Claim Missing Document
Check
Articles

ANALISIS KESALAHAN MENGGUNAKAN ALAT UKUR PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA IKIP PGRI PONTIANAK Dwi Fajar Saputri, Ira Nofita Sari,
Edukasi: Jurnal Pendidikan Vol 14, No 2 (2016): Edukasi: Jurnal Pendidikan
Publisher : Edukasi: Jurnal Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (136.32 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesalahan dalam menggunakan alat ukur pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika IKIP PGRI Pontianak. Metode yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan bentuk penelitian berupa penelitian survey. Variabel dalam penelitian ini adalah kesalahan dalam menggunakan alat ukur, sedangkan yang menjadi subjek penelitian adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika IKIP PGRI Pontianak semester I Tahun Akademik 2015/2016 melaui teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu teknik pengukuran melalui penilaian unjuk kerja dengan lembar observasi. Analisis data yang digunakan adalah analisis hasil observasi. Berdasarkan analisis data diketahui bahwa kesalahan paling banyak dilakukan adalah dalam menggunakan labu ukur dan paling sedikit adalah dalam menggunakan pipet ukur. Aspek kesalahan yang paling banyak dilakukan adalah pada aspek tidak menggojok larutan saat menggunakan labu ukur dan paling sedikit adalah pada aspek memasukkan termometer ke dalam larutan yang akan diukur suhunya. Kata Kunci: Analisis kesalahan, penggunaan alat ukur.
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODUL FISIKA BERBASIS INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR DAN KEMANDIRIAN BELAJAR MAHASISWA Ira Nofita Sari, Nurhayati, Dwi Fajar Saputri,
Jurnal Pendidikan Informatika dan Sains Vol 4, No 2 (2015): Jurnal Pendidikan Informatika dan Sains
Publisher : IKIP PGRI Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (221.745 KB) | DOI: 10.31571/saintek.v4i2.74

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) perbedaan hasil belajar mahasiswa yang menggunakan modul berbasis inkuiri dan tanpa modul pada materi gerak,(2) perbedaan kemandirian belajar mahasiswa yang menggunakan modul berbasis inkuiri dan tanpa modul pada materi gerak, dan (3) besar efektivitas penggunaan modul fisika berbasis inkuiri terhadap hasil belajar dan kemandirian belajar mahasiswa. Penelitian ini termasuk penelitian eksperimen semu dengan desain randomized control group pretest-postest. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa semester satu Program Studi Pendidikan Fisika tahun akademik 2014/2015 yang terdiri dari tiga kelas dengan teknik pengambilan sampel yaitu cluster random sampling. Berdasarkan hasil undian terpilihlah kelas A Pagi yang diberi modul fisika berbasis inkuiri dan kelas B Pagi tidak menggunakan modul. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik pengukuran dan teknik komunikasi tidak langsung. Alat pengumpul data yang digunakan adalah tes berbentuk pilihan ganda dan essai serta angket kemandirian belajar. Hipotesis diuji menggunakan statistik parametrik yaitu uji t - 2ekor dengan bantuan program SPSS versi 20 pada taraf signifikansi 0,05. Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa: (1) terdapat perbedaan hasil belajar mahasiswa yang menggunakan modul berbasisinkuiri dan tanpa modul pada materi gerak, (2) terdapat perbedaan kemandirianbelajar mahasiswa yang menggunakan modul berbasis inkuiri dan tanpa modul pada materi gerak, (3) efektivitas penggunaan modul fisika berbasis inkuiri terhadap hasil belajar sebesar 0,30 (tergolong sedang), dan (4) efektivitas penggunaan modul fisika berbasis inkuiri terhadap kemandirian belajar sebesar 0,31 (tergolong sedang).Kata Kunci: efektivitas, modul inkuiri, kemandirian belajar, hasil belajar, gerak.
ANALISIS MISKONSEPSI DAN TINGKAT KETERBACAAN BUKU AJAR FISIKA SMA KELAS XII PADA MATERI LISTRIK STATIS Triyanta, Matsun, Dwi Fajar Saputri,
Jurnal Pendidikan Informatika dan Sains Vol 5, No 2 (2016): Jurnal Pendidikan Informatika dan Sains
Publisher : IKIP PGRI Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (194.512 KB) | DOI: 10.31571/saintek.v5i2.347

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui adanya miskonsepsi buku ajar fisika SMA kelas XII  pada materi listrik statis, (2) untuk mengetahui tingkat keterbacaan buku ajar fisika SMA kelas XII pada materi listrik statis. Metode penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan bentuk penelitian menggunakan analisis isi dengan menelaah tiga buah buku ajar dari pengarang yang berbeda. Objek yang dipilih dalam penelitian ini adalah buku ajar fisika untuk SMA kelas XII karangan Budi Purwanto penerbit Global, buku ajar fisika untuk SMA kelas XII  karangan Marthen Kanginan penerbit Erlangga, buku ajar fisika untuk SMA kelas XII karangan Supiyanto penerbit Phibeta. Teknik pengumpul data dalam penelitian ini adalah teknik observasi langsung melalui studi kepustakaan. Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif-kualitatif. Berdasarkan analisis data disimpulkan bahwa: (1) Terdapat miskonsepsi pada aspek yang diteliti, (a) pada aspek penjelasan konsep yaitu pada buku ajar fisika untuk SMA kelas XII karangan Budi Purwanto penerbit Global dengan hasil rata-rata persentase miskonsepsi sebesar 33,33%, sedangkan pada buku ajar fisika untuk SMA kelas XII  karangan Supiyanto penerbit Phibeta dengan hasil rata-rata persentase miskonsepsi sebesar 16,67%, (b) pada aspek penulisan rumus yaitu pada buku ajar fisika untuk SMA kelas XII karangan Budi Purwanto penerbit Global dengan hasil rata-rata persentase miskonsepsi sebesar 11,11%, (c) pada aspek penulisan satuan yaitu pada buku ajar fisika untuk SMA kelas XII karangan Budi Purwanto penerbit Global dengan hasil rata-rata persentase miskonsepsi sebesar 14,29%, (2) hasil analisis tingkat keterbacaan  buku ajar fisika SMA untuk kelas XII pada materi listrik statis karangan Budi Purwanto penerbit Global sebesar 6,02, buku ajar fisika untuk SMA kelas XII pada materi listrik statis karangan Marthen Kanginan  penerbit Erlangga sebesar 6,24 dan buku ajar fisika untuk SMA kelas XII pada materi listrik statis karangan Supiyanto penerbit Phibeta sebesar 6,01. Hal ini menunjukkan bahwa ketiga buku ajar tersebut cocok untuk anak SMA.Kata Kunci : Miskonsepsi, tingkat keterbacaan, buku ajar, listrik statis.
KAJIAN VARIASI SUHU ANNEALING DAN HOLDING TIME PADA PENUMBUHAN LAPISAN TIPIS BaZr0,15Ti0,85O3 DENGAN METODE SOL GEL Hadiati, S; Ramelan, AH; Variani, VI; Hikam, M; Soegijono, B; Saputri, DF; Iriani, Y
Indonesian Journal of Mathematics and Natural Sciences Vol 36, No 1 (2013): April 2013
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penumbuhan lapisan tipis BaZr0,15Ti0,85O3 telah dilakukan menggunakan metode sol gel di atas substrat Pt/Si yang disiapkan dengan spin coater. Penumbuhan lapisan tipis menggunakan variasi suhu annealing 8000C dan 9000C, dan variasi waktu tahan (holding time) 3 jam dan 4 jam dengan kecepatan putar 4000 rpm. Hasil karakterisasi XRD menunjukkan, seiring dengan bertambahnya waktu tahan menunjukkan bertambahnya intensitas yang semakin tinggi. Hal ini  menandakan tingkat kekristalan makin tinggi. Namun, dengan penambahan suhu annealing maka intensitas semakin kecil. Setelah dilakukan penghalusan menggunakan metode Rietveld dengan program GSAS, parameter kisi lapisan tipis BaZr0,15Ti0,85O3 semakin besar dengan bertambahnya suhu annealing dan waktu tahan serta memiliki struktur kristal tetragonal. Partikel size yang didapat dengan formula Scherer semakin besar seiring dengan bertambahnya suhu annealing dan waktu tahan. Hal ini juga ditunjukkan dari SEM, ukuran butir semakin besar seiring dengan bertambahnya suhu annealing, akan tetapi pada varisi suhu annealing ukuran butir tidak dapat ditentukan.  Thin Films BaZr0,15Ti0,85O3 have deposited on Pt/Si substrate by using sol gel method that was prepared by using spin coater. Deposition of thin films applies by using annealing temperatures in 8000C and 9000C, while the holding time was 3 and 4 hours and the rotation speed was 4000 rpm.The XRD characterization results show that the x-ray intensity increases along with the increasing of its holding time therefore it indicates that the crystallinity level is higher. Meanwhile the x-ray intensity decreases along with the increasing of annealing temperature. The refinement results using the Rietveld method with the GSAS program show that the thin films BaZr0.15Ti0.85O3 have tetragonal crystal structure and its lattice parameter value increases along with the increasing of its annealing temperature and holding time. Particle size obtained by Scherer formula was increasing along with the increasing of the annealing temperature and holding time. It was also shown from the SEM characterization results that the particle size increased along with the increasing of the annealing temperature but the grain size variation cannot determined.
Penerapan Model Learning Cycle 5e dalam Materi Besaran Pokok dan Turunan di Kelas VII SMP Negeri 1 Sengah Temila Sari, Ira Nofita; Saputri, Dwi Fajar; Beno, Yupensius
Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Al-Biruni Vol 5, No 2 (2016): Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Al-Biruni
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (59.686 KB) | DOI: 10.24042/jpifalbiruni.v5i2.127

Abstract

This study aims to determine the application model of  learning cycle 5e on the magnitude and derivative material class VII SMP Negeri 1 Sengah Temila. This research was quasi experiment design with posttest only design control. Data collection tool used is a multiple choice test. The hypothesis was tested using the t test of the parties. Based on the analysis concluded that: (1) student learning outcomes after application model of learning cycle 5e on the material of magnitude and derivative class VII SMP Negeri 1 Sengah Temila classified as good, (2) student learning outcomes after application of the model learning cycle 5e on material of magnitude and derivative class VII SMP Negeri 1 Sengah Temila relatively less, and (3) the results of student learning after the applied model of learning cycle 5e better than student learning outcomes after applied of conventional learning models on the material of magnitude and derivative class VII SMP Negeri 1 Sengah Temila.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan model learning cycle 5 e pada materi besaran pokok dan turunan kelas VII SMP Negeri 1 Sengah Temila. Penelitian ini termasuk penelitian quasi eksperiment dengan rancangan posttest only design control design. Alat pengumpul data yang digunakan adalah tes pilihan jamak. Hipotesis diuji menggunakanuji t satu pihak. Berdasarkan hasil analisis data disimpulkan bahwa: (1) hasil belajar siswa setelah diterapkan model learning cycle 5 e pada materi besaran pokok dan turunan kelas VII SMP Negeri 1 Sengah Temilatergolong baik, (2) hasil belajar siswa setelah diterapkan model learning cycle 5 e pada materi besaran pokok dan turunan kelas VII SMP Negeri 1 Sengah Temilatergolong kurang, dan (3) hasil belajar siswa setelah diterapkan model learning cycle 5 e lebih baik daripada hasil belajar siswa setelah diterapkan model pembelajaran konvensional pada materi besaran pokok dan turunan kelas VII SMP Negeri 1 Sengah Temila.
Inovasi Pembelajaran IPA di Sekolah Menengah Pertama Melalui Pendekatan Saintifik Bermuatan Karakter ., Nurhayati; Saputri, Dwi Fajar; Novianty, Fety; ., Wahyudi
Jurnal Pengabdi Vol 2, No 2 (2019): OKTOBER 2019
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (875.122 KB) | DOI: 10.26418/jplp2km.v2i2.33120

Abstract

Program Kemitraan Masyarakat ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan sharing pengalaman kepada guru dalam mendesain pembelajaran IPA menggunakan model-model pembelajaran berbasis pendekatan saintifik bermuatan karakter dan merancang media pembelajaran IPA yang inovatif. Peserta pengabdian yaitu guru IPA SMP/MTs yang tergabung dalam MGMP IPA Kota Singkawang. Kegiatan dikemas dalam seminar dengan bentuk ceramah, diskusi dan demonstrasi. Pada awal dan akhir kegiatan peserta diberikan tes yang dikerjakan secara daring. Hasil analisis tes menunjukkan bahwa rata-rata nilai postest lebih tinggi dari rata-rata nilai postest. Hasil kegiatan diharapkan dapat (1) menumbuhkan persepsi positif kepada guru IPA dalam mengimplementasi model dan media pembelajaran berbasis saintifik bermuatan karakter dalam pembelajaran ; (2) Menumbuhkan motivasi, kreatifitas dan inovasi guru IPA dalam mengembangkan desain pembelajaran dan media pembelajaran yang inovatif.
PENYEBAB DAN REMEDIASI MISKONSEPSI GAYA MENGGUNAKAN MULTIMEDIA DAN MODUL Fajar Saputri, Dwi; Cari, Cari; Sar, Sarwanto
Jurnal Materi dan Pembelajaran Fisika Vol 2 (2012): Jurnal Materi dan Pembelajaran Fisika
Publisher : Universitas Sebelas Maret Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (128.972 KB)

Abstract

Masih banyak mahasiswa yang mempercayai pemahaman yang salah tentang konsep gaya.Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap profil miskonsepsi sebelum dan sesudah diremediasidengan menggunakan multimedia dan modul, serta menemukan faktor-faktor penyebab miskonsepsimahasiswa dalam memahami konsep gaya di STKIP-PGRI Pontianak. Metode yang digunakan dalampenelitian ini adalah metode eksperimen dengan analisis deskriptif. Populasi penelitian seluruhmahasiswa semester II STKIP-PGRI Pontianak tahun pelajaran 2010/2011. Sampel penelitianditentukan dengan teknik purposive sampling. Remediasi kelas eksperimen 1 menggunakanmultimedia dan pada kelas eksperimen 2 menggunakan modul. Alat pengumpul data yang digunakanada dua yaitu tes diagnostik disertai alasan dilengkapi CRI untuk mengetahui profil miskonsepsi danwawancara mendalam digunakan untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan miskonsepsi.Setelah dilakukan analisis diketahui prosentase penurunan jumlah mahasiswa yang mengalamimiskonsepsi untuk tiap indikator. Kelas eksperimen 1 yaitu mahasiswa yang diremediasimenggunakan multimedia prosentase penurunan profil miskonsepsinya sebagai berikut: 1)menggambar diagram vektor gaya normal sebesar 76,9%; 2) menjelaskan bahwa massa berbedadengan gaya berat dan menjelaskan bahwa massa selalu tetap, tidak dipengaruhi percepatan gravitasisebesar 100%; 3) menggambar diagram vektor gaya berat sebesar 66,67%; 4) menentukan resultangaya pada keadaan setimbang sebesar 66,67%; 5) menyebutkan definisi pasangan gaya aksi reaksi,menyebutkan pasangan gaya aksi reaksi, menentukan besarnya gaya pasangan aksi reaksi, danmenentukan hubungan antara berat dan waktu yang diperlukan pada saat benda jatuh bebas sebesar100%; 6) menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya gaya gesekan sebesar 33,3%. Dankelas eksperimen 2 proporsi penurunan profil miskonsepsinya adalah sebagai berikut: 1) menggambardiagram vektor gaya normal menggambar diagram vektor gaya berat sebesar 100%; 2) menjelaskanbahwa massa berbeda dengan gaya berat sebesar 66,67% dan menjelaskan bahwa massa selalu tetap,tidak dipengaruhi percepatan gravitasi sebesar 25%; 3) menggambar diagram vektor gaya beratsebesar 85,7%; 4) menentukan resultan gaya pada keadaan setimbang sebesar 67,9%; 5) menyebutkandefinisi pasangan gaya aksi reaksi, menyebutkan pasangan gaya aksi reaksi, menentukan besarnyagaya pasangan aksi reaksi, dan menentukan hubungan antara berat dan waktu yang diperlukan padasaat benda jatuh bebas sebesar 100%; 6) menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya gayagesekan sebesar 42,86%. Faktor-faktor yang dapat menyebabkan miskonsepsi yaitu intuisi, bentukmatematis, pembatasan definisi, dan bahasa.Kata kunci: Remediasi, miskonsepsi, multimedia, modul, gaya
PENERAPAN METODE EKSPERIMEN BERBANTUAN SOFTWARE PhET PADA MATERI LISTRIK DINAMIS DITINJAU DARI KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS X MAN SINTANG Saputri, Dwi Fajar; Rahman, Arif Dwi
Jurnal Pendidikan Matematika dan IPA Vol 9, No 1 (2018): Januari 2018
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (362.57 KB) | DOI: 10.26418/jpmipa.v9i1.23702

Abstract

This research aims to investigate the effects of expiremental learning using software PhET for student learning outcomes reviewed by learning independence student. The research is quasy experimental design, with factorial design 2x3. The research samples are the student of XA as the experimental class and the student of XB as the control class. The instruments were test for colecting data of learning outcome and the questionnaire for colecting data of learning indepence student. The result it can be concluded that: 1) There are difference of result of learning outcomes of implementation by experimental learning using software PhET and by conventional learning, the result of learning outcomes of implementation by experimental learning using software PhET better than of result of learning by conventional learning; 2) There are difference of result of learning outcomes in groups of students who have high, medium and low learning independence; 3) There is no interaction beetween learning methods and learning independence on student learning outcomes.Keywords: experimental learning, software PhET, learning outcomes, learning independence.
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS ANDROID BERMUATAN KEARIFAN LOKAL PADA PELAJARAN FISIKA DI KELAS X SMA NEGERI 09 PONTIANAK Pingkan, Laura Vera; Saputri, Dwi Fajar; Nurussaniah, Nurussaniah
JURNAL PENDIDIKAN SAINS DAN APLIKASINYA Vol 4, No 1 (2021): Jurnal Pendidikan Sains dan Aplikasinya (JPSA)
Publisher : IKIP PGRI Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan media pembelajaran berbasis android bermuatan kearifan lokal menurut aspek materi dan aspek media pada pelajaran fisika di kelas X SMA Negeri 09 Pontianak, dan untuk mengetahui respon siswa terhadap penggunaan media pembelajaran fisika berbasis android bermuatan kearifan lokal pada pelajaran fisika di kelas X SMA Negeri 09 Pontianak. Metode yang digunakan dalam penelitian dan pengembangan dengan model Thiagarajan. Subjek uji coba yang dihasilkan dari penelitian ini adalah siswa kelas X MIA SMA Negeri 09 Pontianak. Penentuan subjek uji coba dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik purposive sampling di mana penentuan sampel dalam penelitian ini berdasarkan pertimbangan tertentu. Sehingga berdasarkan hal tersebut diperoleh subjek uji coba dalam penelitian ini adalah siswa X MIA sebanyak 21 siswa. Dari hasil analisis dapat disimpulkan bahwa : 1). Media pembelajaran berbasis Android bermuatan kearifan lokal pada pelajaran fisika ini layak digunakan di sekolah, sesuai dengan hasil dari penilaian 2 orang ahli yaitu ahli materi dan ahli media dengan persentase 82% sangat layak dan 87% sangat layak. 2). Hasil respon siswa terhadap media pembelajaran berbasis Android bermuatan kearifan lokal pada pelajaran fisika di SMA Negeri 09 Pontianak memperoleh skor rata-rata sebesar 75% dengan kriteria baik, baik di artikan bahwa siswa merespon medianya pembelajaran menarik digunakan, meningkatkan motivasi siswa dalam belajar dan penyajian materi dalam materi membantu menjawab soal sehingga media pembelajaran  ini dapat digunakan oleh siswa di tingkat SMA ke siswa yang lain.
Pengembangan Instrumen Tes Keterampilan Proses Sains pada Materi Fisika untuk Siswa Sekolah Menengah Pertama Nurhayati Nurhayati; Dwi Fajar Saputri; Syarif Lukman Hakim Assegaf
Edukasi: Jurnal Pendidikan Vol 17, No 2 (2019): Edukasi: Jurnal Pendidikan
Publisher : LPPM IKIP PGRI Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31571/edukasi.v17i2.1250

Abstract

AbstrakPenelitian bertujuan untuk menghasilkan perangkat instrumen penilaian untuk mengukur keterampilan proses sains pada materi optika, tekanan, dan getaran gelombang. Penelitian merupakan penelitian research and development dengan tahapan 4D yang dibatasi hanya menggunakan tiga tahapan yaitu tahap define, design, dan development. Instrumen penelitian berupa angket uji kelayakan soal yang ditujukan kepada validator dan angket respons siswa. Subjek  penelitian adalah siswa kelas IX SMP Negeri yang ada di Kecamatan Sungai Kakap yang berjumlah 20 orang. Tes yang dikembangkan berbentuk pilihan ganda beralasan dan essay. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Validitas atau kelayakan instrumen KPS yang dikembangkan berdasarkan pakar adalah valid dan layak digunakan; (2) Validitas butir soal instrumen penilaian KPS yang dikembangkan dengan kriteria valid; (3) Reliabilitas soal dari instrumen KPS sangat kuat untuk soal pilihan ganda materi optika dan getaran gelombang; reliabilitas kuat untuk soal materi tekanan; dan reliabilitas sedang untuk soal essay materi optika, tekanan, dan getaran gelombang; dan (4) Soal-soal yang dikembangkan dalam instrumen penilaian KPS didominasi soal dengan tingkat kesukaran kategori sedang. AbstractThe research aims to produce an instrument of assessment to measure science process skills in optical material, pressure and vibration waves. This research is a research and development study with 4D stages that are limited to only using three stages, namely the define, design, and development stages. The research instrument was in the form of questionnaire due diligence questions addressed to students' validators and questionnaires. The subjects were grade IX students of one of the 20 state junior high schools in Sungai Kakap. The developed test is in the form of multiple-choice reasoning and essay. The results of the study show that: (1) The validity or feasibility of the developed KPS instrument is valid and suitable for use; (2) The validity of items from the KPS assessment instruments developed with valid criteria; (3) The reliability of the questions from the KPS instrument is very strong for the matter of multiple-choice optical material and wave vibrations; strong reliability for matter of pressure material; and moderate reliability for optical material, pressure, and wave vibration essays; and (4) Questions developed in the KPS assessment instrument are dominated by problems with difficulty level medium category.