dengan luas hampir 1.500 hektar. Sebagai daerah tujuan wisata, Pulau Lemukutan memiliki fasilitas kesehatan untuk mendukung pengembangan pariwisata. Namun faktanya, Pulau Lemukutan saat ini hanya memiliki 1 fasilitas kesehatan berupa poskesdes dengan hanya satu bidan. Hal ini tentunya sangat bertolak belakang dengan letak Pulau Lemukutan yang berada di wilayah pesisir yang rawan dengan potensi kedaruratan bencana. Bencana alam dapat menyebabkan gangguan stres mental.Dalam kamus psikologi stress adalah suatu keadaan depresi baik secara fisik maupun psikis. Stres yang berasal dari frustasi dan konflik yang dialami individu yang dapat berasal dari berbagai bidang kehidupan manusia. Stres bisa muncul pada berapa usia pun, termasuk remaja. Sasaran sosialisasi ini adalah para pemuda Desa Pulau Lemukutan, khususnya yang berusia 12-20 tahun. Pemerintah Desa Pulau Lemukutan telah menjadi komitmen untuk menjadi mitra dalam pelaksanaan kegiatan ini. Kontribusi dasar dari program ini adalah transfer of knowledge, dalam meningkatkan pengetahuan tentang strategi koping kesehatan mental dalam kedaruratan bencana. metode pelaksanaannya melalui dua tahap, yaitu tahap persiapan dan tahap pelaksanaan.Tahap persiapan berupa survei dan persiapan sosial untuk membangun komitmen penyelenggaraan pendidikan kesehatan. Sementara itu, tahap pelaksanaan berupa penyuluhan kesehatan tentang Strategi Penanggulangan Keadaan Darurat. Kegiatan ini menunjukkan adanya perbedaan rata-rata nilai pengetahuan sebelum dan sebelum pelaksanaan pendidikan kesehatan. Kesimpulan dari pengabdian kepada masyarakat adalah peningkatan pengetahuan remaja tentang Strategi Mengatasi Kondisi Darurat Bencana.
Beban Kerja dan Kelelahan Kerja dalam Pemberian Obat-Obatan High Alert: Implementasi Prosedur Double Check Yunita Dwi Anggreini; Nurul Hidayah
Malahayati Nursing Journal Vol 4, No 10 (2022): Volume 4 Nomor 10 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v4i10.7873

Abstract

ABSTRACT Introduction: The safety of drug administration, especially high alert drugs, is an indicator of patient safety. Several conditions such as workload and work fatigue can cause errors in medication administration.Purpose: This study aims to identify the relationship between workload and work fatigue with the application of double checking in the administration of high alert drugs in the intensive care unit at RSUD dr. Soedarso Pontianak.Method: This study uses an analiytic observational design with a cross-sectional approach. The research sample was 49 intensive nurses at RSUD dr. Soedarso Pontianak who was selected by accidental sampling technique. The instruments used in data collection consisted of a NASA TLX questionnaire to measure workload, a Fatigue Assessment Scale (FAS) questionnaire to measure work fatigue and a nurse implementation questionnaire in the implementation of double checking in the administration of high alert drugs.Result: The results showed that work fatigue was related to the application of double checking in the administration of high alert drugs in the intensive care unit, while workload was not related. Conclusion: There is a correlation between work fatigue and the implementation of double checking in the administration of high alert drugs in the intensive care unit. Keywords : double checking, high alert drug, work fatigue, workload   ABSTRAK Pendahuluan:  Keamanan pemberian obat terutama obat high alert merupakan indikator keselamatan pasien. Beberapa kondisi seperti beban kerja dan kelelahan kerja dapat menyebabkan terjadinya kesalahan dalam pemberian obat-obatan.Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan beban kerja dan kelelahan kerja dengan penerapan double checking dalam pemberian obat high alert di unit perawatan intensif di RSUD dr. Soedarso Pontianak.Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan desain observasional analitik dengan pendekatan crossectional. Sampel penelitian adalah 49 perawat intensif RSUD dr. Soedarso Pontianak yang dipilih secara accidental. Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data terdiri dari kuesioner NASA TLX untuk mengukur beban kerja, kuesioner Fatigue Assessment Scale (FAS) untuk mengukur kelelahan kerja dan kuesioner implementasi perawat dalam pelaksanaan double checking dalam pemberian obat-obatan high alert.Hasil: Hasil penelitian diketahui kelelahan kerja berhubungan dengan penerapan double checking dalam pemberian obat high alert di unit perawatan intensif sedangkan beban kerja tidak berhubungan.Kesimpulan: Ada korelasi antara kelelahan kerja dengan implementasi double checking dalam pemberian obat-obatan high alert di unit perawatan intensif. Kata kunci: Beban kerja, double checking, kelelahan kerja, obat high alert
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN MASYARAKAT DAN PENERAPAN PRE-HOSPITAL SAFETY MANAGEMENT PADA PENDERITA HIPERTENSI DI DESA OLAK-OLAK KUBU KECAMATAN KUBU Indri Oktaviani; Yunita Dwi Anggraeni; Nurul Hidayah
Borneo Nursing Journal (BNJ) Vol 4 No 2 (2022)
Publisher : Akademi Keperawatan Yarsi Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: Hipertensi merupakan penyakit kronis dengan peningkatan tekanan pembuluh darah arteri. Hipertensi saat ini mengalami peningkatan prevalensi dan membutuhkan perawatan jangka panjang. Hipertensi didefinisikan sebagai tekanan darah sistolik >140 mmHg dan tekanan darah diastolik >90 mmHg. Tujuan: Tujuan Penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan masyarakat tentang Pre-Hospital Safety Management pada hipertensi di Desa Olak-Olak Kubu Kecamatan Kubu Raya. Metode: Metodologi yang digunakan adalah penelitian kuantitatif cross sectional dengan purposive sampling. Responden yang digunakan sebanyak 88 responden dengan menggunakan kuesioner pengetahuan dan ­pre-hospital safety management. Uji analisa menggunakan spearman rank dengan nilai p=0,05. Hasil Penelitian: Hasil penelitian jenis kelamin terbanyak adalah perempuan (71,6%), umur terbanyak adalah 50 tahun, pendidikan terbanyak adalah SD (73,9%), pekerjaan terbanyak adalah buruh (65,9%), tingkat pengetahuan tentang hipertensi sebagian besar memiliki pengetahuan baik (86,4%), dan penerapan pre-hospital safety management memiliki penerapan baik (81,8%). Hasil spearman rank didapatkan nilai p=0,000<0,05 H0 ditolak dan Ha diterima artinya ada hubungan tingkat pengetahuan masyarakat dengan penerapan pre-hospital safety management pada hipertensi. Kesimpulan: Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap 88 responden yang memiliki pengetahuan baik sebesar (86,4%) dan pengetahuan kurang sebesar (13,6%). Sedangkan responden yang memiliki penerapan baik sebesar (81,8%) dan penerapan kurang sebesar (18,2%).
Penyuluhan Kesehatan Jiwa untuk Meningkatkan Pengetahuan Orang Tua tentang Masalahan Kesehatan Jiwa Remaja di Pulau Lemukutan Dwin Seprian; Nurul Hidayah; Masmuri Masmuri; Muhammad Syafri Fachruddin
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 6, No 1 (2023): Volume 6 No 1 Januari 2023
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v6i1.8091

Abstract

ABSTRAK         Pengetahuan cara mendeteksi dini masalah kesehatan jiwa dibutuhkan orang tua agar dapat mengatasi ataupun mengetahui tindakan yang akan diambil ketika remaja mengalami masalah tersebut. Tujuan pengabdian kepada masyarakat untuk meningkatkan pengetahuan orang tua tentang masalah kesehatan jiwa pada remaja di desa pulau Lemukutan. Metode pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat adalah penyuluhan tentang masalah kesehatan jiwa remaja. Hasil pengabdian kepada masyarakat didapatkan data tingkat pengetahuan sebelum diberikan penyuluhan yaitu kategori tinggi sebesar 25%, kategori sedang sebesar 15% dan kategori rendah sebesar 60%. Sedangkan setelah diberikan penyuluhan kesehatan jiwa remaja diperoleh pengetahuan pada kategori tinggi yaitu 75% dan kategori sedang yaitu 25%. Penyuluhan kesehatan jiwa remaja meningkatkan pengetahuan orang tua tentang kesehatan jiwa remaja Kata Kunci: Penyuluhan Kesehatan Jiwa, Masalah Kesehatan Jiwa Remaja  ABSTRACT Knowledge of how to detect mental health problems early is needed by parents to be able to overcome or know the actions to be taken when adolescents experience these problems. The purpose of community service is to increase parents' knowledge about mental health problems in adolescents in the village of Lemukutan Island. The method of implementing community service is counseling about adolescent mental health problems. The results of community service obtained data on the level of knowledge before being given counseling, namely the high category of 25%, the medium category of 15%, and the low category of 60%. Meanwhile, after being given counseling on adolescent mental health, knowledge was obtained in the high category, namely 75%, and the medium category, namely 25%. Adolescent mental health counseling increases parents' knowledge about adolescent mental health Keywords: Mental Health Counseling, Adolescent Mental Health Problems
Gambaran Kesehatan Jiwa Relawan Remaja dalam Penanggulangan Bencana Nurul Hidayah; Florensa Florensa; Dwin Seprian; Yogasliana Fathudin
MAHESA : Malahayati Health Student Journal Vol 3, No 6 (2023): Volume 3 Nomor 6 (2023)
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (239.104 KB) | DOI: 10.33024/mahesa.v3i6.10486

Abstract

ABSTRACT Mental health is a good emotional and psychological state, in which individuals can utilize their cognitive and emotional abilities, function in their communities, and meet their daily needs. The essence of mental health itself is more about the existence and maintenance of a healthy mentality. Disaster conditions will have various physical and psychological impacts for each individual, including disaster volunteers. This study aims to determine the description of mental health which includes emotional mental disorders, namely depression, anxiety and PTSD in adolescent volunteers in carrying out disaster management. This type of research is a descriptive research type, taking this sample using a total sampling technique. The research respondents were youth volunteers who were involved in flood disaster management in Melawi Regency who were members of the TSR-PMI and youth volunteers who were members of the West Java HIPGABI volunteer team who were directly involved in the Cianjur earthquake disaster management. The sample instrument is in the form of a digital questionnaire (Google Form) which is distributed through the Whatsapp Group communication network. The questionnaire used was a translated SelfReporting Questionnaire 29 questionnaire. The proportion of poor mental health was greater in the female sex (57%) compared to the male sex (44%). Furthermore, the proportion of poor mental health is greater in those aged 17-19 years (57%) compared to those aged 20-21 years (44%).The symptoms experienced by youth volunteers when they were involved in disaster management were the emergence of 3 complaints with the highest percentage not sleeping well (46%), getting tired easily (43%) and finding it difficult to make decisions (38%). Keywords: Mental Health, Adolescents, Disaster  ABSTRAK Kesehatan jiwa merupakan suatu keadaan emosional dan psikologis yang baik, dimana individu dapat memanfaatkan kemampuan kognisi dan emosi, berfungsi dalam komunitasnya, dan memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Inti dari kesehatan mental sendiri adalah lebih pada keberadaan dan pemeliharaan mental yang sehat. Kondisi bencana akan memberikan berbagai dampak fisik maupun psikologis bagi setiap individu tidak terkecuali pada relawan bencana. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kesehatan jiwa yang meliputi gangguan mental emosional yakni depresi, kecemasan dan PTSD pada relawan remaja dalam melakukan penanggulangan bencana. Jenis penelitian ini ialah jenis penelitian deskriptif, pengambilan sampel ini menggunakan teknik total sampling. Responden penelitian ialah relawan remaja yang terlibat dalam penanggulangan bencana banjir di Kabupaten Melawi yang tergabung dalam TSR-PMI dan relawan remaja yang tergabung dalam Tim relawan HIPGABI Jawa Barat yang terlibat langsung dalam penanggulangan bencana gempa Cianjur. .Instrumen sampel berupa kuesioner digital (Google Form) yang disebar melalui jejaring komunikasi Whatsapp Group. Kuesioner yang digunakan merupakan kuesioner SelfReporting Questionneire 29 yang sudah diterjemahkan. Proporsi kesehatan mental yang buruk lebih besar terdapat pada jenis kelamin perempuan (57%) dibandingkan dengan jenis kelamin laki-laki (44%). Selanjutnya proporsi kesehatan mental yang buruk lebih besar terdapat pada usia 17-19 Th (57%) dibandingkan dengan usia 20- 21 Th (44%).Gejala yang dialami relawan remaja saat terlibat dalam penanggulangan bencana yakni munculnya 3 keluhan dengan persentase tertinggi adalah tidak tidur dengan nyenyak (46%), mudah lelah (43%) dan merasa sulit untuk membuat keputusan (38%). Kata Kunci: Kesehatan Mental,Remaja, Bencana 
Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil tentang Deteksi Dini Tanda Bahaya Kehamilan di Puskesmas Tambelan Sampit Nisma Nisma; Nurul Hidayah; Nurul Jamil
MAHESA : Malahayati Health Student Journal Vol 3, No 6 (2023): Volume 3 Nomor 6 (2023)
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (201.143 KB) | DOI: 10.33024/mahesa.v3i6.10478

Abstract

ABSTRACT The morbidity and mortality that occurs in pregnant women is due to a lack of knowledge regarding the causes, effects and management of complications that occur during pregnancy. Lack of knowledge of pregnant women causes mothers to be unable to carry out early detection because they do not recognize the danger signs of pregnancy so that complications of pregnancy are often handled late. This study aims to identify mother's knowledge about early detection of danger signs of pregnancy at the Tambelan Sampit Health Center. This type of research is a type of descriptive research. Sampling in this study using total sampling. Research respondents were pregnant women who checked their pregnancies at the Tambelan Sampit Health Center. The research instrument was a questionnaire regarding the knowledge of pregnant women regarding the detection of danger signs of pregnancy. The results of the study showed that the majority of respondents had sufficient knowledge of 17 respondents (33.3%), had good knowledge of 7 respondents (23.3%) and a small portion had less knowledge of 6 respondents (20%). The conclusion of this study is that the majority of mothers who check their pregnancies at the Tambelan Sampit Health Center have sufficient knowledge about early detection of danger signs of pregnancy.  Keywords: Knowledge, Pregnancy, Early Detection  ABSTRAK Mordibitas dan mortalitas yang terjadi pada ibu hamil disebabkan masih kurangnya pengetahuan mengenai sebab, akibat dan penanggulangan komplikasi yang terjadi selama kehamilan. Kurangnya pengetahuan ibu hamil menyebabkan ibu tidak dapat melakukan deteksi dini karena tidak mengenali tanda bahaya kehamilan sehingga seringkali penanganan komplikasi kehamilan terlambat tertangani. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi pengetahuan ibu tentang deteksi dini tanda bahaya kehamilan  di Puskesmas Tambelan Sampit. enis penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif. Pengembilan sampel dalam penelitian ini menggunakan total sampling. Responden penelitian adalah ibu hamil yang memeriksakan kehamilan di Puskesmas Tambelan Sampit. Instrument penelitian berupa kuesioner tetang pengetahuan ibu hamil tetang deteksi tanda bahanya kehamilan. Hasil penelitian menujukan responden Sebagian besar berpengetahuan cukup sebanyak 17 responden (33,3%),berpengetahuan baik sebanyak 7 responden (23,3%) dan sebagian kecil berpengetahuan kurang sebanyak 6 responden (20%).Simpulan penelitian ini ialah bebagian besar ibu yang memeriksakan kehamilan di Puskesmas Tambelan Sampit memiliki pengetahuan cukup tetang deteksi dini tanda bahaya kehamilan.Kata Kunci: Pengetahuan, Kehamilan, Deteksi Dini
Gambaran Kesehatan Mental Emosional Remaja Florensa Florensa; Nurul Hidayah; Lintang Sari; Fajar Yousrihatin; Wulida Litaqia
Jurnal Kesehatan Vol 12 No 1 (2023): Jurnal Kesehatan
Publisher : STIKES Ngesti Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46815/jk.v12i1.125

Abstract

Adolescence is the period from children to adulthood. This has an impact on various mental health problems in adolescents such as emotional mental problems, problems with parents and friends, anxiety and depression so that it is necessary to identify adolescent mental health problems through early detection. The research aims to identify the emotional mental health status of adolescents. Data were analyzed by descriptive analysis. The population and sample of this study were 478 junior high school students in Pontianak City. The data collection tool used the Strength and Difficult Questionnaire-SDQ. The results showed that the majority of adolescents had normal behavior problems (62.1%), normal emotional problems (92.9%), normal peer problems (54.4%), and normal prosocial abilities (83.5%). The results of this study can be used as a basis for developing activities to improve and prevent adolescent mental health problems.
Program Edukasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat untuk Meningkatkankan Pengetahuan Santri di Pondok Pesantren Nahdhatul Atfal Kubu Raya Nurul Jamil; Nurul Hidayah; Nisma Nisma
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 6, No 8 (2023): Volume 6 No 8 2023
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v6i8.10467

Abstract

ABSTRAK Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan perilaku yang dilakukan atas kesadaran sebagai hasil pembelajaran yang menjadikan seseorang. Masalah PHBS paling sering ditemukan pada taraf kelompok, contohnya Pondok Pesantren. Beberapa penyakit yang dapat terjadi akibat masalah PHBS yang kurang baik seperti, masalah kulit, masalah pencernaan, bahkan sampai penyakit berat seperti Hepatitis. Hasil observasi di pesantren X Kubu Raya ditemukan adanya ketidak sesuaian antara luas kamar dengan jumlah santri yang menempati ruangan. Hal ini memiliki beberapa berdampak pada lingkungan kamar mereka kurang tertata dengan rapi, pencahayaan yang kurang, atmosfer ruangan yang kurang kondusif, bahkan berpeluang kamar kurang bersih akibat disiplin PHBS yang belum baik. PKM ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman tentang PHBS kepada santri sehingga adanya perubahan perilaku serta mampu mempraktekkan dalam kehidupan sehari-harinya di Pondok Pesantren Nahdhatul Atfal Kabupaten Kubu Raya.  Metode pelaksanaan yang dilakukan dalam pemberian edukasi ini menggunakan slide PPT (proyektor in focus), dan tanya jawab. Sebelum dilakukan edukasi pengetahuan santri tentang kebersihan pribadi sebanyak 83% responden memiliki pengetahuan rendah, pengetahuan santri tentang cuci tangan sebanyak 43% responden memiliki pengetahuan rendah, dan pengetahuan santri tentang kebersihan tempat tinggal sebanyak 80% responden memiliki pengetahuan rendah. Setelah dilakukan edukasi pengetahuan santri tentang kebersihan pribadi 77% responden memiliki pengetahuan tinggi, pengetahuan santri tentang cuci tangan sebanyak 80% responden memiliki pengetahuan tinggi, dan pengetahuan santri tentang kebersihan tempat tinggal sebanyak 83% responden memiliki pengetahuan tinggi.Berdasarkan hasil observasi dan pengukuran setelah dilakukan edukasi, kegiatan PKM ini mampu meningkatkan pengetahuan santri tentang perilaku Hidup Bersih dan Sehat. Kata Kunci: Edukasi, PHBS, Pondok Pesantren  ABSTRACT Clean and Healthy Living Behavior (PHBS) is a behavior that is carried out on awareness as a result of learning that makes a person. PHBS problems are most often found at the group level, for example Pondok Pesantren. Some diseases that can occur due to poor PHBS problems such as skin problems, digestive problems, even severe diseases such as Hepatitis. The results of observations at Pesantren X Kubu Raya found that there was a mismatch between the room area and the number of students occupying the room. This has several impacts on the environment of their rooms that are less neatly organized, less lighting, less conducive room atmosphere, and even the chance that the room is not clean due to poor PHBS discipline. This PKM aims to provide knowledge and understanding of PHBS to students so that there are changes in behavior and are able to practice in their daily lives at Pondok Pesantren Nahdhatul Atfal Kubu Raya Regency.  The implementation method carried out in providing this education uses PPT slides (in focus projectors), and questions and answers. Before the education was carried out, 83% of respondents had low knowledge of personal hygiene, 43% of respondents had low knowledge of hand washing, and 80% of respondents had low knowledge of personal hygiene. After the education, 77% of respondents had high knowledge of personal hygiene, 80% of respondents had high knowledge of hand washing, and 83% of respondents had high knowledge of residential hygiene. Based on the results of observations and measurements after education, this PKM activity was able to increase santri knowledge about Clean and Healthy Living behavior. Keywords:  Education, PHBS, Islamic Boarding School
Pemberdayaan Remaja dalam Melakukan Deteksi Dini Gangguan Mental Emosional sebagai Pertolongan Pertama pada Remaja Korban Bencana dan Trauma Nurul Hidayah; Florensa Florensa; Dwin Seprian; Verren Kerren Turnundo
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 6, No 8 (2023): Volume 6 No 8 2023
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v6i8.10472

Abstract

ABSTRAK Permasalahan: Kesehatan mental menjadi salah satu fokus permasalahan yang seakan tidak ada habisnya. Sekalipun tren pembicaraan terkait kesehatan mental semakin marak akhir-akhir ini, tidak dapat dipungkiri bahwa kasus kesehatan mental masih tinggi, khususnya pada remaja di Indonesia. Secara global, WHO menyebutkan dalam lamannya terkait “World Mental Health Day 2021” bahwa satu dari tujuh anak berusia 10-19 tahun mengalami gangguan mental. Bahkan, setengah diantaranya bermula sejak usia 14 tahun namun tidak terdeteksi dan tertangani dengan baik. Solusi: Berkaitan dengan fenomena darurat Kesehatan mental pada remaja, terdapat intervensi yang dapat dilakukan khususnya untuk meningkatkan pengetahuan remaja yaitu dengan pemberdayaan remaja dalam melakukan deteksi dini gangguan mental emosional awal yang diharapkan dapat lebih menjangkau dan meningkatkan keinginan serta pengetahuan remaja untuk mendapatkan layanan kesehatan mental yang dibutuhkan. Strategi ini dapat digunakan untuk membantu pencegahan darurat kesehatan mental pada remaja SMP di Desa Pulau Lemukutan. Sasaran dari kegiatan penyuluhan ini adalah remaja SMP 4 Sungai raya Kepulauan Desa Pulau Lemukutan terutama mereka yang berusia 14-15 tahun. Hasil dari kegiatan pengabdian pelaksanaan kegiatan penyuluhan kesehatan jiwa telah sesuai target. Peningkatan pemahaman siswa/siswi dapat dilihat dengan antusiasme dalam memperhatikan setiap materi yang disampikan serta banyaknya pertanyaan yang diajukan siswa/siswi baik mengenai hal-hal dalam proses terjadinya gangguan Kesehatan jiwa dan cara melakukan deteksi dini gangguan jiwa pada remaja dengan benar. Kata Kunci: Remaja, Mental Emoisonal Deteksi Dini, Bencana  ABSTRACT Mental health is one of the focus of problems that seems to have no end. Even though the trend of talk about mental health has been increasing lately, it cannot be denied that cases of mental health are still high, especially among adolescents in Indonesia. Globally, WHO stated on its website related to “World Mental Health Day 2021” that one in seven children aged 10-19 years experience mental disorders. In fact, half of them started at the age of 14 but were not detected and handled properly. Solution: Regarding the phenomenon of mental health emergencies in adolescents, there are interventions that can be carried out specifically to increase adolescent knowledge, namely by empowering adolescents in carrying out early detection of early emotional mental disorders which are expected to be able to reach more and increase the desire and knowledge of adolescents to obtain mental health services that are appropriate needed. This strategy can be used to help prevent mental health emergencies in junior high school youth in Pulau Lemukutan Village. The target of this counseling activity is the youth of SMP 4 Sungai Raya Kepulauan, Lemukutan Island Village, especially those aged 14-15 years. The results of the service activities for implementing mental health counseling activities have been on target. An increase in students' understanding can be seen by their enthusiasm in paying attention to each material presented as well as the many questions raised by both students regarding matters in the process of mental health disorders and how to correctly detect early mental disorders in adolescents. Keywords: Adolescents, Mental Emotional Early Detection, Disaster
Hubungan Dukungan Keluarga dengan Penerapan Protokol Kesehatan Pencegahan Penularan Covid-19 pada Usia Remaja Erna Ningsih; Masmuri Masmuri; Nurul Hidayah
Khatulistiwa Nursing Journal Vol 5, No 1 (2023): Januari 2023
Publisher : STIKes YARSI Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53399/knj.v5i1.211

Abstract

Pendahuluan : Coronavirus 19 (COVID-19) salah satu jenis virus yang menular serta bersifat pathogen yang disebabkan Novel Coronavirus (2019-nCoV). Usia remaja menjadi salah satu usia yang rentan terpapar dikarenakan cenderung aktif bergaul dan beraktivitas dengan banyak orang. Dalam hal ini tentu peran dan dukungan keluarga sangatlah penting dalam penerapan protocol Kesehatan pencegahan covid-19. Tujuan : mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan penerapan protokol kesehatan pencegahan covid-19 pada usia remaja. Metode : penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional dengan populasi yang diambil pada usia remaja yang berusia 10-19 tahun dengan jumlah 10.740 responden dengan sampel 376 responden yang diambil dengan cara Simple Random Sampling. Analisis yang digunakan adalah uji Chi-Square. Hasil : hubungan dukungan keluarga dengan penerapan protokol kesehatan pencegahan COVID-19 pada usia remaja didapatkan hasil uji statistik dengan p value= 0,000 (Kurang dari 0,05). Kesimpulan : terdapat korelasi yang signifikan antara dukungan keluarga dengan penerapan protokol kesehatan pencegahan COVID-19 pada usia remaja di Kelurahan Sungai Bangkong Kecamatan Pontianak Kota.