Claim Missing Document
Check
Articles

Found 29 Documents
Search

Evaluasi Program Home Care Taman Penitipan Anak (TPA) Selama Masa Pandemi Covid-19 Desi Rahmawati; Sugito Sugito
Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Vol 6, No 5 (2022)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/obsesi.v6i5.2442

Abstract

Home care merupakan sebuah layanan pengasuhan yang disediakan oleh An Nahl Daycare  sebagai pengganti layanan daycare secara langsung. Evaluasi program kegiatan ini diselenggarakan atas dasar perlunya identifikasi dalam perencanaan program untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan program home care yang akan dilakukan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah evaluasi model CIPP (Context, Input, Process, Product) dengan subjek penelitian guru dan pengasuh. Evaluasi ini bertujuan untuk mengetahui keterlaksanaan progam home care di An Nahl Daycare Yogyakarta.  Hasil penelitian menemukan bahwa 1) Perencanaan dan pengambilan keputusan dalam program telah melibatkan seluruh partisipan program yaitu kepala lembaga, guru, dan pengasuh, 2) Sarana dan prasarana seperti metode, media, instruktur, serta kurikulum yang digunakan dapat mendukung proses pelaksanaan program, 3) Pelaksanaan program dilakukan dengan dukungan sarana dan prasarana yang telah disiapkan sebelumnya, 4) Evaluasi pelaksanaan program cukup baik terkait dengan adaptasi nilai, keterampilan dan pengetahuan yang diberikan.
Pola Penanganan Guru dalam Menghadapi Bullying di PAUD Nanda Pratiwi; Sugito Sugito
Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Vol 6, No 3 (2022)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/obsesi.v6i3.1784

Abstract

Tujuan dari artikel ini adalah untuk melihat Pola Penanganan Guru Dalam Menghadapi Bullying di PAUD, apa bentuk tindakan yang di lakukan oleh guru dalam menanggapi bullying yang ada di sekolah. Pada lingkungan sekolah peran guru sangatlah penting dalam mengawasi anak dalam bersosialisasi antar teman sebayanya. Guru terkadang masih menganggap biasa beberapa perilaku anak didiknya yang mungkin tanpa disadari hal itu merupakan salah satu hal yang dapat memicu terjadinya bullying Pengetahuan dan juga kesadaran dari guru sangat dibutuhkan di dalam pencegahan terjadinya bullying ini, karna terkadang hal kecil saja dapat berdampak besar bagi perkembangan anak kedepannya. Penelitian ini di lakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif melalui wawancara dan observasi secara langsung dengan enam orang guru di sekolah. Ternyata berdasarkan wawancara dan observasi tersebut di dapatkan beberapa bentuk penanganan yang dilakukan guru dengan rata-rata bentuk penanganan yang hampir sama antar satu guru dengan guru lainnya. Hal ini di harapkan mampu menjadi salah satu bentuk informasi bagi guru di dalam menghadapu bullying yang ada di sekolah
Pendidikan Anak dalam Keluarga Era Covid-19 Wahyu Trisnawati; Sugito Sugito
Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Vol 5, No 1 (2021)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/obsesi.v5i1.710

Abstract

Orang tua merupakan pendidik pertama dan utama dalam proses perkembangan anak. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peran sentral orang tua dalam pendidikan anak usia dini mengenai pelaksanaan tugas yang diberikan oleh guru pada masa pandemic coronavirus disease atau dikenal dengan virus covid-19. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif guna memperoleh informasi berkaitan dengan pendidikan anak usia dini pada era covid-19, bagaimana pendidikan yang diterapkan oleh keluarga pada era covid-19. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data yang sudah terkumpul dianalisis dengan langkah reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan dan verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa orang tua memberikan pendampingan kepada anak dengan cara membantu anak mengerjakan tugas, belajar dari lingkungan sekitar dan memberikan pengetahuan mengenai covid-19. Orang tua telah berhasil menciptakan suasana belajar yang nyaman yaitu dengan memberikan fasilitas belajar yang memadai, melakukan pendampingan dalam penyelesaian tugas, dan memberikan rewards.
Analisis Pola Asuh Orang Tua terhadap Keterlambatan Bicara pada Anak Usia Dini Nur Hasanah; Sugito Sugito
Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Vol 4, No 2 (2020)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/obsesi.v4i2.456

Abstract

Faktor utama yang mempengaruhi keterlambatan bicara pada anak ialah pola asuh orang tua. Pola asuh orang tua kurang tepat bagi anak usia dini di masa perkembangannya. Tujuan penelitian ini yaitu untuk menganalisis hubungan pola asuh orang tua terhadap keterlambatan bicara anak. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kajian pustaka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebanyakan orang tua menerapkan pola asuh permisif dalam mendidik dan mengasuh anak. Pola asuh permisif menyebabkan keterlambatan bicara anak karena kesibukan orang tua, rendahnya tingkat pendidikan orang tua, kurangnya stimulasi, dukungan positif lingkungan dan interaksi, keinginan orang tua agar anak mampu berbahasa asing.
PENGUATAN LITERASI BUDAYA BAGI PELAKU SENI BUDAYA DESA KALIREJO, KECAMATAN KOKAP, KABUPATEN KULON PROGO Entoh Tohani; Sugito
Jurnal Ilmiah Visi Vol 14 No 1 (2019): VISI : Jurnal Ilmiah Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Non Formal
Publisher : Direktorat Pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Anak Usia Dini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bekerjasama dengan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (274.893 KB) | DOI: 10.21009/JIV.1401.4

Abstract

Penguatan literasi budaya bagi pelaku seni budaya desa dimaksudkna untuk memberikan sikap, pengetahuan dan keterampilan kemampuan literasi budaya bagi para pelaku seni budaya dalam rangka memberdayakan masyarakat. Kemampuan literasi budaya belum dikuasai secara optimal dalam upaya mengembangkan budaya masyarakat. Peneltiian ini merupakan penelitian tindakan dengan model: pengkajian isu, perencanaan, pelaksanaan, dan mengimplementasikan tindakan dan merefleksi memperbaiki rencana tindakan (McIntyre, 2007). Wujud tindakan berupa pendidikan dan pelatihan yang dilakukan terhadap para pelaku seni budaya dilakukan dengan menggunakan pendekatan pembelajaran orang dewasa dan berbasis pengalaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan penguatan memberikan kesadaran dan pemahaman kepada kelompok sasaran mengenai kemampuan literasi budaya dalam upaya memajukan budaya masyarakat. Oleh karenanya, tindakan yang berkesimbungan dan relevan perlu dilaksanakan kembali di masa depan dengan ketersediaan fasilitas yang memadai.
Digitization of Elementary School Science Learning In The Industrial Era 4.0 Ulyawati Ulyawati; Sugito Sugito
AL-ISHLAH: Jurnal Pendidikan Vol 14, No 2 (2022): AL-ISHLAH: Jurnal Pendidikan
Publisher : STAI Hubbulwathan Duri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (512.91 KB) | DOI: 10.35445/alishlah.v14i2.746

Abstract

Facing this era of globalization, motivation alone is not enough, but there must be a concrete form and a hard effort. One of them is the use of technology, as for subjects related to technology, namely Science. This is because it has aspects of product, process, scientific attitude, and application. In the application aspect is the application of abstract concepts in concrete form in the form of technology. So that it leads to the development and utilization of technology with the aim of improving 4C skills. However, in reality there is still little research that explains how to digitize elementary science learning in the industrial era 4.0. So the purpose of this research is to provide an overview of digital-based elementary science learning innovations in the industrial revolution 4.0 era, in the form of strategies, media and assessment of elementary science learning. Then this research uses the literature study method, while the results of this study describe the effective digitization of elementary science learning using E-learning, personalized learning, flexible delivery, practical application, flexible exams, student ownership, and continuous feedback mechanisms. So that the researchers provide further research recommendations to describe the digitalization of science learning more broadly, including the curriculum to digital devices, as a support for the implementation of elementary science learning in the industrial era 4.0.
Digital Fairy Tales: Children's Literacy Development During the Covid-19 Pandemic Ni Putu Sinta Dewi; Sugito
Indonesian Journal Of Educational Research and Review Vol. 5 No. 2: July 2022
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/ijerr.v5i2.49066

Abstract

Digital technology has become a part of most children's everyday experiences. In kindergarten, they tend to have many encounters with various forms of digital communication. The application of digital literacy in early childhood education is currently in the form of developing digital books and digital fairy tales. The purpose of this study is to describe and analyze the practice of developing digital fairy tales carried out in schools. This research uses the case study research method. The subjects of this study were 10 early childhood education teachers who became facilitators of digital fairy tale development. The selection of this subject was based on purposive sampling, with the consideration that the abilities and contributions of the informants could contribute to the understanding of the phenomenon under study. Data collection was carried out by in-depth interviews conducted through face-to-face meetings. Data analysis uses three types of activities, namely data reduction, data modeling, and drawing conclusions. The results of this study illustrate that the implementation of digital fairy tales and their development tend to lead to the application of digital fairy tale videos without direct interaction with early childhood. This application is not in accordance with the concepts and theories of digital literacy and digital fairy tales for early childhood. Thus, it is hoped that the development of digital fairy tales will take the point of view of the need for an important and more meaningful stimulus in early childhood without eliminating the interactions that are the core of storytelling activities.
Pola Pengasuhan Bagi Anak Berdasarkan Urutan Kelahiran Ajeng Fitri Untariana; Sugito Sugito
Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Vol 6, No 6 (2022)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/obsesi.v6i6.2359

Abstract

Setiap anak mendapatkan pola asuh yang berbeda sesuai dengan posisinya dalam keluarga baik sebagai anak sulung, tengah maupun bungsu. Hal ini akan berpengaruh terhadap karakter anak dimasa yang akan datang. Penelitian yang sebelumnya dilakukan kebanyakan hanya membahas tentang karakter anak berdasarkan urutan kelahiranya. Penelitian ini bertujuan menjelaskan pola asuh yang diterapkan orang tua  kepada anak berdasarkan urutan kelahiran (anak sulung, anak tengah, dan anak bungsu). Metode yang digunakan adalah studi kasus dengan pendekatan kualitatif dengan objek penelitian ibu dan ayah serta 3 orang anak yang berusia di bawah 8 tahun. Data dikumpulkan menggunakan teknik observasi dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan beberapa perbedaan kedekatan dan perlakuan anak dalam proses pengasuhan. Anak sulung cenderung lebih dekat dengan ayahnya, dituntut untuk disiplin dalam melaksanakan tugas di rumah serta memiliki karakter yang lebih dominan dibandingkan adiknya. Anak tengah merupakan anak yang mandiri , periang, serta lebih sering didukung untuk mengerjakan tugasnya sendiri. Sedangkan anak bungsu merupakan anak yang aktif dan manja. Perbedaan pola asuh ini dipengaruhi oleh kebutuhan anak yang berbeda berdasarkan usianya terutama terkait dengan kewajiban belajarnya di sekolah. Sebaiknya diperlukan kerjasama yang baik antara orang tua  dan pihak sekolah dalam proses pengasuhan anak
Persepsi Orang Tua Single Parent Mengenai Kekerasan Verbal pada Anak Husnul Khotimah; Sugito Sugito
Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Vol 6, No 6 (2022)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/obsesi.v6i6.3381

Abstract

Penelitian dalam artikel ini dilatarbelakangi dengan penelitian terdahulu bahwa masih banyaknya kasus kekerasan verbal oleh orang tua kepada anak dengan sadar dan tidak sadar. Oleh karenanya perlu dilakukan kajian lebih dalam terkait persepsi orang tua single parent yang berprofesi guru mengenai kekerasan verbal. Penelitian menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenalogis. Tujuannya agar mengetahui tanggapan orang tua single parent yang berprofesi guru terkait kekerasan verbal, faktor apa yang membuat mereka melakukannya serta upaya pencegahannya. Responden berjumlah 4 orang tua single parent yang berprofesi guru. Teknik pengambilan data dilakukan menggunakan wawancara. Hasil temuan penelitian adalah orang tua sudah memahami konsep kekerasan verbal namun masih melakukannnya bahkan secara sadar. Orang tua masih tidak bisa mengendalikan emosi sehingga menggunakan teriakan untuk dijadikan pacuan agar anak disiplin. Kesimpulannya, kekerasan verbal tidak akan terjadi jika orang tua mampu mengajari anak agar disiplin tanpa meneriaki mereka.