Claim Missing Document
Check
Articles

APLIKASI DATA CITRA SATELIT AQUA-MODIS UNTUK MENENTUKAN PRODUKTIVITAS PRIMER PERAIRAN DENGAN METODE SEBARAN KLOROFIL-a DAN SUHU PERMUKAAN LAUT DI PERAIRAN KALIMANTAN SELATAN Larissa Mutiara Prayitno; Abdur Rahman; Zairina Yasmi
AQUATIC Jurnal Manajemen Sumberdaya Perairan Vol 4 No 1 (2021): Edisi Juni 2021
Publisher : Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tingkat kesuburan perairan laut dapat diketahui dengan mengukur parameter kualitas air laut, diantaranya klorofil-a dan suhu permukaan laut. Selain itu, kedua parameter tersebut dapat dimanfaatkan sebagai indikator keberadaan ikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sebaran klorofil-a dan suhu permukaan laut secara spasial di Perairan Kalimantan serta kegunaannya untuk pendugaan daerah potensial penangkapan ikan. Penelitian ini menggunakan data citra satelit Aqua-MODIS untuk mendapatkan nilai parameter klorofil-a dan suhu permukaan laut serta citra altimetry untuk melihat pola pergerakan arus laut di Perairan Kalimantan Selatan. Nilai tersebut kemudian dibandingkan dengan hasil ground check dan data penangkapan ikan di situs Global Fishing Watch. Hasil dari penelitian ini didapatkan tren rata-rata sebaran klorofil-a dari Januari 2019 - Maret 2021 berkisar antara 0.5 mg/m3 - 2.7 mg/m3, rata-rata suhu permukaan laut berkisar antara 260C - 310C. Hal tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya kondisi perairan itu sendiri, dan faktor eksternal lain seperti pergerakan angin muson yang menimbulkan adanya pergerakan arus di permukaan. Fluktuasi klorofil-a dan suhu permukaan laut mempengaruhi keberadaan distribusi ikan. Perairan Kalimantan Selatan pada sebagian besar musim memenuhi kriteria kelayakan hidup ikan. Kriteria kondisi optimum bagi kelayakan hidup ikan pelagis kecil yaitu 28oC - 30oC untuk suhu dan 0.3 mg/m3 - 2.5 mg/m3. The fertility rate of seawater can be known by measuring sea water quality parameters, including chlorophyll-a and sea surface temperature. In addition, both parameters can be used as indicators of the presence of fish. This study aims to determine the spread of chlorophyll-a and sea surface temperature spatially in kalimantan waters and its usefulness for estimating potential fishing areas. This study used Aqua-MODIS satellite imagery data to obtain the value of chlorophyll-a parameters and sea surface temperature as well as altimetry imagery to see the movement patterns of ocean currents in the Waters of South Kalimantan. The value is then compared to the ground check results and fishing data on the Global Fishing Watch website. The results of this study obtained the trend of average spread of chlorophyll-a from January 2019 - March 2021 ranging from 0.5 mg/m3 - 2.7 mg/m3, the average sea surface temperature ranges from 260C - 310C. It is influenced by several factors, including the condition of the water itself, and other external factors such as the movement of monsoon winds that cause the movement of currents on the surface. Fluctuations in chlorophyll-a and sea surface temperature affect the presence of fish distribution. The waters of South Kalimantan in most seasons meet the criteria for fish's survival eligibility. The optimum condition criteria for the survival of small pelagic fish are 280C – 300C for temperature and 0.3 mg/m3 - 2.5 mg/m3.
STATUS KELAYAKAN KUALITAS AIR DI SUB DAERAH ALIRAN SUNGAI MALUKA PROVINSI KALIMANTAN SELATAN Aulia Fitriani Nur; Mijani Rahman; Abdur Rahman
AQUATIC Jurnal Manajemen Sumberdaya Perairan Vol 4 No 1 (2021): Edisi Juni 2021
Publisher : Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sub DAS Maluka memiliki luas 87.980 Ha dan secara administratif aliran sungai melintasi Kota Banjarbaru, Kecamatan Bati-Bati dan Kecamatan Kurau. Seiring beragamnya penggunaan lahan di sekitar kawasan SDAS berupa kegiatan pertanian, perkebunan dan keberadaan pemukiman di bantaran sungai ditengarai berimbas terhadap kondisi perairan. Telaah kualitas air dalam upaya mengetahui kisaran pencemaran didasarkan pada Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 115 Tahun 2003 menggunakan Metode STORET dan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 110 Tahun 2003 tentang pedoman penetapan Daya Tampung Beban Pencemar (DTBD) menggunakan Metode Neraca Massa. Pada penelitian ini dilakukan sampling sebanyak 3 kali dengan menentukan 4 Stasiun pengamatan. Parameter yang dianalisa yakni Kecerahan, Suhu, DO (Dissolved Oxygen), pH (Derajat Keasaman), Fosfat (PO4) dan Nitrat (NO3). Metode STORET digunakan untuk melakukan perhitungan status mutu air untuk menentukan parameter yang nilainya dibawah baku mutu. Terdapat 4 (empat) parameter yang beradadibawah baku mutu yakni DO, pH, dan PO4, nilai tersebut mengategorikan sungai Maluka dalam kondisi Cemar Sedang. Parameter yang nilainya melampaui daya tampung adalah NO3 dengan kisaran -2,8 Ton/Hari sampai 29.922 Ton/hari, DO berkisar -2,1 sampai 5.896 Ton/hari dan PO4 berkisar antara -1,54 sampai 590 Ton/hari. Maluka sub-watershed has an area of ​​87,980 hectares and administratively the river flows across Banjarbaru City, Bati-Bati District and Kurau District. Along with the various uses of land around the SDAS area in the form of agricultural activities, plantations and the existence of settlements along the river, it is suspected that they have an impact on water conditions. Study of water quality in an effort to determine the range of pollution is based on the Decree of the Minister of the Environment Number 115 of 2003 using the STORET Method and the Decree of the Minister of the Environment Number 110 of 2003 concerning guidelines for determining Pollutant Load Capacity (DTBD) using the Mass Balance Method In this study, sampling was carried out 3 times by determining 4 observation stations. The parameters analyzed were Brightness, Temperature, DO (Dissolved Oxygen), pH (Degree of Acidity), Phosphate (PO4) and Nitrate (NO3). The calculation of the water quality status using the STORET method results in parameters whose values ​​are below the quality standard, namely DO, pH, and PO4, these values ​​categorize the Maluka river in moderate polluted conditions. Parameters whose values ​​exceed the capacity are NO3 with a range of -2.8 tons / day to 29,922 tons/day, DO ranges from -2.1 to 5,896 tons/day and PO4 ranging from -1.54 to 590 tons/day.
STRUKTUR KOMUNITAS PLANKTON DAN PERUBAHAN KEBIASAAN MAKAN IKAN GABUS (Channa striata, Bloch.) DAN IKAN SEPAT SIAM (Trichogaster pectoralis, Regan.) DI RAWA DANAU BANGKAU, KALIMANTAN SELATAN Eka Noviani; Abdur Rahman; Dini Sofarini
AQUATIC Jurnal Manajemen Sumberdaya Perairan Vol 4 No 2 (2021): Edisi Desember 2021
Publisher : Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Rawa Danau Bangkau termasuk jenis rawa gambut yang memiliki kandungan bahan organik yang tinggi dan menjadi salah satu perairan rawa yang mengandung potensi sumberdaya hayati dan keragaman jenis ikan yang tinggi. Perubahan pola makan ikan dari waktu ke waktu diyakini akan dipengaruhi oleh ketersediaan, kelimpahan, dan distribusi sumber makanan di perairan. Hasil indeks kesuburan plankton menunjukkan bahwa perairan Rawa Danau Bangkau termasuk kedalam kategori dengan tingkat kesuburan yang sedang. Kondisi kualitas air termasuk dalam kategori cemar sedang pada stasiun tengah dan stasiun outlet. Isi lambung ikan pada stasiun tengah dan outlet di Rawa Danau Bangkau, Ikan Gabus (Channa striata, Bloch.) didominasi jenis makanan zooplankton Spirostomum (65,95%) dan fitoplankton Microcystis (26,47%) sedangkan Ikan Sepat Siam (Trichogaster pectoralis, Regan.) didominasi oleh jenis fitoplankton Rhopalodia gibba (46,98%) dan Ulothrix sp. (36,84%). Kebiasaan makan ikan berubah karena berkurangnya ketersediaan makanan alami di alam. Indeks pilihan makanan menunjukkan bahwa ikan cenderung selektif terhadap makanan yang dimakannya. Danau Bangkau Swamp is a type of peat swamp that has a high organic matter content and is one of the swamp waters that contains potential for biological resources and high diversity of fish species. Changes in fish diet from time to time are thought to be influenced by the availability, abundance and distribution of food resources in these waters. The results of the plankton fertility index show that the waters of the Danau Bangkau Swamp are included in the category with moderate fertility. The condition of water quality is categorized as moderately polluted at the center station and outlet station. Stomach contents of fish at the center station and outlet in Danau Bangkau Swamp, the Snakehead Fish (Channa striata, Bloch.) dominated by zooplankton Spirostomum (65.95%) and phytoplankton Microcystis (26.47%) while the Snake-skin Gouramy (Trichogaster pectoralis, Regan.) was dominated by the phytoplankton species Rhopalodia gibba (46.98%) and Ulothrix sp. (36.84%) Fish eating habits change due to reduced availability of natural food in nature. The food choice index shows that fish tend to be selective about the food they eat.
DAYA TAMPUNG BEBAN PENCEMAR DI DAERAH ALIRAN SUNGAI BARITO (SUB DAERAH ALIRAN SUNGAI NAGARA, SUB DAERAH ALIRAN SUNGAI MARABAHAN DAN SUB DAERAH ALIRAN SUNGAI KUIN) PROVINSI KALIMANTAN SELATAN Alpiannur Alpiannur; Mijani Rahman; Abdur Rahman
AQUATIC Jurnal Manajemen Sumberdaya Perairan Vol 5 No 1 (2022): Edisi Juni 2022
Publisher : Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sungai menjadi penyedia air untuk berbagai aktivitas masyarakat sehari-hari seperti perikanan, pertanian, perkebunan, transportasi, industri serta domestik. Setiap aktivitas-aktivitas yang dilakukan turut menyumbang limbah pada perairan, jika limbah ini terakumulasi dalam skala kecil tidak akan menimbulkan masalah Namun bila terakumulasi dalam skala besar, akan menimbulkan permasalahan yang dapat menggangu keseimbangan lingkungan dan ekosistem perairan. Sehingga perlu dilakunnya anaisis untuk mengetahui bagaimana Status Mutu Kualitas Air dan Daya Tampung Beban Pencemar sungai Barito. Analisis status mutu kualitas air menggugankan metode Indeks Pencemaran (IP) berdasarkan Kepmen-LH No.115 Tahun 2003 dan Daya Tampung Beban Pencemar (DTBP) berdasarkan Kepmen-LH No.110 Tahun 2003. Hasil analisis IP, sungai Barito masuk kedalam kondisi baik sampai tercemar ringan dan untuk DTBP belum melampaui baku mutu kualitas air kelas III. Banyaknya aktivitas masyarakat ini harus lebih diperhatikan sehingga tidak terus menambah beban pencemar yang masuk kedalam sungai Barito. Pada stasiun I masuk dalam kategori kondisi baik, stasiun II masuk dalam kategori kondisi cemar ringan sampai dengan kondisi baik, sedangkan stasiun III juga masuk dalam kategori kondisi cemar ringan sampai dengan kondisi baik. Sehingga dapat dikatakan sungai Barito masih dapat menampung beban pencemar yang masuk berdasarkan baku mutu air kelas III PP No.22 Tahun 2021 peruntukan aktivitas budidaya ikan air tawar. Rivers provide water for various daily community activities such as fisheries, agriculture, plantations, transportation, industry and domestic. Every activity carried out contributes to waste in the waters, if this waste accumulates on a small scale it will not cause problems. However, if it accumulates on a large scale, it will cause problems that can disrupt the balance of the environment and aquatic ecosystems. So it is necessary to carry out an analysis to find out how the Status of Water Quality and Pollutant Load Capacity of the Barito River are. Analysis of the quality status of water quality using the Pollution Index (IP) method based on the Decree of the Minister of Environment No.115 of 2003 and the Pollutant Load Carrying Capacity (DTBP) based on the Decree of the Minister of Environment No. 110 of 2003. The results of the IP analysis show that the Barito river is in good condition until lightly polluted and the DTBP has not exceeded the class III water quality standard. This number of community activities must be paid more attention so that it does not continue to add to the burden of pollutant entering the Barito river. At station I it is in the good condition category, station II is in the category of lightly polluted to good condition, while station III is also in the category of lightly polluted to good condition. So it can be said that the Barito river can still accommodate the incoming pollutant load based on the class III water quality standard PP No. 22 of 2021 for freshwater fish cultivation activities.
STATUS MUTU AIR DAN KELAYAKAN KUALITAS AIR DALAM KEGIATAN BUDIDAYA IKAN SUNGAI BARITO (STUDI KASUS DI SUB DAS MARABAHAN, SUB DAS NEGARA, SUB DAS KUIN) Hafifah Nanda Sumardiono; Mijani Rahman; Abdur Rahman
AQUATIC Jurnal Manajemen Sumberdaya Perairan Vol 5 No 1 (2022): Edisi Juni 2022
Publisher : Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sungai Barito bermuara pada laut Jawa dan berhubungan langsung dengan ibu kota Kalimantan Selatan yakni kota Banjarmasin. Bagian hulu sungai Barito berada di kaki pegunungan muller perbatasan antara Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur. Penelitian dilakukan di Sub Das Nagara, Sub Das Marabahan dan Sub Das Kuin. Berdasarkan hasil status mutu air menggunakan metode (Storet & IP) menunjukkan kondisi di Das Sungai Negara, Das SUB DAS Marabahan dan Das SUB DAS Kuin menggunakan metode storet total skor yang didapatkan yaitu -24 pada stasiun 2 SUB DAS Marabahan dan -21 pada stasiun 3 SUB DAS Kuin yang artinya mutu air termasuk dalam kelas C kategori cemar sedang, sedangkan tingkat pencemaran Status mutu perairan ke 3 stasiun termasuk dalam kondisi Cemar Ringan dengan nilai IP pada sungai Negara (1,28), Sungai Marabahan (Sampling ke-1 1,37 dan Sampling ke-2 1,00) dan Sungai Kuin (Sampling ke-1 1,30 dan Sampling ke-2 1,24). Jenis ikan yang direkomendasikan untuk kegiatan budidaya sesuai SNI yaitu Ikan Nila (Oreochormis niloticus L), Ikan Mas (Cyprinus carpio L), Ikan Lele (Clarias gariepinus L) dan Ikan Patin (Pangasius hypthalmus S). The Barito River empties into the Java Sea and is directly connected to the capital city of South Kalimantan, namely the city of Banjarmasin. The upper reaches of the Barito River is at the foot of the Muller Mountains on the border between South Kalimantan and East Kalimantan. The research was conducted in the Nagara sub-watershed, the Marabahan sub-watershed and the Kuin sub-watershed. Based on the results of the water quality status using the (Storet & IP) method showing conditions in the Sungai Negara watershed, the Marabahan watershed and the Kuin sub-watershed using the storet method, the total score obtained is -24 at station 2 SUB watershed Marabahan and -21 at station 3 SUB DAS Kuin which means that the water quality is included in class C category of moderate pollution, while the level of pollution The status of the water quality of the 3 stations is included in the condition of Light Pollution with IP values in the Negara river (1.28), Marabahan River (1st sampling 1, 37 and 2nd Sampling 1.00) and Sungai Kuin (1st Sampling 1.30 and 2nd Sampling 1.24). Types of fish recommended for aquaculture activities according to SNI are Tilapia (Oreochormis niloticus L), Carp (Cyprinus carpio L), Catfish (Clarias gariepinus L) and Catfish (Pangasius hypthalmus S).
ANALISIS KUALITAS AIR SETTLING POND PT.BINA INDO RAYA SITE BUNATI KECAMATAN ANGSANA KABUPATEN TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN Muhammad Agan Sabrani; Mijani Rahman; Abdur Rahman
AQUATIC Jurnal Manajemen Sumberdaya Perairan Vol 5 No 1 (2022): Edisi Juni 2022
Publisher : Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perusahaan batu bara penghasil air limbah yang cukup besar yang menghasilkan dampak buruk terhadap lingkungan terutama pada lingkungan perairan. Maka dari itu PT. BINA INDO RAYA melakukan pengolahan limbah menggunakan kolam Settling Pond sebagai penstabilan air limbah. Penelitian yang dilakukan pada Settling Pond PT.BINA INDO RAYA Site Bunati menunjukkan tingkat Efisiensi yang baik dan juga tingak beban pencemaran yang tidak melampaui batas. Dimana tingkat efesiensinya menunujukkan angka <60% tidak efektif namun efesien, pada hasil daya tampung beban pencemaran diketahui parameter pH dengan daya tampung maksimum yaitu 3,787 ton/hari, kemudian parameter TSS daya tampung maksimumnya 121,803 ton/hari, parameter Besi (Fe) daya tampung maksimumnya 4,271 ton/hari, parameter Mangan (Mn) daya tampung maksimumnya 2,417 ton/hari dan untuk parameter Kadmium (Cd) dengan daya tampung maksimumnya 0,029 ton/hari. Coal companies are one of the largest producers of wastewater which have a negative impact on the environment, especially in the aquatic environment. Therefore PT. BINA INDO RAYA performs waste treatment using a Settling Pond as a waste water stabilier. Research conducted at the Settling Pond PT. BINA INDO RAYA Site Bunati shows a good level of efficiency and also the level of pollution load that does not eceed the limit. Where the efficiency level shows the number <60% is not effective but efficient, on the results of the pollution load capacity it is known that the pH parameter with a maimum capacity of 3.787 tons/day, then the TSS parameter has a maimum capacity of 121.803 tons/day, the parameter Iron (Fe) capacity the maimum capacity is 4.271 tons/day, for the parameter Manganese (Mn) the maimum capacity is 2.417 tons/day and for the Cadmium (Cd) parameter the maimum capacity is 0.029 tons/day.
POLY ALUMINIUM CHOLERIDE (PAC) DAN ALUMINIUM SULFAT (TAWAS) DALAM PENANGANAN AIR LIMBAH LOGAM BERAT DI PT. SILO KABUPATEN KOTABARU KALIMANTAN SELATAN Ferdiansyah Ferdiansyah; Dini Sofarini; Abdur Rahman
AQUATIC Jurnal Manajemen Sumberdaya Perairan Vol 6 No 1 (2023): Issue June 2023
Publisher : Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PT. Sebuku Iron Lateritic Ores (SILO) adalah perusahaan yang bergerak di bidang penambangan bijih besi. Kualitas air dipengaruhi oleh dua faktor penting yaitu pencemaran secara ilmiah dan antropogenik. Penyebab pencemaran antropogenik salah satunya adalah adanya kegiatan industri atau pertambangan. Logam berat yang akan direduksi adalah besi (Fe), mangan (Mn), dan krom heksavalen (Cr6+). Koagulan yang digunakan dalam proses reduksi adalah menggunakan koagulan Poly Aluminium Chloride (PAC) dan Aluminium Sulfat (Tawas). Fungsi dari PAC dan tawas adalah sebagai penjernih air dan sebagai media sedimentasi. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam mereduksi logam berat adalah kecepatan pengadukan yang sangat berhubungan dengan proses destibilisasi partikel dan perpindahan serta penggabungan presipitat yang terbentuk menjadi flok flok. PT. Sebuku Iron Lateritic Ores (SILO) is a company engaged in the mining of iron ore. Water quality is influenced by two important factors, namely scientific and anthropogenic pollution. One of the causes of anthropogenic pollution is industrial or mining activities. The heavy metals to be reduced are iron (Fe), manganese (Mn), and hexavalent chromium (Cr6+). The chemicals or coagulants used for the reduction process are Poly Aluminum Chloride (PAC) and Aluminum Sulfate (Alum) coagulants. The function of PAC and alum is as a water purifier and as a sedimentation medium. The things that must be considered in reducing heavy metals are the speed of stirring which is closely related to the process of particle destabilization and the movement and incorporation of precipitates that form into flocs.
DAYA TAMPUNG BEBAN PENCEMAR DI SUB DAERAH ALIRAN SUNGAI MARTAPURA PROVINSI KALIMANTAN SELATAN Fitri Asyiamah; Dini Sofarini; Abdur Rahman
AQUATIC Jurnal Manajemen Sumberdaya Perairan Vol 6 No 1 (2023): Issue June 2023
Publisher : Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sungai adalah tempat berkumpulnya air yang berasal dari hujan yang jatuh di daerah tangkapannya dan mengalir dengan takarannya. Sungai menjadi penyedia air untuk berbagai aktivitas masyarakat sehari-hari seperti bahan baku air minum, perikanan, pertanian, perkebunan, industri, domestik dan transportasi. Berbagai aktivitas antropogenik pada daerah aliran sungai turut menyumbangkan limbah pada badan air, jika limbah tidak terkontrol dan mencemari sungai dalam skala kecil tidak akan menimbulkan masalah, namun bila terakumulasi dalam skala yang besar akan menimbulkan berbagai permasalahan yang dapat mengganggu keseimbangan ekosistem lingkungan perairan. Sehingga perlu dilakukan nya penelitian untuk menganalisis dan mengetahui bagaimana Status Mutu Kualitas Air dan Daya Tampung Beban Pencemar Di Sub Das Martapura. Analisis status mutu kualitas air menggunakan metode Indeks Pencemaran (IP) menurut KepMenLH-No.115 Tahun 2003 dan Daya Tampung Beban Pencemar (DTBP) berdasarkan KepMenLH-No.110 Tahun 2003. Hasil analisis IP, sungai Martapura masuk ke dalam kondisi baik sampai cemar ringan dan untuk DTBP pada parameter COD, TSS, Nitrat, Fosfat, dan Cr menunjukan hasil positif. Sedangkan DO, BOD, Cu dan Amoniak menunjukan hasil yang negatif. Nilai daya tampung yang bernilai minus (-), menandakan bahwa kandungan pencemar untuk parameter tersebut di sungai Martapura telah melebihi daya tampung. The iriver iis ia igathering iplace ifor iwater ithat icomes ifrom irain ithat ifalls iin iits icatchment iarea iand iflows iwith iits imeasure. iRivers iprovide iwater ifor ivarious idaily icommunity iactivities isuch ias iraw imaterials ifor idrinking iwater, ifisheries, iagriculture, iplantations, iindustry, idomestic iand itransportation. iVarious ianthropogenic iactivities iin iwatersheds icontribute ito iwaste iin iwater ibodies, iif ithe iwaste iis inot icontrolled iand ipollutes ithe iriver ion ia ismall iscale iit iwill inot icause iproblems, ibut iif iit iaccumulates ion ia ilarge iscale iit iwill icause ivarious iproblems ithat ican idisrupt ithe ibalance iof iaquatic iecosystems. iSo iit iis inecessary ito ido iresearch ito ianalyze iand ifind iout ihow ithe istatus iof iwater iquality iand ipollutant iload icapacity iin ithe iMartapura isub-watershed. iAnalysis iof ithe iquality istatus iof iwater iquality iused ithe iPollution iIndex i(IP) imethod iaccording ito iKepMenLH-No.115 iof i2003 iand iPollutant iLoad iCapacity i(DTBP) ibased ion iKepMenLH-No.110 iof i2003. iThe iresults iof iIP ianalysis, ithe iMartapura iriver ientered iinto ia igood icondition iuntil ipolluted imild iand ifor iDTBP ion ithe iparameters iCOD, iTSS, iNitrate, iPhosphate, iand iCr ishowed ipositive iresults. iWhile iDO, iBOD, iCu iand iAmmonia ishowed inegative iresults. iThe ivalue iof ithe icarrying icapacity iis iminus i(-), iindicating ithat ithe ipollutant icontent ifor ithis iparameter iin ithe iMartapura iriver ihas iexceeded ithe icarrying icapacity.Keywords: iRiver, iwater iquality, ipollutant iload, iactivity
INVENTARISASI DATA EKOLOGIS BERDASARKAN FAKTOR STRUKTUR KOMUNITAS PLANKTON, STATUS MUTU AIR DAN DEBIT ALIRAN DI SUB DAERAH ALIRAN SUNGAI RANCAH, SUB DAERAH ALIRAN SUNGAI TIUNG, DAN SUB DAERAH ALIRAN SUNGAI SURIAN BESAR Evadiana Silalahi; Dini Sofarini; Abdur Rahman
AQUATIC Jurnal Manajemen Sumberdaya Perairan Vol 5 No 2 (2022): Issue Desember-Aquatic Journal
Publisher : Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sub Daerah Aliran Sungai (DAS) Rancah, sub DAS Tiung, dan sub DAS Surian Besar adalah sub DAS - sub DAS yang memiliki sumbangsih terhadap kejadian banjir di Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan. Bencana banjir dapat mengakibatkan kenaikan kecepatan arus sungai serta naiknya partikel yang ada di dasar perairan ke permukaan sehingga mempengaruhi aspek ekologis sungai yakni debit air, status mutu air, serta plankton. Tujuan penelitian ini yaitu mendapatkan data ekologis sungai berdasarkan aspek debit velocity, status mutu air dengan metode STORET, struktur komunitas plankton di sub DAS Rancah, sub DAS Tiung dan sub DAS Surian Besar serta mengetahui apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara debit velocity dengan debit rasional dan debit metode hidrograf satuan sintetik nakayasu. Berdasarkan hasil perhitungan plankton, rata-rata sub DAS – sub DAS yang diteliti memiliki kelimpahan yang tergolong rendah dengan keanekaragaman sedang, keseragaman tinggi dan tidak ada dominansi. Status mutu air yang paling bagus terdapat di sub DAS Rancah dengan kriteria baik sekali, memenuhi baku mutu. Adapun hasil perhitungan debit velocity tertinggi terdapat pada sub DAS Surian Besar yakni 105,28 m3/s. The Rancah Watershed (DAS), Tiung sub-watershed, and Surian Besar sub-watershed are sub-watersheds that have contributed to flood events in Banjar Regency, South Kalimantan. Flood disasters can cause an increase in the speed of river currents and the rise of particles on the bottom of the water to the surface so that it affects the ecological aspects of the river, namely water discharge, water quality status, and plankton. The purpose of this study is to obtain river ecological data based on aspects of velocity discharge, water quality status with the STORET method, plankton community structure in the Rancah sub-watershed, Tiung sub-watershed and Surian Besar sub-watershed and find out whether there is a significant difference between velocity discharge and rational discharge and hydrograph method discharge of nakayasu synthetic units. Based on the results of plankton calculations, the average sub-watershed studied has a relatively low abundance with moderate diversity, high uniformity and no dominance. The best water quality status is found in the Rancah sub-watershed with very good criteria, meeting quality standards. The highest velocity discharge calculation results are found in the Surian Besar sub-watershed, which is 105.28 m3/s.
EFEKTIVITAS PEMANFAATAN ECENG GONDOK (Eichhornia crassipes (Mart.) Solms) DALAM PERBAIKAN KUALITAS PERAIRAN LIMBAH TAMBANG BATU BARA M. Rafiiansyah Nafis; Abdur Rahman; Deddy Dharmaji
AQUATIC Jurnal Manajemen Sumberdaya Perairan Vol 5 No 2 (2022): Issue Desember-Aquatic Journal
Publisher : Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian dilaksanakan pada void di PT. Anugerah Lumbung Energi Site Kintap Provinsi Kalsel yang berdampak pada parameter endapan suspensi dan pH Perairan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa eceng gondok bepengaruh terhadap penurunan kadar TSS untuk perbaikan kualitas limbah tambang batu bara dengan nilai TSS berkisar antara 6.9 mg/l -122 mg/l pada pengamatan hari ke 2 perlakuan A3 (150 gr) merupakan penurunan kadar TSS paling rendah. Hasil pengujian Analisis Varian menunjukkan bahwa perlakuan A1 (50 gr). Rata- rata penurunan kandungan pH hari ke 1 sebesar (0.55mg/l), hari ke 2 sebesar (0.61mg/l), hari ke 3 sebesar (0.64mg/l), hari ke 4 sebesar (0.92mg/l), hari ke 5 sebesar (0.99 mg/l). Memiliki tingkat penurunan presentase hari ke 1 (33.46 %) hari ke 2 (17.21%) hari ke 3 (0.96%) hari ke 4 (0.95%) hari ke 5 (0.95%). Nilai rata-rata pengamatan masih dibawah baku mutu. Perlakuan A2 (100gr) berpengaruh terhadap efektivitas pemanfaatan eceng gondok (eichhornia crassipes (mart.) solms). The research was conducted on voids at PT. Anugerah Lumbung Energi Kintap Site, South Kalimantan Province which has an impact on the parameters of suspension deposits and pH of the waters. The results showed that water hyacinth had an effect on reducing TSS levels for improving the quality of coal mine waste with TSS values ​​ranging from 6.9 mg/l -122 mg/l on the second day of observation, treatment A3 (150 g) was the lowest decrease in TSS levels. The results of the Analysis of Variance test showed that the treatment was A1 (50 gr). The average decrease in pH content on day 1 was (0.55mg/l), day 2 was (0.61mg/l), day 3 was (0.64mg/l), day 4 was (0.92mg/l), day 5 of (0.99 mg/l). Has a decreasing rate of percentage on day 1 (33.46%) day 2 (17.21%) day 3 (0.96%) day 4 (0.95%) day 5 (0.95%). The average value of observations is still below the quality standard. Treatment A2 (100gr) affected the effectiveness of the use of water hyacinth (Eichhornia crassipes (mart.) solms).