Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia

PENGEMBANGAN PROFESIONAL GURU BERKELANJUTAN MELALUI PELATIHAN PENULISAN ARTIKEL ILMIAH BIDANG LINGKUNGAN HIDUP BERBASIS KOMPETENSI DI JAKARTA Dwi Atmanto; Sitti Nursetiawati; Neneng Siti Silfi Ambarwati; Esti Suntari
Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia Vol 4, No 1 (2021): Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jbmi.v4i1.11824

Abstract

Teachers are obliged to carry out tasks other than education and teaching, such as making scientific works. However, due to the limitations of teachers in terms of time, cost and competence in mastering problems and technical writing, the number of scientific works produced by teachers is minimal. This has an impact on the length of time teachers take care of promotions/positions, which is also experienced by teachers at SMPN 270 Jakarta.This training aims to provide knowledge and competence concerning to the work of teacher professional development, especially the ability to write articles based on environmental studies. Environmental competence is the mastery of the components of the social environment, the built environment and the physical environment thatare developing and integrated in each teacher's field of study. The target of the service is the teachers of SMP 270 Jakarta in all fields of study related to environmental problems. There are 32 teachers who participate in PKM activities. Problems are solved in three steps of activity, they are (1) material preparation, (2) implementation and(3) evaluation. Preparation is done by conducting a preliminary survey to see conditions in the field. The mplementation is using the lecture method (presentation), followed by discussions, questions and answers, and exercises as a form of article writing workshop activities. Evaluation is carried out for each stage by collecting andconcluding data from each stage. Collecting evaluation data through filling out questionnaires and interviews with participants. The results of the PKM activity show that there is an increase in knowledge of the concept of making scientific journal articles in the environmental field (62%) and the results of competence in one week there are 30 (90%) successfully collecting articles, although there are 24 articles (80%) articles are not perfect and must beimproved by the author.ABSTRAK:Guru sebagai profesi yang wajib melakukan tugas selain pendidikan dan pengajaran, juga pembuatan karya ilmiah baik penelitian maupun penulisan artikel. Namun keterbatasan guru baik waktu, biaya maupun kompetensi penguasaan permasalahan dan teknis penulisan, maka jumlah karya ilmiah yang dihasilkan guru sangat minim. Hal ini berdampak pada lamanya guru mengurus kenaikan pangkat/jabatan, yang juga dialami oleh guru-guru SMPN 270 Jakarta. Pelatihan yang diberikan pada masyarakat ini dimaksudkan memberi keterampilan dan kompetensi tentang penulisan ilmiah bagi profesionalitas pendidik, terutama kemampuan pembuatan artikel yang berbasis pada kajian lingkungan hidup. Kompetensi lingkungan adalah penguasaan komponen lingkungan sosial, lingkungan binaan dan lingkungan fisik yang sedang berkembang dan diintegrasikan pada bidang studi guru. Sasaran pengabdian adalah guru-guru SMP 270 Jakarta semua bidang studi yang terkait dengan permasalahan lingkungan. Ada 32 guru yang mengikuti kegiatan PKM. Ada tiga tahapan untuk mencari solusi masalah yaitu (1) Mengadakan materi, (2) orientasi pelatihan, dan (3) monitoring penilaian. Pengadaan materi merupakan langkah persiapan. Materi didapat melaui survey kebutuhan pendidik.Kegiatan pelatihan berisi simulasi dan workshop tata cara penulisan karya ilmiah. Diskusi antar tim dan antar-guru untuk memperoleh wawasan materi lingkungan hidup yang berkembang dan menjadi tema penulisan. Pengambilan data evaluasi melalui pengisian kuesioner danwawancara kepada peserta. Hasil kegiatan PKM menunjukkan bahwa terjadi peningkatan pengetahuan konsep pembuatan artikel jurnal ilmiah bidang lingkungan hidup (62%) dan hasil kompetensi dalam satu minggu ada 30 (90%) berhasil mengumpulkan artikel, meskipun ada 24 artikel (80%) belum sempurna dan harus diperbaiki oleh penulis.
PENGGUNAAN MEDIA VIDEO PEMBUATAN HAND SANITIZER BERBAHAN ALAMI UNTUK MENINGKATKAN WAWASAN KESEHATAN LINGKUNGAN MASYARAKAT KELURAHAN JAKASAMPURNA Dwi Atmanto; Nurul Hidayah
Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia Vol. 5 No. 2 (2022): Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jbmi.v5i2.20239

Abstract

Natural resources in the form of plants are very abundant in Indonesia, among these plants have properties and chemical content for antiseptics, maintaining cleanliness, and preventing bacteria and viruses. Exposure to Covid-19 occurred in various countries, including Indonesia. This community service activity aims to provide knowledge about environmental health and provide skills to make hand sanitizers by utilizing local environmental plants. Education on environmental sanitation knowledge and training on making hand sanitizers from natural ingredients was addressed to 25 housewives in the Jakasampurna sub-district, West Bekasi, West Java. The method of implementing PKM is the presentation of household environmental health counseling and training on making hand sanitizers using video media. The process of making hand sanitizers is carried out by students. Implementation of activities through the online zoom program, due to pandemic conditions. Natural hand sanitizer ingredients derived from local environmental plants, namely basil, kaffir lime, aloe vera, and water. The manufacturing process begins with cleaning the material, cutting and crushing the material using a blender, filtering, then putting it in a 50 mL compressed air bottle. After listening to the presentation of the material, the participants did an independent practice consisting of 5 participants. The results of community service activities showed that participants were happy and enthusiastic about getting knowledge about environmental health and being able to make natural hand sanitizers. As many as 73.4% of participants stated that their knowledge about environmental health had increased and 86.7% of participants could practice making hand sanitizers at home. ABSTRAK: Sumber daya alam berupa tumbuhan sangat melimpah di Indonesia, di antara tumbuhan tersebut memiliki khasiat dan kandungan kimia untuk antiseptik, menjaga kebersihan, serta mencegah bakteri dan virus. Paparan Covid-19 terjadi di berbagai negara, termasuk Indonesia. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan tentang kesehatan lingkungan dan memberikan keterampilan membuat hand sanitizer dengan memanfaatkan tanaman lingkungan setempat. Edukasi pengetahuan sanitasi lingkungan dan pelatihan pembuatan hand sanitizer dari bahan alami ditujukan kepada 25 ibu rumah tangga di kecamatan Jakasampurna, Bekasi Barat, Jawa Barat. Metode pelaksanaan PKM adalah presentasi penyuluhan kesehatan lingkungan rumah tangga dan pelatihan pembuatan hand sanitizer menggunakan media video. Proses pembuatan hand sanitizer dilakukan oleh siswa. Pelaksanaan kegiatan melalui program zoom online, karena kondisi pandemi. Bahan pembersih tangan alami yang berasal dari tumbuhan lingkungan setempat yaitu kemangi, jeruk purut, lidah buaya, dan air. Proses pembuatan dimulai dengan pembersihan bahan, pemotongan dan penghancuran bahan menggunakan blender, penyaringan, kemudian dimasukkan ke dalam botol udara bertekanan 50 mL. Usai mendengarkan pemaparan materi, para peserta melakukan praktik mandiri yang terdiri dari 25 peserta. Hasil kegiatan pengabdian masyarakat menunjukkan peserta senang dan antusias mendapatkan pengetahuan tentang kesehatan lingkungan dan mampu terampil membuat hand sanitizer alami. Sebanyak 73,34% peserta menyatakan pengetahuannya tentang kesehatan lingkungan telah meningkat dan 76,7% peserta dapat mempraktikkan pembuatan hand sanitizer di rumah. Â