Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Kecenderungan Milenial Menggeluti Bisnis Animasi Francisca Hermawan; ANDREAS ELANG DETRA; Sri Hapsari
JURNAL MANAJEMEN DAN BISNIS SRIWIJAYA Vol 18, No 2 (2020): Jurnal Manajemen dan Bisnis Sriwijaya
Publisher : Program Studi Magister Manajemen FE Unsri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29259/jmbs.v18i2.12446

Abstract

 ABSTRAKTujuan penelitian – Kualitas animator Indonesia yang harus mampu bersaing secara internasional menjadi salah satu faktor penentu keberhasilan dan perkembangan industri animasi Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui minat generasi mileneal terhadap industri animasi digital. Desain/Metodologi/Pendekatan – Metode penelitian dilakukan dengan membagikan kuesioner kepada peserta Pelatihan BEAST 2019 yang diselenggarakan oleh Bengkel Animasi di BSD Tangerang. Kuesioner diisi peserta yang menghadiri pelatihan sebanyak 663 orang. Teknik analisis data dilakukan secara deskriptif kuantitatif. Temuan – Penelitian ini menemukan bahwa 57%  responden yang tergolong generasi milenial berminat berbisnis di bidang industri kreatif animasi untuk mengembangkan ide mereka dan menyalurkan minat mereka. 91% menyatakan berminat untuk mengikuti bengkel animasi pada pelatihan selanjutnya. Keinginan yang tinggi dari generasi milenal untuk menggeluti dan belajar lebih dalam mengenai bidang Keterbatasan penelitian – Penelitian ini mengamati responden milenial dari berbagai kalangan yang menghadiri acara BEAST 2019 yang diasumsikan mengikuti acara tersebut karena ketertarikannya dan keingintahuannya yang tinggi. Untuk penelitian selanjutnya, dapat menetapkan responden dari kalangan khusus sekolah menengah atas atau pendidikan tinggi. Originality/value – Artikel ini merupakan temuan yang sangat dinantikan oleh pihak yang berkecimpung di bidang industri kreatif untuk melihat besarnya animo generasi milenial untuk bergelut bisnis animasi sebagai lapangan kerja. Keywords : Generasi Mileneal, Industri Kreatif, Animasi Digital, Bengkel Animasi, BEAST 2019 
PERBANDINGAN KADAR SERAT DAN BETAKAROTEN PADA MIE YANG DISUBSTITUSI KELOR (MORINGA OLEIFERA L.) DAN BUAH BIT (BETA VULGARIS L.) Sri Hapsari; Indah Asrifah
Media Gizi Mikro Indonesia Vol 9 No 1 (2017): Media Gizi Mikro Indonesia Desember 2017
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Magelang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2001.769 KB) | DOI: 10.22435/mgmi.v9i1.1007

Abstract

Latar Belakang. Pola hidup masa kini yang menuntut kecepatan dalam segala bidang berdampak pada pola makan masyarakat yang cenderung menjadi tidak sehat. Masyarakat lebih memilih makanan cepat saji, salah satunya berupa mie instan yang kebanyakan mengandung karbohidrat tinggi serta kurang mengandung serat dan zat gizi mikro. Memahami masalah tersebut di atas, produk mie telah menggunakan variasi campuran bahan baku. Salah satu bahan pangan yang dapat divariasikan adalah daun kelor (Moringa oleifera L.) dan buah bit (Beta vulgaris L.). Tujuan. Penelitian ini bertujuan mengetahui perbandingan kadar serat dan betakaroten pada mie yang disubstitusi daun kelor (Moringa oleifera L.) dan buah bit (Beta vulgaris L.). Metode. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial yang terdiri dari 2 faktor: faktor I (A) yaitu jenis tepung, meliputi tepung daun kelor (A1) dan tepung buah bit (A2). Faktor II (B) yaitu rasio tepung: tepung terigu, terdiri dari 5 level (0:350, 15:335, 30:320, 60:290, 105:245). Hasil. Hasil analisis statistik dengan ANOVA menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan (Fhit> Ftab) jenis tepung, rasio tepung : tepung terigu, dan interaksi kedua faktor perlakuan tersebut terhadap kadar serat dan betakaroten mie. Kesimpulan. Kesimpulan penelitian bahwa substitusi tepung buah bit pada rasio tepung buah bit : tepung terigu 105 : 245 (g/g) memiliki rata-rata kadar serat dan betakaroten tertinggi.
Eksperimen Snowball Throwing Pada Materi Usaha Makro dan Mikro Mata Pelajaran Produk Kreatif dan Kewirausahaan Yoan Nur Fajri; Sri Hapsari
Sosio-Didaktika: Social Science Education Journal Vol 9, No 1 (2022)
Publisher : Faculty of Education and Teacher Training, UIN (State Islamic University) Syarif Hidayatul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/sd.v9i1.24931

Abstract

Guru perlu mengembangkan metode pembelajaran yang dapat mendorong siswa untuk aktif, terampil, kreatif dan inovatif. Salah satu metode pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaran tersebut yakni metode kooperatif tipe snowball throwing karena metode pembelajaran ini berpusat pada siswa. Snowball throwing sebagai salah satu tipe metode pembelajaran kooperatif merupakan pembelajaran yang diadopsi pertama kali dengan menggabungkan permainan fisik dengan diskusi. Snowball throwing melatih siswa untuk lebih tanggap menerima pesan dari siswa lain dalam bentuk bola salju yang terbuat dari kertas. Dalam prakteknya, siswa dapat mengajukan pertanyaan dan mengemukakan pendapat dalam sebuah pemikiran dengan kreativitas yang dimilikinya maupun kelompok. Tujuan penelitian untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan hasil belajar produk kreatif dan kewirausahaan dengan menggunakan snowball throwing dan konvensional. Penelitian dilakukan pada siswa kelas XI SMK dengan menggunakan eksperimen, yakni adanya pemberian treatment berupa penggunaan snowball throwing pada pembelajaran. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi dan pemberian tes pada kelas kontrol dan eksperimen. Hasil penelitian menunjukkan nilai rata-rata hasil belajar kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol.
MODEL PENDIDIKAN KEAKSARAAN FUNGSIONAL BERBASIS MEDIA PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF PADA DIRI WARGA BELAJAR Sri Hapsari
Jurnal AKRAB Vol. 9 No. 1 (2018): Mei 2018
Publisher : Direktorat Pendidikan Masyarakat dan Pendidikan Khusus, Direktorat Jenderal PAUD, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51495/jurnalakrab.v9i1.178

Abstract

Kajian ini ditulis untuk memberikan gambaran teoritis pendidikan keaksaraan fungsional yang ditujukan untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif. Keaksaraan fungsional adalah cara untuk mengembangkan kemampuan seseorang dalam menguasai pengetahuan dasar dan keterampilan yang diperlukan oleh setiap manusia dalam kehidupan sehari-hari serta memanfaatkan potensi lingkungan sekitar. Selama ini, pendidikan keaksaraan identik hanya memberikan pelajaran membaca, menulis, dan berhitung. Padahal pendidikan keaksaraan fungsional diarahkan dan dikembangkan untuk merangsang warga belajar dalam berpikir, khususnya berpikir kreatif. Kemampuan berpikir ini akan membantu warga belajar dalam memanfaatkan aksara yang sesuai dengan peran sosial yang dimilikinya. Dengan demikian, pendidikan keaksaraan akan berdampak luas pada masyarakat, baik di bidang sosial, ekonomi, dan budaya.
Upaya Pemerataan Pendidikan Bagi Anak Yatim dan Dhuafa di SMA Terbuka Sri Hapsari; Nur Amega Setiawati; Nurul Syifa; Abdul Munir
Sosio e-Kons Vol 14, No 3 (2022): Sosio e-Kons
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30998/sosioekons.v14i3.15048

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui upaya yang dilakukan SMA Terbuka Yayasan Insan Guna dalam pemerataan pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA) Yayasan Insan Guna. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yakni kualitatif dengan strategi studi kasus dengan subjek penelitian dari pengelola dan siswa yang diambil secara purposive. Pengumpulan data menggunakan observasi dan wawancara dengan tahapan analisis yakni reduksi data, display data, dan verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan, ada beberapa upaya yang dilakukan sekolah untuk memberikan akses pada masyarakat untuk mendapatkan pendidikan.