Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Faktor-Faktor Penentu Tingkat Profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia Hasan Sultoni
EKSYAR : Jurnal Ekonomi Syari'ah & Bisnis Islam Vol. 1 No. 1 (2014): EKSYAR : Jurnal Ekonomi Syari'ah & Bisnis Islam
Publisher : Study Program Ekonomi Syari'ah, Sekolah Tinggi Agama Islam Muhammadiyah Tulungagung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aimed to verify the impact of macroeconomic variables on Islamic commercial bank profitability in Indonesia. Applying the error correction models (ECM), this study involved a sample of 3 Islamic banks which are banks operating throughout the study period and the bank that issued the financial statements during the first quarter of 2006 until the third quarter of 2011. The results showed only a variable interest rate which affects the profitability of Islamic banks in Indonesia. Using the Dickey-Fuller (DF) and Augmented Dickey-Fuller (ADF) test, it is proven that there exists a dynamic relationship (long term cointegration) between gross domestic product, inflation, interest rate, market share, money supply and profitability Islamic commercial banks.
Perilaku Konsumen dalam Perspektif Ekonomi Islam: Teori dan Praktek Hasan Sultoni
EKSYAR : Jurnal Ekonomi Syari'ah & Bisnis Islam Vol. 2 No. 2 (2015): EKSYAR : Jurnal Ekonomi Syari'ah & Bisnis Islam
Publisher : Study Program Ekonomi Syari'ah, Sekolah Tinggi Agama Islam Muhammadiyah Tulungagung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Islam sees economic activity is one way to accumulate and increase the reward to the falah (happiness of the world and the Hereafter). Motif consume in Islam is basically mashlahah, needs and obligations. Satisfaction of a Muslim is not based market more or less items that can be consumed, but based on how religious values ​​obtained from what it does. In the teachings of the Islamic religion for the purpose of consumption is the biggest maslahah, so that he can achieve victory in duina and hereafter. Satisfaction in Islam include consumer satisfaction and creative satisfaction, consumer satisfaction will produce the ready creation of satisfaction, because the consumption made by a Muslim would give his physical strength, so he can be more creative. To measure the satisfaction of a Muslim we can use the concept of conventional utilities. As for rational human behavior in the conduct of consumption when he can maximize the values ​​of conformity in accordance with the norms of Islam.
Bank Syariah di Dunia Internasional Hasan Sultoni; Ahmad Basuki
EKSYAR : Jurnal Ekonomi Syari'ah & Bisnis Islam Vol. 7 No. 2 (2020): EKSYAR : Jurnal Ekonomi Syari'ah & Bisnis Islam
Publisher : Study Program Ekonomi Syari'ah, Sekolah Tinggi Agama Islam Muhammadiyah Tulungagung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

erbankan syariah adalah suatu sistem perbankan yang pelaksanaannya berdasarkan hukum Islam (syariah). Perbankan syariah sudah ada pada zaman Rasulullah namun tidak seperti sekarang yang sudah tertata rapi atau sistematis. Perbankan syariah mulai berkembang ditandai dengan banyaknya pemikir-pemikir muslim yang menulis tentang keberadaan bank Islam. Gagasan perbankan syariah ditingkat internasional, muncul dalam konferensi negara-negara Islam sedunia di Kuala Lumpur, Malaysia pada bulan April 1969, yang diikuti 19 negara peserta. Bank Islam pertama yang bersifat swasta adalah Dubai IslamicBank didirikan tahun 1975 oleh sekelompok usahawan Muslim dari berbagai negara. Dalam beroperasi perbankan syariah dikendalikan oleh tiga prinsip dasar, yaitu: 1) Dihapuskannya bunga dalam segala bentuk transaksi. 2) Dilakukannya segala bisnis yang sah, berdasarkan hukum serta perdagangan komersial dan perusahaan industri. 3) Memberikan pelayanan sosial yang tercermin dalam penggunaan dana zakat untuk kesejahteraan fakir miskin, sehingga bank syariah mempunyai daya tarik tersendiri bagi para nasabahnya, dan inilah yang menjadi salah satu faktor bank syariah mulai berkembang pesat di dunia Internasional. Peran perbankan syariah sangat penting bagi perekonomian seperti menstabilkan dan mengatur pertumbuhan uang beredar.
Pengaruh Merger Tiga Bank Syariah Bumn Terhadap Perkembangan Ekonomi Syariah di Indonesia Hasan Sultoni; Kiki Mardiana
EKSYAR : Jurnal Ekonomi Syari'ah & Bisnis Islam Vol. 8 No. 1 (2021): EKSYAR : Jurnal Ekonomi Syari'ah & Bisnis Islam
Publisher : Study Program Ekonomi Syari'ah, Sekolah Tinggi Agama Islam Muhammadiyah Tulungagung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perbankan Syariah adalah salah satu dari solusi perekonomian bangsa, hal itu dikarenakan kegiatan perekonomian yang merupakan tulang punggung penggerak pada stabilitas nasional, kemudiansaat ini harus dimulai kegiatan perekonomian nasional yang bergerak menuju perekonomianyangberbasis syariah. Perkembangan perbankan syariah di Indonesia menjadikan terwujudnya merger atau penggabungan 3 (tiga) perbankan syariah yang sudah ada yaitu Bank Syariah Mandiri (BSM), Bank Negara Indonesia Syariah (BNIS) dan Bank Rakyat Indonesia Syariah (BRIS). Adapun pengertian merger merupakansuatu proses penggabungan dua perseroan, dimana salahsatunya tetap berdiri denganmenggunakan nama perseroannya, sementara perseroan yang lain lenyap dan semua kekayaannya dimasukkan ke dalam perseroan yang tetap berdiri tersebut. Ada beberapa jenis merger, antara lain yaitu merger horizontal, vertikal, dan konglomerat. Masing-masing merger mempunyai ciri khasnya tersendiri. Merger horizontalmerupakan proses penggabungan antara dua perusahaan ataubahkanlebih,dimana jenis usaha perusahaannya masih sama. Seperti yangsedangterjadi di industri perbankan, tentunya merger dilakukan disebabkan karena ada tujuan dan alasan tertentu yang ingin dicapai. Berdasarkan beberapa permasalahan di atas maka peneliti ingin melakukan penelitian mengenai apa saja pengaruh atau dampak dari merger tiga Bank Syariah BUMN terhadap perkembangan ekonomi syariah di Indonesia.
Manajemen Likuiditas pada Bank Syariah Hasan Sultoni; Kiki Mardiana
EKSYAR : Jurnal Ekonomi Syari'ah & Bisnis Islam Vol. 8 No. 2 (2021): EKSYAR : Jurnal Ekonomi Syari'ah & Bisnis Islam
Publisher : Study Program Ekonomi Syari'ah, Sekolah Tinggi Agama Islam Muhammadiyah Tulungagung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Likuiditas pada umumnya didefinisikan sebagai kepemilikan sumber dana yang memadai untuk memenuhi seluruh kebutuhan kewajiban yang akan jatuh tempo. Atau dengan kata lain kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban pada saat ditagih baik yang dapat diduga ataupun yang tidak terduga. Manajemen likuidits bank syariah diartikan sebagai suatu program pengendalian alat-alat likuid yang mudah ditunaikan guna memenuhi semua kewajiban bank yang segera harus di bayar. Fungsi dari manajemen likuiditas salah satunya adalah untuk memberikan keyakinan kepada para penyimpan dana bahwa deposan dapat menarik sewaktu-waktu dananya atau pada saat jatuh tempo dana tersebut dapat ditarik. Oleh karena itu bank wajib mempertahankan sejumlah dana likuid agar bank dapat memenuhi kewajibannya tersebut. Likuiditas pada lembaga keuangan merupakan kemampuan lembaga keuangan perbankan dalam mencairkan dana dalam jangka pendek. Secara garis besar manajemen likuiditas terdiri dari dua bagian yaitu: memperkirakan kebutuhan dana yang berasal dari penghimpunan dana (deposidalt inflow) dan untuk menyalurkan dana (fund outflow) dan berbagai komitmen pembiayaan (financial commitments). Secara garis besar kondisi likuiditas bank dipengaruhi oleh faktor eksternal dan internal. Faktor eksternal adalah faktor yang tidak dapat dikendalikan sedangkan faktor internal pada umumnya adalah yang dapat dikendalikan oleh bank. Faktor eksternal antara lain kondisi ekonomi dan moneter. Karakteristik deposan, kondisi pasar uang, peraturan dan lain-lain. Sedangkan faktor internal sangat tergantung pada pengelolaan setiap instrumen likuiditas bank. Contohnya adalah pemilihan strategi penerapan asset-liabilities manajemen.
Implementasi Akad Dalam Perbankan Syariah Di Indonesia Hasan Sultoni; Ayu Rahmawati; Filda Ashofa
xxxx-xxxx
Publisher : Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (220.713 KB) | DOI: 10.2426/mjse.v2i2.6818

Abstract

The contract is the most important element that must be considered in the transaction because the contract that determines a transaction is declared valid according to the syara' or canceled, so that the contract must be considered from various aspects both from the pillars and conditions, the object of the contract, as well as the one who terminates the contract. Contracts are divided into two types, namely exchange contracts and mix contracts. Implementation of the contract has become the operational basis in Islamic Financial Institutions today including Islamic Banking. The contract that underlies every business transaction, with the contract will know someone's motivation in carrying out business transactions and find out the extent to which business transactions are carried out based on syara' and how the contract is implemented in Islamic financial institutions including Islamic banking.
STRATEGI BAURAN PEMASARAN PRODUK PEMBIAYAAN AKAD TAQSITH DALAM MENINGKATKAN JUMLAH ANGGOTA Fadil Yahya; Hasan Sultoni; Mei Santi
JSE: Jurnal Sharia Economica Vol. 3 No. 1 (2024): Januari
Publisher : LPPM STAI Muhammadiyah Probolinggo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46773/jse.v3i1.1100

Abstract

Abstract The aim of this research is to study how to apply the Marketing Mix Strategy to taqsith financing products at the Indonesian Syirkah Muslim Cooperation. We know that cooperative competition is very competitive. If you are a little careless, you will definitely be left behind by other cooperatives if you don't do something innovative. One of the factors that cooperatives can use to fight competition in increasing the number of customer members is by implementing a Marketing Mix Strategy which consists of 7Ps (Product, Price, Place, Promotion, People, Process, Physical Evidence). It is hoped that implementing a marketing mix strategy can increase KSMI Tulungagung members. The research method that the researcher used was a qualitative approach. Data collection techniques were carried out using observation, interviews and documentation related to the research. The research results show that implementing the 7P marketing mix strategy can have an impact, namely increasing the number of customer members of the Tulungagung Indonesian Muslim Syirkah Cooperative. Keywords: Marketing Mix, Cooperatives, Customers, Marketing Strategy, Taqsith Financing.