Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Efektifitas Pemberian Salep Ekstrak Daun Sirih (Piper betle Linn.) Terhadap Epitelisasi Pada Tikus Wistar Dengan Model Perlukaan Akut Dewi Sartika MS; Wardihan Sinrang; Risfah Yulianty; Sri Sakinah
Jurnal Penelitian Kesehatan SUARA FORIKES Vol 11 (2020): Nomor Khusus November-Desember 2020
Publisher : FORIKES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33846/sf11nk421

Abstract

Wound is defined as damage to the integrity of the epithelium of skin and can even deeper into the subcutaneous tissue and other structures. Epithelialization is a component that is used as a parameter to determine the success of the wound healing process. Betel leaf (Piper betle Linn.) has anti-inflammatory, antibacterial, antimicrobial and antioxidant effects that is very effective to accelerate the wound healing process. This study aimed to find out the effectiveness of Piper betle Linn. Extract ointment against epithelialization in the process of acute wound healing. This research applied experimental study. The data were collected via randomized post test control by using 45 wistar male rats which have injury on their back. The injury then classified into three main treatment, negative control group which was given vaseline, positive control group which was given oxytetraclyline ointment, and treatment group which was given 3% Piper betle linn. Data were analized by using normality test and supported by non parametric test whereas the test used kruskal wallis hypothesis. The result of the research show that every group treatment show different reaction among groups extract piper betle Linn 3%, positive control, and negative control 3th day (p-value 0.70), 7th day (p-value 0.09) and 14th day (p-value 0.10) after treatment. This study showed that the extract of Piper betle Linn. can increase epithelialization in acute wound healing specially on proliferation phases. Keywords: piper betle linn extract; epithelialization; wound healing ABSTRAK Luka didefinisikan sebagai kerusakan integritas epitel kulit dan bahkan dapat lebih dalam ke jaringan subkutan dan struktur lainnya. Epitelisasi merupakan komponen yang digunakan sebagai parameter untuk menentukan keberhasilan proses penyembuhan luka. Daun sirih (Piper betle Linn.) memiliki efek antiinflamasi, antibakteri, antimikroba dan antioksidan yang sangat efektif mempercepat proses penyembuhan luka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas pemberian salep ekstrak Piper betle Linn. terhadap epitelisasi dalam proses penyembuhan luka akut. Penelitian ini merupakan penelitian ekperimental study dengan desain penelitian Randomized Post Test Control Group dengan menggunakan 45 ekor tikus wistar jantan dengan luka punggung yang dibagi menjadi 3 kelompok besar yaitu kelompok kontrol negatif yang diberikan vaseline, kelompok kontrol positif yang diberikan salep oxytetracyline dan kelompok perlakuan yang diberikan salep ekstrak Piper betle Linn. 3%. Data dari masing-masing kelompok dianalisis menggunakan uji normalitas dan diikuti oleh uji non-parametrik dengan pengujian hipotesis Kruskal-Wallis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan tingkat epitelisasi antara kelompok ekstrak Piper betle Linn. 3%, kontrol positif, dan kontrol negatif hari ke 3 (p value 0,70), hari ke 7 (p value 0,09) dan hari ke 14 (p value 0,10) setelah perawatan. Penelitian ini menunjukkan bahwa ekstrak Piper betle Linn. dapat mengingkatkan epitelisasi dalam penyembuhan luka akut khususnya pada fase proliferasi. Kata kunci: ekstrak piper betle linn; epitelisasi; penyembuhan luka
SKRINING DAN ANALISIS KLT-BIOAUTOGRAFI SENYAWA ANTIMIKROBA BEBERAPA EKSTRAK SPONS ASAL PERAIRAN LAUT PULAU BARRANG LOMPO, SULAWESI SELATAN Risfah Yulianty; Herlina Rante; Gemini Alam; Akbar Tahir
Majalah Obat Tradisional Vol 16, No 2 (2011)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (166.514 KB) | DOI: 10.22146/tradmedj.8345

Abstract

Sponges is one of the invertebrate Porifera phyla that produce active compounds with various structures and one of the biological activity as antimicrobial. The purpose of this research was to find out the sponge extracts that can inhibit microbial growth and potential of antimicrobial active compounds from sponge at Barrang Lompo Island. The microbes used were Escherichia coli, Salmonella typhii, Staphylococcus aureus, and Candida albicans. The sponge extracts were obtained by maceration 14 sponge samples with methanol, followed by partition using chloroform and methanol, then TLC-bioautography toward the active extract. The results showed that methanol extracts of sponge with code BRLP-009 and 010 have the most potential effect as antimicrobial agent.
PENGENALAN BIOTEKNOLOGI MELALUI PELATIHAN ISOLASI DAN EKSTRAKSI DNA PADA GURU DAN SISWA SMA NEGERI 13 DI KABUPATEN BONE SULAWESI SELATAN Herlina Rante; M.Natsir Djide; Sartini; Risfah Yulianty; Ermina Pakki; Aisyah Fatmawaty; Rosany Tayeb; Elly Wahyudin
Panrita Abdi - Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Vol. 5 No. 4 (2021): Jurnal Panrita Abdi - Oktober 2021
Publisher : LP2M Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/pa.v5i4.8100

Abstract

Workshop in isolation and DNA extraction for teachers and students is one way to provide basic knowledge to understand biotechnology with a simple method. This workshop aims to make the target audience capable and skilled at isolating and extracting DNA using simple equipment. In addition, it introduces teachers and students to DNA as a primary key in understanding biotechnology or what is known as the threads of life. The method used in this workshop is the Kitchen Kit method. This method is considered simple because it only uses kitchen utensils such as spoons, forks, table salt, and so on to obtain DNA. All students involved in community service activities could extract DNA from fruits using the Kitchen Kit method. ---  Pelatihan isolasi dan ekstraksi DNA pada guru dan siswa merupakan salah satu cara untuk memberi pengetahuan dasar dalam upaya memeberikan pemahaman mengenai bioteknologi dengan metode sederhana. Pelatihan ini bertujuan agar khalayak sasaran mampu dan terampil mengisolasi dan mengekstraksi DNA dengan menggunakan peralatan sederhana. Selain itu memperkenalkan kepada guru dan siswa mengenai DNA sebagai kunci dasar dalam memahami bioteknologi atau yang disebut sebagai benang-benang kehidupan. Metode yang digunakan dalam pelatihan ini adalah metode Kitchen Kit. Metode ini dianggap sederhana karena hanya menggunakan perangkat peralatan dapur saja seperti sendok, garpu, garam dapur dan sebagainya untuk memperoleh DNA. Seluruh siswa yang terlibat dalam kegiatan pengabdian mampu mengekstraksi DNA dari buah-buahan menggunakan metode Kitchen Kit.
Isolasi Kolagen Dari Kulit Dan Tulang Ikan Cakalang (Katsuwonus pelamis) Stephanie TW Ata , Risfah Yulianty, Fitriyanti J. Sami , Naimah Ramli
Jurnal Farmasi dan Ilmu Pengobatan Vol 1 No 1 (2016): JPMS
Publisher : STIFA Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (166.677 KB)

Abstract

Collagen is a type of protein that is contained in the body of an animal with a proportion of about 30 % of the total protein in the body as a whole . Skin and bones of fish can be used as an alternative source of collagen to replace the collagen from animals such as cattle. Concerning the issue about Bovine Spongiform Encephalopathy ( BSE ) disease, the swine flu as well as halal standard product. The main objective of this study was to isolate collagen and determine the amount of collagen derived from skin and bones skipjack tuna fish. Skipjack tuna fish skin and bones extracted by immersion using 0.5 M acetic acid solution to obtain a filtrate futhermore precipitated and dried with a spray dryer to obtain a dry collagen . The results showed that the collagen can be isolated from skipjack tuna with a percentage value amounted to ranging from 14.48% collagen of skin and 16.71 % collagen of skipjack tuna
EFEKTIVITAS PENTAGAMAVUNON-0 TERHADAP PENGHAMBATAN EKSPRESI SIKLOOKSIGENASE-2 PADA MODEL KANKER KOLON TIKUS Risfah Yulianty; Lukman Hakim; Sardjiman S; Gemini Alam; Riska Nufika; Sitarina Widyarini
Jurnal Kedokteran Hewan Vol 6, No 2 (2012): September
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (553.88 KB) | DOI: 10.21157/j.ked.hewan.v6i2.344

Abstract

Penelitian ini bertujuan menentukan efektivitas pentagamavunon-0 (PGV-0) terhadap penghambatan ekspresi siklooksigenase-2 (COX-2) pada kanker kolon tikus Wistar. Pada penelitian ini digunakan 20 ekor tikus Wistar jantan yang dibagi secara acak dalam 4 kelompok perlakuan. Kelompok I merupakan kontrol negatif, kelompok II kontrol positif, kelompok III diberi PGV-0 40 mg/kg BB selama 15 minggu, dan kelompok IV diberi PGV-0 40 mg/kg BB selama 25 minggu. Pemberian PGV-0 dilakukan secara oral dua kali seminggu. Induksi kanker kolon dilakukan dengan cara injeksi subkutan DMH 60 mg/kg BB, satu kali seminggu selama 15 minggu. Pada minggu ke-26, semua hewan coba dieutanasia, kolon difiksasi dalam formalin 10% untuk selanjutnya diamati perubahan makroskopik dan mikroskopik. Penilaian ekspresi COX-2 dilakukan dengan menggunakan metode Duke’s stage dan skor imunoreaktivitas (IRS). Hasil penelitian ini memperlihatkan pemberian PGV-0 selama 25 minggu menurunkan jumlah nodul kanker kolon dari 5 ke 2 (berkurang 60%); diameter kanker kolon (pxl) dari 0,712 mm² ke 0,0043 mm² (berkurang 99,31%). Pemberian PGV-0 selama 15 minggu hanya menurunkan jumlah nodul 10% dan area kanker kolon dari 0,712 mm² ke 0,0062 mm² (99,07%). Skor imunoreaktivitas COX-2 diekspresikan oleh kelompok III dan IV adalah 4 dan 5. Gambaran histologis dari kolon mendukung hasil di atas. Pemberian PGV-0 efektif menurunkan jumlah dan area nodul kanker kolon melalui penghambatan ekspresi COX-2.
EFEKTIVITAS PENTAGAMAVUNON-0 TERHADAP PENGHAMBATAN EKSPRESI SIKLOOKSIGENASE-2 PADA MODEL KANKER KOLON TIKUS Risfah Yulianty; Lukman Hakim; Sardjiman S; Gemini Alam; Riska Nufika; Sitarina Widyarini
Jurnal Kedokteran Hewan Vol 6, No 2 (2012): September
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21157/j.ked.hewan.v6i2.344

Abstract

Penelitian ini bertujuan menentukan efektivitas pentagamavunon-0 (PGV-0) terhadap penghambatan ekspresi siklooksigenase-2 (COX-2) pada kanker kolon tikus Wistar. Pada penelitian ini digunakan 20 ekor tikus Wistar jantan yang dibagi secara acak dalam 4 kelompok perlakuan. Kelompok I merupakan kontrol negatif, kelompok II kontrol positif, kelompok III diberi PGV-0 40 mg/kg BB selama 15 minggu, dan kelompok IV diberi PGV-0 40 mg/kg BB selama 25 minggu. Pemberian PGV-0 dilakukan secara oral dua kali seminggu. Induksi kanker kolon dilakukan dengan cara injeksi subkutan DMH 60 mg/kg BB, satu kali seminggu selama 15 minggu. Pada minggu ke-26, semua hewan coba dieutanasia, kolon difiksasi dalam formalin 10% untuk selanjutnya diamati perubahan makroskopik dan mikroskopik. Penilaian ekspresi COX-2 dilakukan dengan menggunakan metode Duke’s stage dan skor imunoreaktivitas (IRS). Hasil penelitian ini memperlihatkan pemberian PGV-0 selama 25 minggu menurunkan jumlah nodul kanker kolon dari 5 ke 2 (berkurang 60%); diameter kanker kolon (pxl) dari 0,712 mm² ke 0,0043 mm² (berkurang 99,31%). Pemberian PGV-0 selama 15 minggu hanya menurunkan jumlah nodul 10% dan area kanker kolon dari 0,712 mm² ke 0,0062 mm² (99,07%). Skor imunoreaktivitas COX-2 diekspresikan oleh kelompok III dan IV adalah 4 dan 5. Gambaran histologis dari kolon mendukung hasil di atas. Pemberian PGV-0 efektif menurunkan jumlah dan area nodul kanker kolon melalui penghambatan ekspresi COX-2.