p-Index From 2019 - 2024
0.751
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Keperawatan
Michael Karundeng
Unknown Affiliation

Published : 26 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

HUBUNGAN POLA ASUH IBU DENGAN PERILAKU SULIT MAKAN PADA ANAK USIA PRASEKOLAH (3-5 TAHUN) DI TAMAN KANAK-KANAK DESA PALELON KEC. MODOINDING MINAHASA SELATAN Karaki, Karlie Bellafilly; Kundre, Rina; Karundeng, Michael
JURNAL KEPERAWATAN Vol 4, No 1 (2016): E-Journal Keperawatan
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/jkp.v4i1.10797

Abstract

Abstract: Preschool children are those aged between 3-6 years. At this time the child undergo a process of changing diets in which children generally find it difficult to eat. Difficulty eating is defined as the behavior of children with eating disorders such as refusal to eat, not eating, long time to eat up more than 30 minutes, and just want to eat certain foods. Parenting is one of the factors significantly helped to build the character of the child. The aim of research to reveal the mother’s parenting, trouble eating behavior picture to preschoolers, and analyze the relationship between maternal parenting behavior is difficult to eat in preschool children. The research was observasional/analytical, with cross-sectional, the population is taken from kindergarten palelon village with samples taken using total sampling technique that amounted to 30 respondents. Result of research on the analysis using chi square ( ) obtained p-value = 0,000 < á ( 0,05). The conclusion of this research that there is a relationship with the mother’s parenting behavior is difficult to eat at preschoolers. Suggestions can be used as information to the respondent to pay more attention parenting apply to the child. Keywords : Mother’s parenting, preschool children Abstrak: Anak prasekolah adalah mereka yang berusia antara 3-6 tahun. Pada masa ini anak mengalami proses perubahan pola makan dimana anak pada umumnya mengalami kesulitan untuk makan. Kesulitan makan didefinisikan sebagai perilaku anak yang mengalami gangguan makan berupa penolakan makan, tidak mau makan, lama waktu makan hingga lebih dari 30 menit, dan hanya mau makan makanan tertentu saja. Pola Asuh adalah salah satu faktor yang secara signifikan turut membentuk karakter anak. Tujuanpenelitian untuk mengetahui gambaran pola asuh ibu, gambaran perilaku sulit makan pada anak usia prasekolah, dan menganalisis hubungan pola asuh ibu dengan perilaku sulit makan pada anak prasekolah. Metode penelitian adalah observasional/analitik, dengan pendekatan cross-sectiona, populasi diambil dari Taman Kanak- Kanak Desa Palelon dengansampel diambil menggunakan teknik Total Sampling yang berjumlah 35 responden. Hasil penelitian pada analisis tersebut menggunakan uji chi square ( )didapatkan nilai p-value = 0,000 < á ( 0,05). Simpulanpada penelitian ini yaitu terdapat hubungan pola asuh ibu dengan perilaku sulit makan pada anak usia prasekolah. Saran dapat digunakan sebagai informasi kepada responden untuk lebih memperhatikan pola asuh yang diterapkan pada anak. Kata Kunci : Pola Asuh, Sulit Makan
HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DENGAN KEJADIAN DEMENSIA PADA LANSIA DI BALAI PENYANTUNAN LANJUT USIA SENJA CERAH PANIKI KECAMATAN MAPANGET MANADO Setiawan, Danny Indra; Bidjuni, Hendro; Karundeng, Michael
JURNAL KEPERAWATAN Vol 2, No 2 (2014): E-Jurnal Keperawatan
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/jkp.v2i2.5207

Abstract

Abstrack : Dementia is a term that used to describe a global cognitive impairment which is usually progressive and affect daily activity of elderly. One of the risk factor of dementia is lack of education. The aim of this research is to know the correlation between education level and dementia in elderly at Longevity Station Senja Cerah Paniki Subdistrict of Mapanget Manado. Research methods in this study was used analytic survey with cross sectional design. The samples in this research was used saturation sampling technique that is 27 peoples. The results in this research using analysis statistic test pearson chi-square have gained value p = 0,733 > α 0,05. The conclusion of this research, there is no correlation between education level and dementia in elderly at Longevity Station Senja Cerah Paniki Subdistrict of Mapanget Manado. Keywords: Education Level, Dementia, Elderly Abstrak : Demensia merupakan istilah umum yang digunakan untuk menggambarkan kerusakan fungsi kognitif global yang biasanya bersifat progresif dan mempengaruhi aktivitas kehidupan sehari-hari pada lansia. Salah satu faktor resiko demensia adalah kurangnya tingkat pendidikan.Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui tentang hubungan tingkat pendidikan dengan kejadian demensia pada lansia di Balai Penyantunan Lanjut Usia Senja Cerah Paniki Kecamatan Mapanget Manado. Metode penelitian dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian survei analitik dengan desain cross sectional. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik sampling jenuh yaitu sebanyak 27 orang. Hasil penelitian menggunakan analisis uji statistik pearson chi-square didapatkan nilai p = 0,733 > α = 0,05. Kesimpulan penelitian ini yaitu tidak ada hubungan tingkat pendidikan dengan kejadian demensia pada lansia di Balai Penyantunan Lanjut Usia Senja Cerah Paniki Kecamatan Mapanget Manado. Kata Kunci : Tingkat Pendidikan, Demensia, Lansia
1 PENGARUH PENERAPAN LOGOTERAPI TERHADAP KEBERMAKNAAN HIDUP PADA LANSIA DI BADAN PENYANTUNAN LANJUT USIA SENJAH CERAH PANIKI BAWAH MANADO Ukus, Vera; Bidjuni, Hendro; Karundeng, Michael
JURNAL KEPERAWATAN Vol 3, No 2 (2015): E-Jurnal Keperawatan
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/jkp.v3i2.8140

Abstract

Abstrak : Lansia yang bermakna dalam hidupnya selalu memiliki harapan pada dirinya akan menjadi lebih baik dan bersedia untuk memperbaiki diri, berguna dan bermanfaat pada lingkungan atau komunitas yang terkait dengan kehidupannya sebagai lansia.Sarana bagi lansia untuk menemukan dan meningkatkan makna dan tujuan hidupnya merupakan konseling logoterapi. Penelitian ini dilakukan di Badan Penyantunan Lanjut Usia Senja Cerah, Paniki Bawah Manado. Tujuan penelitian menganalisis pengaruh pemberian logoterapi terhadap kebermaknaan hidup pada lansia, di Badan Penyantunan Lanjut Usia Senja Cerah, Paniki Bawah Manado. Desain Penelitian menggunakan Eksperimen dengan rancangan penelitian One Group Pretest Posttest.Sampel yaitu15 responden lanjut usia (kelompok intervensi) akan diberikan penerapan logoterapi sebelum dan sesudah. Pengambilan sempel menggunakan teknik non probability sampling dengan pendekatan purposive sampling.Analisis penelitian menggunakan uji wilcoxon.Hasil Penelitianmenunjukan bahwa adapengaruh logoterapi terhadap kebermaknaan hidup pada lansia dengan nilai p = 0,005. Jadi dalam penelitian ini Ha diterima dan Ho ditolak, adanya pengaruh kebermaknaan hidup sebelum dan sesudah dilakukan logoterapi.Rekomendasi pada penelitian dilakukan sosialisasi terhadap pengurus BPLU Senja Cerah agar logoterapi dapat diterapkan dan dapat meningkatkan kebermaknaan hidup lansia.Kata Kunci : Logoterapi, Kebermaknaan hidup, lansia
HUBUNGAN FAKTOR LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN DERMATITIS PADA ANAK USIA SEKOLAH DI DESA TABANG BARAT KECAMATAN RAINIS KABUPATEN KEPULAUAN TALAUD Lawita, Andrep Jusak; Sarimin, Sisfiani; Karundeng, Michael
JURNAL KEPERAWATAN Vol 3, No 2 (2015): E-Jurnal Keperawatan
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/jkp.v3i2.9592

Abstract

ABSTRACT:Dermatitis is derived from the word derm/o-(skin) and and itis (inflammation),so that dermatitis can be translated as a condition in which the skin is inflamed. Thisresearch purpose is to know whether there is a relationship to environmental factors withdermatitis incident in children of school age in the village of West Tabang, Rainis District ofTalaud Island. The research design is descriptive analytic with a cross sectional approach.Engineering samples of data collection is done by sampling the total number of 35 children.The results of this study using the chi-square test, of 35 respondents (100%) found thatelementary school-age children have a good environment (LBA) with acute dermatitis asmany as 11 respondents (31.4%), and chronic dermatitis as one respondent (2.9 %). Whileelementary school children who have a bad neighborhood (LKB) with acute dermatitis is asmuch as 4 respondents (11.7%) and chronic dermatitis 19 respondents (54.3%). So that thevalue is p = 0.00 smaller than á = 0.005. Conclusions from the research that has beenconducted in the village of West tabang Rainis District of Talaud Islands is there arelationship between environmental factors with dermatitis incident in children of school age.Constructive suggestions are expected to be a scientific contribution and information forfurther research on the relationship of environmental factors with dermatitis incident inchildren of school age.Keyword : Dermatitis, Environmental FactorsABSTRAK:Dermatitis berasal dari kata derm/o- (kulit) dan itis (Radang/inflamasi), sehinggadermatitis dapat diterjemahkan sebagai suatu keadaan di mana kulit mengalami inflamasi.Tujuan Penelitian Untuk mengetahui apakah ada hubungan faktor lingkungan dengankejadian dermatitis pada anak usia sekolah di Desa Tabang Barat Kecamatan RainisKabupaten Talaud. Desain Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini deskriptif analitikdengan menggunakan pendekatan cross sectional. Sampel Teknik pengambilan datadilakukan dengan total sampling dengan jumlah 35 Anak. Hasil Penelitian denganmenggunakan uji chi-square dari 35 responden (100%) didapatkan,bahwa anak usia sekolahdasar memiliki lingkungan baik (LBA) dengan dermatitis akut sebanyak 11 responden(31,4%), dermatitis kronik sebanyak 1 responden (2,9%). Sedangkan anak sekolah dasar yangmemiliki lingkungan kurang baik (LKB) dengan dermatitis akut sebanyak 4 responden(11,7%) dan dermatitis kronik 19 responden (54,3%). diperoleh nilai yaitu p=0,00 yang lebihkecil dari á = 0,005. Kesimpulan Dari hasil penelitian yang telah dilakukan di Desa TabangBarat Kecamatan Kecamatan Rainis Kabupaten Kepulauan Talaud, terdapat hubungan antarafaktor lingkungan dengan kejadian dermatitis pada anak usia sekolah. Saran diharapkanmenjadi sumbangan ilmiah dan informasi untuk peneliti selanjutnya tentang hubungan faktorlingkungan dengan kejadian dermatitis pada anak usia sekolah.Kata Kunci : Dermatitis, Faktor Lingkungan
PENGARUH PENERAPAN LOGOTERAPI TERHADAP TINGKAT STRES PADA LANSIA DI BPLU SENJA CERAH PANIKI BAWAH KECAMATAN MAPANGET MANADO Lomboan, Arlita Magdalena; Bidjuni, Hendro; Karundeng, Michael
JURNAL KEPERAWATAN Vol 3, No 2 (2015): E-Jurnal Keperawatan
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/jkp.v3i2.7528

Abstract

ABSTRACT : The process of aging is a lifelong process, not only starting from a certain time, but start from the beginning of life. Stress is a disruption in the body and human mind caused by changes and demands of life that affected by the environment or the elderly perception against a situation. Logotherapy is an individual therapeutic activities in the form of counseling that is done to overcome the problems of the elderly, one of them is stress. The purpose of this research is to knowing the influences of the Logotherapy implementation to the stress levels in elderly at BPLU Senja Cerah Paniki Bawah Manado. The study design is Quasi Experimental Design using One Group Pretest Posttest research design, the population amount 60 people and the sample of 15 respondents who obtained using Purposive Sampling method. The research instrument that use is DASS (Depression, Anxiety and Stress Scale) questionnaire. The Statistical test results using the Wilcoxon test, have gained p value = 0,046. This means that p value < α (0,05). The conclusion of this research, there is influences of the Logotherapy implementation to the stress levels in elderly. Keywords : Logotherapy, Stress, Elderly ABSTRAK: Proses menua merupakan proses sepanjang hidup, tidak hanya dimulai dari suatu waktu tertentu, tetapi dimulai sejak permulaan kehidupan. Stres merupakan gangguan pada tubuh dan pikiran manusia yang disebabkan oleh perubahan dan tuntutan kehidupan yang dipengaruhi oleh lingkungan atau persepsi lansia terhadap suatu keadaan. Logoterapi merupakan kegiatan terapi individu berupa konseling yang dilakukan untuk mengatasi berbagai permasalahan pada lansia, salah satunya stres. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penerapan logoterapi terhadap tingkat stres pada lansia di BPLU Senja Cerah Paniki Bawah Manado. Desain penelitian yaitu Quasi Experimental Design dengan menggunakan rancangan penelitian One Group Pretest Posttest, populasi berjumlah 60 orang dan sampel sebanyak 15 responden didapat menggunakan metode Purposive Sampling. Instrumen penelitian yang digunakan berupa kuesioner DASS (Depression, Anxiety and Stress Scale). Hasil uji statistik menggunakan uji Wilcoxon, didapatkan nilai p = 0,046. Ini berarti bahwa nilai p < α (0,05). Kesimpulan dari penelitian ini yaitu terdapat pengaruh penerapan logoterapi terhadap tingkat stres pada lansia. Kata Kunci : Logoterapi, Stres, Lansia
HUBUNGAN MOTIVASI DAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN PERAWATAN KAKI MANDIRI PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 Mailangkay, Sefrita; Katuuk, Mario; Karundeng, Michael
JURNAL KEPERAWATAN Vol 5, No 1 (2017): E-Journal Keperawatan
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/jkp.v5i1.14716

Abstract

Abstract : Diabetes mellitus is a heterogeneous group of disorders characterized by an increasement of glucose levels in blood, or hyperglycemia. The aim of this study is be known Motivation and Family Support Relationship with Independent Foot Care in Patients with Diabetes Mellitus Type 2. Design of This study used cross sectional data related variables that are free or risk and the dependent variable or the result will be collected at the same time. Sample taking technique used accidental sampling with total sample as 47 people. The results of the statistical test Chi-Square test with a confidence level of 95% (α =0.05) and obtained p value 0.029 <0.05 there is a relationship between motivation and foot care independently and there was no correlation between family support with self foot care (p value 0.091> 0.05). Expected result of this study is result motivation and family support in foot care can independently increase. Keywords: Motivation, Family Support, Diabetes melitus Abstrak: Diabetes melitus adalah sekelompok kelainan heterogen yang ditandai oleh kenaikan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemia. Tujuan Penelitian ini adalah Diketahui Hubungan Motivasi dan Dukungan Keluarga dengan Perawatan Kaki Mandiri pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2. Desain Penelitian ini menggunakan cross sectional yaitu data yang menyangkut variable bebas atau resiko dan variable terikat atau akibat akan dikumpulkan dalam waktu yang bersamaan. Teknik pengambilan Sampel menggunakan sampling accidental dengan jumlah sampel sebanyak 47 orang. Hasil uji statistic Chi-Square test dengan tingkat kepercayaan 95% (α=0,05) dan diperoleh p value 0,029< 0,05 ada hubungan antara motivasi dengan perawatan kaki mandiri dan tidak terdapat hubungan antara dukungan keluarga dengan perawatan kaki mandiri (p value 0,091 > 0,05).Kesimpulan diharapkan motivasi dan dukungan keluarga dalam perawatan kaki mandiri dapat meningkat. Kata Kunci : Motivasi, Dukungan Keluarga, Diabetes mellitus