Claim Missing Document
Check
Articles

Found 28 Documents
Search

HUBUNGAN ANTARA FREKUENSI NADI DENGAN DERAJAT DEHIDRASI PADA ANAK DENGAN DIARE Sri Haryuni; Idola Perdana; Endang Mei Yunalia; Wiwik Handayani
coba Vol 10 No 2 (2022): Mei 2022
Publisher : Akademi Keperawatan Dharma Husada Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32831/jik.v10i2.411

Abstract

Pendahuluan: Diare merupakan kondisi dimana meningkatnya jumlah buang air besar lebih dari 4 kali pada bayi serta lebih dari 3 kali pada anak anak, yang ditandai dengan perubahan konsistensi feses, dimana feses lebih cair, berwarna kehijauan dan adakalanya bercampur dengan lendir, darah atau lendir saja. Komplikasi yang biasa terjadi akibat diare adalah dehidrasi, syok hipovolemik, hipokalemia, hipoglikemia, intoleransi sekunder yang diakibatkan karena kerusakan pada vili mukosa usus dan kekurangan enzyme laktase, kejang biasanya terjadi pada dehidrasi hipertonik, Kekurangan energi protein (akibat adanya muntah serta diare, jika lama atau kronik). Kondisi dehidrasi biasa ditandai dengan perubahan tanda-tanda vital, seperti suhu tubuh, frekuensi nadi, frekuensi pernapasan, dan tekanan darah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara frekuensi nadi dengan derajat dehidrasi pada Anak dengan diare di IGD RSUD Wamena. Metode: Desain penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode analitik korelasi melalui pendekatan cross sectional. Pengambilan data sekunder menggunakan lembar pengumpul data dengan jumlah responden sebanyak 380 orang. Variabel independen adalah frekuensi nadi, sedangkan variabel dependennya adalah derajat dehidrasi. Hasil: Berdasarkan hasil uji spearman rank didapati bahwa ada hubungan antara frekuensi nadi dengan derajat dehidrasi dengan nilai p =0.013 dan kekuatan hubungannya adalah sangat lemah. Diskusi: Disarankan untuk peneliti selanjutnya agar melakukan penelitian lebih lanjut tentang factor lain terkait diare. Kata kunci : derajat dehidrasi, diare, frekuensi nadi
HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEMANDIRIAN ADL (ACTIVITY DAILY LIVING) PADA LANSIA THE CORRELATION BETWEEN FAMILY SUPPORT AND ELDERLY DAILY LIVING ACTIVITIES INDEPENDENCES Yunalia, Endang Mei
Journal Nursing Care and Biomolecular Vol 1, No 1 (2016)
Publisher : STIKes Maharani Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (59.731 KB) | DOI: 10.32700/jnc.v1i1.6

Abstract

Usia lanjut merupakan tahap akhir dari siklus hidup manusia, yaitu bagian dari proses kehidupan yang akan dialami oleh setiap individu. Lansia mengalami berbagai macam  perubahan diantaranya perubahan fisik dan psikologis. Hal tersebut membuat lansia mengalami penurunan kemampuan dalam melakukan aktivitas sehari – hari sehingga dukungan keluarga sangat dibutuhkan lansia. Penelitian ini bertujuan untuk  mengetahui  adakah  hubungan antara dukungan keluarga dengan kemandirian ADL  pada lansia. Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional dengan pendekatan cross sectional. Instrumen penelitian yang digunakan berupa lembar kuesioner dukungan keluarga dan kuesioner kemandirian ADL (Indeks Barthel). Berdasarkan uji korelasi Spearman Rank (Rho) diperoleh p value 0,018, sehingga p < α (0,05), sehingga  dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara dukungan keluarga dengan kemandirian ADL (activity daily living) pada  lansia. Dari penelitian ini diharapkan keluarga lebih berperan aktif dalam mendukung aktivitas sehari – hari pada lansia sehingga lansia lebih mandiri dalam menjalankan kelangsungan hidupnya sehari – hari.
Efektivitas Terapi Kelompok Assertiveness Training terhadap Kemampuan Komunikasi Asertif pada Remaja dengan Perilaku Agresif Endang Mei Yunalia; Arif Nurma Etika
Jurnal Keperawatan Jiwa (JKJ): Persatuan Perawat Nasional Indonesia Vol 7, No 3 (2019): November 2019
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (418.617 KB) | DOI: 10.26714/jkj.7.3.2019.229-236

Abstract

Komunikasi merupakan dasar dari seluruh kegiatan interaksi sosial dalam kehidupan sehari – hari. Salah satu tujuan komunikasi adalah untuk meyampaikan keinginan dan perasaan pada orang lain, dimana dalam menyampaikan keinginan dan perasaan hendaknya penting untuk tetap memperhatikan hak orang lain atau yang disebut juga dengan komunikasi asertif. Kurangnya kemampuan remaja dalam melakukan komunikasi asertif menyebabkan tingginya kejadian perilaku agresif pada remaja. Kemampuan komunikasi asertif dapat ditingkatkan dengan memberikan terapi kelompok Asssertiveness Training. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektivitas terapi kelompok Assertiveness Training terhadap kemampuan komunikasi asertif pada remaja dengan perilaku agresif. Penelitian ini merupakan penelitian Quasy Eksperimental menggunakan rancangan one group pre – post test with kontrol design. Populasi dalam penelitian ini adalah remaja dengan perilaku agresif. Sampel berjumlah 36 responden yang dipilih menggunakan purposive sampling yang terbagi dalam 2 kelompok yaitu kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Uji statistik yang digunakan adalah Wilcoxon Signed Ranks Test. Hasil uji statistik menunjukkan p=0,004 (p-value<0,05), yang berarti terdapat pengaruh terapi kelompok Asssertiveness Training terhadap kemampuan komunikasi asertif pada remaja dengan perilaku agresif. Kata kunci: assertiveness training, komunikasi asertif, perilaku agresif, remaja EFFECTIVENESS OF ASSERTIVENESS TRAINING GROUP THERAPY ON ASSERTIVENESS COMMUNICATION SKILLS IN ADOLESCENTS WITH AGGRESSIVE BEHAVIOUR ABSTRACTCommunication is the basis of social interaction activities. One of the  communication goals is to convey the wishes and feelings of others, where in conveying the desires and feelings it should be important to pay attention to the rights of others, this is also called assertive communication. The high incidence of aggressive behavior in adolescents one of which is caused by the lack of ability of adolescents in assertive communication. Assertive communication skills can be improved by providing Assertiveness Training group therapy. Research objectives to determine the effectiveness of Assertiveness Training group therapy on assertive communication skills in adolescents with aggressive behavior. This study use Quasy Experimental, one group pre – post test with kontrol design. The population in this study is adolescents with aggressive behavior. A sample of 36 respondents were selected using purposive sampling which is divided into 2 groups namely the intervention group and a control group. Data analysis using  Wilcoxon Signed Ranks Test. The eresults showed that p=0,004 (p-value<0,05), it  means there is an influence of Assertiveness Training group therapy on assertive communication skills in adolescents with aggressive behavior.  Keywords: assertiveness training, assertiveness communication, aggressive bahavior, adolescents 
Late Adolescent Emotional Intelligence Analysis Based on Gender Endang Mei Yunalia; Arif Nurma Etika
Jurnal Keperawatan Jiwa (JKJ): Persatuan Perawat Nasional Indonesia Vol 8, No 4 (2020): November 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jkj.8.4.2020.477-484

Abstract

Changes in psychological aspects that on adolescents can affect the formation of positive or negative behavior. The ability of adolescents to express feelings and manage emotions appropriately is the role of emotional intelligence.emotional intelligence inmale and female adolescents has different characteristics. This research was conducted to knowingthe relationship between emotional intelligence and gender in late adolescents.this research is a correlational analytic study conducted on 191 respondents who were selected using simple random saling method on Faculty of Health Sciences, Kadiri University students. Emotional intelligence data obtained from respondents using Emotional intelligence questionnaire adapted from Goleman theory. Data processed using correlation coefficient contingency test. The result was Sig value = 0,231 < 0,05 its mean any correlation about emotional intelligence and gender in late adolescents. The results of this study are used as information for nurses, adolescents and parents.
Reduction of Aggressive Behavior Levels in Adolescent Adolescents with Emotional Regulation Therapy Endang Mei Yunalia; Idola Perdana Sulistyoning Suharto
Jurnal Keperawatan Jiwa (JKJ): Persatuan Perawat Nasional Indonesia Vol 8, No 3 (2020): Agustus 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jkj.8.3.2020.361-368

Abstract

Aggressive behavior is a behavior disorder especially if it occurs repeatedly and persists for at least 6 months. Aggressive behavior occurs because adolescent express negative emotions in an inappropriate way. The solution to help adolescent to be able to express emotions appropriately is with emotion regulation therapy. The purpose of this study was to determine the effectiveness of emotional regulation therapy on the level of aggressive behavior in young men. This research is a Quasy experimental study using one group pre-post test design with control design. The population in this study was all young men with "X" high school. A sample of 48 respondents were selected using purposive sampling which was divided into 24 respondents in the intervention group and 24 respondents in the control group. The statistical test used is the Wilcoxon Signed Ranks Test. Statistical test results show that p = 0,000 (p-value <0.05), which means that there is an influence of emotional regulation therapy on aggressive behavior in young men with aggressive behavior so that it proves a decrease in the level of aggressive behavior in young men. Based on the results of this study it can be seen that emotional regulation therapy is one way that can be given to adolescents to reduce the level of aggressive behavior in adolescents through efforts to control negative emotions.
PENGARUH TERAPI KELOMPOK TERAPEUTIK TERHADAP KEMAMPUAN ORANG TUA TUNGGAL DALAM MEMBERIKAN STIMULASI PERKEMBANGAN ANAK USIA PRA SEKOLAH Endang Mei Yunalia
Care : Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan Vol 4, No 1 (2016)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (192.784 KB) | DOI: 10.33366/cr.v4i1.470

Abstract

Pengetahuan dan kemampuan orang tua dalam memberikan stimulasi perkembangan pada anak usia pra sekolah sangat penting untuk dimiliki, karena usia pra sekolah merupakan masa kritis bagi anak. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi kelompok terapeutik terhadap peningkatan kemampuan orang tua tunggal dalam memberikan stimulasi perkembangan anak usia pra sekolah. Desain penelitian adalah quasi experimental, dengan rancangan pre-post test with control group. Sampel adalah ibu yang berperan sebagai orang tunggal yang memiliki dan mengasuh anak usia pra sekolah, terdiri 28 responden pada kelompok intervensi dan 31 responden pada kelompok kontrol, dimana tekhnik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan cluster sampling. Uji yang digunakan adalah Uji dependent sample t-test (paired t-test), diperoleh nilai p value sebesar 0,000 (p < 0,05) sehingga H1 diterima berarti ada pengaruh terapi kelompok terapeutik terhadap peningkatan kemampuan orang tua tunggal dalam memberikan stimulasi perkembangan anak usia pra sekolah. Peningkatan kemampuan kognitif dan psikomotor lebih tinggi pada kelompok yang mendapatkan terapi kelompok terapeutik Rekomendasi dari penelitian ini adalah perlu diterapkannya terapi kelompok terapeutik pada tatanan pelayanan kesehatan jiwa di masyarakat pada kelompok orang tua tunggal yang memiliki anak usia pra sekolah
HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN DENGAN KEJADIAN ISOLASI SOSIAL: MENARIK DIRI PADA LANSIA Endang Mei Yunalia
Care : Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan Vol 3, No 3 (2015)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (175.177 KB) | DOI: 10.33366/cr.v3i3.611

Abstract

Isolasi sosial: menarik diri adalah suatu pengalaman menyendiri dari seseorang dan perasaan segan terhadap orang lain. Salah satu penyebab menarik diri adalah faktor kepribadian. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui hubungan antara tipe kepribadian dengan kejadian isolasi sosial: menarik diri pada lansia. Penelitian ini merupakan penelitian analitik korelasi dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Tekhnik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 48 responden. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki tipe kepribadian ekstrovert tidak mengalami kejadian isolasi sosial: menarik diri (84,4%). Berdasarkan uji korelasi Chi – Square diperoleh nilai sig (2 – tailed) sebesar 0,000 sehinggan H0 ditolak dan H1 diterima berarti ada hubungan antara tipe kepribadian dengan kejadian isolasi sosial: menarik pada lansia. Berdasarkan hasil penilitian tersebut diharapkan bagi unit pelaksana teknis panti sosial lanjut usia dan juga keluarga dapat melakukan antisipasi agar kejadian isolasi sosial: menarik diri pada lansia ini tidak terjadi, misalkan dengan melibatkan lansia pada berbagai terapi kelompok.
Kecerdasan Emosional dan Mekanisme Koping Berhubungan dengan Tingkat Stres Akademik Mahasiswa Endang Mei Yunalia; Indah Jayani; Idola Perdana Sulistyoning Suharto; Septi Susilowati
Jurnal Keperawatan Jiwa (JKJ): Persatuan Perawat Nasional Indonesia Vol 9, No 4 (2021): November 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jkj.9.4.2021.869-878

Abstract

Stres akademik juga merupakan suatu kondisi tekanan mental yang berhubungan dengan frustasi atas kegagalan akademik atau kondisi dimana terdapat kekhawatiran terhadap peristiwa kegagalan akademik. Stres akademik ini dipengerahuhi oleh beberapa faktor diantaranya yaitu kecerdasan emosional dan mekanisme koping seseorang. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui hubungan kecerdasan emosional dan mekanisme koping dengan tingkat stres akademik mahasiswa. Penelitian ini adalah penelitian analitik korelasional yang  dilakukan pada 183 responden di Universitas Kadiri yang dipilah menggunakan metode simple random sampling. instrument yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kuesioner kecerdasan emosional yang diadaptasi dari Teori Goleman, Cope Scale untuk mengukur mekanisme koping, dan Gadzella Student-life Stress Inventory untuk mengukur tingkat stress akademik. Selanjutnya data yang didapatkan diuji menggunakan uji korelasi Spearman Rank. Hasil uji statistik tentang hubungan kecerdasan emosional dengan stres akademik mahasiswa diperoleh p-value 0,000 (α = 0,05) yang berarti terdapat hubungan kecerdasan emosional dengan stres akademik mahasiswa. Sedangkan hasil uji statistik hubungan mekanisme koping dengan stres akademik mahasiswa diperoleh p-value 0,007 (α = 0,05) yang berarti terdapat hubungan mekanisme koping dengan stres akademik mahasiswa. 
Emotional Intelligence Correlation with Self Efficacy in Adolescent Endang Mei Yunalia; Arif Nurma Etika
Media Keperawatan Indonesia Vol 3, No 3 (2020)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1936.636 KB) | DOI: 10.26714/mki.3.3.2020.137-143

Abstract

Adolescence is a transitional stage from the stage of the child to the stage of adult growth and development, wherein this transition there are many changes physical or biological, cognitive, and emotional aspects. As a result of emotional changes in adolescents usually when adolescents are confronted with stressors can cause negative feelings to arise, where negative feelings experienced by adolescents are related to one's belief in one's ability to cope with stressors or so-called self-efficacy. The purpose of this study was to determine the correlation between emotional intelligence with self-efficacy in adolescents. This research is a correlational analytic study through the cross-sectional approach. The population in this study was all students in the Faculty of Health Sciences, Kadiri University. Samples of 191 respondents were selected using a simple random sampling technique. The statistical test of research data uses the Spearman Ranks Test. Statistical test results show p = 0,000 (p-value <0.05), means that there is a correlation between emotional intelligence and self-efficacy in adolescents. The results of this study can be used as a basis for providing intervention for adolescents to further maximize the development of emotional intelligence and achievement of self-efficacy in adolescents so adolescents can manage negative emotions and have confidence in abilities from themselves, so adolescents can overcome negative emotions that arise due to the stressors.
Hubungan tekanan darah sistolik dengan kejadian mortalitas pasien STEMI di RSUD Mardi Waluyo Kota Blitar Haryuni, Sri; Yunalia, Endang Mei; Yusuf, Anita
Nursing Sciences Journal Vol 3, No 2 (2019): Oktober 2019
Publisher : Universitas Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract