Aida Kurniawati
Jurnal Online Program Studi S-1 Pendidikan Geografi - Fakultas Ilmu Sosial UNESA

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

DAMPAK ALIH FUNGS I LAHAN PERTANIAN MENJADI PERUMAH AN TERHADAP PERUBAHAN KONDIS I S OS IAL DAN EKONOMI MAS YARAKAT DI WILAYAH KELURAHAN LIDAH KULON KOTA S URABAYA CHIESA PUTRA, EGA; KURNIAWATI, AIDA
Swara Bhumi Vol 2, No 1 (2019)
Publisher : Jurusan Pendidikan Geografi FIS Unesa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakLahan yang ada di Kelurahan Lidah Kulon Kota Surabaya sebelum tahun 2005 banyak berupa lahan pertanian,seiring bertambahnya waktu lahan pertanian pada wilayah tersebut semakin berkurang karena banyak dialih fungsikanmenjadi kawasan perumahan. Kelurahan Lidah Kulon Kota Surabaya menarik untuk dijadikan daerah penelitian, karenapada daerah ini banyak lahan pertanian yang telah beralih fungsi penggunaannya menjadi kawasan perumahan.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan kondisi sosial ekonomi masyarakat wilayah Kelurahan LidahKulon Kota Surabay a.Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan metode survey. Pemilihan lokasi penelitian dilakukanberdasarkan pengamatan bahwa di Kelurahan Lidah Kulon Kota Surabaya ini pada dahulunya merupakan daerahpertanian yang cukup subur dan kini telah mengalami alih fungsi lahan menjadi perumahan. Populasi dalam penelitianini adalah masyarakat wilayah RW 02 Kelurahan Lidah Kulon sebanyak 56 responden. T eknik pengumpulan data yangdigunakan adalah kuisioner, wawancara, dokumentasi dan observasi. Teknik analisis data yang digunakan adalahanalisis statistik deskriptif yaitu data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan prosentase.Hasil penelitian menunjukkan bahwa alih fungsi lahan pertanian menjadi perumahan pada wilayah RW 02 untukkondisi sosial paling banyak terjadi adalah petani dan buruh tani banyak berubah menjadi pedagang kelontong. Kondisiekonomi masyarakat sendiri semakin maju setelah terjadi alih fungsi lahan.Kata Kunci: Alih fungsi lahan, kondisi sosial, kondisi ekonomi
DAMPAK ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN MENJADI PERUMAHAN TERHADAP PERUBAHAN KONDISI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT KELURAHAN KAUMAN KECAMATAN PONOROGO KABUPATEN PONOROGO ERDHIKAWATI, HANAN; KURNIAWATI, AIDA
Swara Bhumi Vol 1, No 1 (2019)
Publisher : Jurusan Pendidikan Geografi FIS Unesa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakKelurahan Kauman Kecamatan Ponorogo Kabupaten Ponorogo sebagian besar lahannya adalah lahan pertanian, seiring berkembangnya zaman lahan pertanian tersebut semakin berkurang 27,45 ha karena telah dialih fungsikan menjadi perumahan. Alih fungsi lahan pertanian menjadi perumahan mengakibatkan terjadinya perubahan kondisi sosial ekonomi masyarakat yang sebagian besar bekerja sebagai petani. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan kondisi sosial ekonomi masyarakat di Kelurahan Kauman Kecamatan Ponorogo Kabupaten Ponorogo.Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan metode survey. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan di Kelurahan Kauman Kecamatan Ponorogo Kabupaten Ponorogo sebagian besar merupakan lahan pertanian yang kini telah mengalami alih fungsi lahan pertanian menjadi perumahan. Populasi dalam penelitian ini adalah penduduk Kelurahan Kauman sebanyak 63 responden. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, kuesioner dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kuantitatif yaitu data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan presentase.Hasil penelitian menunjukkan bahwa alih fungsi lahan pertanian menjadi perumahan pada RT 3/3 yang letaknya paling dekat memiliki pengaruh lebih banyak pada perubahan kondisi sosial ekonomi. Perumahan pada RT 2/3 yang letaknya di tengah-tengah tidak banyak berpengaruh pada perubahan kondisi sosial ekonomi dan untuk RT 1/3 yang letaknya terjauh juga memiliki pengaruh lebih banyak pada perubahan kondisi sosial ekonomi dikarenakan banyak responden yang memiliki lahan sawah yang kini telah dijadikan sebagai perumahan.Kata kunci : alih fungsi lahan, sosial, ekonomi
DAMPAK ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN TERHADAP HARGA LAHAN DI DESA REJOSARI KECAMATAN DEKET KABUPATEN LAMONGAN SUCI WULAN INDAH, ACIK; KURNIAWATI, AIDA
Swara Bhumi Vol 1, No 2 (2019)
Publisher : Jurusan Pendidikan Geografi FIS Unesa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakDesa Rejosari merupakan salah satu desa di Kecamatan Deket yang mengalami alih fungsi lahan. Alih fungsi lahan tersebut digunakan untuk pembangunan industri, jasa, dan pemukiman. Permintaan lahan yang meningkat akibat pembangunan berpengaruh terhadap harga lahan di wilayah tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan harga lahan di Desa Rejosari Kecamatan Deket Kabupaten Lamongan.Jenis penelitian ini adalah penelitian survey dengan pendekatan deskriptif kuantitatif. Lokasi penelitian dilakukan di Desa Rejosari Kecamatan Deket Kabupaten Lamongan. Teknik pengumpulan data melalui kuesioner, observasi, dan wawancara. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif yaitu data yang diperoleh akan dianalisis dengan menggunakan presentase yang kemudian dijelaskan dalam bentuk kalimat.Hasil penelitian ini menujukkan bahwa perubahan penggunaan lahan pertanian berpengaruh terhadap harga lahan di Desa Rejosari Kecamatan Deket Kabupaten Lamongan. Perubahan lahan tertinggi digunakan untuk pembangunan industri dengan luas 44,980 ha. Perubahan penggunaan lahan mempengaruhi harga lahan di Desa Rejosari, pada tahun 2014 harga lahan tertinggi Rp. 500.000 per m² berada di sepanjang jalan utama dan harga terendah Rp. 155.000 per m² yaitu berada di sepanjang rel kereta api yang tidak mempunyai akses jalan. Harga lahan tertinggi tahun 2018 mencapai Rp. 1.600.000 per m² berada di sepanjang jalan utama dan harga lahan terendah mencapai Rp. 250.000 per m² yakni berada di sepanjang rel kereta api yang tidak mempunyai akses jalan.Kata Kunci : alih fungsi lahan, penggunaan lahan, harga lahan
POTENSI WILAYAH YANG MEMPENGARUHI KEGIATAN INVESTASI DI KECAMATAN KAPAS KABUPATEN BOJONEGORO (STUDI MULTIKASUS POTENSI WILAYAH YANG MEMPENGARUHI KEGIATAN INVERTASI) IMAS ASOKAWATI, PUTRI; KURNIAWATI, AIDA
Swara Bhumi Vol 1, No 3 (2019)
Publisher : Jurusan Pendidikan Geografi FIS Unesa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakPotensi wilayah mengandung arti kemampuan wilayah yang memungkinkan untuk dikembangkan.Investasi adalahkomitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperolehsejumlah keuntungan dimasa datang. Dana yang diinvestasikan pada sektor rill seperti tanah, emas, mesin ataubangunan maupun aset finansial. Kecamatan Kapas Kabupaten Bojonegoro merupakan kawasan agropolitan dan sentrapengembangan perekonomian berbasis agropolitan.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi pendukungkegiatan investasi dan mengetahui pengaruh nilai kegiatan investasi di wilayah Kecamatan Kapas KabupatenBojonegoro.Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi multikasus.Subjek penelitianadalah pelaku investor agrowisata di Kecamatan Kapas Kabupaten Bojonegoro.Teknik pengumpulan datamenggunakan dokumentasi, observasi, dan wawancara.Analisis data yakni reduksi data, penyajian data, dan penarikankesimpulan, sedangkan untuk keabsahan datamenggunakan triangulasi.Hasil analisis data menunjukkan bahwa pendukung kegiatan investasi adalah potensi lahan, potensi air, potensipertanian, potensi pariwisata, dan potensi sumber daya manusia. Investor lebih tertarik dan memilih potensi lahan danwisata untuk mendirikan agrowisata. Nilai kegiatan investasi yang berpengaruh adalah 1) Nilai politik berupa bentukpolitik parokial, yakni politik sederhana dan tradisional dengan ciri yang sangat kecil untuk dapat dipahami secarastruktural. 2) Nilai ekonomi berupa pokok?pokok hubungan unsur satu dengan yang lainnya. 3) Nilai sosial berupabentuk masyarakat intelektual yang bertradisi positif berupaya mengambil nilai pengetahuan dalam konsep strategisuntuk kelangsungan hidup dalam lingkup pekerja dan berwarga negara sosial. 4) Nilai budaya berupa bentuk budayakeadatan dan perilaku yang bersangkutan dalam nilai-nilai kebiasaan pengetahuan Jawa yang merupakan keterbiasaanbermasyarakat dalam melakukan sesuatu secara sosial.Kata Kunci :Potensi Wilayah, Agrowisata, Nilai Investasi, Kegiatan Investasi
DAMPAK TAMBANG PASIR TERHADAP KERUSAKAN JALAN DI DESA BABADAN KECAMATAN WLINGI KABUPATEN BLITAR NUR INDAH SARI, LAELA; KURNIAWATI, AIDA
Swara Bhumi Vol 2, No 1 (2020)
Publisher : Jurusan Pendidikan Geografi FIS Unesa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakKabupaten Blitar merupakan daerah penghasil pasir, dikarenakan letak Kabupaten Blitar yang dekat dengan Gunung Kelud, yaitu salah satu gunung berapi yang masih aktif hingga saat ini. Tambang pasir di wilayah Kabupaten Blitar sangat mudah dijumpai di beberapa sungai yang mengalir dari Gunung Kelud, salah satunya Kali Lekso. Pemanfaatan Kali Lekso sebagai tambang pasir secara besar-besaran memang berdampak baik bagi perekonomian, namun sebaliknya efek yang di timbulkan akibat adanya penambangan pasir di Kali Lekso berdampak terhadap lingkungan yaitu kerusakan jalan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis dampak tambang pasir terhadap kerusakan jalan di Desa Babadan Kecamatan Wlingi Kabupaten BlitarJenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kuantitatif menggunakan metode survey. Lokasi penelitian di sepanjang jalan Desa Babadan Kecamatan Wlingi Kabupaten Blitar. Populasi sesuai dengan kerusakan jalan Babadan-Tejo sepanjang 3,79 km. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif presentase, data yang diperoleh diprosentase bertujuan agar lebih mudah dianalisis.Hasil penelitian menunjukkan bahwa kerusakan jalan Babadan-Tejo yang rusak berat sepanjang 0,60 km, kerusakan jalan sedang sepanjang 1,39 km, jalan rusak ringan sepanjang 1,20 km dan keadaan jalan yang baik hanya 0,60 km. Jalan rusak berat, rusak ringan, dan rusak sedang diakibatkan oleh truk yang mengangkut pasir dengan muatan berlebih. Truk pasir berlalu lalang setiap harinya empat puluh lima kali.Kata Kunci: Kerusakan, Jalan, Tambang Pasir
KETERSEDIAAN RUANG TERBUKA HIJAU MENGGUNAKAN METODE NORMALIZED DIFFERENCE VEGETATION INDEX DI KABUPATEN GRESIK TAHUN 2021 Sari, Khofifah Maulida; Budiyanto, Eko; Muzayanah, Muzayanah; Kurniawati, Aida
JURNAL GEOGRAFI Geografi dan Pengajarannya Vol 19, No 1 (2021): JURNAL GEOGRAFI Geografi dan Pengajarannya
Publisher : GEOGRAPHY EDUCATION DEPARTMENT Social Science and Law Faculty, Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jggp.v19n1.p49-62

Abstract

Pembangunan kawasan industri menarik banyak tenaga kerja baik dari dalam maupun luar Kabupaten Gresik dan membutuhkan lahan tempat dibangunnya fasilitas-fasilitas industri. Penambahan jumlah penduduk di Kabupaten Gresik juga berdampak pada meningkatnya kebutuhan lahan permukiman. Sejalan dengan pertumbuhan dan perubahan penggunaan lahan tersebut, keberadaan RTH harus tetap dijaga. Hal ini ditujukan untuk menjaga agar ekosistem suatu wilayah tetap seimbang. Penelitian ini berbasis interpretasi citra secara digital menggunakan software Quantum GIS 3.16.5 dengan metode Normalized Difference Vegetation  Index (NDVI). Penelitian ini dilakukan di seluruh wilayah Kabupaten Gresik. Penentuan klasifikasi jenis tutupan lahan dilakukan dengan menentukan nilai ambang batas maksimum dan minimum melalui uji threshold. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terjadi penurunan luas RTH dalam rentang 5 tahun. Pada tahun 2021 luas RTH hanya sebesar 160,15 km² atau 13% dari keseluruhan luas wilayah Kabupaten Gresik. Untuk memenuhi ketetapan minimal proporsi RTH, Kabupaten Gresik membutuhkan penambahan luas sebesar 17% atau 202,93 km².
RESPIRASI KARBONDIOKSIDA TANAH PADA TOPOSEKUEN BUKIT KARST GUNUNGSEWU GUNUNG KIDUL Purnomo, Nugroho Hari; Budiyanto, Eko; Muzayanah, Muzayanah; Kurniawati, Aida; Prasetyo, Ketut; Nurcahyo, Ardhyan Dwi
GEOGRAPHY : Jurnal Kajian, Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Vol 9, No 2 (2021): September
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/geography.v9i2.5630

Abstract

Abstrak: Aktivitas dan konsentrasi karbondioksida (CO2) di dalam lapisan tanah permukaan ditentukan oleh proses respirasi akar dan dekomposisi organik. Sementara keberadaan material sebagai media respirasi dan dekomposisi ditentukan oleh posisi topografi yang memiliki variasi lereng. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan sifat tanah dengan respirasi karbondioksida tanah berdasarkan pada toposekuen bukit karst. Penelitian dilaksanakan di bukit karst bagian atas dari mulut Gua Gilap Dusun Klumprit Desa Kenteng Kecamatan Ponjong Kabupaten Gunungkidul. Lokasi titik sampel diambil pada suatu profil lereng dari puncak bukit, lereng bagian tengah, dan pada lereng kaki. Hasil menunjukkan terjadinya korelasi antara respirasi karbondioksida (CO2 Respiraton)dengan sifat tanah hanya pada lereng atas. Hubungan korelasi positif sangat kuat terjadi antara kandungan, bahan organik (organic matter), carbon organik (organic carbon), and berat jenis (specific density) dengan hasil CO2 Respiratonpada lereng atas. Sebaliknya terjadi korelasi negatif yang kuat antara kadar lengas (moisture) dengan CO2 Respiratonpada lereng atas. Terjadinya korelasi positif antara variabel organic matter, organic carbon, dan Specific density dengan laju CO2 Respiraton di lereng atas karena sampling pada Shafts. Terjadinya korelasi negatif moisture disebabkan rendahnya kandungan carbondioksida pada air hujan sebagai pengimbuh.  Abstract:  The activity and concentration of carbon dioxide (CO2) in the top layer of soil is determined by the process of root respiration and organic decomposition. While the existence of the material as a respiration medium and decomposition is determined by the slope variation of topographic position. This study aimed to find out the relationship of soil properties with the respiration of soil carbon dioxide (CO2) based on karst hill toposequence. The study was conducted in karst hill, the upper of Gilap cave Kenteng village Ponjong district Gunungkidul Regency. The location of the sample point was taken on a slope profile from the top of the hill, the central slope, and the foot of the slope. The results showed the correlation between respirations with the soil properties only on the upper slope. A strong positive correlation relationship was found among the content, organic matter, organic carbon, and specific density with the CO2 respiration yield on the upper slope. On the contrary, there was a strong negative correlation between moisture with CO2 respiration on the upper slope. The positive correlation among organic matter, organic carbon, and specific density variables with the rate of CO2 respiration on the upper slopes due to sampling in Shafts. And the negative correlation of moisture was caused by low carbon dioxide content in rainwater as richarge.