Eny Kusumastuti
Seni Drama Tari Dan Musik, Universitas Negeri Semarang

Published : 35 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search
Journal : Jurnal Seni Tari

PROSES PEMBELAJARAN GERAK DAN LAGU YANG KREATIF BERDASARKAN KURIKULUM 2013 DI TK MIRYAM SEMARANG Kurnianti Sudjono, Elisabeth Tri; Kusumastuti, Eny
Jurnal Seni Tari Vol 6 No 2 (2017): Vol 6 No 2 (2017)
Publisher : Jurnal Seni Tari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (424.624 KB) | DOI: 10.15294/jst.v6i2.17446

Abstract

This study aims to describe the learning process of motion and creative songs based on the Curriculum 2013 in Miryam Semarang Kindergarten. The method used in this research is descriptive qualitative research. The result of research is the learning process of motion and song covering the planning stage, implementation stage, and result. The planning stage consists of RPP. The implementation stage consists of opening activities, core activities, and closing activities. Result of this research is the students have participate in a intellectual and emotional learning procces, student have found learning concept and have responsibility to finishing task together.
PEMBARONG WANITA DALAM KELOMPOK BARONGAN SAMIN EDAN Dewi, Elza Monica Uswantari; Kusumastuti, Eny; Lanjari, Restu
Jurnal Seni Tari Vol 7 No 2 (2018): Vol 7 No 2 (2018)
Publisher : Jurnal Seni Tari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (385.374 KB) | DOI: 10.15294/jst.v7i2.27171

Abstract

Pembarong wanita adalah penari wanita yang menarikan tokoh Barongan dengan menggunakan properti topeng Barongan dalam kesenian Barongan Kabupaten Blora. Pembarong wanita dalam kelompok Barongan Samin Edan di Semarang merupakan fenomena unik dimana belum dijumpai pada kelompok Barongan umumnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bentuk pertunjukan Barongan Samin Edan dan penampilan pembarong wanita. Metode yang digunakan ialah deskriptif kualitatif dan pendekatan etnokoreologi. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, dokumentasi, dan wawancara. Teknik keabsahan data dengan metode triangulasi teknik, triangulasi waktu dan triangulasi sumber. Teknik analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian berupa bentuk pertunjukan Kelompok Barongan Samin Edan serta aspek-aspek penampilan pembarong wanita yakni bakat, ketrampilan, dan sarana/media. Bentuk perunjukan Kelompok Barongan Samin Edan di dalamnya memiliki elemen-elemen pertunjukan seperti; tema, alur dramatik, gerak, penari, pola lantai, ekspresi wajah / polatan, tata rias, tata busana, tata iringan / musik, tempat pertunjukan, properti, dan tata cahaya.
Estetika Beksan Srimpi Mandrarini di Pura Mangkunegaran Wijaya Mulya Catur Tunggal, Harist Harjanti; Kusumastuti, Eny
Jurnal Seni Tari Vol 8 No 1 (2019): Kajian Tekstual dan Kontekstual Tari Nusantara
Publisher : Department of Drama, Dance, and Music Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (362.742 KB) | DOI: 10.15294/jst.v8i1.30632

Abstract

Beksan Srimpi Mandrarini merupakan salah satu beksan klasik yang berkembang di Pura Mangkunegaran tercipta pada masa Mangkunegaran V. Beksan Srimpi Mandrarini berasal dari kata ?Mandra? yang artinya kelebihan dan ?Rini? artinya perempuan jika digabungkan mengandung arti perempuan yang mempunyai kelebihan. Kelebihan yang dimaksud digambarkan dengan prajurit wanita yang sedang berlatih perang tanpa berganti pasangan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeksripsikan dan menginterpretasi Estetika Beksan Srimpi Mandrarini yang meliputi wujud/bentuk, bobot/isi dan penampilan. Metode yang digunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan estetika serta menggunakan pendekatan etik dan emik. Pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Teknik keabsahan data menggunakan teknik triangulasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa Estetika Beksan Srimpi Mandrarini dapat dilihat dari bentuk yang terbagi menjadi dua yaitu pola dan elemen. Pola terdri atas maju beksan, beksan, mundur beksan dan elemen terdiri atas gerak, pelaku, tema, tata iringan, tata rias dan busana, tata lampu, tata panggung dan properti. Bobot meliputi suasana, ide dan pesan. Penampilan meliputi bakat,ketrmpilan dan sarana. Saran bagi pelaku seni di Pura Mangkunegaran agar dapat meneruskan khususnya dalam mengembangkan Tari Gaya Mangkunegaran dengan cara memperhatikan nilai-nilai estetis pada Beksan Srimpi Mandrarini
Profesionalitas Penari Lengger Grup Pager Tawon Wonosobo Maro'atussofa, Chiga; Kusumastuti, Eny
Jurnal Seni Tari Vol 8 No 2 (2019): Kajian Tekstual dan Kontekstual Tari Nusantara
Publisher : Department of Drama, Dance, and Music Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (374.72 KB) | DOI: 10.15294/jst.v8i2.33778

Abstract

 Tari Lengger merupakan tari kerakyatan yang berkembang di wilayah Wonosobo. Lengger diartikan sebagai kesenian kerakyatan yang ditarikan oleh penari perempuan yang menari berpasangan dengan penari topeng, tetapi pada umumnya istilah Lengger digunakan untuk menyebut pertunjukannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui, mendeskripsikan, dan menginterpretasi bagaimana profesionalitas  penari Lengger dan bentuk pertunjukan Lengger Grup Pager Tawon Wonosobo. Penelitian menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan etnokoreologi, serta menggunakan pendekatan etik dan emik. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi wawancara dan dokumentasi. Teknik keabsahan data menggunakan teknik triangulasi sumber, metode, dan teori. Hasil penelitian menunjukkan profesionalitas penari Lengger pada Grup Pager Tawon Wonosobo memiliki empat aspek yang melekat yaitu memiliki keahlian dalam menari, memiliki integrtias,  memiliki kemampuan untuk menjadi komunikator dan menyampaikan pesan estetis dan spiritual kepada penonton, dan memiliki kemampuan untuk mencukupi kebutuhan ekonomi. Bentuk Pertunjukan Tari Lengger Grup Pager Tawon yaitu pelaku, gerak, iringan, tata rias busana, tempat pertunjukan, tata suara, tata lampu, dan properti. Saran bagi penari di Grup Pager Tawon agar dapat meneruskan khususnya dalam mengembangkan tari Lengger Wonosobo dengan cara memperhatikan aspek-aspek bentuk dan profesionalitas pada tari Lengger.
BENTUK PERTUNJUKAN KESENIAN JAMILIN DI DESA JATIMULYA KECAMATAN SURADADI KABUPATEN TEGAL Gupita, Winduadi; Kusumastuti, Eny
Jurnal Seni Tari Vol 1 No 1 (2012): Vol 1 No 1 (2012)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (289.129 KB) | DOI: 10.15294/jst.v1i1.1806

Abstract

MODEL PEMBELAJARAN INTERAKTIF KELOMPOK PADA MATA PELAJARAN SENI TARI Susanty, Pratiwi Esti; Kusumastuti, Eny
Jurnal Seni Tari Vol 1 No 1 (2012): Vol 1 No 1 (2012)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (263.988 KB) | DOI: 10.15294/jst.v1i1.1807

Abstract

BENTUK PELARUNGAN SESAJI DALAM UPACARA BARITAN DI DESA ASEMDOYONG KECAMATAN TAMAN KABUPATEN PEMALANG -, Rosida; Kusumastuti, Eny
Jurnal Seni Tari Vol 1 No 1 (2012): Vol 1 No 1 (2012)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (279.4 KB) | DOI: 10.15294/jst.v1i1.1808

Abstract

BARONGAN JOGO ROGO DALAM TRADISI SELAPAN DINO Efendi, Junarto; Kusumastuti, Eny
Jurnal Seni Tari Vol 2 No 1 (2013): Vol 2 No 1 (2013)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (385.507 KB) | DOI: 10.15294/jst.v2i1.9617

Abstract

The ceremony selapan dino is traditional ceremonies exercised regularly by villagers Gabus Pati starch every friday night wag e. Friday wage was a day of being believable villagers Gabus as days of difficult to obtain rejeki, so we needed held a ceremony selapan dino which aims to launch rejeki. The ceremony selapan dino to be held every 35 days, by villagers Gabus. The ceremony selapan dino in an hereditary manner alw ays performing barongan  jogo  rogo   as  requirement  of   the  organizing  of   ceremonies  selapan  dino.   The  subjects  in  research  is:  how  do  you  study textual  and contextual the art of barongan jogo rogo in the tradition of selapan dino in the village of Gabus Pati starch. Textual study focused on the form of a show barongan jogo rogo in selapan dino, the study of contextual focused on function barongan jogo rogo in selapan dino. A me thod of research used in this research using methods qualitative.  The technique of collecting data covering  the technique of observation, the technique of interviews and engineering  documentation.  Engineering  analysis  of  data  in   research   is  the  reduction  of  data,  presentation  of  data  and the  wi thdrawal  of   the conclusion. Research revealed that the art of barongan jogo rogo in the village of Gabus Pati starch appear around 1980 which was initiated by the father  who  was.  Textual  study  art  barongan  jogo  rogo  in  selapan  dino  focused  on  form  consisting   of  a  theme, a  performer  (  inv estors  ), accompaniment ( vote ) place stage, motion, a way ( fashion, dressing, the property and the offerings ) and the audience. An art form barongan jogo rogo in selapan dino different with a gig barongan jogo rogo served as a whole. Barongan jogo rogo in the tradition of selapa n dino served in the form of mobile convoy village of Gabus. Study contextual the art of barongan jogo rogo in selapan dino can be known that baro ngan jogo rogo serves as a means of a ritual. The function of a ritual namely as a means of turning balah and ruwatan.A  form of turning balah villagers Gabus namely by  giving  wisit  to  barongan  one  goes  home,  while   the  aim  of  turning  balah  to  villagers  Gabus  escape from  calamity  misfortune;   distress  and obstruction. A form of ruwatan villagers Gabus namely mengarak barongan roving village as figures of protector of villagers Gabus. Suggestions in this research are villagers Gabus must remain hold staging barongan jogo rogo on tradition selapan dino as a form of love tow ards art barongan and efforts to the preservation of culture. Culture and tourism agency should be more can promote tradition selapan dino to other region via the internet, salebaran or newspapers so that tradition selapan dino can known to the territory of another
PROSES PEMBELAJARAN TARI RANTAYA PADA SISWA KELAS VII DI SMP NEGERI 13 MAGELANG Rosalina Susanti, Helmi; Kusumastuti, Eny
Jurnal Seni Tari Vol 2 No 1 (2013): Vol 2 No 1 (2013)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (350.946 KB) | DOI: 10.15294/jst.v2i1.9618

Abstract

Rantaya tari dasar tari Surakarta. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan dan memahami: (1) Rantaya tari proses pembelajaran di SMPN 13 magelang, (2) Faktor-faktor yang mempengaruhi proses belajar Rantaya tari  di  SMP  N  13  Magelang.  Metode  penelitian  yang  digunakan  dalam  penelitian  ini  adalah  pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan  data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik  analisis data menggunakan tiga langkah, reductinng data, servering data dan mengambil kesimpulan atau verivication data. Menggunakan teknik  data  adalah  triangulasi sumber, triangulasi teknik,  dan waktu triangulasi. Nilai rantaya tari proses pembelajaran di kelas VII SMP N 13 Magelang terdiri dari tiga langkah, mereka membuka, utama, dan penutup. Proses belajar terdiri dari 7 pertemuan. Nilai belajar Rantaya tari dapat dilihat dari kognitif, afektif, dan psikomotorik. Didukung dan supportted faktor. Kesimpulan dari penelitian ini adalah rantaya proses belajar tari meliputi tiga langkah, mereka membuka, utama, dan penutup. Nilai dapat dilihat dari kognitif, afektif dan  psikomotorik. Saran dari penelitian ini memberikan kepada siswa: (1)  Untuk memberikan motivasi bagi siswa untuk meningkatkan apresiasi mereka dan terutama orang-orang siswa dan tari, (2) guru Seni akan lebih baik  jika memberikan apresiasi kepada siswa dan meminta kepada siswa  untuk menunjukkan kemampuan mereka dalam tari di sekolah
EKSISTENSI KESENIAN BARONGAN KUSUMOJOYO DESA GEBANG KECAMATAN BONANG KABUPATEN DEMAK Khoiroh, Kholifatun; Kusumastuti, Eny
Jurnal Seni Tari Vol 9 No 1 (2020): Vol 9 No 1 (2020)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (212.534 KB) | DOI: 10.15294/jst.v9i1.36942

Abstract

Barongan, a kind of mask that has face resembling a lion with beautiful feathers decoration, serves as an entertainment in the community. Barongan or most commonly known as Singo Barong, has its own folklore that tells a story of a huge animal (a lion) played by two men, one holds its head and the other hold the tail. The objectives of this research are to describe the performance?s forms and the existence of Barongan Kusumojoyo from Gebang village, Bonang district, Demak regency. The research employed a qualitative method by only focusing on the performance?s forms and existence. The writer employs herself to collect the data, by doing observation, interviews, and some documentation. The researcher used triangulation technique to validify the data; which includes source triangulation, method triangulation, and theory triangulation. The findings of this research show that the performance?s forms of Barongan Kusumojoyo can be seen from its presentation structure and the elements of show. The elements of show appear in motion, makeup, fashion, property, musical accompaniment, and its stage layout. The existence of Barongan Kusumojoy can be seen from the process of training to staging.  Barongan performances are made up of imitating animal movements and are improvised in a lively accompaniment. Keywords: Performance?s forms, Existence, Barongan Kusumojoyo