Avini Martini
Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Sebelas April

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

ANALISIS KESALAHAN EJAAN DALAM KARANGAN NARASI PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR KECAMATAN SUMEDANG SELATAN Anggi Citra Apriliana; Avini Martini
Primary: Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Vol 7, No 2 (2018)
Publisher : Laboratorium Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (388.416 KB) | DOI: 10.33578/jpfkip.v7i2.6267

Abstract

This study aims to uncover spelling errors (letter use errors, word writing, and punctuation use) of fifth grade students ofelementary schools in South Sumedang District, Sumedang Regency. To achieve this goal qualitative descriptive research iscarried out with steps: collecting data on students' language errors and conducting language error analysis. The researchsubjects were fifth grade students of Margacinta Elementary School, Manangga Elementary School, and Pasanggrahan IElementary School, South Sumedang District. The results of the study showed that there were errors in language in students'narrative essays which included spelling errors (letter usage errors, word writing, and punctuation errors). Spelling errors thatoften appear are errors in capital letters, incorrect writing of prepositions, errors in the use of punctuation, errors in writingwords that are not in accordance with the rules of the correct language, and errors in writing of particles. The largest number ofmisspellings is Manangga Elementary School with a number of spelling errors of 52 (43.33%) and the smallest number ofmisspellings, namely Margacinta Elementary School with 27 (22.5%) errors.
PENGGUNAAN MEDIA READING BOX UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN TEKS CERITA ANAK PADA MEMBACA INTENSIF (PENELITIAN TINDAKAN KELAS PADA SISWA KELAS III SDN DAYEUHLUHUR KECAMATAN GANEAS KABUPATEN SUMEDANG TAHUN PELAJARAN 2017/2018) Avini Martini
Jurnal Edukasi Sebelas April Vol 2 No 2 (2018): Jurnal Edukasi STKIP Sebelas April
Publisher : STKIP Sebelas April Sumedang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya aktivitas dan kemampuan membaca siswa kelas III SDN Dayeuhluhur pada aspek membaca pemahaman teks cerita anak pada membaca intensif. Peneltian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas dengan menggunakan media Reading Box. Pada siklus I hasil observasi aktivitas belajar siswa kurang memuaskan skor rata-rata dari setiap aspek dinilai hanya 3,37 dengan kategori cukup. Pada siklus II berhasil ditingkatkan dan mencapai target yang diharapkan peneliti dengan skor rata-rata 3,66 dengan kategori baik. Dengan demikian, aktivitas belajar siswa terhadap pembelajaran membaca pemahaman teks cerita anak pada membaca intensif dengan menggunakan media media reading box pada siklus II lebih baik jika dibandingkan dengan siklus I. Kemampuan membaca siswa pada kondisi awal yang masih kurang yakni baru 39% atau 9 siswa yang mencapai KKM. Pada perbaikan pembelajaran siklus I kemampuan membaca siswa berhasil ditingkatkan menjadi 61% atau 14 siswa. Rata-rata kemampuan membaca siswa pada siklus I sudah mencapai KKM yang ditetapkan yakni 65, hanya beberapa siswa yang masih belum tuntas. Selanjutnya, pada siklus II hasilnya lebih baik dari siklus I, yakni sebagian besar siswa yang berjumlah 20 siswa atau 87% dinyatakan tuntas karena hasilnya mencapai KKM dan hanya 3 siswa atau 13% yang tidak lulus atau belum mencapai KKM. Hal ini membuktikan bahwa media reading box dapat digunakan untuk meningkatkan aktivitas dan kemampuan membaca pemahaman teks cerita anak pada membaca intensif siswa kelas III SDN Dayeuhluhur tahun pelajaran 2017/2018.
ANALISIS TUTURAN ANAK SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN PEMEROLEHAN BAHASA ANAK KELAS RENDAH SEKOLAH DASAR Avini Martini
Jurnal Edukasi Sebelas April Vol 1 No 1 (2017): Jurnal Edukasi STKIP Sebelas April
Publisher : STKIP Sebelas April Sumedang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi adanya ketertarikan peneliti untuk mengetahui penguasaan bahasa anak usia tiga tahun, sebagai upaya peningkatan pemerolehan bahasa anak Sekolah Dasar kelas rendah. Agar dapat menghitung MLU dari seorang anak, kita membutuhkan transkrip dari percakapan setengah jam. Bahasa anak harus dibagi menjadi ujaran-ujaran terpisah, dan ujaran-ujaran ini harus dibagi menjadi morfem. Setiap anak yang normal akan belajar bahasa pertama (bahasa ibu) dalam tahun-tahun pertamanya dan proses itu terjadi hingga kira-kira umur lima tahun (Nababan, 1992:72). Penelitian ini meneliti MLU pada anak usia tiga tahun. Dengan menghitung jumlah MLU, maka akan dapat diketahui apakah anak tersebut telah mengalami perkembangan bahasa secara normal atau tidak. Sumber data penelitian ini adalah seorang anak bernama Dika Rahardi berusia tiga tahun, ia menggunakan bahasa Sunda sebagai bahasa pertamanya. Teknik pengumpulan datanya direkam dengan handphone dan analisis data menggunakan analisis kualitatif dan kuantitaif. Hasil indeks MLU Dika adalah 3,32, dan berada pada tahap IV, yang berarti Dika berada pada tahap rendah, Kelas kata yang telah diperoleh dan dituturkan oleh Dika antara lain nomina, verba, adjektiva, dan adverbial dengan pola kalimat dasar FN+adv, FA+adv, FN+FA, Dika telah mampu bertutur dengan kalimat lengkap dan kalimat berimbuhan yang lengkap.
Analisis Relevansi Bahan Ajar IPA Dalam Buku Tematik Terpadu Kelas IV Sekolah Dasar Karangan Fransiska Dengan Kurikulum Dua Ribu Tiga Belas Gangan Rangga Lesmana; Asep Saepurokhman; Avini Martini
Jurnal Edukasi Sebelas April Vol 5 No 2 (2021): JESA - Jurnal Edukasi Sebelas April
Publisher : STKIP Sebelas April Sumedang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh maraknya buku teks yang kurang berkualitas dan tidak sesuai dengan kurikulum yang berlaku. Oleh karena itu buku teks yang dipakai di sekolah perlu dianalisis terlebih dahulu agar penggunaannya dapat menunjang ketercapaian tujuan pembelajaran. Bahan ajar yang terdapat dalam buku teks harus berkualitas dan sesuai dengan kurikulum 2013. Dikatakan demikian, agar buku teks tersebut dapat menunjang pencapaian tujuan pembelajaran secara nasional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bahan ajar mata pelajaran IPA yang terdapat dalam buku teks tematik terpadu dengan tema Kayanya Negeriku untuk kelas IV karangan Fransiska Sekolah Dasar sesuai dengan ciri buku teks yang berkualitas. Selain itu untuk mengetahui kerelevansian bahan ajar dalam buku teks tematik terpadu dengan tema Kayanya Negeriku kelas IV Sekolah Dasar karangan Fransiska dengan kompetensi dasar dalam kurikulum 2013. Oleh karena itu, metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif dengan analisis kualitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa Buku teks tematik terpadu kelas IV Sekolah Dasar karangan Fransiska dkk. dapat dikategorikan sebagai buku yang berkualitas. Dikatakan demikian, karena buku teks tersebut memiliki sudut pandangan, kejelasan konsep, relevan dengan kurikulum, menarik minat, menumbuhkan motivasi, menstimulus aktivitas siswa, ilustratif, komunikatif, menunjang mata pelajaran lain, menghargai perbedaan individu, dan memantapkan nilai-nilai.. Selain itu, Buku teks tersebut telah sesuai dengan kurikulum 2013. Dikatakan demikian, karena materi pelajarannya telah sesuai dengan KD dan materi pokok, keakuratan materi, kemutakhiran materi, mendorong keingintahuan, substansi keilmuan dan life skill, dan keberagaman nilai. Oleh karena itu, buku teks tematik terpadu kelas IV karangan Fransiska dkk. dapat digunakan sebagai buku bahan ajar di sekolah dasar kelas IV.
KAJIAN PEMEROLEHAN BAHASA MASYARAKAT PANGANDARAN Avini Martini
Jurnal Metamorfosa Vol 4 No 2 (2016)
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia, STKIP Bina Bangsa Getsempena

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (428.339 KB)

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi adanya ketertarikan mengenai penggunaan variasi bahasa di suatu daerah. Ketika sedang mempelajari variasi, apakah itu dikaji dari segi perspektif kuantitatif atau kualitatif. Hal ini penting untuk menentukan setepat mungkin apa yang akan menjadi objek penelitian. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif analitik yang mengungkap keadaan yang sebenarnya mengenai penggunaan variasi bahasa yang terjadi di daerah Pangandaran.Karena meneliti variasi bahasa akan lebih cocok bila peneliti terjun langsung ke lapangan atau dengan kata lain peneliti mengobservasi langsung ke lapangan. Karena dengan observasi peneliti dapat langsung merasakan, melihat, dan mendengarkan gejala-gejala variasi bahasa yang terjadi di lapangan yang tentunya terjadi di lingkungan masyarakat. Berdasarkan hasil penelitian, dapat dilihat bahwa para partisipan dalam setiap percakapan adalah bilingual, baik pembeli, pemilik warung dan penjual rujak. Mereka menguasai dua bahasa, yaitu bahasa Sunda dan Indonesia, dengan baik. Dengan adanya peralihan bahasa, ini juga menunjukkan adanya satu peristiwa kebahasaan yang disebut dengan alih kode. Dari percakapan tersebut juga didapatkan kesaksian bahwa penduduk dan pedagang di sekitar pantai Pangandaran merupakan multilingual. Mereka setidaknya menguasai tiga bahasa, bahasa Indonesia, Sunda dan Jawa. Hal ini merupakan bagian dari variasi bahasa, variasi bahasa ini terjadi disebabkan masyarakat yang heterogen.
UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KEGIATAN JUAL BELI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) : (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas III SD Negeri Ancol Kecamatan Darmaraja Kabupaten Sumedang Tahun Pelajaran 2018/2019) Avini Martini; Cep Deni Wahyudin
Jurnal Visipena Vol 10 No 2 (2019)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian (LP2M) STKIP Bina Bangsa Getsempena

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (337.582 KB) | DOI: 10.46244/visipena.v10i2.512

Abstract

This research is motivated by the lack of student activities that include attention, activity, and work together, so impressed passive learning and results in a low learning outcomes in social studies class III material purchase. This study has two formulation of the problem, namelywhether the model of Problem Based Learning (PBL) can increase the activity of social studies material trading activities and whether the model of Problem Based Learning (PBL) can improve learning outcomes IPS material trading activities of third grade students of SDN Ancol subdistrict Darmaraja, as well as the purpose of this research is, to enhance the activity and results of social studies in materials trading activities in the third grade students of SDN Ancol subdistrict Darmaraja. This study uses classroom action research (PTK) with a research design Kemmis and MC models. Taggart covering the planning, implementation, observation, and reflection. Subjects of this study third grade students of SDN Ancol subdistrict Darmaraja the Academic Year 2018/2019 of 16 people. Data collection techniques in this study is the observation techniques and engineering tests on the material buying and selling activities. After research and analysis of the data is completed, the researchers obtained data activity and learning outcomes of students has increased from the initial data to the second cycle. It is seen from the student activity on preliminary data the average amount of student activity score is 54.1, the student who gets good criteria only 3 people (18.75%), in the first cycle the average number of students activity score is 66.19 students who get good criteria to 7 students (43.75%) and the second cycle an average score of student activity is 80.75 and students who get good criteria increased to 12 (75.00%). Improved student learning activities to impact on improving student learning outcomes. This is evident from the average value of students' test results prior to implementation action planmodel of Problem Based Learning (PBL) is the average value of only 60 students by the number of students who completed only 3 people (18.75%), then after the action is taken the average value of students in the first cycle to 68.13 to the number of students who completed as many as 9 people (56.25%), and the second cycle of the average value of students has increased to 80 the number of students who completed a total of 14 people (87.50%). Abstrak Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kurangnya aktivitas siswa yang meliputi perhatian, keaktifan, dan bekerja sama, sehingga pembelajaran terkesan pasif dan berakibat pada hasil belajar yang rendah pada mata pelajaran IPS kelas III materi jual beli. Penelitian ini memiliki dua rumusan masalah, yaitu apakah model Problem Based Learning (PBL) dapat meningkatkan aktivitas belajar IPS materi kegiatan jual beli dan apakah model Problem Based Learning (PBL) dapat meningkatkan hasil belajar IPS materi kegiatan jual beli siswa kelas III SDN Ancol Kecamatan Darmaraja, serta tujuan pada penelitian ini yaitu, untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar IPS dalam materi kegiatan jual beli pada siswa kelas III SDN Ancol Kecamatan Darmaraja. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK) dengan desain penelitian model Kemmis dan MC. Taggart yang meliputi tahap perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Subjek penelitian ini siswa kelas III SDN Ancol Kecamatan Darmaraja Tahun Pelajaran 2018/2019 sebanyak 16 orang. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini berupa teknik observasi dan teknik tes pada materi kegiatan jual beli. Setelah penelitian dan analisis data selesai dilaksanakan, peneliti memperoleh data aktivitas dan hasil belajar siswa mengalami peningkatan dari data awal sampai siklus II. Hal ini terlihat dari aktivitas siswa pada data awal rata-rata jumlah skor aktivitas siswa yaitu 54,1 , siswa yang mendapat kriteria baik hanya 3 orang (18,75%), pada siklus I rata-rata jumlah skor aktivitas siswa yaitu 66,19 siswa yang mendapat kriteria baik menjadi 7 orang siswa (43,75%) dan pada siklus II rata-rata skor aktivitas siswa yaitu 80,75 dan siswa yang mendapat kriteria baik meningkat menjadi 12 orang (75,00%). Peningkatan aktivitas belajar siswa berdampak pula pada peningkatan hasil belajar siswa. Hal ini terlihat dari nilai rata-rata hasil tes belajar siswa sebelum diterapkan tindakan perencanaan model Problem Based Learning (PBL) rata-rata nilai siswa hanya 60 dengan jumlah siswa yang tuntas hanya 3 orang (18,75%), selanjutnya setelah tindakan dilakukan nilai rata-rata siswa pada siklus I menjadi 68,13 dengan jumlah siswa yang tuntas sebanyak 9 orang (56,25%), dan pada siklus II nilai rata-rata siswa mengalami peningkatan menjadi 80 dengan jumlah siswa yang tuntas sebanyak 14 orang (87,50%). Kata kunci: Model Problem Based Learning, Aktivitas Dan Hasil Belajar
Pelatihan Media Permainan Tradisional Dakuca Terhadap Guru Raudathul Athfal Kabupaten Sumedang Erna Roostin; Riska Aprilianti; Avini Martini
Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Vol 6, No 5 (2022)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/obsesi.v6i5.1890

Abstract

Permainan tradisional tersebut dapat menstimulasi enam aspek perkembangan anak. Tujuan Program Kegiatan Masyarakat Stimulus ini untuk meningkatkan kompetensi dan  kreativitas guru Raudhatul Athfal (RA) di Kabupaten Sumedang dalam hal pengembangan media pembelajaran. Metode yang digunakan pada kegiatan Program Kegiatan Masyarakat Stimulus  (PKM-S) ini di antaranya ceramah, diskusi, dan praktik media dakuca. Instrument yang digunakan yaitu media congklak yang sudah dikembangkan menjadi media dakuca. Adapun tahapan dalam kegiatan PKM-S ini di antaranya perencanaan dan pelaksanaan kegiatan. Pelaksanaan kegiatan berlangsung selama tiga hari, dengan jumlah peserta sebanyak 35 orang guru RA di Kabupaten Sumedang. Hasil kegiatan menunjukkan adanya stimulus terhadap kreativitas guru RA dalam mengembangkan media pembelajaran berbasis kearifan lokal sehingga  guru RA dapat menciptakan dan mengembangkan permainan tradisional seperti bola bekel yang dikembangkan dari segi tampilan dan diberi nama menjadi  “Bocer” (Bola Ceria).