Sukestiyarno Sukestiyarno
Unknown Affiliation

Published : 9 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana

Pengembangan Pembelajaran Mandiri Melalui Pendampingan Modul Berbasis Hots untuk Meningkatkan Grit dan Kemampuan Koneksi Matematis Andi Setyoningrum; Sukestiyarno Sukestiyarno
Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana Vol. 2 No. 1 (2019)
Publisher : Pascasarjana Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Rendahnya kemampuan koneksi matematis materi pecahan kelas VI dipengaruhi oleh lemahnya kegigihanyang dimiliki oleh siswa. Penelitian ini menerapkan pembelajaran mandiri melalui pendampinganmenggunakan bahan ajar modul berbasis HOTS bermuatan Grit. Pada pembelajaran ini siswa dipacu untukbelajar dari modul tanpa tatap muka di kelas tetapi diberi pendampingan bila ada masalah melalui komunikasijejaring sosial atau bertemu secara terprogram. Isi modul memuat soal tingkat tinggi (HOTS) sehingga siswadituntut berjuang secara mandiri menguasai konsep (grit). Tujuan penelitian (1) mendapatkan modul yangvalid, (2) Pembelajaran mandiri dengan pendampingan yang efektif dalam meningkatkan kemampuan koneksimatematis. Digunakan metode penelitian pengembangan. Subyek penelitian Siswa kelas VI SDN 3Manggungsari. Variabel penelitian kemandirian belajar dan kemampuan koneksi matematis. Data diolahdengan uji ketuntasan, uji Gain, dan uji regresi. Hasil penelitian menunjukkan, (1) bahan ajar yangdikembangkan dalam kategori valid dengan skor 4,1 dari skor maksimal 5; (2) Pembelajaran memenuhikriteria efektif, yaitu kemampuan komunikasi siswa mencapai standar skor di atas 70, terdapat pengaruhpositif kemandirian belajar terhadap kemampuan koneksi matematisnya sebesar 62,2%. Penelitian ini memberisimpulan bahwa anak usia sekolah dasarpun dapat dituntut mandiri dalam belajar keilmuan. Dengan catatanada sarana prasarana belajar yang mencukupi, serta diberi pendampingan disaat mereka menjumpai persoalan.
Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa Berbantuan Pertanyaan Metakognitif Melalui Web-Based Mathematics Learning Nella Haiprilisya; Sukestiyarno Sukestiyarno; Nur Cahyono A
Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana Vol. 3 No. 1 (2020)
Publisher : Pascasarjana Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kemampuan pemecahan masalah dapat dlikatakan sebagai suatu keterampilan yang digunakan untukmenyelesaikan suatu masalah matematika secara prosedural secara cermat dan tepat dari prosespembelajaran. Dalam proses pembelajaran tidak terlepas dari perkembangan teknologi yangmenuntut para pendidik untuk terus berinovasi menciptakan terobosan baru dalam dunia pendidikan.Perkembangan era globalisasi seperti saat ini, matematika menjadi salah satu ilmu dasar yangmengalami perkembangan yang begitu pesat. Perkembangan tersebut menuntut untukdiperhatikannya pula berbagai perkembangan yang ada, baik pada masa lalu, sekarang ataupunkemungkinan-kemungkinan pada masa yang akan datang. Web-based mathematics learningmerupakan salah satu bentuk inovasi dalam pembelajaran guna tercapainya tujuan dalam sebuahpembelajaran. Tujuan pembelajaran matematika (Depdiknas, 2006) yaitu antara lain untukmemahami konsep matematika dan hubungannya serta menerapkannya dalam pemecahan masalahsecara tepat dan teliti. Masalah yang dibantu dengan pertanyaan metakognitif diharapkan mampumenjadi bahan acuan dalam evaluasi, hal ini dikarenakan pertanyaan metakognitif mencakup seluruhaspek pertanyaan pemecahan masalah peserta didik baik itu pengetahuan, strategi dan juga koneksi,guna mengetahui lebih jauh tentang perolehan hasil kemampuan pemecahan masalah denganberbantuan pertanyaan metakohnitif melalui web-based mathematics learning.
Pengaruh Kemampuan Literasi Matematika pada Pembelajaran 4.0 Septiana Ulul Azmi; Sukestiyarno Sukestiyarno; Rochmad Rochmad
Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana Vol. 3 No. 1 (2020)
Publisher : Pascasarjana Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dunia telah mengalami perubahan dengan memasuki era revolusi industi 4.0 dimana TI menjadi basis dalamkehidupan manusia (Mohamad Nasir didalam, Ristekdikti, 2018). Kemampuan literasi matematis adalahkemampuan yang memiliki pendukung dalam pengembangan kelima kemampuan matematis sebagai istilahyang sering disebut daya matematika. Indikator menurut TIMSS dan PISA yang menunjukkan mutu pendidikandi Indonesia. Dengan penilaian internasional tentang prestasi peserta didik dilihat dari hasil TIMSS dan PISAmasih rendah. Dikatakan memiliki kemampuan matematis pada era revolusi industri 4.0. Peserta didik memilikisebuah kemampuan literasi matematika jika peserta didik mampu memperkirakan, menafsirkan informasibahkan dalam memecahkan masalah dalam berbagai realistik agar dapat memberikan alasan dalam situasinumerasi, grafik, dan geometri serta komunikasi menggunakan matematika.Berdasarkan hasil beberapa surveydan penelitian bahwa kemampuan literasi matematika berjalan dengan tepat karena didukung denganpenggunaan teknologi yang tepat pada era revolusi industri 4.0.
Profil Pemecahan Masalah Menurut Krulik Dan Rudnick Ditinjau Dari Kemampuanan Wolfram Mathematica Ali Shodiqin; Sukestiyarno Sukestiyarno; Wardono Wardono; Isnarto Isnarto; P.W. Utomo P.W. Utomo
Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana Vol. 3 No. 1 (2020)
Publisher : Pascasarjana Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hal yang harus diperhatikan dalam matematika yaitu pemecahan masalah. Dalam penelitian inimengkaji profil pemecahan masalah Integral oleh mahasiswa matematika di tinjau darikemampuan Wolfram Mathematica. Penelitian ini terkait penelitian kualitatif deskriptif. Subjekdiambil dari mahasiswa pendidikan matematika Universitas PGRI Semarang berdasarkankemampuan wolframe mathematica. Teknik analisis data dalam penelitian ini dilakukan denganempat langkah, mulai dari pengumpulan data, reduksi data, penyajian data serta penarikankesimpulan. Keabsahan data diperoleh berdasarkan triangulasi waktu, sedangkan analissinyadikembangkan berdasarkan tahapan pemecahan masalah menurut Krulik-Rudnick. Berdasarkanhasil analisis, diketahui subjek dengan kemampuan Wolfram Mathematica tinggi mampu mengertiinformasi di soal, merancang penyelesaian soal, memilih strategi yang digunakan, menemukanjawaban dengan tepat, serta mengembangkan jawaban pada situasi lain. Subjek dengan kemampuanWolfram Mathematica sedang dalam mencari alternatif solusi serta pengembangan jawaban padasituasi lain kurang tepat. Sedangkan subjek dengan kemampuan Wolfram Mathematica rendahkurang tepat dalam menyajikan yang diketahui dalam soal, kurang tepat dalam menemukanjawaban serta tidak dapat mencapai tahap analisis dalam menyelesaikan permasalahan.