Ary Woro Kurniasih
Universitas Negeri Semarang

Published : 24 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

Scaffolding sebagai Alternatif Upaya Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Matematika Kurniasih, Ary Woro
Kreano, Jurnal Matematika Kreatif-Inovatif Vol 3, No 2 (2012): Kreano, Jurnal Matematika Kreatif-Inovatif
Publisher : Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Sema

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/kreano.v3i2.2871

Abstract

Berpikir kritis merupakan salah satu berpikir tingkat tinggi Menurut Crawford & Brown (2002) berpikir tingkat tinggi (higher order thinking) merupakan gabungan dari berpikir kritis, berpikir kreatif, dan berpikir pengetahuan dasar. Faktanya siswa masih kesulitan berpikir kritis matematika. Tulisan ini mengkaji scaffolding sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis. Scaffolding dapat diberikan kepada siswa dapat berupa memodelkan perilaku tertentu (modeling of desired behaviors), menyajikan penjelasan (offering explanations), mengundang partisipasi siswa (inviting student participation), verifikasi dan klarifikasi pemahaman siswa (verifying and clarifying student understandings), dan mengajak siswa memberikan petunjuk/kunci (inviting students to contribute clues). Pada prinsipnya scaffolding diberikan kemudian pemberian scaffolding dikurangi dan pada akhirnya dihilangkan setelah siswa benar-benar memperoleh pemahaman.
Peningkatan Literasi Matematika Mahasiswa Melalui Pembelajaran Inovatif Realistik E-Learning Edmodo Bermuatan Karakter Cerdas Kreatif Mandiri Wardono, Wardono; Kurniasih, Ary Woro
Kreano, Jurnal Matematika Kreatif-Inovatif Vol 6, No 1 (2015): Kreano, Jurnal Matematika Kreatif-Inovatif
Publisher : Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Sema

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/kreano.v6i1.4978

Abstract

Kemampuan literasi matematika siswa-siswa  Indonesia  dari hasil penilaian secara internasionaal oleh negara-negara maju OECD peringkat PISA Matematika siswa  Indonesia masih belum baik  dibandingkan dengan negara-negara lain. Permasalahan penelitian ini adalah;(1) Bagaimana mengembangkan  perangkat pembelajaran   Inovatif  Realistik E-Learning Edmodo  bermuatan karakter Cerdas Kreatif  Mandiri    dengan  penilaian berorientasi   PISA   yang dapat dilaksanakan  pada perkuliahan Telaah Kurikulum Matematika I   bagi mahasiswa calon  guru SMP yang valid?; (2) Bagaimana mengembangkan  perangkat pembelajaran   Inovatif  Realistik E-Learning Edmodo  bermuatan karakter Cerdas Kreatif  Mandiri    dengan  penilaian berorientasi   PISA   yang dapat dilaksanakan  pada perkuliahan Telaah Kurikulum Matematika I   bagi mahasiswa calon  guru SMP yang praktis?; (3) Apakah dengan mengimplementasikan perangkat pembelajaran  inovatif  Realistik E-Leraning Edmodo  bermuatan karakter Cerdas Kreatif Mandiri dengan penilaian berorientasi  PISA efektif  dapat meningkatkan   literasi  matematika mahasiswa calon guru  SMP pada mata kuliah  Telaah Kurikulum Matematika I?; (4) Apakah kualitas pembelajaran  inovatif  Realistik E-Leraning Edmodo  bermuatan karakter Cerdas Kreatif Mandiri dengan penilaian berorientasi  PISA  pada mata kuliah Telaah Kurikulum Matematika I   memenuhi kategori minimal baik?; (5)Apakah pembelajaran inovatif  Realistik E-Leraning Edmodo  bermuatan karakter Cerdas Kreatif Mandiri dengan penilaian berorientasi  PISA pada perkuliahan Telaah Kurikulum  Matematika I  dapat meningkatkan karakter mahasiswa yang lebih baik?      Metode penelitian  R&D. Pengembangan yang dilakukan adalah pengembangan terhadap perangkat pembelajaran Pembelajaran Inovatif  Realistik E-Learning Edmodo  Bermuatan Karakter Cerdas Kreatif Mandiri. Perangkat yang dikembangkan meliputi Silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Mahasiswa (LKM), dan Tes Literasi Matematika (TLM). Instrumen penelitian berupa lembar validasi perangkat pembelajaran yang meliputi: silabus, rencana pembelajaran, lembar validasi LKM, lembar validasi instrumen  TLM, lembar observasi pengelolaan guru, lembar sikap siswa dalam pembelajaran, angket respon siswa, dan angket respon guru. Model pengembangan perangkat pembelajaran  mengacu model 4-D Thiagarajan yang dimodifikasi. Rancangan uji coba perangkat pembelajaran dengan quasi-experimental design dengan pretest-posttes control group design. Populasi penelitian  ini  mahasiswa MK Telaah Kurikulum Matematika I. Variabel-variabel  pada penelitian ini  yaitu; Variabel  LM, Variabel kemampuan dosen mengelola pembelajaran, Variabel respon mahasiswa dan respon Dosen, Variabel  kualitas pembelajaran dan karakter Cerdas Kreatif Mandiri . Analisis data untuk validitas dan kepraktisan perangkat dianalisis dengan statistik deskriftif. Analisis data keefektifan dengan uji proporsi ketuntasan LM dan uji perbedaan rata-rata dua mean. Analisis data peningkatan LM dan karakter dengan .uji Gain ternormalisasi.Hasil penelitian menunjukkan perangkat pembelajaran   yang dikembangkan valid, praktis dan efektif dan dapat meningkatkan LM mahasiswa. Kualitas pembelajaran  memenuhi kategori baik dan karakter mahasiswa meningkat.
Keefektifan Model Guided Inquiry dengan Pendekatan Keterampilan Metakognitif terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Sholikhah, Nur; Winarti, Endang Retno; Kurniasih, Ary Woro
Kreano, Jurnal Matematika Kreatif-Inovatif Vol 5, No 1 (2014): Kreano, Jurnal Matematika Kreatif-Inovatif
Publisher : Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Sema

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/kreano.v5i1.3273

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) apakah kemampuan pemecahan masalah matematika siswa yang memperoleh pembelajaran dengan model pembelajaran guided inquiry dengan pendekatan keterampilan metakognitif dapat mencapai ketuntasan belajar pada materi prisma,  (2) apakah rata-rata kemampuan pemecahan masalah matematika siswa yang memperoleh pembelajaran dengan model pembelajaran guided inquiry dengan pendekatan keterampilan metakognitif lebih baik dari rata-rata kemampuan pemecahan masalah matematika siswa yang memperoleh pembelajaran dengan model pembelajaran STAD pada materi prisma. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah metode tes dan metode observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) kemampuan peme-cahan masalah matematika siswa yang memperoleh pembelajaran dengan model pem-belajaran guided inquiry dengan pendekatan keterampilan metakognitif dapat mencapai ketuntasan belajar pada materi prisma, (2) rata-rata kemampuan pemecahan masalah ma-tematika siswa yang memperoleh pembelajaran dengan model pembelajaran guided inquiry dengan pendekatan keterampilan metakognitif lebih baik dari rata-rata kemampuan pemecahan masalah siswa dengan model pembelajaran STAD. Simpulan yang diperoleh adalah model pembelajaran guided inquiry dengan pendekatan keterampilan metakognitif efektif terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika pada materi prisma.                                     Kata kunci:      Guided Inquiry; Kemampuan Pemecahan Masalah; Metacognitive Skills. AbstractThe purposes of this research were to determine: (1) whether the student’s mathematics problem solving ability that got guided inquiry learning model with metacognitive skills approach can achieved mastery in prism material, (2) whether the average of student’s mathematics problem solving ability that got guided inquiry learning model with metacognitive skills approach better than the average of students mathematics problem solving ability that got STAD learning model in prism material. The data collection method in this research was test method and observation method. The results shown that: (1) students mathematics problem solving ability that got guided inquiry learning model with metacognitive skills approach can be achieved mastery in prism material, (2) the average of students mathematics problem solving that got guided inquiry learning model with metacognitive skills approach better than the average of students mathematics problem solving ability that got STAD learning model in prism material. The conclusion was the guided inquiry learning model with metacognitive skills approach is effective toward mathematics problem solving ability in prism material. Keywords:         Guided Inquiry; Problem Solving Abilities; Metacognitive Skills.
Analisis Time-Line dan Berpikir Kritis Dalam Pemecahan Masalah Matematika Pada Pembelajaran Kooperatif Resiprokal Rochmad, Rochmad; Agoestanto, Arief; Kurniasih, Ary Woro
Kreano, Jurnal Matematika Kreatif-Inovatif Vol 7, No 2 (2016): Kreano, Jurnal Matematika Kreatif-Inovatif
Publisher : Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Sema

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/kreano.v7i2.4980

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui grafik time-line dalam diskusi untuk pemecahan masalah opened-ended dalam pembelajaran kooperatif resiprokal, mendeskripsikan langkah-langkah kegiatan pemecahan masalah open-ended dalam diskusi kelompok pada  pembelajaran kooperatif  resiprokal, dan mendeskripsikan  karakteristik berpikir kritis siswa dalam menyelesaikan masalah open-ended. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Kegiatan pada penelitian ini adalah pembelajaran resiprokal 2 kali untuk mendapatkan data time-line tahap berpikir kritis dan time-line aktivitas pemecahan masalah matematika, tes berpikir kritis 2 kali, analisis karakteristik berpikir kritis berdasarkan tes 1 dan 2. Sumber data dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII di  SMP Negeri 1 Ngadirejo Temanggung. Hasil penelitian ini adalah 4 kelompok diskusi melakukan tahap strategi pada berpikir kritis lebih lama dibandingkan tahap berpikir kritis lainnya (klarifikasi, simpulan, dan strategi. Untuk memecahkan masalah matematika, pada langkah pertama yaitu memahami masalah. Pada langkah ini siswa dominan melakukan aktivitas bertanya dan memprediksi. Pada langkah kedua yaitu merencanakan penyelesaian, siswa dominan melakukan kegiatan bertanya dan menjelaskan. Pada langkah ketiga yaitu melaksanakan penyelesaian, siswa dominan melakukan kegiatan menjelaskan dan bertanya. Sedangkan pada langkah keempat yaitu mengecek kembali, siswa dominan melakukan kegiatan menjelaskan.The purpose of this research is to know the time-line graph in the discussion for the solving of opened-ended problem in cooperative reciprocal learning, to describe the steps of open-ended problem solving activity in group discussion on reciprocal cooperative learning, and to describe the critical thinking characteristics of students in solving the open problem -ended. This research is a qualitative research. Activity in this research is reciprocal learning 2 times to get time-line data of critical thinking stage and time-line activity of problem solving of mathematics, critical thinking test 2 times, analysis of critical thinking characteristic based on test 1 and 2. Source of data in this research is student Class VIII in SMP Negeri 1 Ngadirejo Temanggung. The result of this research is 4 group discussion to do strategy phase on critical thinking longer than other critical thinking stage (clarification, conclusion, and strategy To solve mathematical problem, in step one that is understanding problem In this step student dominant doing activity of ask and predict In the second step is to plan the settlement, the dominant students do the activities of asking and explaining.In the third step is to carry out the settlement, the dominant students do activities explain and ask.While in the fourth step is to check again, the dominant students do explaining activities.
Pengembangan Perangkat Pembelajaran Telaah Kurikulum Matematika 1 Mengintegrasikan Kreativitas dan Karakter Cerdas Melalui Pembelajaran Kooperatif Berbasis Asesmen Proyek Asikin, Muhammad; Rochmad, Rochmad; Kurniasih, Ary Woro
Kreano, Jurnal Matematika Kreatif-Inovatif Vol 8, No 1 (2017): Kreano, Jurnal Matematika Kreatif-Inovatif
Publisher : Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Sema

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/kreano.v8i1.4983

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui bagaimana proses dan hasil pengembangan Perangkat Pembelajaran Telaah Kurikulum Matematika 1 Mengintegrasikan Kreativitas Dan Karakter Cerdas Melalui Pembelajaran Kooperatif Berbasis Asesmen Proyek. Penelitian  ini merupakan  penelitian  pengembangan. Produk  yang  dikembangkan  dan  diuji cobakan  dalam  penelitian  ini  adalah    perangkat pembelajaran Telaah kurikulum matematika 1 mengintegrasikan kreativitas dan karakter cerdas melalui pembelajaran kooperatif berbasis asesmen proyek.. Adapun model pengembangan perangkat yang akan digunakan pada penelitian ini adalah model yang dikembangkan oleh Plomp (1997). Perangkat yang dikembangkan kemudian divalidasi ahli dan diujicobakan. Model pembelajaran yang digunakan adalah pembelajaran kooperatif. Subjek penelitian ini mahasiswa Telaah Kurikulum Matematika 1 sebanyak 45 orang.Pengembangan  perangkat pembelajaran telaah kurikulum matematika 1 mengintegrasikan kreativitas dan karakter cerdas melalui pembelajaran kooperatif berbasis asesmen proyek mengacu pada teori pengembangan yang dikemukakan oleh Plomp dengan fase-fase (1) investigasi awal, (2) Design, (3) Realisasi, dan (4) Tes, evaluasi, dan revisi. Perangkat yang dikembangkan meliputi penggalan silabus, (2) satuan acara perkuliahan, (3) kontrak perkuliahan, (4) instrumen penilaian kreativitas, (5) angket penilaian diri karakter cerdas, (6) instrumen penilaian pelaksanaan peer teaching, (7) lembar pengamatan kreativitas mahasiswa, (8) asesmen proyek (9) Tes matematika yang sesuai dengan dengan pembelajaran kooperatif dengan integrasi kreativitas dan karakter cerdas pada  telaah kurikulum matematika 1 yang mengintegrasikan kreativitas dan karakter cerdas melalui pembelajaran kooperatif berbasis asesmen proyek. Hasil pengembangan Perangkat Pembelajaran Telaah Kurikulum Matematika 1 Mengintegrasikan Kreativitas dan Karakter Cerdas Melalui Pembelajaran Kooperatif Berbasis Asesmen Proyek diperoleh perangkat yang valid. Implementasi pengembangan Perangkat Pembelajaran Telaah Kurikulum Matematika 1 Mengintegrasikan Kreativitas dan Karakter Cerdas Melalui Pembelajaran Kooperatif Berbasis Asesmen Proyek menunjukkan praktis dan efektif. 
Model Pembelajaran Discovery Learning Berbantuan Smart Sticker untuk Meningkatkan Disposisi Matematik dan Kemampuan Berpikir Kritis Kurniati, Ida Wahyu; Pujiastuti, Emi; Kurniasih, Ary Woro
Kreano, Jurnal Matematika Kreatif-Inovatif Vol 8, No 2 (2017): Kreano, Jurnal Matematika Kreatif-Inovatif
Publisher : Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Sema

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/kreano.v8i2.5060

Abstract

 Tujuan penelitian ini adalah mengetahui model pembelajaran discovery learning berbantuan smart sticker mampu meningkatkan disposisi matematik dan kemampuan berpikir kritis. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 40 Semarang. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik cluster random sampling, diperoleh kelas VIII H sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII E sebagai kelas kontrol. Analisis data yang digunakan adalah uji proporsi dan uji ketidaksamaan dua rata-rata. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil tes kemampuan berpikir kritis siswa kelas eksperimen mencapai nilai lebih dari 65 dan lebih dari 70% siswa di kelas eksperimen mencapai nilai lebih dari 65. Kemampuan berpikir kritis dan disposisi matematik siswa kelas eksperimen lebih baik dari kelas kontrol dan dinyatakan meningkat dibandingkan hasil pretest. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa model pembelajaran Discovery Learning berbantuan Smart Sticker dapat meningkatkan disposisi matematik dan kemampuan berpikir kritis.The purpose of this study was to find out that discovery learning model which is assisted by smart sticker can improve mathematical disposition and critical thinking skills. The method used in this research is quantitative research methods. The population in this study is eighth-grade students of SMP Negeri 40 Semarang. Sampling was carried out by cluster random sampling technique, is obtained as an experimental class in eighth grade H and  the eighth grade E as a control. Analysis of the data used is the proportion test, and test two average inequality. The result show that the test result of student’s critical thinking skills experiment class reached a value of more than 65 and more than 70% student in experimental class reached a value of more than 65. Critical thinking skills and mathematical disposition of experiment class better than control class and declared that increased if compared to the pretest. The final conclusion is that discovery learning model which is assisted by smart sticker can improve mathematical disposition and critical thinking skills.
Keefektifan Model Guided Inquiry dengan Pendekatan Keterampilan Metakognitif terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Sholikhah, Nur; Winarti, Endang Retno; Kurniasih, Ary Woro
Kreano, Jurnal Matematika Kreatif-Inovatif Vol 5, No 1 (2014): Kreano, Jurnal Matematika Kreatif-Inovatif
Publisher : Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Sema

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/kreano.v5i1.3273

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) apakah kemampuan pemecahan masalah matematika siswa yang memperoleh pembelajaran dengan model pembelajaran guided inquiry dengan pendekatan keterampilan metakognitif dapat mencapai ketuntasan belajar pada materi prisma,  (2) apakah rata-rata kemampuan pemecahan masalah matematika siswa yang memperoleh pembelajaran dengan model pembelajaran guided inquiry dengan pendekatan keterampilan metakognitif lebih baik dari rata-rata kemampuan pemecahan masalah matematika siswa yang memperoleh pembelajaran dengan model pembelajaran STAD pada materi prisma. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah metode tes dan metode observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) kemampuan peme-cahan masalah matematika siswa yang memperoleh pembelajaran dengan model pem-belajaran guided inquiry dengan pendekatan keterampilan metakognitif dapat mencapai ketuntasan belajar pada materi prisma, (2) rata-rata kemampuan pemecahan masalah ma-tematika siswa yang memperoleh pembelajaran dengan model pembelajaran guided inquiry dengan pendekatan keterampilan metakognitif lebih baik dari rata-rata kemampuan pemecahan masalah siswa dengan model pembelajaran STAD. Simpulan yang diperoleh adalah model pembelajaran guided inquiry dengan pendekatan keterampilan metakognitif efektif terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika pada materi prisma.                                     Kata kunci:      Guided Inquiry; Kemampuan Pemecahan Masalah; Metacognitive Skills. AbstractThe purposes of this research were to determine: (1) whether the student’s mathematics problem solving ability that got guided inquiry learning model with metacognitive skills approach can achieved mastery in prism material, (2) whether the average of student’s mathematics problem solving ability that got guided inquiry learning model with metacognitive skills approach better than the average of student's mathematics problem solving ability that got STAD learning model in prism material. The data collection method in this research was test method and observation method. The results shown that: (1) student's mathematics problem solving ability that got guided inquiry learning model with metacognitive skills approach can be achieved mastery in prism material, (2) the average of student's mathematics problem solving that got guided inquiry learning model with metacognitive skills approach better than the average of student's mathematics problem solving ability that got STAD learning model in prism material. The conclusion was the guided inquiry learning model with metacognitive skills approach is effective toward mathematics problem solving ability in prism material. Keywords:         Guided Inquiry; Problem Solving Abilities; Metacognitive Skills.
Peningkatan Literasi Matematika Mahasiswa Melalui Pembelajaran Inovatif Realistik E-Learning Edmodo Bermuatan Karakter Cerdas Kreatif Mandiri Wardono, Wardono; Kurniasih, Ary Woro
Kreano, Jurnal Matematika Kreatif-Inovatif Vol 6, No 1 (2015): Kreano, Jurnal Matematika Kreatif-Inovatif
Publisher : Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Sema

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/kreano.v6i1.4978

Abstract

Kemampuan literasi matematika siswa-siswa  Indonesia  dari hasil penilaian secara internasionaal oleh negara-negara maju OECD peringkat PISA Matematika siswa  Indonesia masih belum baik  dibandingkan dengan negara-negara lain. Permasalahan penelitian ini adalah;(1) Bagaimana mengembangkan  perangkat pembelajaran   Inovatif  Realistik E-Learning Edmodo  bermuatan karakter Cerdas Kreatif  Mandiri    dengan  penilaian berorientasi   PISA   yang dapat dilaksanakan  pada perkuliahan Telaah Kurikulum Matematika I   bagi mahasiswa calon  guru SMP yang valid?; (2) Bagaimana mengembangkan  perangkat pembelajaran   Inovatif  Realistik E-Learning Edmodo  bermuatan karakter Cerdas Kreatif  Mandiri    dengan  penilaian berorientasi   PISA   yang dapat dilaksanakan  pada perkuliahan Telaah Kurikulum Matematika I   bagi mahasiswa calon  guru SMP yang praktis?; (3) Apakah dengan mengimplementasikan perangkat pembelajaran  inovatif  Realistik E-Leraning Edmodo  bermuatan karakter Cerdas Kreatif Mandiri dengan penilaian berorientasi  PISA efektif  dapat meningkatkan   literasi  matematika mahasiswa calon guru  SMP pada mata kuliah  Telaah Kurikulum Matematika I?; (4) Apakah kualitas pembelajaran  inovatif  Realistik E-Leraning Edmodo  bermuatan karakter Cerdas Kreatif Mandiri dengan penilaian berorientasi  PISA  pada mata kuliah Telaah Kurikulum Matematika I   memenuhi kategori minimal baik?; (5)Apakah pembelajaran inovatif  Realistik E-Leraning Edmodo  bermuatan karakter Cerdas Kreatif Mandiri dengan penilaian berorientasi  PISA pada perkuliahan Telaah Kurikulum  Matematika I  dapat meningkatkan karakter mahasiswa yang lebih baik?      Metode penelitian  R&D. Pengembangan yang dilakukan adalah pengembangan terhadap perangkat pembelajaran Pembelajaran Inovatif  Realistik E-Learning Edmodo  Bermuatan Karakter Cerdas Kreatif Mandiri. Perangkat yang dikembangkan meliputi Silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Mahasiswa (LKM), dan Tes Literasi Matematika (TLM). Instrumen penelitian berupa lembar validasi perangkat pembelajaran yang meliputi: silabus, rencana pembelajaran, lembar validasi LKM, lembar validasi instrumen  TLM, lembar observasi pengelolaan guru, lembar sikap siswa dalam pembelajaran, angket respon siswa, dan angket respon guru. Model pengembangan perangkat pembelajaran  mengacu model 4-D Thiagarajan yang dimodifikasi. Rancangan uji coba perangkat pembelajaran dengan quasi-experimental design dengan pretest-posttes control group design. Populasi penelitian  ini  mahasiswa MK Telaah Kurikulum Matematika I. Variabel-variabel  pada penelitian ini  yaitu; Variabel  LM, Variabel kemampuan dosen mengelola pembelajaran, Variabel respon mahasiswa dan respon Dosen, Variabel  kualitas pembelajaran dan karakter Cerdas Kreatif Mandiri . Analisis data untuk validitas dan kepraktisan perangkat dianalisis dengan statistik deskriftif. Analisis data keefektifan dengan uji proporsi ketuntasan LM dan uji perbedaan rata-rata dua mean. Analisis data peningkatan LM dan karakter dengan .uji Gain ternormalisasi.Hasil penelitian menunjukkan perangkat pembelajaran   yang dikembangkan valid, praktis dan efektif dan dapat meningkatkan LM mahasiswa. Kualitas pembelajaran  memenuhi kategori baik dan karakter mahasiswa meningkat.
Scaffolding sebagai Alternatif Upaya Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Matematika Kurniasih, Ary Woro
Kreano, Jurnal Matematika Kreatif-Inovatif Vol 3, No 2 (2012): Kreano, Jurnal Matematika Kreatif-Inovatif
Publisher : Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Sema

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/kreano.v3i2.2871

Abstract

Berpikir kritis merupakan salah satu berpikir tingkat tinggi Menurut Crawford & Brown (2002) berpikir tingkat tinggi (higher order thinking) merupakan gabungan dari berpikir kritis, berpikir kreatif, dan berpikir pengetahuan dasar. Faktanya siswa masih kesulitan berpikir kritis matematika. Tulisan ini mengkaji scaffolding sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis. Scaffolding dapat diberikan kepada siswa dapat berupa memodelkan perilaku tertentu (modeling of desired behaviors), menyajikan penjelasan (offering explanations), mengundang partisipasi siswa (inviting student participation), verifikasi dan klarifikasi pemahaman siswa (verifying and clarifying student understandings), dan mengajak siswa memberikan petunjuk/kunci (inviting students to contribute clues). Pada prinsipnya scaffolding diberikan kemudian pemberian scaffolding dikurangi dan pada akhirnya dihilangkan setelah siswa benar-benar memperoleh pemahaman.
Analisis Time-Line dan Berpikir Kritis Dalam Pemecahan Masalah Matematika Pada Pembelajaran Kooperatif Resiprokal Rochmad, Rochmad; Agoestanto, Arief; Kurniasih, Ary Woro
Kreano, Jurnal Matematika Kreatif-Inovatif Vol 7, No 2 (2016): Kreano, Jurnal Matematika Kreatif-Inovatif
Publisher : Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Sema

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/kreano.v7i2.4980

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui grafik time-line dalam diskusi untuk pemecahan masalah opened-ended dalam pembelajaran kooperatif resiprokal, mendeskripsikan langkah-langkah kegiatan pemecahan masalah open-ended dalam diskusi kelompok pada  pembelajaran kooperatif  resiprokal, dan mendeskripsikan  karakteristik berpikir kritis siswa dalam menyelesaikan masalah open-ended. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Kegiatan pada penelitian ini adalah pembelajaran resiprokal 2 kali untuk mendapatkan data time-line tahap berpikir kritis dan time-line aktivitas pemecahan masalah matematika, tes berpikir kritis 2 kali, analisis karakteristik berpikir kritis berdasarkan tes 1 dan 2. Sumber data dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII di  SMP Negeri 1 Ngadirejo Temanggung. Hasil penelitian ini adalah 4 kelompok diskusi melakukan tahap strategi pada berpikir kritis lebih lama dibandingkan tahap berpikir kritis lainnya (klarifikasi, simpulan, dan strategi. Untuk memecahkan masalah matematika, pada langkah pertama yaitu memahami masalah. Pada langkah ini siswa dominan melakukan aktivitas bertanya dan memprediksi. Pada langkah kedua yaitu merencanakan penyelesaian, siswa dominan melakukan kegiatan bertanya dan menjelaskan. Pada langkah ketiga yaitu melaksanakan penyelesaian, siswa dominan melakukan kegiatan menjelaskan dan bertanya. Sedangkan pada langkah keempat yaitu mengecek kembali, siswa dominan melakukan kegiatan menjelaskan.The purpose of this research is to know the time-line graph in the discussion for the solving of opened-ended problem in cooperative reciprocal learning, to describe the steps of open-ended problem solving activity in group discussion on reciprocal cooperative learning, and to describe the critical thinking characteristics of students in solving the open problem -ended. This research is a qualitative research. Activity in this research is reciprocal learning 2 times to get time-line data of critical thinking stage and time-line activity of problem solving of mathematics, critical thinking test 2 times, analysis of critical thinking characteristic based on test 1 and 2. Source of data in this research is student Class VIII in SMP Negeri 1 Ngadirejo Temanggung. The result of this research is 4 group discussion to do strategy phase on critical thinking longer than other critical thinking stage (clarification, conclusion, and strategy To solve mathematical problem, in step one that is understanding problem In this step student dominant doing activity of ask and predict In the second step is to plan the settlement, the dominant students do the activities of asking and explaining.In the third step is to carry out the settlement, the dominant students do activities explain and ask.While in the fourth step is to check again, the dominant students do explaining activities.