Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

A Study of Dialectology on Javanese "Ngoko" in Banyuwangi, Surabaya, Magetan, and Solo Erlin Kartikasari; Kisyani Laksono; Agusniar Dian Savitri; Diah Yovita Suryarini
Humaniora Vol 30, No 2 (2018)
Publisher : Faculty of Cultural Sciences, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1247.534 KB) | DOI: 10.22146/jh.29131

Abstract

Dialectology study on Javanese language in Banyuwangi, Surabaya, Magetan and Solo is significant as it reveals the lexical and phonological differences of Javanese “ngoko” in the four areasresearched. The areas were chosen due to the following reason; Banyuwangi is located in the eastern tip of Java Island and directly borders the islands of Bali and Madura, Surabaya is the capital of East Java province as well as a metropolitan city, Magetan is located in the western tip of East Java Province which is directly adjacent to Central Java Province, and Solo is the center of Javanese culture in Central Java. The focus of this research is to calculate the number of lexical and phonological differences of Javanese “ngoko” in Banyuwangi, Surabaya, Magetan and Solo. This research uses quantitative researchwith (the or a) descriptive method. The data of the research is Javanese “ngoko”.The instrument is Nothofer questionnaires modified by Kisyani by developing Swadesh's list into 829 words/phrases. The results of the research reveal(1) the largest number of Javanese “ngoko” lexical is found in Solo while theleast were found in Surabaya. The lexical differences of Javanese “ngoko” in Banyuwangi, Surabaya, Magetan, and Solo resulted in one utterance, two dialects and four subdialects, (2)19 patterns of phonological differences in Javanese “ngoko” were found. Finally, the phonological differences of Javanese “ngoko” in Banyuwangi, Surabaya, Magetan, and Solo resulted in four utterances.
Nilai Budaya dalam Serat Ajisaka Erlin Kartikasari
Diglosia: Jurnal Kajian Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya Vol 4 No 2 (2021)
Publisher : Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (758.893 KB) | DOI: 10.30872/diglosia.v4i2.139

Abstract

One of Javanese literature attached to Javanese people is the story of Ajisaka, which was published among the people in verbal and writing. Ajisaka is a Javanese figure whom the Javanese people consider as the originator of Javanese script. One of the recorded of the story of Ajisaka was the Serat Ajisaka written by J. Kats using Javanese script. Serat Ajisaka is one of the stories from a collection of stories in the book entitled Serat Jawi Tanpa Sekar written by J. Kats, a Dutch writer in 1942. This research aims to describe the cultural values ​​in Serat Ajisaka by J. Kats in 1942 using philology studies. This research uses the descriptive method conducted in three stages, the first stage transcribing data, the second stage transliterating Latin script containing Javanese into Indonesian, then analyzing the cultural value in Serat Ajisaka. Serat Ajisaka has several concepts of cultural values, namely: 1) educational values, 2) religious values, 3) leadership values, 4) heroism values, 5) courage values, 6) simplicity values, 7) mutual-cooperation values, 8) moral values, and 9) the value of sacrifice for others.
PENGGUNAAN MEDIA DIORAMA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA TOPIK KETERAMPILAN MENULIS TEKS NARASI SEDERHANA UNTUK SISWA KELAS II UPT SD NEGERI 220 GRESIK Rossa Ilma Silvia; Suprihatien; Erlin Kartikasari
JISOS: JURNAL ILMU SOSIAL Vol. 1 No. 6: Juli 2022
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (940.29 KB)

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi guru, lembar observasi aktivitas siswa dan lembar respon angket siswa. Bedasarkan penelitian yang telah dilakukan (1) kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran dengan menggunakan media diorama memperolah prosentase 90% pada pertemuan pertama dan 97,5% pada pertemuan kedua sehingga dapat dikategorikan sangat baik. (2) aktivitas belajar siswa kelas II UPT SD Negeri 220 Gresik pada dua pertemuan mencapai prosentase 94%, bedasarkan taraf keberhasilan tindakan tersebut maka taraf keberhasilan aktivitas siswa dapat dikategorikan sangat baik. (3) rata-rata yang diperoleh pada lembar angket respon siswa kelas II UPT SD Negeri 220 Gresik adalah 93% dapat dikategorikan sangat baik dan respon siswa dinyatakan positif. Bedasarkan hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan media diorama dapat mempermudah siswa dalam mata pelajaran bahasa indonesia topik keterampilan menulis teks narasi sederhana.
Pembelajaran Musik Kreatif Pada Siswa Inklusi di UPTD Ponsos Surabaya Erlin Kartikasari; Jarmani Jarmani; Suprihatien Suprihatien
SIPISSANGNGI: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2, No 1 (2022): Sipissangngi Volume 2, Nomor 1, Maret 2022
Publisher : Lembaga Penelitan dan Pengabdian Masyarakat, Universitas Al Asyariah Mandar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1240.419 KB) | DOI: 10.35329/sipissangngi.v2i1.2615

Abstract

UPTD Ponsos Kalijudan, Surabaya merupakan Unit Pelaksana yang melindungi dan memberdayakan siswa inklusi di Surabaya. Selain itu UPTD Ponsos Kalijudan juga menjadi rumah bernaung bagi para siswa inklusi di Surabaya. UPTD Ponsos Kalijudan menjadi tempat untuk mengembangkan kretivitas siswa inklusi terutama di bidang seni dan budaya. Melalui pembekalan di bidang seni dan budaya diharapkan siswa-siswa inklusi di UPTD Ponsos Kalijudan dapat menyalurkan bakat dan minatnya. Permasalahan yang dihadapi mitra pengabdian masyarakat, para siswa inklusi di UPTD Ponsos Kalijudan adalah belum tersedianya: 1) Wadah untuk menyalurkan minat dan bakat di bidang musik kratif. 2) Guru atau pendamping yang mengajarkan cara bermain musik kreatif. 3) Rasa percaya diri untuk tampil bermain musik di depan umum. Solusi permasalahan adalah 1) pengusul bekerjasama dengan UPTD Ponsos Kalijudan memberikan wadah untuk menyalurkan minat dan bakat siswa inklusi di bidang bermain musik kreatif. Hal tersebut selaras dengan tugas dan fungsi UPTD Ponsos Kalijudan untuk melakukan pendampingan pada siswa inklusi di bidang seni dan budaya. 2) memberikan pendampingan dan menjadi guru pengajar bagi siswa-siswa berkebutuhan khusus di UPTD Ponsos Kalijudan. 3) melakukan pendampingan dan menfasilitasi siswa-siswa inklusi untuk dapat tampil di depan umum mementaskan karya bermain musik kreatif yang telah digarapnya.
School literacy movement program in elementary school, Indonesia: Literature review Erlin Kartikasari; Endang Nuryasana
Journal of Education and Learning (EduLearn) Vol 16, No 3: August 2022
Publisher : Intelektual Pustaka Media Utama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (232.826 KB) | DOI: 10.11591/edulearn.v16i3.20383

Abstract

The Ministry of Education and Culture developed the school literacy movement (SLM) program. This program aims to foster student interest in reading and improve reading skills so that knowledge can be mastered better. The author uses a literature review design by collecting data from various journal sources relevant to the SLM program in elementary schools, Indonesia. This research is an analytical descriptive study, which is a regular breakdown of the data that has been obtained, then understanding and explanation are given so that it can be understood well by the reader. The selected journal criteria are journals published in 2015-2021. SLM activities in elementary schools are influenced by supporting and inhibiting factors. The supporting factor is that the principal has a good commitment to carry out SLM activities, teachers and students and other components of the school also contribute to the success of SLM activities in elementary schools. Availability of sufficient funds to provide the necessary books is also a factor supporting SLM. While the inhibiting factor is that there are still very few books available so students cannot choose reading books that match their interests. Reading books is the main factor that must exist to make this SLM activity a success. Therefore, the procurement of reading books is very necessary. Students' reading habits are still low, they are still waiting for the teacher's orders to carry out SLM activities. The SLM schedule is not fully for 15-minute reading activities as specified in the manual. Lack of parental involvement in SLM activities.
Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat Gerakan Literasi Sekolah Erlin Kartikasari
Jurnal Basicedu Vol 6, No 5 (2022): October Pages 7664-9236
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v6i5.3959

Abstract

Gerakan Literasi Sekolah merupakan gerakan yang bertujuan untuk menumbuhkan minat baca peserta didik serta meningkatkan keterampilan membaca siswa. Kegiatan Gerakan Literasi Sekolah ini telah dilaksanakan di semua jenjang pendidikan di seluruh Indonesia. Kegiatan Gerakan Literasi Sekolah ini dipengaruhi oleh faktor pendukung dan faktor penghambat. Penulis menggunakan desain literature review dengan mengumpulkan data dari berbagai sumber jurnal yang relevan dengan Gerakan Literasi Sekolah selama kurun waktu lima tahun terakhir. Penulis menggunakan metode kualitatif deskriptif untuk membahas pelaksanaan Gerakan Literasi Sekolah di Indonesia serta faktor pendukung dan faktor penghambat gerakan tersebut. Hasil temuan yang didapatkan yakni: Faktor pendukung Gerakan Literasi Sekolah antara lain: 1) komitmen Kepala Sekolah yang baik untuk melaksanakan Gerakan Literasi Sekolah, 2) peran para guru dan peserta didik serta komponen sekolah yang lain dalam menyukseskan Gerakan Literasi Sekolah. 3) Ketersediaan dana yang cukup untuk menyediakan buku di perpustakaan. Sedangkan faktor penghambatnya adalah 1) minimnya jumlah buku yang tersedia di perpustakaan. 2) minat membaca peserta didik yang rendah, dan 3) kurangnya keterlibatan orang tua dalam kegiatan Gerakan Literasi Sekolah.
Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat Gerakan Literasi Sekolah Erlin Kartikasari
Jurnal Basicedu Vol 6, No 5 (2022): October Pages 7664-9236
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v6i5.3959

Abstract

Gerakan Literasi Sekolah merupakan gerakan yang bertujuan untuk menumbuhkan minat baca peserta didik serta meningkatkan keterampilan membaca siswa. Kegiatan Gerakan Literasi Sekolah ini telah dilaksanakan di semua jenjang pendidikan di seluruh Indonesia. Kegiatan Gerakan Literasi Sekolah ini dipengaruhi oleh faktor pendukung dan faktor penghambat. Penulis menggunakan desain literature review dengan mengumpulkan data dari berbagai sumber jurnal yang relevan dengan Gerakan Literasi Sekolah selama kurun waktu lima tahun terakhir. Penulis menggunakan metode kualitatif deskriptif untuk membahas pelaksanaan Gerakan Literasi Sekolah di Indonesia serta faktor pendukung dan faktor penghambat gerakan tersebut. Hasil temuan yang didapatkan yakni: Faktor pendukung Gerakan Literasi Sekolah antara lain: 1) komitmen Kepala Sekolah yang baik untuk melaksanakan Gerakan Literasi Sekolah, 2) peran para guru dan peserta didik serta komponen sekolah yang lain dalam menyukseskan Gerakan Literasi Sekolah. 3) Ketersediaan dana yang cukup untuk menyediakan buku di perpustakaan. Sedangkan faktor penghambatnya adalah 1) minimnya jumlah buku yang tersedia di perpustakaan. 2) minat membaca peserta didik yang rendah, dan 3) kurangnya keterlibatan orang tua dalam kegiatan Gerakan Literasi Sekolah.
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BIG BOOK TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA SISWA KELAS 1 SD NEGERI KEDUNGTURI KECAMATAN TAMAN SIDOARJO Nilam Ismi Saraswati; Erlin Kartikasari; Novina Desiningrum
Jurnal Pendidikan Dasar dan Sosial Humaniora Vol. 2 No. 3: Januari 2023
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This research is entitled The Effect of Using Big Book Media on Reading Ability of Grade 1 Students of Kedungturi Public Elementary School, Taman Sidoartjo District. This study aims to find out the application of Media Big Book in reading skills possessed by first grade students at Kedungturi Public Elementary School, Taman District, Sidoarjo. The research method used is quantitative research with the type of experimental research method applied to a research where it is used to explore the effects caused by one treatment on another under controlled conditions. The research design in this study was a pre-test (initial test) and post-test (final test) in which the population and sample in this study were all class I students with a total of 52 students from class IA with 26 students in class IB with a total of 26 students. Kedungturi Public Elementary School Media Big Book has a significant effect on the learning outcomes obtained by first grade students at Kedungturi Publik Elementary School, Taman Sidoarjo District. This is evidenced by the results of the Paired Sample T-test obtained, namely the significance value (2tailed) shows the number 0.000 <0.05 and the T-test result is 7.756 meaning that there is a significant influence on the use of Big Book media. The influence of Big Book Media on first grade students at Kedungturi Public Elementary School, Taman Sidoarjo District shows the number 11.53. Based on the acquisition of these values stated that there was an influence on the experimental class
Pemakaian kode tutur bahasa Jawa oleh pedagang di pasar Erlin Kartikasari
Diglosia: Jurnal Kajian Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya Vol 6 No 3 (2023)
Publisher : Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/diglosia.v6i3.712

Abstract

Language as a means of human interaction is related to human speech acts, especially in the use and selection of language when communicating. Traders in the market are identical to using certain language codes to sell their goods to attract buyers. Using speech codes during buying and selling transactions shows the trader's self-identity in the market environment. Market traders use various speech codes to talk to buyers. This paper focuses on the speech codes the traders use to convince customers. This research uses a descriptive qualitative research method. The research data source comes from the speech of market traders, especially herbal medicine traders in the Magetan Market. The data were collected with the support of recording, note-taking, and interview techniques. The data analysis starts by grouping the speech data based on the speech code used and then analyzing the speech code based on the problem formulation. The results of this study show that traders in the market interacting with buyers use speech codes of Javanese 'ngoko' and 'krama' and Indonesian. In addition, jamu sellers also code-switch and code-mix in communicating with buyers.
Sosialisasi Pencegahan Pernikahah Anak di Bawah Umur di Kecamatan Jonggat Lombok Tengah Nusa Tenggara Barat Savitri Suryandari; Erlin Kartikasari; Noviana Desiningrum; Reza Syehma Bahtiar; Suprihatien Suprihatien
ABDI UNISAP: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 1 No. 2 (2023): ABDI UNISAP: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : UPT Publikasi dan Penerbitan Universitas San Pedro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59632/abdiunisap.v1i2.96

Abstract

Kasus pernikahan dini di Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat tercatat semakin meningkat. Pada tahun 2022 terdapat 85 kasus yang masuk di UPTD PPA Kabupaten Lombok Tengah berkaitan dengan permohonan dispensasi menikah pada pasangan di bawah umur. Faktor budaya dan penggunaan media sosial memegang peranan penting terhadap tingginya kasus pernikahan anak di Kecamatan Jonggat, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat. Selain itu, budaya kawin lari (Merariq) juga sangat menentukan meningkatnya pernikahan anak di bawah umur di kecamatan ini. Berdasarkan fenomena tersebut Tim Pengabdi dari PGSD, Universitas Wijaya Kusuma Surabaya bermitra dengan Pemerintah Kecamatan Jonggat, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat turut berkontribusi menekan angka pernikahan anak usia dini di Kecamatan Jonggat. Berdasarkan uraian tersebut maka, permasalahan yang dihadapi mitra pengabdi adalah 1) terbatasnya SDM di Kecamatan Jonggat Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat yang melakukan sosialisasi pencegahan pernikahan anak; 2) belum tersedianya tim konseling terhadap anak-anak di Kecamatan Jonggat, utamanya anak-anak jenjang Sekolah Dasar. Solusi yang akan dilakukan tim pengabdi bekerjasama dengan pemerintah di Kecamatan Jonggat Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat adalah 1) memberikan sosialisasi kepada masyarakat dan siswa usia Sekolah Dasar mengenai dampak pernikahan anak; 2) melakukan konseling penanganan dan pencegahan penikahan anak kepada siswa Sekolah Dasar. Pelaksanaan pengabdian masyarakat ini dilakukan dengan metode hybrid, yaitu secara luring dan daring. Sosialisasi secara luring diberikan kepada warga masyarakat umum dan orang tua siswa, sedangkan pelaksanaan secara daring dilakukan kepada para siswa SDN 3 Puyung Kecamatan Jonggat, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat.