Articles
<![CDATA[PERILAKU MASYARAKAT TERHADAP FENOMENA BANJIR ]]>
<![CDATA[Oot Hotimah]]>
<![CDATA[ Jurnal Ilmiah Mimbar Demokrasi Vol 10 No 2 (2011): Jurnal Ilmiah Mimbar Demokrasi, Vol 10 No 2 April 2011 ]]>
Publisher : <![CDATA[Program Studi PPKn FIS UNJ & Asosiasi Profesi PPKn Indonesia ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.21009/jimd.v10i2.2297
<![CDATA[This research was conducted at Pengadegan, Pancoran under district, South Jakarta district. The goal is to find out people’s behaviour towards neighborhood that is often affected by flooding. The population is all households on Rt. 05, 06, 07, Rw. 01. The sampling technique is simple random sampling, 40 people were heads of households. The results of this study indicate that, people in the region already has a good behaviour because of behaviour related to the things they must do at home and their environment in case of flooding. There were 93,8% residents have good behaviour, while 6,2% of society do things that are not good because it does not make a purchase or supply of trash in the house.]]>
<![CDATA[PEREMAJAAN KOTA UNTUK PERMUKIMAN KUMUH DI PERKOTAAN: ANTARA STRATEGI DAN SOLUSI ]]>
<![CDATA[Oot Hotimah]]>
<![CDATA[ Jurnal Ilmiah Mimbar Demokrasi Vol 13 No 1 (2013): Jurnal Ilmiah Mimbar Demokrasi: Volume 13 No. 1 Oktober 2013 ]]>
Publisher : <![CDATA[Program Studi PPKn FIS UNJ & Asosiasi Profesi PPKn Indonesia ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.21009/jimd.v13i1.9099
<![CDATA[Improvement of social welfare is the responsibility of the government. One way to overcome poverty and improve the poor quality of the living environment of the urban poor is a more humane manner by involving them in development planning. The conventional approach in the form of eviction for urban renewal undertaken during this creates urban social problems more acute and complicated and not sustainable in overcoming poverty. One of the policies that need to be taken, among others, is to build low-rent flats and community involvement in public policy making. The advantage is the increased sense of community and they can become agents of development control.]]>
<![CDATA[POTENSI EKONOMI PADA KOLONG BEKAS PENAMBANGAN TIMAH DI KABUPATEN BANGKA, PROVINSI BANGKA BELITUNG ]]>
<![CDATA[Oot Hotimah]]>
<![CDATA[ Jurnal Ilmiah Mimbar Demokrasi Vol 14 No 2 (2015): Jurnal Ilmiah Mimbar Demokrasi Volume 14 No. 2 April 2015 ]]>
Publisher : <![CDATA[Program Studi PPKn FIS UNJ & Asosiasi Profesi PPKn Indonesia ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.21009/jimd.v14i2.9107
<![CDATA[The development of the tin mining industry in Bangka Bangka Belitung has contributed very significantly to the economy of communities in the region. But on the other hand, these activities also have a negative effect in the form of reduced mangrove forests, destruction of soil, polluted water sources, as well as the emergence of pits (pit) excavated and others. So far under the utilization of tin in Bangka Island is not optimal. Economically, the potential pit can be used as a source of raw water, aquaculture, or recreational water. This can be done through environmental reclamation. Technically goal of rehabilitation is to restore the soil conditions for stable and not prone to erosion. From the economical and aesthetic aspects of land, soil conditions improved so that the value or economic potential can be restored at least its original state. From the aspect of the ecosystem, ecosystem condition to attempt the return of the original ecosystem.]]>
<![CDATA[WASTE MANAGEMENT AND COMMUNITY PARTICIPATION IN HOUSEHOLD WASTE IN RW 06, KEBON KOSONG VILLAGE, KEMAYORAN SUBDISTRICT, CENTRAL JAKARTA ]]>
<![CDATA[Shafira Adelia Pratiwi]]>;
<![CDATA[Suhardjo Hardjo]]>;
<![CDATA[Oot Hotimah]]>
<![CDATA[ Tunas Geografi Vol 10, No 2 (2021): JURNAL TUNAS GEOGRAFI ]]>
Publisher : <![CDATA[Department of Geography Education, Faculty of Social Sciences, Universitas Negeri Medan ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.24114/tgeo.v10i2.30019
<![CDATA[Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui lebih dalam tentang sistem pengelolaan sampah dan peran serta masyarakat di RW 06 yang telah ditetapkan sebagai RW percontohan pengurangan sampah sebagai bagian dari program SAMTAMA pengelolaan sampah berbasis 3R. Penelitian ini bertempat di RW 06 Kelurahan Kebon Kosong, Jakarta. Dalam penelitian ini digunakan metode deskriptif evaluatif. Berdasarkan temuan penelitian ini, RW 06 menerapkan tiga sistem pengelolaan sampah: pengelolaan sampah dengan tabungan bank sampah, pengelolaan sampah mandiri dan produktif, dan pengelolaan sampah.Masyarakat RW 06 mulai berpartisipasi dalam pengelolaan sampah model 3R pada tahap perencanaan, pertemuan pengelolaan sampah model 3R, melakukan pemilahan sampah organik dan anorganik, dan kegiatan pengurangan sampah (3R), kemudian pada evaluasi masyarakat RW 06 yang terlibat dalam masyarakat RW 06 yang terlibat dalam Pemantauan dan pemberian kritik/saran terhadap pengelolaan sampah 3R. Meski beberapa masyarakat sudah berupaya mengelola sampahnya secara 3R, namun masyarakat di RW 06 sebagai percontohan pengurangan sampah masih menggunakan sistem pengelolaan sampah kumpul-angkut-buang. Kata kunci: Pengelolaan sampah, Partisipasi Masyarakat, Program SAMTAMA]]>
<![CDATA[Strategi Pengembangan Kebun Raya Baturraden sebagai Objek Wisata ]]>
<![CDATA[Oot Hotimah]]>;
<![CDATA[Rudi Iskandar]]>;
<![CDATA[Ratu Husmiati]]>
<![CDATA[ Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (Journal of Natural Resources and Environmental Management) Vol. 11 No. 1 (2021): Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (JPSL) ]]>
Publisher : <![CDATA[Graduate School Bogor Agricultural University (SPs IPB) ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.29244/jpsl.11.1.32-38
<![CDATA[This study aims to formulate an appropriate alternative development strategy for the Baturraden Botanical Gardens. This strategy can make it easier for the management unit to develop the Baturraden Botanical Gardens even better. Primary data obtained through interviews and questionnaires. Baturraden Botanical Gardens as a vehicle for the environment has conservation and tourism functions. The development of the conservation function of the Baturraden Botanical Gardens is marked by the increasing collection of plants from time to time. Information obtained is that starting in 2014 the management of the Botanical Gardens of Baturraden and Tahura KGPAA Mangkunagoro I was separated through Pergub No. 20/2014. Based on the results of interviews, it was found that the public's view was that to develop the tourism potential of botanical gardens, botanical gardens should diversify activities, especially educational tours. Educational tours that are attractively packaged are one of the factors that can make visitors satisfied and want to visit again.]]>
<![CDATA[KOMPARASI KURIKULUM 1964 DAN 1968 SERTA KAJIAN MATERI GEOGRAFI PADA JENJANG SMP ]]>
<![CDATA[Faisal Respatiadi]]>;
<![CDATA[Muhammad Zid]]>;
<![CDATA[Oot Hotimah]]>
<![CDATA[ PENDIDIKAN SAINS DAN TEKNOLOGI Vol 9 No 1 (2022) ]]>
Publisher : <![CDATA[STKIP PGRI Situbondo ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.47668/edusaintek.v9i1.450
<![CDATA[Kurikulum merupakan seperangkat konsep serta pengaturan hal tujuan, isi, serta materi pelajaran dan metode yang dipakai selaku prinsip pembelajaran buat menggapai tujuan pembelajaran. Kurikulum ialah kunci dalam pembelajaran resmi yang senantiasa dirombak ataupun ditinjau balik buat menjajaki kemajuan ilmu wawasan serta era. Kemajuan kurikulum di Indonesia diawali dari kurikulum 1947 hingga dengan saat ini( kurikulum merdeka). Riset ini hendak mangulas komparasi antara kurikulum 1964 serta 1968 serta riset ini memakai tipe riset kualitatif non interaktif dengan memakai tata cara analisa isi Sebab riset yang dicoba merupakan mempelajari tiap isi yang ada dalam sebagian harian serta novel yang berkaitan dengan kurikulum 1964 serta 1968. Informasi yang sudah digabungkan berikutnya dianalisis dengan memakai tata cara analisa isi. Analisa ini dibesarkan selaku usaha pengerukan lebih lanjut hal kurikulum 1964 serta 1968. Kurikulum di Indonesia hadapi pergantian diawali dari kurikulum 1947 hingga dengan kurikulum merdeka. Yang menimbulkan pergantian kurikulum merupakan menjajaki kemajuan era serta menjajaki situasi dan keinginan dikala itu. Pergantian kurikulum buat menggapai tujuan pembelajaran.]]>
<![CDATA[PENGARUH PENGETAHUAN PENCEMARAN LINGKUNGAN TERHADAP PERILAKU PENGGUNAAN BARANG PLASTIK SEKALI PAKAI ]]>
<![CDATA[jellyta dwi agustin]]>;
<![CDATA[Oot Hotimah]]>
<![CDATA[ JURNAL GEOGRAFI Vol 9 No 2 (2020) ]]>
Publisher : <![CDATA[Jurusan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Padang ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.24036/geografi/vol9-iss2/1250
<![CDATA[Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari pengetahuan pencemaran lingkungan terhadap penggunaan barang plastik sekali pakai pada mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Jakarta. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan survei. Teknik pengambilan data menggunakan data primer berupa tes soal pengetahuan pencemaran lingkungan dan kuesioner perilaku penggunaan barang plastik sekali pakai. Teknik analisis data dalam penelitian ini berupa uji regresi linier sederhana. Berdasarkan hasil pengolahan data regresi linear sederhana, maka diperoleh persamaan regresi sederhana pengaruh pengetahuan pencemaran lingkungan dengan perilaku dalam penggunaan plastik, menghasilkan koefisien arah regresi dengan nilai signifikansi (Sig.) sebesar 0,001. Dengan nilai Sig. = 0,001 , karena 0,001 < 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima, artinya koefisien regresi signifikan dan dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dari pengetahuan pengetahuan pencemaran lingkungan dengan perilaku penggunaan barang plastik sekali pakai.]]>
<![CDATA[PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PELESTARIAN HUTAN KOTA ]]>
<![CDATA[Oot Hotimah]]>
<![CDATA[ SPATIAL: Wahana Komunikasi dan Informasi Geografi Vol 13 No 1 (2015): Jurnal SPATIAL - Wahana Komunikasi dan Informasi Geografi, Volume 13 Nomor 1, Ma ]]>
Publisher : <![CDATA[Department Geography Education Faculty of Social Science - Universitas Negeri Jakarta ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (347.357 KB)
|
DOI: 10.21009/spatial.131.06
<![CDATA[ABSTRACT Bogor Botanical Gardens (BBGs) has a big role for carbonic emission reduction. Many functions of BBGs such as ecologycal, social and economic functions. The strategic function of BBGs needs more attention from Bogor’s citizen for its continuities. However based on the fact showed that exuberances of BBGs trees has decreased. Due to many cars passed by in BBGs area became crowded. there was reduction of bird species form 85 species (2002) become 35 species (2007). From this phenomena, it is not impossible if one day the trees at BBGs have snatched by human for getting some waters. The interviews were conducted to the BBGs visitors that they live in the city of Bogor. The investigation revealed that the active communications among BBGs officer with the society around it become an absolute requirement to conserve BBGs as rescue media of biodiversity crisis. The most important aspect is the role of the community for the success of the preservation of the BBGs as urban forest. Keyword: Urban forest preservation, Bogor Botanical Gardens.]]>
<![CDATA[The Movement Patterns of Tourist Destination Floating Market, Lembang, West Bandung Regency ]]>
<![CDATA[Heryanti]]>;
<![CDATA[Oot Hotimah]]>;
<![CDATA[Ilham B Mataburu]]>
<![CDATA[ SPATIAL: Wahana Komunikasi dan Informasi Geografi Vol 19 No 1 (2019): Spatial : Wahana Komunikasi dan Informasi Geografi ]]>
Publisher : <![CDATA[Department Geography Education Faculty of Social Science - Universitas Negeri Jakarta ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (397.857 KB)
|
DOI: 10.21009/spatial.191.07
<![CDATA[This research aims to know the movement patterns of tourist destinationfloating market, Lembang, West Bandung Regency. The method used inthis research is descriptive method with a survey approach. The studylasted from June to July 2019. The indicators are (1) the number oftourist visits each tourist destination, (2) motivation of tourist visits, (3)length of stay, (4) modes of transportation, (5) accessibility to touristdestinations, (6) traveling experience, (7) number of travelingcompanions, (8) tourist attraction. The results showed tourists fromBanten Province tended to only make Multiple Patterns with the type ofChaining Loop and Stopover. The age of 17-30 years dominates the eraof tourists; these tourists do tours with their families as much as 100%.Tourists travel time from the origin area to tourist area is 4 to 5 hours, sotourists further shorten the time of visiting each destination anddestinations visited by more tourists.]]>
<![CDATA[Tingkat Kepuasan Wisatawan Terhadap Penerapan Sapta Pesona di Perkampungan Budaya Betawi Jakarta Selatan ]]>
<![CDATA[Rizka Hidayanti]]>;
<![CDATA[Oot Hotimah]]>;
<![CDATA[Suhardjo]]>
<![CDATA[ Jurnal Geografi, Edukasi dan Lingkungan (JGEL) Vol. 4 No. 2 (2020): Jurnal Geografi, Edukasi dan Lingkungan (JGEL) ]]>
Publisher : <![CDATA[Pendidikan Geografi Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.29405/jgel.v4i2.4926
<![CDATA[Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat kepuasan wisatawan dan mengetahui indeks kepuasan wisatawan terhadap penerapan Sapta Pesona di Perkampungan Budaya Betawi (PBB) Rengseng Sawah Jakarta Selatan. Analisis tersebut dapat memudahkan Unit Pengelola Kawasan PBB dalam upaya pengembangan dan evaluasi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan teknik analisis Importance Performance Analysis (IPA) dan Customer Satisfaction Index (CSI). Data primer diperoleh melalui pengisian angket dengan 33 item pertanyaan. Hasil penelitian menunjukkan, terdapat 5 item yang masuk ke dalam Kuadran I (Prioritas Utama) menjadi prioritas perbaikan, 11 item dalam Kuadran II (Pertahankan Prestasi) dengan tingkat kepuasan relatif tinggi, 12 item dalam Kuadran III (Prioritas Rendah) yang artinya dirasa kurang berpengaruh terhadap kepuasan pengunjung dan pada kenyataannya tidak terlalu diperhatikan, dan 5 item dalam Kuadran IV (Berlebihan) yang artinya peningkatan pada item ini perlu dipertimbangkan kembali karena pengaruh terhadap manfaat yang dirasakan oleh wisatawan sangat kecil. Berdasarkan Customer Satisfation Indeks, dapat diketahui nilai CSI secara keseluruhan sebesar 88%. Nilai tersebut berada pada interval 81% - 100% yang berarti wisatawan merasa “Sangat Puas” terhadap penerapan Sapta Pesona di PBB Jakarta Selatan.]]>
