Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Majalah Ilmiah MOMENTUM

HIDROLISA ENZIMATIK PATI TAPIOKA DENGAN KOMBINASI PEMANAS MICROWAVE-WATER BATH PADA PEMBUATAN DEKSTRIN Herry Santosa; Noer Abyor Handayani
JURNAL ILMIAH MOMENTUM Vol 10, No 2 (2014)
Publisher : Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36499/jim.v10i2.1056

Abstract

Usaha untuk mengkonversi pati tapioka menjadi dekstrin cukup prospektif. Banyaknya industri pengguna dekstrin, meningkatnya volume impor dekstrin, dipenuhinya ketersedian bahan baku tapioka dan tingginya nilai ekonomi dekstrin, merupakan pertimbangan awal untuk melakukan penelitian ini. Hidrolisa enzimatik dengan α amylase (termamyl) sebagai biokatalis dikenakan terhadap pati tapioka untuk membuat dekstrin. Penelitian dilakukan melalui 4 tahapan (1) Tahap persiapan yang meliputi karakterisasi pati tapioka dan karakterisasi microwave, (2) Tahap gelatinisasi, (3) Tahap likuifaksi, dan (4) Tahap uji hasil. Gelatinisasi dilakukan dalam microwave pada power P10 – desfrose D2 dan tahap likuifaksi dilakukan dalam waterbath pada suhu 93-95°C. Percobaan dilakukan pada kondisi terkendali (1) pH 6- 6,5, (2) kadar Ca2+ 40 ppm, (3) Dosis enzim 0,5-0,6 kg tiap ton pati kering, sedangkan konsentrasi pati dan waktu likuifaksi divariasi. Disetiap akhir percobaan dilakukan uji hasil terhadap dextrose equivqlent (DE) dan viskositas. Dari hasil percobaan diperoleh data bahwa dekstrin dengan DE dibawah 20 dihasilkan dari hidrolisa ini, pada kondisi terkendali, DE produk dekstrin dari hasil hidrolisa konsentrasi pati rendah (pada waktu yang sama) lebih tinggi dibanding DE konsentrasi pati tinggi, DE larutan dekstrin menjadi semakin tinggi dengan bertambahnya waktu, Tingginya nilai DE dapat diketahui dari turunnya viskositas produk hasil hidrolisa Kata kunci: hidrolisa enzimatik, pati tapioka, dekstrin, microwave.
PENINGKATAN YIELD BIODISEL DARI MINYAK BIJI NYAMPLUNG MELALUI TRANSESTERIFIKASI DUA TAHAP Antonius Prihanto; Bambang Pramudono; Herry Santosa
JURNAL ILMIAH MOMENTUM Vol 9, No 2 (2013)
Publisher : Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36499/jim.v9i2.927

Abstract

Telah  dilakukan  penelitian  tentang  peningkatan  yield  biodisel  dari  minyak  biji  nyamplung melalui  transesterifikasi  dua tahap.  Transesterifikasi  dua  tahap  digunakan  untuk  menggeser reaksi ke arah kanan, sehingga diharapkan dapat meningkatkan yield biodisel. Penelitian ini dilakukan  untuk  mengkaji  pengaruh  rasio  molar  metanol-minyak,  pengaruh  suhu   dan pengaruh  konsentrasi  katalis  terhadap  yield  biodisel  dari  minyak  nyamplung.  Perlakuan pendahuluan  untuk  pemurnian  bahan  baku  yang  dilakukan  meliputi  proses  degumming, esterifikasi  dan  netralisasi.  Transesterifikasi  dua  tahap  dilakukan  dengan  menggunakan variasi rasio molar metanol-minyak (6:1; 7:1; 8:1; 9:1; 10:1), suhu (30 oC, 40 oC, 50 oC, 60 oC, 70 oC) dan konsentrasi katalis KOH (1 %, 1,25 %, 1,5 %, 1,75 %, 2,0 %). Hasil penelitian menunjukkan bahwa rasio molar metanol-minyak, suhu dan konsentrasi katalis berpengaruh terhadap  yield  biodisel.  Pada  rasio  molar  metanol-minyak  8:1,  suhu  60 oC  dan  konsentrasi katalis KOH 1,25  % memberikan yield biodisel maksimal sebesar 92,98  %.  Sebagian besar parameter biodisel dari kondisi terbaik yang diuji telah memenuhi standar  SNI 04-7182-2006. Transesterifikasi  dua  tahap  dapat  meningkatkan  yield  biodisel  dari  minyak  nyamplung, walaupun tidak begitu besar.Kata kunci : yield biodisel, nyamplung (Callophyllum inophyllum), transesterifikasi dua tahap
HIDROLISA ENZIMATIK PATI TAPIOKA DENGAN KOMBINASI PEMANAS MICROWAVE-WATER BATH PADA PEMBUATAN DEKSTRIN. Herry Santosa
JURNAL ILMIAH MOMENTUM Vol 6, No 2 (2010)
Publisher : Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36499/jim.v6i2.117

Abstract

Usaha untuk mengkonversi pati tapioka menjadi dekstrin cukup prospektif. Banyaknya industri pengguna dekstrin, meningkatnya volume impor dekstrin, dipenuhinya ketersedian bahan baku tapioka dan tingginya nilai ekonomi dekstrin, merupakan pertimbangan awal untuk melakukan penelitian ini. Hidrolisa enzimatik dengan α amylase (termamyl) sebagai biokatalis dikenakan terhadap pati tapioka untuk membuat dekstrin. Penelitian dilakukan melalui 4 tahapan (1) Tahap persiapan yang meliputi karakterisasi pati tapioka dan karakterisasi microwave, (2) Tahap gelatinisasi, (3) Tahap likuifaksi, dan (4) Tahap uji hasil. Gelatinisasi dilakukan dalam microwave pada power P10 – desfrose D2 dan tahap likuifaksi dilakukan dalam waterbath pada suhu 93-95°C. Percobaan dilakukan pada kondisi terkendali (1) pH 6- 6,5, (2) kadar Ca2+ 40 ppm, (3) Dosis enzim 0,5-0,6 kg tiap ton pati kering, sedangkan konsentrasi pati dan waktu likuifaksi divariasi. Disetiap akhir percobaan dilakukan uji hasil terhadap dextrose equivqlent (DE) dan viskositas. Dari hasil percobaan diperoleh data bahwa (1) Pati tapioka merk Gunung Agung memenuhi spesifikasi sebagai bahan baku pembuatan desktrin, (2) Waktu gelatinisasi tergantung pada konsentrasi pati, (3) Dekstrin dengan DE dibawah 20 dihasilkan dari hidrolisa ini, (4) Pada kondisi terkendali, DE produk dekstrin dari hasil hidrolisa konsentrasi pati rendah (pada waktu yang sama) lebih tinggi dibanding DE konsentrasi pati tinggi, (5) DE larutan dekstrin menjadi semakin tinggi dengan bertambahnya waktu, (6) Tingginya nilai DE dapat diketahui dari turunnya viskositas produk hasil hidrolisa Kata kunci: hidrolisa enzimatik, pati tapioka, dekstrin, microwave.