Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : BKM Public Health and Community Medicine

Perbedaan Berat Badan Bayi dan Hormon Prolaktin Dengan Breast Care Pada Ibu Nifas Normal (Studi di RSU Sarila Husada Kabupaten Sragen) Winnie Tunggal Mutika; Ari Suwondo; Runjati Tangwun
Berita Kedokteran Masyarakat (BKM) Vol 34, No 4 (2018)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (84.992 KB) | DOI: 10.22146/bkm.30272

Abstract

Effect of breast care among postpartum women on baby weight and prolactin hormones: preliminary studyPurposeThe aim of this study was to assess effectivity of breast care among postpartum women on baby weight and prolactin hormones.MethodThe study used quasi experimental with non equivalent time samples design. The sample was postpartum women in Sarila Husada hospital, Sragen and the sampling was performed by purposive sampling. The analysis was bivariate analysis using a paired t-test.ResultsThe average baby's weight before breast care was 3.1 kg with a standard deviation of 0.3. After breast care the average baby's weight was 3.0 kg with a standard deviation of 0.2. Statistical test obtained a p-value of 0.024, thus there was a significant difference between baby's weight before and after breast care. The average of prolactin hormone before breast care was 66.4 ng/ml with a standard deviation of 15.2. After breast care, the average prolactin hormone was 112.1 ng/ml with a standard deviation of 21.0. Statistical test obtained a p-value of 0.000, thus there was a significant difference between prolactin hormone before and after breast care.ConclusionThere were significant differences in baby weight with a decrease of 2.2% and prolactin hormone with an increase of 72.1% before and after breast care in postpartum women. In the breast care group, baby’s weight decreased by 2.2% but the baby’s weight loss did not exceed the maximum baby’s weight loss in the first week at 7%.  
Hubungan Karakteristik Ibu dengan Pengetahuan Ibu Usia Reproduktif tentang Kontrasepsi Intra Uterine Device (IUD) di Dusun Kuwungsari Kelurahan Sragen Kulon Kecamatan Sragen Kabupaten Sragen Winnie Tunggal Mutika; Erni Yusnita Lalusu
Berita Kedokteran Masyarakat (BKM) Vol 34, No 5 (2018): Proceedings the 3rd UGM Public Health Symposium
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (195.957 KB) | DOI: 10.22146/bkm.35653

Abstract

TujuanPenelitian ini menganalisa hubungan antara karakteristik ibu (umur, pendidikan, dan paritas) dengan pengetahuan ibu usia reproduktif tentang kontrasepsi IUD di Dusun Kuwungsari, Kelurahan Sragen Kulon, Kecamatan Sragen, Kabupaten SragenMetodePenelitian menggunakan rancangan cross sectional dengan jumlah responden 52 orang dan teknik sampling yang digunakan quota sampling. Penelitian ini akan mengambil 25% dari seluruh ibu usia reproduktif dengan cara memilih sampel secara bebas sesuai dengan karakteristik yang ditentukan.HasilHasil uji statistik diperoleh nilai p = 0,003 sehingga ada hubungan yang signifikan antara umur dengan pengetahuan ibu usia reproduktif tentang kontrasepsi IUD. Semakin bertambah umur maka pengetahuan semakin baik. Hasil uji statistik diperoleh nilai p = 0,000 sehingga ada hubungan yang signifikan antara pendidikan dengan pengetahuan ibu usia reproduktif tentang kontrasepsi IUD. Semakin tinggi pendidikan maka pengetahuan semakin baik Hasil uji statistik diperoleh nilai p = 0,325 sehingga tidak ada hubungan yang signifikan antara paritas dengan pengetahuan ibu usia reproduktif tentang kontrasepsi IUD.SimpulanAdanya hubungan yang bermakna antara umur dan pendidikan dengan pengetahuan ibu usia reproduktif tentang kontrasepsi IUD. 
HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK PASIEN TERHADAP KEPUASAN PASIEN (ASPEK TANGIBLES) PADA PELAYANAN ANTENATAL CARE DI RUMAH BERSALIN CITRA LESTARI PABUARAN BOJONGGEDE BOGOR JAWA BARAT Sri Hayuningsih; Winnie Tunggal Mutika
Berita Kedokteran Masyarakat (BKM) Vol 34, No 5 (2018): Proceedings the 3rd UGM Public Health Symposium
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (202.824 KB) | DOI: 10.22146/bkm.35656

Abstract

Tujuan Penelitian ini menganalisa hubungan antara karakteristik (umur, pendidikan, pekerjaan, dan gravida) dengan tingkat kepuasan pasien pada pelayanan antenatal care dalam dimensi tangibles di Rumah Bersalin Citra Lestari Pabuaran Bojonggede Bogor Jawa Barat  Metode Penelitian menggunakan rancangan cross sectional dengan jumlah responden 106 orang dan pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya pada saat mulai kehamilan trimester III. Hasil Hasil pengolahan data didapatkan rerata skor harapan dan kenyataan atas mutu layanan antenatal care dalam dimensi tangibles 83,65%, tingkat kepuasan pasien pada pelayanan antenatal care dalam dimensi tangibles berdasarkan umur ibu 20thn -35thn 71,1% Ibu tidak puas, 28,9% ibu merasa puas, sedangkan kelompok umur < 20thn dan > 35thn50% ibu merasa puas dan 50% ibu merasa tidak puas. Tingkat kepuasan pasien pada pelayanan antenatal care dalam dimensi tangibles berdasarkan pendidikan ibu SLTA-PT 75% tidak puas dan 25% ibu merasa puas, sedangkan pendidikan ibu SD-SLTP 50% ibu merasa puas dan 50% ibu merasa tidak puas. Tingkat kepuasan pasien pada pelayanan antenatal care dalam dimensi tangibles berdasarkan Pekerjaan, ibu yang bekerja 77,4% ibu merasa tidak puas 22,6% ibu merasa puas, sedangkan ibu yang tidak bekerja 56,5% ibu merasa tidak puas, 43,5% ibu merasa puas. Tingkat kepuasan pasien pada pelayanan antenatal care dalam dimensi tangibles berdasarkanKelompok gravid, ibu primi gravid 78,1% ibu tidak puas, 21,9% ibu merasa puas, sedangkan ibu multi gravida45,2% ibu merasa tidak puas, 54,8% ibu merasa puas. Hasil uji statistik diperoleh nilai p = 0,068 sehingga ada tidak ada hubungan yang signifikan antara umur responden terhadap kepuasan mutu pelayanan antenatal care pada aspek tangibles. Hasil uji statistik diperoleh nilai p = 0,015 sehingga ada hubungan yang signifikan antara pendidikan rendah dengan tinggi terhadap kepuasan mutu pelayanan antenatal care pada aspek tangibles. Hasil uji statistik diperoleh nilai p = 0,045 sehingga ada hubungan yang signifikan antara ibu yang bekerja dengan yang tidak bekerja terhadap kepuasan mutu pelayanan antenatal care pada aspek tangibles. Hasil uji statistik diperoleh nilai p = 0,001 sehingga ada hubungan yang signifikan antara primipara dan multipara terhadap kepuasan mutu pelayanan antenatal care pada aspek tangibles. Simpulan Adanya hubungan yang bermakna antara pendidikan, pekerjaan, dan gravida dengan kepuasan pasien (aspek tangibles) terhadap pelayanan antenatal care. Berdasarkan ”Importance Performance Analysis” yang dilakukan, yang menjadi prioritas utama untuk ditingkatkan yaitu kuantitas peralatan, kebersihan dan kenyamanan WC. Sedangkan aspek yang harus dipertahankan adalah kebersihan dan kenyamanan ruang tunggu dan ruang periksa, penampilan, keramahan, ketrampilan dan layanan informasi dan kesempatan bertanya bagi pasien oleh bidan dan karyawan. Tujuan : Penelitian ini menganalisa hubungan antara karakteristik (umur, pendidikan, pekerjaan, dan gravida) dengan tingkat kepuasan pasien pada pelayanan antenatal care dalam dimensi tangibles di Rumah Bersalin Citra Lestari Pabuaran Bojonggede Bogor Jawa Barat  Metode : Penelitian menggunakan rancangan cross sectional dengan jumlah responden 106 orang dan pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya pada saat mulai kehamilan trimester III.  Hasil : Hasil pengolahan data didapatkan rerata skor harapan dan kenyataan atas mutu layanan antenatal care dalam dimensi tangibles 83,65%, tingkat kepuasan pasien pada pelayanan antenatal care dalam dimensi tangiblesberdasarkan umur ibu 20thn -35thn 71,1% Ibu tidak puas, 28,9% ibu merasa puas, sedangkan kelompok umur < 20thn dan > 35thn50% ibu merasa puas dan 50% ibu merasa tidak puas. Tingkat kepuasan pasien pada pelayanan antenatal care dalam dimensi tangiblesberdasarkan pendidikan ibu SLTA-PT 75% tidak puas dan 25% ibu merasa puas, sedangkan pendidikan ibu SD-SLTP 50% ibu merasa puas dan 50% ibu merasa tidak puas. Tingkat kepuasan pasien pada pelayanan antenatal care dalam dimensi tangiblesberdasarkan Pekerjaan, ibu yang bekerja 77,4% ibu merasa tidak puas 22,6% ibu merasa puas, sedangkan ibu yang tidak bekerja 56,5% ibu merasa tidak puas, 43,5% ibu merasa puas. Tingkat kepuasan pasien pada pelayanan antenatal care dalam dimensi tangiblesberdasarkanKelompok gravid, ibu primi gravid 78,1% ibu tidak puas, 21,9% ibu merasa puas, sedangkan ibu multi gravida45,2% ibu merasa tidak puas, 54,8% ibu merasa puas. Hasil uji statistik diperoleh nilai p = 0,068 sehingga ada tidak ada hubungan yang signifikan antara umur responden terhadap kepuasan mutu pelayanan antenatal care pada aspek tangibles.Hasil uji statistik diperoleh nilai p = 0,015 sehingga ada hubungan yang signifikan antara pendidikan rendah dengan tinggi terhadap kepuasan mutu pelayanan antenatal care pada aspek tangibles. Hasil uji statistik diperoleh nilai p = 0,045 sehingga ada hubungan yang signifikan antara ibu yang bekerja dengan yang tidak bekerja terhadap kepuasan mutu pelayanan antenatal care pada aspek tangibles. Hasil uji statistik diperoleh nilai p = 0,001 sehingga ada hubungan yang signifikan antara primipara dan multipara terhadap kepuasan mutu pelayanan antenatal care pada aspek tangibles.