Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

MEMPERKUAT KESADARAN BELA NEGARA DENGAN NILAI-NILAI PANCASILA DALAM PERSPEKTIF KEKINIAN Angga Mahendra, Putu Ronny; Kartika, I Made
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha Vol 8, No 3 (2020): September, Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpku.v8i3.28600

Abstract

Globalisasi merupakan peluang dan tantangan yang harus dihadapi oleh semua warga dunia termasuk Indonesia. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang semakin maju akan memberikan dampak globalisasi yang positif maupun negatif bagi kehidupan manusia. Pancasila sebagai kausa materialis merupakan produk warisan leluhur yang digali dari nilai budaya bangsa Indonesia. Isi dari warisan leluhur tersebut berupa nilai-nilai askiologis Pancasila yang dijadikan pedoman bagi bangsa Indonesia dalam berperilaku sehari-hari, baik sebagai individu, maupun sebagai anggota masyarakat. Bela Negara adalah suatu pengabdian semua warga Negara dalam setiap bentuknya, untuk kepentingan bangsa dan negaranya, yang mengacu pada kondisinya sebagai suatu Dharma Agama dan Dharma Negara. Sikap defensif ini akan membantu memperkuat kondisi bangsa yang besar ini yang bernama Indonesia bertahan di tengah terpaan arus kemajuan global yang beegitu cepat dan mencakup semua dimensi kehidupan manusia. Indonesia akan tetap hidup dalam keberagaman, maju dalam mencapai cita-cita kemerdekaannya, dan kuat di mata dunia. Hal ini akan dipererat dan diperkuat dengan nilai-nilai Pancasila kita sebagai pandangan dan pedoman hidup berkepribadian, bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
MEMBANGUN KARAKTER BERLANDASKAN TRI HITA KARANA DALAM PERSPEKTIF KEHIDUPAN GLOBAL Angga Mahendra, Putu Ronny; Kartika, I Made
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha Vol 9, No 2 (2021): Mei, Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpku.v9i2.34144

Abstract

Proses pendidikan karakter melalui konsep ajaran Tri Hita Karana disekolah adalah dengan cara mendidik siswa untuk selalu berbhakti kepada Tuhan Yang Maha Esa (Ida Sang Hyang Widhi Wasa) dengan membiasakan siswa untuk selalu berdoa (Trisandya) sebelum proses pembelajaran dimulai, selalu bersembahyang di pura yang ada disekolah, mengajarkan siswa untuk selalu sembahyang di rumah masing-masing sebelum berangkat kesekolah. Dengan mengajarkan rasa bhakti kepada Tuhan peserta didik diberikan pemahaman bahwa bhakti adalah merupakan kasih sayang yang mendalam kepada Tuhan. Dengan selalu berbhakti kepada Tuhan maka peserta didik akan selalu memiliki sikap toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan siswa akan mampu hidup rukun dengan temantemannya di sekolah maupun dengan pemeluk agama lain. Proses pendidikan karakter melalui implementasi ajaran Tri Hita Karana disekolah adalah melalui : 1) pendidikan dan latihan (soft skill dan enterprenership), 2) mengajak siswa untuk selalu menggali ilmu pengetahuan dan ketrampilan dari orang-orang yang sukses, 3) mengajak mahasiswa bergaul dalam orang-orang unggul dan pintar, 4) mengarahkan dan mengajak siswa agar yakin dan percaya dan dlindungi Tuhan Yang Maha Esa, 5) memberikan contoh, dan 6) memberikan contoh dengan cara selalu hidup bersih dan menjaga kebersihan lingkungan. Perubahan dan perkembangan kehidupan manusia saat ini semakin cepat, instan, dan pragmatis yang menuntut manusia untuk berpikir cerdas, cermat untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Perubahan ini akan menuntut perubahan mindset atau pola pikir yang menyebabkan kehidupan tidak harmonis dan lepas dari konsep ajaran Tri Hita Karana. Ajaran Tri Hita Karana menggariskan umat manusia untuk selalu berupaya menjalin kehidupan harmonis terhdapa alam dan lingkungannya. Realita yang terjadi sangat paradox antara harapan dengan kenyataan, dimana manusia hilang kendali untuk mengupayakan hubungan terhadap tiga komponen yang terkonsepsi dalam ajaran Tri Hita Karana.
THE PRACTICE OF INDEPENDENT LEARNING AND ITS IMPLICATIONS FOR STUDENTS’ LEARNING IN CLASSROOMS AND EDUCATIONAL INSTITUTIONS Kartika, I Made; Anom Kumbara, A.A. Ngurah; Suda, I Ketut; Mudana, I Gede
E-Journal of Cultural Studies Vol 15 No 1 (2022): Volume 15, Number 1, February 2022
Publisher : Cultural Studies Doctorate Program, Postgraduate Program of Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/cs.2022.v15.i01.p03

Abstract

This article examines the practice of independent learning and its implications for students, the learning process in classrooms, and educational institutions.The policy of independent learning is the policy of the Minister of Education and Culture, which includes four main programs, namely the replacement of USBN into school exams, the replacement of the national exam with a minimum competency assessment and character survey, the implementation of a 1-sheet lesson plan, and the application of zoning-based new student admissions. The application of independent learning at the Denpasar City Public High School, especially at SMA Negeri 3 and SMA Negeri 8 was held starting from the 2019/2020 academic year. However, in practice there are still some obstacles faced by the school management. The writing of this article uses a qualitative descriptive method, with a cultural studies approach. This research found several things, among others: First,on the psychological aspect of implementing the independent learning policy, especially with regard to the replacement of USBN into a school exam and the National Examination as a minimum competency assessment, at least it can reduce the psychological burden of students in facing these exams. Second, in the didactic aspect, the application of this free learning policy can provide flexibility for teachers in terms of finding and finding various learning strategies and methods to develop PAIKEM learning. Third, in the sociological and juridical aspects, the implementation of this free learning policy can encourage the realization of a sense of justice for the Indonesian people, in terms of obtaining equal opportunities to enjoy quality education. Keywords: Freedom of Learning, National Examination, USBN, PPDB based on zoning