Perancangan Lembaga Pemasyarakatan Pria KelasIIB di Bandung ini didasarkan pada pengamatan akanburuknya kualitas hidup para narapidana di hampirseluruh penjuru Indonesia. Fasilitas yang tidakmemadai dan tidak manusiawi bisa menjadi faktormengapa pelatihan di dalam lapas tidak maksimal dantidak berdampak signifikan pada narapidana.Pelatihan seperti pelatihan keagamaan yangdilakukan oleh lapas pada umumnya memangberdampak pada kesolehan dan perilaku baiknarapidana yang telah bebas, namun ketidakmampuan secara finansial dan keinginan untuk hidupakhirnya memaksa mereka untuk melanggar hukumlagi demi mendapatkan makan. Oleh karena itudibutuhkan Fasilitas Lembaga Pemasyarakatan yangdapat mewadahi kebutuhan para narapidana ini dalampengembangan kemampuan mereka. Denganmeningkatkan kelayakan hidup mereka di dalamlapas, diharapkan para napi dapat menjalani programpembinaan dengan lebih kondusif tanpa harusdibebani pikiran fasilitas yang menekan merekasecara psikis.