Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search
Journal : FLUIDA

Optimasi Penggunaan Piperazine dalam Campuran MDEA pada Proses Absorpsi Gas Alam Rispiandi; Saripudin
Fluida Vol 14 No 1 (2021): FLUIDA
Publisher : Jurusan Teknik Kimia, Politeknik Negeri Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35313/fluida.v14i1.3451

Abstract

Gas CO2 adalah gas asam dan merupakan kontaminan utama yang terkandung pada gas alam yang harus dihilangkan untuk menghindari masalah pada proses pemanfaatannya. Jika bercampur dengan air, gas CO2 akan membentuk senyawa asam yang korosif yang merusak sistem perpipaan, mengurangi kapasitas perpipaan dan akan membeku di dalam pipa pada temperatur rendah. Dewasa ini pelarut MDEA paling banyak digunakan pada absorpsi CO2 dari gas alam karena tidak korosif dan lebih ramah terhadap lingkungan. Namun begitu, untuk meningkatkan daya serap MDEA terhadap CO2 diperlukan zat aktivator yaitu Piperazine. Piperazin berfungsi sebagai katalis yang mempercepat absorbsi CO2 dengan MDEA dimana mekanisme kerjanya adalah dengan mengubah CO2 fasa gas menjadi fasa liquid sehingga mudah larut dalam MDEA. Penelitian ini terdiri dari tiga tahap yaitu validasi model menggunakan data design dan data proses, analisa sensitivitas (simulasi), serta penentuan kondisi optimum beberapa variabel proses. Dari penelitian dihasilkan bahwa konsentrasi piperazin paling optimal adalah 2% massa (MDEA).
Simulator Storage Tank: Sebuah Alat Praktikum Untuk Melatih Pengoperasian Tangki Nurcahyo Nurcahyo; Rispiandi Rispiandi; Randy Surya Kusumah; Sandra Sopian
Fluida Vol 11 No 2 (2015): FLUIDA
Publisher : Jurusan Teknik Kimia, Politeknik Negeri Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35313/fluida.v11i2.85

Abstract

Storage tank merupakan tangki penyimpanan untuk fluida cair dan gas. Dalam penelitian ini, storage tank digunakan untuk proses loading dan unloading fluida cair dan gas dengan tujuan untuk melihat fenomena yang akan terjadi akibat kekeliruan karena venting tidak dibuka yang akan menimbulkan potensi ledakan untuk proses loading dan bahaya collapse untuk proses unloading. Parameter yang digunakan adalah variasi laju alir volumetrik terhadap waktu dan tekanan ketika ledakan serta collapse. Adapun spesifikasi dari storage tank yang dibuat sesuai dengan desain dan rancangan dari API 620 dan 650 dengan ketinggian 50 cm, diameter 20.32 cm dan ketebalan 0.7 cm dari bahan carbon steel. Simulator keamanan dari storage tank ini menekankan pada aspek fenomena dari keamanan pengoperasian storage tank. Indikator untuk bahaya ledakan adalah balon, karet pipet dan plastik tebal, sementara untuk simulasi bahaya collapse, indikator yang digunakan adalah botol plastik dengan ukuran 450, 700 dan 1600 ml. Setiap indikator tersebut dimaksudkan sebagai sebuah simulator dari bahaya keamanan pada storage tank, tetapi tidak merepresentasikan daripada kekuatan tangki. Indikator yang digunakan untuk melihat fenomena ledakan saat proses loading maupun collapse saat proses unloading menekankan pada aspek penyadaran terhadap orang atau operator yang bersangkutan bahwa untuk setiap kekeliruan dari proses loading maupun unloading akan mengakibatkan konsekuensi. Dalam skala industri yang lebih besar dan dengan fluida yang lebih sensitif dan berbahaya, kekeliruan ini bisa fatal dan tidak bisa ditolerir. Hasil dari penelitian dan uji simulasi kemanan tersebut untuk proses loading fluida cair diperoleh tekanan maksimumnya 1 barg untuk indikator karet pipet pada nilai laju alir volumetrik pada 30 l/min dengan waktu loading 19.48 detik. sementara untuk proses loading fluida gas mempunyai tekanan maksimum sebesar 0.6 barg untuk indikator karet pipet pada nilai laju alir volumetrik 30 l/min dengan waktu pengisian adalah 11.91 detik untuk indikator karet pipet. sementara untuk proses unloading fluida cair botol berukuran 1600 ml menunjukan ketahanan terhadap collapse yang lebih kuat (lama) dengan waktu 0.58 detik untuk laju alir volumetrik maksimumnya. Terakhir untuk proses unloading fluida gas bahwa ketahanan botol berukuran 400 ml lebih kuat dengan waktu collapse yaitu 13.61 detik. Adapun indikator optimum untuk penelitian pada proses loading adalah dengan menggunakan karet pipet, dan proses unloading dengan menggunakan botol berukuran 700 ml.
Optimasi Suhu Reaksi Sintesis Senyawa LiFePO4 Menggunakan Prekursor Lithium Sulfat Sebagai Sumber Ion Lithium Rispiandi; Eko Andrijanto
Fluida Vol 15 No 1 (2022): FLUIDA
Publisher : Jurusan Teknik Kimia, Politeknik Negeri Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35313/fluida.v15i1.3700

Abstract

ABSTRAK Dengan meningkatnya kebutuhan akan konsumsi energi, maka semakin meningkat pula kebutuhan akan peralatan untuk mengkonversi energi dan menyimpannya, seperti baterai lithium. Lithium-ion batteries (LIBs) menjadi salah satu alat yang paling mendapat perhatian karena dianggap memiliki densitas energi yang tinggi. Senyawa LiFePO4 (LIPO) mulai dilirik sebagai alternatif yang paling cocok menggantikan LiCoO2 sebagai katoda pada baterai lihium karena memiliki stabilitas termal yang tinggi. Pada penelitian ini, dipelajari pengaruh kondisi reaksi sintesis LiFePO4 menggunakan metode solid state reaction yang dioptimasi dengan memvariasikan suhu kalsinasi. Bahan baku yang digunakan adalah Li2SO4. H2O , FeSO4. 4H2O dan NH4PO4 dengan ratio molar 1:1:0,5. Sintesis dengan metode solid state reaction ini dilakukan dengan memvariasikan suhu kalsinasi 600o, 650o dan 700 oC selama 5 jam untuk membentuk fase kristalin LiFePO4. Difraktogram LiFePO4 hasil sintesis dibandingkan dengan difraktogram standar LiFePO4 - JCPDS 40-1499. Ketiga variasi suhu ini menghasilkan difraktogram yang sangat identik dengan standar LiFePO4, namun demikian pada suhu 700 oC dianggap menjadi kondisi yang optimum untuk menghasilkan LiFePO4 dengan tingkat kemiripan yang lebih baik dengan LiFePO4 rujukan atau standar. Li2SO4 adapat dijadikan precursor sumber lithium dalam sintesis material LiFePO4. ABSTRACT The increasing for energy consumption, the need for electrical devices to convert energy and store it also increases, such as lithium ion battery. Lithium-ion batteries (LIBs) have received the wide attention because they are considered to have high energy density. LiFePO4 (LIPO) compounds are starting to be regarded as the most suitable alternative to replace LiCoO2 as a cathode in lithium ion batteries because it has high thermal stability. In this study, the reaction conditions for the synthesis of LiFePO4 utilized the solid state reaction method which was optimized by varying the calcination temperature was examined. The raw material used in this synthesis is Li2SO4. H2O, FeSO4. 4H2O and NH4PO4 with a molar ratio of 1:1:0.5. The synthesis method was carried out at high temperature calcination of 600o, 650o and 700oC for 10 hours to form a crystalline LiFePO4 phase. The synthesized LiFePO4 diffractogram was compared with the diffractogram standard of LiFePO4 - JCPDS 40-1499. These three temperature variations resulted in diffractogram that was very identical to the standard LiFePO4, however at 700oC it was considered to be the optimum condition to produce LiFePO4 with a better similarity to the reference LiFePO4. The Li2SO4 can be utilized as a precursor of ion sources in the synthesis of cathode material LiFePO4.
Optimasi Penggunaan Piperazine dalam Campuran MDEA pada Proses Absorpsi Gas Alam Rispiandi Rispiandi; Saripudin Saripudin
Fluida Vol 14 No 1 (2021): FLUIDA
Publisher : Jurusan Teknik Kimia, Politeknik Negeri Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35313/fluida.v14i1.3451

Abstract

Gas CO2 adalah gas asam dan merupakan kontaminan utama yang terkandung pada gas alam yang harus dihilangkan untuk menghindari masalah pada proses pemanfaatannya. Jika bercampur dengan air, gas CO2 akan membentuk senyawa asam yang korosif yang merusak sistem perpipaan, mengurangi kapasitas perpipaan dan akan membeku di dalam pipa pada temperatur rendah. Dewasa ini pelarut MDEA paling banyak digunakan pada absorpsi CO2 dari gas alam karena tidak korosif dan lebih ramah terhadap lingkungan. Namun begitu, untuk meningkatkan daya serap MDEA terhadap CO2 diperlukan zat aktivator yaitu Piperazine. Piperazin berfungsi sebagai katalis yang mempercepat absorbsi CO2 dengan MDEA dimana mekanisme kerjanya adalah dengan mengubah CO2 fasa gas menjadi fasa liquid sehingga mudah larut dalam MDEA. Penelitian ini terdiri dari tiga tahap yaitu validasi model menggunakan data design dan data proses, analisa sensitivitas (simulasi), serta penentuan kondisi optimum beberapa variabel proses. Dari penelitian dihasilkan bahwa konsentrasi piperazin paling optimal adalah 2% massa (MDEA).
Optimasi Suhu Reaksi Sintesis Senyawa LiFePO4 Menggunakan Prekursor Lithium Sulfat Sebagai Sumber Ion Lithium Rispiandi Rispiandi; Eko Andrijanto
Fluida Vol 15 No 1 (2022): FLUIDA
Publisher : Jurusan Teknik Kimia, Politeknik Negeri Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35313/fluida.v15i1.3700

Abstract

ABSTRAK Dengan meningkatnya kebutuhan akan konsumsi energi, maka semakin meningkat pula kebutuhan akan peralatan untuk mengkonversi energi dan menyimpannya, seperti baterai lithium. Lithium-ion batteries (LIBs) menjadi salah satu alat yang paling mendapat perhatian karena dianggap memiliki densitas energi yang tinggi. Senyawa LiFePO4 (LIPO) mulai dilirik sebagai alternatif yang paling cocok menggantikan LiCoO2 sebagai katoda pada baterai lihium karena memiliki stabilitas termal yang tinggi. Pada penelitian ini, dipelajari pengaruh kondisi reaksi sintesis LiFePO4 menggunakan metode solid state reaction yang dioptimasi dengan memvariasikan suhu kalsinasi. Bahan baku yang digunakan adalah Li2SO4. H2O , FeSO4. 4H2O dan NH4PO4 dengan ratio molar 1:1:0,5. Sintesis dengan metode solid state reaction ini dilakukan dengan memvariasikan suhu kalsinasi 600o, 650o dan 700 oC selama 5 jam untuk membentuk fase kristalin LiFePO4. Difraktogram LiFePO4 hasil sintesis dibandingkan dengan difraktogram standar LiFePO4 - JCPDS 40-1499. Ketiga variasi suhu ini menghasilkan difraktogram yang sangat identik dengan standar LiFePO4, namun demikian pada suhu 700 oC dianggap menjadi kondisi yang optimum untuk menghasilkan LiFePO4 dengan tingkat kemiripan yang lebih baik dengan LiFePO4 rujukan atau standar. Li2SO4 adapat dijadikan precursor sumber lithium dalam sintesis material LiFePO4. ABSTRACT The increasing for energy consumption, the need for electrical devices to convert energy and store it also increases, such as lithium ion battery. Lithium-ion batteries (LIBs) have received the wide attention because they are considered to have high energy density. LiFePO4 (LIPO) compounds are starting to be regarded as the most suitable alternative to replace LiCoO2 as a cathode in lithium ion batteries because it has high thermal stability. In this study, the reaction conditions for the synthesis of LiFePO4 utilized the solid state reaction method which was optimized by varying the calcination temperature was examined. The raw material used in this synthesis is Li2SO4. H2O, FeSO4. 4H2O and NH4PO4 with a molar ratio of 1:1:0.5. The synthesis method was carried out at high temperature calcination of 600o, 650o and 700oC for 10 hours to form a crystalline LiFePO4 phase. The synthesized LiFePO4 diffractogram was compared with the diffractogram standard of LiFePO4 - JCPDS 40-1499. These three temperature variations resulted in diffractogram that was very identical to the standard LiFePO4, however at 700oC it was considered to be the optimum condition to produce LiFePO4 with a better similarity to the reference LiFePO4. The Li2SO4 can be utilized as a precursor of ion sources in the synthesis of cathode material LiFePO4.