Mohammad Misbah Khunur
Department Chemistry, Faculty Of Mathematics And Natural Sciences, University Of Brawijaya, Jl. Veteran 65145, Malang, Indonesia

Published : 20 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

UPAYA PENUMBUHAN KRISTAL TUNGGAL KROMIUM(III) ASETILASETON DENGAN METODE GEL METASILIKAT Taufiq, Muhammad Arif; Khunur, Mohammad Misbah; Prananto, Yuniar Ponco
Jurnal Ilmu Kimia Universitas Brawijaya Vol 1, No 1 (2013)
Publisher : Jurusan Kimia, FMIPA Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (225.085 KB)

Abstract

Metoda gel merupakan salah satu metoda penumbuhan kristal tunggal garam sederhana maupun garam kompleks yang telah banyak dikembangkan. Upaya penumbuhan kristal tunggal kromium(III)-asetilaseton dalam gel metasilikat telah dilakukan dengan metoda tabung gelas tunggal dengan variasi pH gel metasilikat 5,0; 5,5 dan 6,0 dan rasio mol kromium(III):asetiaseton adalah 1:3. Sintesis dilakukan dengan menambahkan larutan supernatan CrCl3 dengan variasi konsentrasi 0,5 dan 0,75M ke atas gel metasilikat yang sebelumnya telah ditambahkan dengan asetilaseton. Reaksi dilakukan pada suhu kamar selama 28 hari. Karakterisasi tahap awal dilakukan dengan metoda spektrofotometri inframerah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah 28 haritidak terdapat kristal tunggal yang tumbuh dalam gel metasilikat pada setiap variasi pH dan konsentrasi supernatan. Diperkirakan dengan penambahan waktu tumbuh yang lebih lama, kristal yang diinginkan akan tumbuh di dalam gel. Kata kunci: kristal tunggal, gel metasilikat, kromium(III), asetilaseton
PENGARUH pH DAN LAMA KONTAK PADA ADSORPSI Ca2+MENGGUNAKAN ADSORBEN KITIN TERFOSFORILASI DARI LIMBAH CANGKANG BEKICOT (Achatina Fulica) Setyawan, Frida Luthvita; Darjito, Darjito; Khunur, Mohammad Misbah
Jurnal Ilmu Kimia Universitas Brawijaya Vol 1, No 2 (2013)
Publisher : Jurusan Kimia, FMIPA Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (208.294 KB)

Abstract

ABSTRAK Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini mulai memanfaatkan kitin sebagai salah satu alternatif adsorben. Penggunaan kitin sebagai adsorben karena keberadaannya yang melimpah dan dapat diperbarui secara alamiah.Pada penelitian ini, kitin fosforilasi digunakan sebagai adsorben untuk menyerap Ca2+. Kitin diisolasi dari cangkang bekicot melalui proses demineralisasi dan deproteinasi. Kitin difosforilasi dengan asam fosfat dan natrium bifosfat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari pengaruh pH dan lama kontak pada adsorben kitin terfosforilasi terhadap ion Ca2+. Proses adsorpsi Ca2+ dilakukan  dengan variasi pH 3, 4, 5, 6, 7, dan 8 serta variasi lama kontak 20, 40, 60, 80, 100, 120 menit.Hasil adsorpsi Ca2+ oleh kitin terfosforilasi dianalisis dengan menggunakan Spektrofotometer Serapan Atom. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pH optimum pada proses adsorpsi kitin adalah pH 5 dengan persen Ca2+ teradsorpsi 91,41% dan lama kontak saat optimum  diperoleh pada menit ke 60. Kata kunci: adsorpsi, cangkang bekicot, fosforilasi, kitin
OPTIMASI EKSTRAKSI SILIKA DAN ALUMINA DARI LUMPUR SIDOARJO Putra, Ahmad Naufal Hasti Eka; Tjahjanto, Rachmat Triandi; Khunur, Mohammad Misbah
Jurnal Ilmu Kimia Universitas Brawijaya Vol 2, No 1 (2013)
Publisher : Jurusan Kimia, FMIPA Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (80.252 KB)

Abstract

Optimization of silica and alumina extraction from Sidoarjo mud have studied. The aim of this research is to know the optimum condition of silica and alumina extraction from Sidoarjo mud. Optimum condition of extraction is studied by variying the concentration and solvent used in the extraction process. Hydrochloric acid and NaOH were used in silica and alumina extraction from Sidoarjo mud. Hydrochloric acid was added to the filtrate of NaOH extract to obtain Al(OH)3 at pH 8, further the HCl added until pH 4 to obtain Si(OH)4. The filtrate of HCl extract wad added by NaOH until pH 4 to precipitate Fe(OH)3, further NaOH was added until pH 8 to obtain Al(OH)3. The result of this experiment shows that extractions result was affected by the concentration and the solvent used. The optimal concentration of solvent for extraction prosses is 6 M for both acid and base. The purest silica in this research was obtained from NaOH extract with the purity level of 95,6%.
PENGARUH PERBANDINGAN MASSA Ca:P TERHADAP SINTESIS HIDROKSIAPATIT TULANG SAPI DENGAN METODE KERING Wathi, Ayu Fahimah Diniyah; Wardhani, Sri; Khunur, Mohammad Misbah
Jurnal Ilmu Kimia Universitas Brawijaya Vol 1, No 2 (2014)
Publisher : Jurusan Kimia, FMIPA Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (539.311 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perbandingan massa Ca:P dan temperatur kalsinasi terhadap sintesis biokeramik hidroksiapatit, Ca10(PO4)6(OH)2, dari tulang sapi. Kalsium dan fosfor dalam tulang sapi digunakan sebagai unsur utama pembentuk hidroksiapatit. Sintesis hidroksiapatit dilakukan melalui metode kering, yaitu reaksi antara padatan dengan padatan. Dalam penelitian ini digunakan bahan baku tulang sapi yang telah diabukan dan (NH4)2PO4 sebagai sumber fosfor. Abu tulang sapi dan (NH4)2PO4 dengan variasi perbandingan massa Ca:P sebesar 1:0,065; 1:0,038; dan 1:0,032 diaduk menggunakan magnetic stirrer selama tiga jam. Campuran tersebut dipanaskan dalam furnace selama dua jam pada temperatur 1000 oC. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hidroksiapatit yang optimal diperoleh pada perbandingan massa Ca:P sebesar 1:0,065. Hasil karakterisasi dengan XRF menunjukkan bahwa kadar fosfor dalam hidroksiapatit meningkat dari kadar fosfor dalam abu tulang sapi sebesar 0,31%, sedangkan kadar kalsium dalam hidroksiapatit menurun dari kadar kalsium dalam abu tulang sapi sebesar 3,6%. Karakterisasi menggunakan FTIR menunjukkan pita serapan gugus PO43-, gugus OH- bending, dan karbonat. Kata kunci: biomaterial, hidroksiapatit, metode kering, tulang sapi.
Modifikasi Gugus Aktif Permukaan Biomassa Azolla microphylla Melalui Reaksi Esterifikasi Dengan Asam Sitrat Nurfitriningsih, Latifah Dwi Kartika; Purwonugroho, Danar; Khunur, Mohammad Misbah
Jurnal Ilmu Kimia Universitas Brawijaya Vol 2, No 2 (2014)
Publisher : Jurusan Kimia, FMIPA Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (495.941 KB)

Abstract

Telah dilakukan penelitian tentang modifikasi gugus aktif permukaan biomassa Azolla microphylla. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan jumlah gugus karboksil pada permukaan biomassa A. microphylla melalui reaksi diesterifikasi dengan asam sitrat. Esterifikasi biomassa dilakukan dengan cara mengeringkan suspensi biomassa dalam larutan asam sitrat 0,8 M pada temperatur 60 oC, dilanjutkan dengan memanaskannya pada temperatur 120 oC selama 3,5 jam. Karakterisasi biomassa setelah diesterifikasi dilakukan menggunakan, SEM-EDX, FT-IR, serta titrasi dengan larutan NaOH. Foto SEM memperlihatkan morfologi permukaan yang sangat berbeda antara biomassa setelah dan sebelum diesterifikasi. Spektra EDX menunjukkan terjadinya peningkatan kadar C dan O pada biomassa setelah diesterifikasi. Keberhasilan esterifikasi biomassa juga ditunjukkan oleh spektra IR dan hasil analisis volumetri. Pita serapan baru pada 1733,89 cm-1 menunjukkan adanya tambahan gugus karbonil ester pada biomassa setelah diesterifikasi. Sementara itu, hasil analisis volumetri menunjukkan adanya penambahan gugus asam pada biomassa setelah diesterifikasi dengan asam sitrat. Kata kunci: Azolla microphylla, biomassa, esterifikasi, asam sitrat.
DEGRADASI METHYLENE BLUE MENGGUNAKAN FOTOKATALIS TiO2-N/ZEOLIT DENGAN SINAR MATAHARI Lestari, Yeni Dwi; Wardhani, Sri Wardhani; Khunur, Mohammad Misbah
Jurnal Ilmu Kimia Universitas Brawijaya Vol 1, No 1 (2015)
Publisher : Jurusan Kimia, FMIPA Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (387.029 KB)

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah degradasi zat warna methylene blue menggunakan fotokatalis TiO2-N/zeolit serta mengkaji pengaruh sinar, lama penyinaran serta efektivitas penggunaan kembali (reuse) fotokatalis. TiO2-N/zeolit dibuat melalui metode sonikasi dan impregnasi. Jenis sinar yang digunakan adalah sinar UV, sinar matahari dan pembanding kondisi gelap. Proses fotokatalitik dilakukan melalui fotodegradasi 25 mL methylene blue 20 mg/L dengan 50 mg fotokatalis dan disinari selama 50 menit. Variasi lama penyinaran dilakukan selama 5, 10, 20, 30, 40, 50, 60, 90 dan 120 menit. Konsentrasi methylene blue sebelum dan setelah penyinaran diukur menggunakan spektrofotometer UV-Vis pada λ 664 nm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyinaran sinar matahari memberikan hasil degradasi paling baik dibandingkan sinar UV, lama penyinaran optimum sinar matahari adalah 50 menit dengan degradasi sebesar 96,81% serta efektivitas penggunaan kembali (reuse) TiO2-N/zeolit hingga pemakaian keempat memberikan hasil degradasi diatas 50%.
DEGRADASI METHYL ORANGE MENGGUNAKAN FOTOKATALIS TiO2-N : KAJIAN PENGARUH SINAR DAN KONSENTRASI TiO2-N Fraditasari, Risca; Wardhani, Sri; Khunur, Mohammad Misbah
Jurnal Ilmu Kimia Universitas Brawijaya Vol 1, No 1 (2015)
Publisher : Jurusan Kimia, FMIPA Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (367.852 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui degradasi methyl orange menggunakan fotokatalis TiO2-N  dengan mempelajari pengaruh sinar UV dan sinar matahari serta variasi konsentrasi TiO2-N yang digunakan. Sintesis fotokatalis TiO2-N  dilakukan dengan perbandingan mol TiO2:urea 10:0,1 menggunakan metode sonikasi. Karakterisasi fotokatalis dilakukan dengan menggunakan UV-DRS. Untuk mengetahui pengaruh sinar, aktivitas fotokatalis TiO2-N  diuji menggunakan 25 mL larutan methyl orange 10 mg/L dengan TiO2-N sebesar 3,2 g/L pada kondisi gelap, di bawah sinar UV, dan di bawah sinar matahari. Variasi konsentrasi TiO2-N  yang digunakan sebesar 1,6; 3,2; 4,8; 6,4; dan 8,0 g/L pada penyinaran sinar UV  maupun sinar matahari selama 3 jam. Konsentrasi larutan methyl orange setelah penyinaran ditentukan menggunakan spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang 464,3 nm. Karakterisasi UV-DRS menghasilkan bahwa energi band gap dari TiO2-N  sebesar 3,34 eV. Dari hasil penelitian, diperoleh bahwa penyinaran dengan sinar matahari menghasilkan degradasi lebih besar daripada sinar UV. Berdasarkan hasil uji statistika, konsentrasi TiO2-N  yang paling optimum  untuk degradasi methyl orange adalah sebesar 3,2 g/L dengan persen degradasi sebesar 93,93%.
DESORPSI KADMIUM(II) YANG TERIKAT PADA BIOMASSA Azolla microphylla-SITRAT MENGGUNAKAN LARUTAN HCl Amelinda, Falisca; Purwonugroho, Danar; Khunur, Mohammad Misbah
Jurnal Ilmu Kimia Universitas Brawijaya Vol 1, No 1 (2015)
Publisher : Jurusan Kimia, FMIPA Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (408.261 KB)

Abstract

ABSTRAK Penelitian desorpsi kadmium(II) yang terikat pada biomassa Azzola microphylla diesterifikasi dengan asam sitrat telah dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan konsentrasi larutan HCl dan waktu kontak optimum desorpsi kadmium(II). Biomassa A. microphylla sebanyak 5 g dicampur dengan 50 mL larutan asam sitrat 0,8 M dilanjutkan dengan pemanasan selama 3,5 jam pada suhu 120o C. Adsorpsi dilakukan dengan cara mengocok suspensi 0,10 g biosorben dalam 25 mL larutan kadmium(II) 100 mg/L pH 6 selama 60 menit. Desorpsi dilakukan dengan cara mensuspensikan biosorben yang telah mengikat kadmium(II) ke dalam 25 ml larutan HCl dengan variasi konsentrasi 0,01 M; 0,05 M; 0,1 M, 0,5 M; 1,0 M dan dilanjutkan dengan variasi waktu kontak 30, 5, 60, 75, 90 menit menggunakan konsentrasi optimum larutan HCl. Penentuan Konsentrasi kadmium(II) menggunakan spektrofotometer serapan atom. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi HCl dan waktu kontak berpengaruh terhadap desorpsi kadmium(II) yang terikat oleh biomassa A. microphylla diesterifikasi dengan asam sitrat. Kondisi optimum desorpsi kadmium(II) terjadi pada penggunaan larutan HCl 0,5 M dan waktu kontak 60 menit dengan persentase desorpsi sebesar 97,10 %. Kata kunci : asam sitrat, Azzola microphylla, desorpsi, esterifikasi, kadmium(II)
ADSORPSI SENG(II) OLEH BIOMASSA Azolla microphylla-SITRAT: KAJIAN DESORPSI MENGGUNAKAN LARUTAN ASAM NITRAT Felayati, Mifta Fauziah; Purwonugroho, Danar; Khunur, Mohammad Misbah
Jurnal Ilmu Kimia Universitas Brawijaya Vol 1, No 1 (2015)
Publisher : Jurusan Kimia, FMIPA Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (422.279 KB)

Abstract

Penelitian tentang desorpsi seng(II) dari biomassa Azolla microphylla diesterifikasi asam sitrat telah dilakukan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan kondisi optimum desorpsi seng(II) oleh biomassa Azolla microphylla diesterifikasi asam sitrat. Biomassa diesterifikasi dengan cara mencampurkan 5 g biomassa ke dalam 50 mL larutan asam sitrat 0,8 M dengan pemanasan 120°C selama 3,5 jam. Percobaan adsorpsi - desorpsi dilakukan menggunakan metode batch. Adsorpsi seng(II) 100 mg/L dilakukan pada pH 6 dengan waktu kontak 45 menit. Percobaan desorpsi dilakukan dengan cara mensuspensikan adsorben yang mengikat seng(II) ke dalam 25 mL larutan HNO3 dengan variasi konsentrasi 0,1; 0,5; 1,0; 1,5 dan 2,0 M dan variasi waktu kontak 30; 45; 60; 75 dan 90 menit. Konsentrasi seng(II) yang terdesorpsi ke dalam larutan pendesorpsi ditentukan menggunakan spektrofotometer serapan atom. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi optimum desorpsi seng(II) terjadi pada penggunaan larutan HNO3 1,0 M dan waktu kontak 60 menit memberikan persen desorpsi sebesar 93,62 %.
PENGARUH pH DAN LAMA KONTAK PADA ADSORPSI ION LOGAM Cu2+ MENGGUNAKAN KITIN TERIKAT SILANG GLUTARALDEHID Asto, Eko Susanto; Darjito, Darjito; Khunur, Mohammad Misbah
Jurnal Ilmu Kimia Universitas Brawijaya Vol 1, No 1 (2015)
Publisher : Jurusan Kimia, FMIPA Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (577.564 KB)

Abstract

Telah dilakukan penelitian pengaruh pH dan lama kontak pada adsorpsi ion logam Cu2+ menggunakan kitin terikat silang glutaraldehid. Penelitian ini diawali dengan pembuatan kitin terikat silang glutaraldehid. Hasil pembuatan kitin terikat silang glutaraldehid diidentifikasi gugus fungsionalnya dengan FT-IR serta dihitung derajat deasetilasinya dan dilakukan SEM-EDX untuk mengetahui morfologi dari kitin terikat silang glutaraldehid. Penentuan kondisi pH dilakukan melalui variasi pH 2, 3, 4, 5, dan 6, dan lama kontak 20, 40, 60, 80, 100, dan 120 menit. Nilai derajat deasetilasi kitin terikat silang glutaraldehid sebesar 11,85%. Hasil identifikasi dengan SEM-EDX menunjukkan bahwa morfologi kitin terikat silang glutaraldehid lebih tertata rapi dengan pengikat prosentase C dari 33% menjadi sebesar 50%. Kondisi optimum adsorpsi terjadi pada pH 4 dengan prosentase adsorpsi 66,24%, dan lama kontak terjadi pada menit ke-100 dengan prosentase adsorpsi 90,19%. Kata kunci : adsorpsi, Cu2+, derajat deasetilasi, kitin terikat silang glutaraldehid