Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

MANAJEMEN PRODUKSI BROILER PARENT STOCK DI PT. JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk. POULTRY BREEDING DIVISION PUPUAN 1 Dewi N. M. A. K.; M. Dewantari; I G. Suarta
Jurnal Peternakan Tropika Vol 6 No 1 (2018): Vol. 6 No. 1 (2018)
Publisher : Animal Science Study Program, Faculty of Animal Husbandry, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims to know about production management of broiler parent stock in PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk. Poultry Breeding Division Pupuan 1, village Batungsel, district Pupuan, Tabanan Regency, Bali Province has been executed for 3 weeks, starting from 16 October-4 November 2017. The data collected in this study consisted of primary data obtained by direct survey, interview and observation techniques, and secondary data obtained through notes or reports from other reliable sources. The variables observed in this study are the general description of the company; maintenance management of broiler parent stock consisting of sanitation, feed, drinking water, litter, lighting, ventilation, and density; as well as the percentage of egg production and hatching egg. The results showed that the management of broiler parent stock production in PT. Japfa Comfeed Indonesia Tbk. Poultry Breeding Division Pupuan 1 consisting of sanitation, feeding, drinking, litter, lighting, ventilation and density is done well based on the standard operational procedure as well as able to hiigh produce of the percentage egg production and hatching egg. PT. Japfa Comfeed Indonesia Tbk. Poultry Breeding Division Pupuan 1 is performed well, shown by a high production quantity followed by the percentage of hatching egg produced. Keywords:broilerparent stock, production management, production
TINGKAT PENERAPAN SISTEM PERTANIAN TERINTEGRASI SAPI BALI DAN TANAMAN PALAWIJA DI DESA SELUMBUNG DAN DESA MANGGIS, KECAMATAN MANGGIS, KABUPATEN KARANGASEM N. K. Mita Desimiyanti; K. Nuraini; I G. Suarta
Jurnal Peternakan Tropika Volume 1 No. 2 Tahun 2013
Publisher : Animal Science Study Program, Faculty of Animal Husbandry, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The research aims to find out the level of simantri implementation based Bali cattle and crops and the factors that influence was conducted in Selumbung and Manggis villages, Manggis district, Karangasem regency from January to May 2013. Research site were selection using the purposive sampling method, even though respondents determination by the census method. Study used 37 farmers as respondents who are all simantri group members of Selumbung and Manggis villages. Study were used primary and secondary data and measurement of variables using 5 level scale (Singaribum and Efefendi, 1989). Therefore, to determine the relationship of the factors research methods the researcher used courses Spearmen Correlation Coefficient (Siegel, 1977) and to find out the difference of the implementation level, knowledge and attitudes using the Mann Whitney test (U Test). These results were indicated that the level of application-based Simantri Bali cattle and crops in Selumbung Village better  than in Manggis Village, knowledge and attitude variables  have the marked differences between respondents in Selumbung Village and Manggis village. Knowledge factors, attitude and ages have relationship to application-based simantri in Selumbung village. In Manggis village only knowledge factors that have a relationship with the applications.
TINGKAT PENERAPAN TEKNOLOGI SAPTA USAHA TERNAK SAPI OLEH KELOMPOK SIMANTRI DI DESA PEJENG KANGIN DAN PEJENG KELOD KECAMATAN TAMPAKSIRING KABUPATEN GIANYAR ANTARA I K. J.; I G. SUARTA; N. K. NURAINI
Jurnal Peternakan Tropika Vol 3 No 3 (2015)
Publisher : Animal Science Study Program, Faculty of Animal Husbandry, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui tingkat penerapan teknologi serta faktorfaktor yang ada hubungannya dengan tingkat penerapan teknologi sapta usaha ternak sapi bali oleh kelompok simantri di Desa pejeng Kangin dan Desa Pejeng Kelod. Penelitian dilakukan di Desa Pejeng Kangin dan Pejeng Kelod, Kecamatan Tampaksiring pada peternak yang tergabung dalam Gapoktan simantri. Responden penelitian sebanyak 40 orang yang terdiri dari 20 orang anggota kelompok simantri di Desa Pejeng Kangin dan 20 orang anggota kelompok simantri di Desa Pejeng Kelod. Pengambilan sampel menggunakan metode sensus yaitu dengan mengambil seluruh unit populasi sebagai responden. Metode pengambilan data adalah wawancara secara langsung, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Tingkat penerapan teknologi sapta usaha ternak sapi kelompok  peternak gapoktan Buana Sari (Desa Pejeng Kangin) sangat nyata lebih baik (P<0,01) dibandingkan kelompok peternak gapoktan Sri Sedana Mumbul (Desa Pejeng Kelod); (2) Untuk gapoktan Buana Sari, pengetahuan, sikap, keterampilan, intensitas komunikasi dan pelatihan yang diterima masing-masing berhubungan sangat nyata (P<0,01), umur berhubungan negatif nyata (P<0,05) dengan tingkat penerapan teknologi sapta usaha ternak sapi. Terdapat hubungan sangat nyata (P<0,01) antara sikap dengan tingkat penerapan dan hubungan yang nyata (P<0,05) antara keterampilan dengan tingkat penerapan teknologi sapta usaha ternak sapi pada peternak Gapoktan Sri Sedana Mumbul (Desa Pejeng Kelod).
Pengaruh Lama Waktu Pelayuan terhadap Kualitas Organoleptik Daging Babi Landrace Persilangan yang Dilayukan secara Tradisional Tena M. T.; N. L. P. Sriyani; I G. Suarta
Jurnal Peternakan Tropika Vol 8 No 1 (2020): Issue 8 No. 1 (2020)
Publisher : Animal Science Study Program, Faculty of Animal Husbandry, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/ejpt.2020.v08.i01.p02

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pelayuan daging secara tradisional terhadap kualitas Organoleptik daging babi Landrace persilangan dan waktu optimal pelayuan daging secara tradisional untuk mendapatkan kualitas daging babi yang baik. Materi penelitian menggunakan daging babi Landrace persilangan pada bagian loin pada otot LD (Longisimus dorsi). Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan empat perlakuan dan empat ulangan yaitu P0 = daging segar yang tidak dilayukan, P1 pelayuan daging bagian otot LD (Longisimus Dorsi) selama 8 jam, P2 pelayuan daging bagian otot LD (Longisimus Dorsi) selama 16 jam, P3 pelayuan daging bagian otot LD (Longisimus Dorsi) selama 24 jam pada suhu ruang 28-290C. Variabel yang diamati dalam penelitian ini adalah warna daging, aroma daging, tekstur daging, konsistensi dgaing, keempukan daging, citarasa daging dan penerimaaar keseluruhan daging. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara statistik pelayuan secara tradisional daging babi Landrace persilangan berbeda nyata (P<0,05) terhadap warna daging, aroma daging, tekstur daging, konsistensi dgaing, keempukan daging, citarasa daging dan penerimaaar keseluruhan daging. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pelayuan daging babi Landrace persilangan secara tradisional dapat meningkatkan kualitas organoleptik daging babi Landrace persilangan. Lama waktu pelayuan daging babi secara tradisional yang optimal untuk menghasilkan kualitas organoleptik daging babi yang baik adalah selama 8 jam dilihat dari warna daging yang merah warna daging yang lebih merah dn aroma daging yang tinggi diikuti dengan konsistensi,keempukan, citarasa, penerimaan secara keseluruhan. Kata kunci: pelayuan tradisional, daging babi, kualitas daging
TINGKAT KEBERHASILAN GAPOKTAN DHARMA PERTIWI DESA LUKLUK DAN GAPOKTAN CAKRA BUANA DESA KUWUM DI KECAMATAN MENGWI KABUPATEN BADUNG DALAM MENERAPKAN TEKNOLOGI PROGRAM SIMANTRI BERBASIS SAPI BALI Putri Dwi Susanthi; N. K. Nuraini; I G. Suarta
Jurnal Peternakan Tropika Vol 2 No 1 (2014)
Publisher : Animal Science Study Program, Faculty of Animal Husbandry, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The successful implementation technology of Simantri is a state that describes the extent to which Gapoktan Simantri have successfully achieved the goal or expectation Simantri program implementation, as measured by the succesfull implementation Simantri indicator. This study aimed to determine the success rate Gapoktan Dharma Pertiwi and Cakra Buana in applying technology of  Simantri and knowing the factors that can affect the success in applying technology Simantri. The research was conducted in Lukluk and Kuwum villages, Mengwi district, Badung  regency, Bali. Data collection was conducted using a survey of 40 respondents using a questionnaire research instruments . Data were analyzed using qualitative descriptive analysis, the Wilcoxon signed rank sum test levels, tiered Spearman correlation coefficient. The results showed that: 1 ) the percentage score Gapoktan Dharma Pertiwi Lukluk Village success rate was 75,17 % (category successfully) and the success rate Gapoktan Cakra Buana Kuwum village is 68,04 % (category successfully) highly significant (P<0,01 ); 2) In Gapoktan Dharma Pertiwi knowledge factors have a very significant relationship (P<0,01), whereas other factors such as the skills, attitudes, goals, motivation and intensity of communication each have a real relationship (P<0,05) with the level of success in applying technology of Simantri in Gapoktan Dharma Pertiwi and Gapoktan Cakra Buana
TINGKAT PEMANFAATAN LIMBAH TANAMAN SEBAGAI PAKAN TERNAK SAPI PADA GAPOKTAN SIMANTRI DI KABUPATEN BADUNG Wimayanti K; INGGRIATI N. W. T.; Suarta IG.
Jurnal Peternakan Tropika Vol 2 No 2 (2014): Elektronikal Jurnal Ilmu Peternakan tropis
Publisher : Animal Science Study Program, Faculty of Animal Husbandry, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (566.938 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pemanfaatan limbah tanaman sebagai pakan ternak sapi pada Gapoktan Simantri di Kabupaten Badung serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Pemilihan lokasi penelitian menggunakan metode “purposive sampling”, dan penentuan responden dengan metode sensus yang berjumlah 48 orang terdiri dari dua orang pengurus dari Gapoktan Simantri di Kabupaten Badung. Pengumpulan data dilakukan dengan metode survai menggunakan instrumen penelitian berupa kuisioner. Data dianalisis menggunakan analisis deskriptif dan untuk mengetahui hubungan antara faktor-faktor penelitian menggunakan metode “Koefisien Korelasi Jenjang Spearman” (Siegel, 1977). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pemanfaatan limbah tanaman sebagai pakan ternak sapi pada Gapoktan Simantri di Kabupaten Badung termasuk dalam kategori sedang (skor 62,27%). Faktor-faktor seperti pengetahuan dan sikap masing-masing memiliki hubungan yang sangat nyata (P<0,01)  serta hubungan nyata (P<0,05) antara pendidikan non formal dan jumlah pemilikan ternak dengan tingkat pemanfaatan limbah tanaman sebagai pakan ternak sapi. Faktor lainnya seperti umur, pendidikan formal, jumlah pemilikan lahan, dan intensitas komunikasi memiliki hubungan yang tidak nyata (P>0,10) dengan tingkat pemanfaatan limbah tanaman sebagai pakan ternak sapi pada Gapoktan Simantri di Kabupaten Badung
MOTIVASI PETERNAK DALAM BETERNAK SAPI SECARA INTENSIF DI KECAMATAN PANDAWAI KABUPATEN SUMBA TIMUR Marak J. H. K.; N. W. T. Inggriati; I G. Suarta
Jurnal Peternakan Tropika Vol 9 No 1 (2021): Vol. 9 No. 1 Tahun 2021
Publisher : Animal Science Study Program, Faculty of Animal Husbandry, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study examined farmers’ motivation in performing intensive cattle farming and analyzed factors affecting their motivation. This study was conducted in Pandawai Sub-District, East Sumba District from October to November 2019. Stratified random sampling was performed to select 45 samples in Pandawai District. Descriptive qualitative analysis and spearman level correlation test were performed to analyze the data. The results showed that farmers’ motivation in farming cattle intensively was categorized intermediate. Some factors including formal education, non-formal education, knowledge and attitudes had strong and significant influence on their motivation, while the intensity of communication also affected farmers’ motivation. In addition, age, length of farming cattle, livestock ownership and family responsibilities did not significantly affected farmers’ motivation. From research it could suggest that the motivation of farmers in performing intensive cattle farming in Pandawai Sub-district, East Sumba Regency was in the intermediate category. Knowledge, attitudes, formal education, non-formal education, and intensity of communication were factors that had significant influence on farmers’ motivation. Suggested staffs of the Livestock Service Office are suggested to improve the assistance and counselling for breeders to increase farmers’ motivation in farming their cattle intensively. Farmers are expected to be more active in carrying out intensive cattle farming for greater productivity, income and welfare. Key words : Motivation, farmers, cattle, intensive
PERSEPSI PETERNAK TENTANG PERANAN PENYULUH DALAM MENINGKATKAN PENGETAHUAN DAN MANAJEMEN PETERNAKAN SAPI DI KELOMPOK TERNAK SAPI SEKAR SARI DESA PANGSAN, KECAMATAN PETANG, BADUNG I M. U. Saswita; I N. Suparta; I G. Suarta
Jurnal Peternakan Tropika Volume 1 No. 1 Tahun 2013
Publisher : Animal Science Study Program, Faculty of Animal Husbandry, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (190.546 KB)

Abstract

The research, entitled "Perceptions of Farmers Own Role in Improving Knowledge and Extension Livestock Cattle Management" was held at the Cattle Group Sekar Sari, Pangsan Village, the District of Petang, Badung Regency, which runs from April 16, 2012 until June 24, 2012. Livestock group selected by purposive. This activity has 30 respondents. The purpose of this study was to determine the perception of farmers about the role of education in improving the knowledge and management of cattle in the cattle Sekar Sari and analyze the relationship between farmer perceptions of the role of education with the knowledge and management farmers cattle. There variables show the perception of farmers about the education role that analyzed statistically using the nonparametric Spearman Study Correlation Coefficient Test. The research showed that perceptions about the role of education farmers in improving the knowledge and management of cattle in the cattle Sekar Sari has a good category. Perception of farmers about the role of extension workers is positively associated with the level of knowledge is not real farmers, while the farmers perception about the real role of the counselor is positively associated with the management of cattle.
MOTIVASI PETANI PETERNAK DALAM MENERAPKAN SIMANTRI BERBASIS SAPI BALI DI DESA SELUMBUNG DAN MANGGIS, KECAMATAN MANGGIS, KABUPATEN KARANGASEM Kartika I G. A. N.; I G. Suarta; N. K. Nuraini
Jurnal Peternakan Tropika Vol 2 No 1 (2014)
Publisher : Animal Science Study Program, Faculty of Animal Husbandry, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (117.701 KB)

Abstract

Penelitian ini berjudul Motivasi Petani Peternak Dalam Menerapkan Sistem Pertanian Terintegrasi Berbasis Sapi Bali di Desa Selumbung dan di Desa Manggis Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Selumbung dan Desa Manggis selama lima bulan yaitu dari bulan Juli sampai November 2013. Pemilihan lokasi menggunakan metode “purposive sampling”, dan penentuan responden ditentukan dengan metode sensus. Responden dari penelitian ini berjumlah 37 orang peternak yang merupakan semua anggota simantri di Desa Selumbung dan Manggis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui motivasi petani peternak dalam menerapkan simantri berbasis sapi bali di Desa Selumbung dan Desa Manggis serta mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan motivasi. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data primer dan data sekunder. Adapun pengukuran variabel menggunakan skala jenjang 5 (Effendi dan Singarimbun, 1989). Untuk mengetahui hubungan faktor-faktor penelitian menggunakan “Koefisien Korelasi Jenjang Spearmen” (Siegel, 1997). Untuk melihat perbedaan dari motivasi, umur, jumlah pemilikan ternak, tingkat pendidikan, pengetahuan, sikap, intensitas komunikasi, cita-cita masa depan, dan tingkat kepuasan menggunakan metode Uji Mann Whitney (“U Test”). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa motivasi petani peternak dalam menerapkan simantri berbasis sapi bali di Desa Selumbung lebih baik dibandingkan di Desa Manggis. Pada variabel pengetahuan, sikap, intensitas komunikasi, cita-cita masa depan, dan tingkat kepuasan masing-masing memiliki hubungan sangat nyata dengan motivasi dalam menerapkan simantri berbasis sapi bali. Sedangkan variabel umur, tingkat pendidikan, dan jumlah pemilikan ternak masing-masing memiliki hubungan tidak nyata (P<0,10) dengan motivasi petani peternak di Desa Selumbung dan desa Manggis dalam menerapkan simantri berbasis sapi bali.
MOTIVASI PETERNAK ANGGOTA KELOMPOK SIMANTRI DALAM MENERAPKAN PANCA USAHA TERNAK SAPI BALI PERBIBITAN Toineno A.R; Suarta IG.; Inggriati NW.T
Jurnal Peternakan Tropika Vol 2 No 3 (2014)
Publisher : Animal Science Study Program, Faculty of Animal Husbandry, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian tentang motivasi peternak anggota kelompok simantri dalam menerapkan panca usaha ternak sapi bali perbibitan dilaksanakan dari bulan Januari – Juli 2014. Penelitian ini menggunakan metode purposif  yaitu metode penentuan lokasi penelitian yang didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan tertentu. Responden pada penelitian ini berjumlah 37 orang. Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan motivasi peternak anggota kelompok simantri dalam menerapkan panca usaha ternak sapi bali perbibitan dan menjelaskan hubungan antara pengetahuan, sikap, tujuan, penerapan dengan motivasi pada anggota Gapoktan Sedana Bakti Pertiwi dan Gapoktan Mas Dewata. Hubungan antara faktor-faktor tersebut dengan motivasi anggota kelompok Gapoktan Sedana Bakti Pertiwi dan Gapoktan Mas Dewata diuji dengan  uji Koefisien Korelasi Jenjang Spearman (Siegel, 1977). Hasil penelitian ini menunjukan bahwa motivasi peternak anggota Gapoktan Sedana Bakti Pertiwi dan Gapoktan Mas Dewata termasuk dalam kategori kuat. Faktor-faktor seperti umur, tingkat pendidikan formal, jumlah tanggungan keluarga, jumlah ternak yang dipelihara, pengalaman, pengetahuan, sikap, tujuan, dan penerapan masing-masing berhubungan tidak nyata (P>0,10) dengan tingkat motivasi.