Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

Sosialisasi Metode Pembelajaran Efektif Serta Penerapan Prokes Dalam Menghadapi Pembelajaran Tatap Muka Lady Agustina; Ginanjar Sasmito Adi
Dedication : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 5 No 1 Maret 2021
Publisher : LPPM IKIP Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31537/dedication.v5i1.437

Abstract

Sudah beberapa bulan terakhir ini kita dihadapkan pada permasalahan pandemi covid 19 yang membuat pembelajaran di sekolah proses pelaksanaanya dilakukan secara daring. Dari hasil analisis situasi sekolah mitra terdapat beberapa permasalahan terkait proses pembelajaran yang sedang berlangsung, dimana siswa tidak semuanya mempunyai fasilitas untuk pembelajaran online. Hal ini bukan hanya dihadapi oleh sekolah mitra tetapi juga sekolah-sekolah yang ada di seluruh Indonesia. Beberapa hal sudah dilakukan oleh sekolah mitra terkait mengatasi pembelajaran yang dilakukan saat ini yang sifatnya daring. Diantaranya pernah mengadakan program “GULING” (Guru Keliling) namun ini tidak efektif dikarenakan lokasi rumah siswa per siswa tidak saling berdekatan. Harapan baru muncul ketika akan diputuskannya sekolah tatap muka tetapi tidak seperti tatap muka seperti dulu, tatap muka yang sekarang di era new normal ini yang jelas akan ada aturan-aturan baru. Metode pendekatan kegiatan PkM demi terciptanya pembelajaran tatap muka yang menyenangkan dan aman dapat terwujud melalui sosialisasi pada guru dan murid tentang metode pembelajaran yang efektif serta bagaimana protokol kesehatannya dalam menghadapi pembelajaran tatap muka. Hasil dari kegiatan ini mendapatkan respon yang sangat baik dimana guru bisa mendapatkan pengalaman tentang metode pembelajaran yang efektif dan siswa mendapatkan tambahan ilmu tentang protokol kesehatan yang baik di kala pandemi.
Proses Berpikir Siswa pada Level Model Mental “Sintetis’ dalam Konsep Bilangan Bulat Berdasarkan Teori Pemrosesan Informasi Lady Agustina
JEMS: Jurnal Edukasi Matematika dan Sains Vol 10, No 2 (2022)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25273/jems.v10i2.12596

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bagaimana proses berpikir siswa pada level model mental “sintetis’ dalam konsep bilangan bulat berdasarkan teori pemrosesan informasi. Subjek pada penelitian ini adalah dua siswa yang berada pada level model mental “sintetis” kelas II. Tahapan pada penelitian ini adalah pemberian soal, memilih subjek yang berada pada level model mental sintetis dan wawancara. Hasil penelitian menyebutkan bahwa proses berpikir subjek yang berada pada level model mental sintetis berdasarkan teori pemrosesan informasi diawali dengan membaca soal yang diberikan peneliti terlebih dahulu sehingga stimulus bisa masuk pada otak. Soal yang diberikan akan masuk pada sensory register yang dapat melalui indra penglihatan dan pendengaran subjek. Rangsangan sensory register akan masuk ke dalam short term memory dengan cara attention. Tidak semua memory yang dipilih tadi bisa diproses semuanya oleh otak maka perlu dilakukan selective attention. Kemudian informasi akan diteruskan dalam short term memory dan akan terjadi retrieval. Selanjutnya pada tahapan ini, subjek memanggil kembali informasi yang pernah dia dapatkan dari short term memory pada long term memory. Sehingga saat adanya proses retrieval subjek mengalami forgotten sehingga lupa dengan bagaimana hasil proses penjumlahan bilangan negatif dan positif
PROSES BERPIKIR SISWA TUNA GRAHITA RINGAN DALAM MENYELESAIKAN MASALAH BILANGAN BULAT POSITIF BERDASARKAN TEORI ASIMILASI AKOMODASI Lady Agustina
SIGMA Vol 6, No 2 (2021): SIGMA
Publisher : Prodi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36513/sigma.v6i2.1004

Abstract

Students with low mental disabilities have limitations in intellectual matters and have difficulty in learning the addition and subtraction of integers 1-50. The purpose of this study was to describe the thought process of low mentally disabled students in solving integer and subtraction problems associated with media use that students often encounter through observation. The thought process referred to refers to the Piaget stage indicator, namely the occurrence of disequilibrium, assimilation, or accommodation. This type of research is qualitative descriptive. The subjects in this study were two students with low mental disabilities in class V MI Al Kawtsar Panti Jember, East Java, Indonesia. The stages in this study are 1. giving questions, 2. determining trends according to theory and 3. interviewing. Both subjects cannot understand the sentence in the question and answer the question inconsistently. In addition, the two subjects were only silent when they did not know the purpose of the researchers' questions about understanding the questions. Subjects experience assimilation when the subject can immediately answer questions from the researcher spontaneously regardless of the correct or correct answer. The two subjects also experienced accommodation when they paused for a moment before answering correctly the questions from the researcher. So that the tendency of low mentally disabled students to solve the addition and reduction problems of integers is to experience the three stages of thinking according to Piaget even though that is done with a maximum approach from a researcher.
Analisis Kesalahan Siswa Berdasarkan Teori Newman dalam Menyelesaikan Soal Cerita Materi Segitiga dan Segiempat Lady Agustina
JEMS: Jurnal Edukasi Matematika dan Sains Vol 8, No 2 (2020)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25273/jems.v8i2.14199

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis kesalahan siswa dan penyebab kesalahan siswa dalam mengerjakan soal cerita dengan tema segitiga dan segiempat berdasarkan Teori Newman. Jenis kesalahan menurut Teori Newman adalah kesalahan membaca, memahami, transformasi, keterampilan proses, dan penulisan jawaban akhir. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif, karena mendeskripsikan kesalahan dan faktor penyebab kesalahan dilakukan. Subjek pada penelitian ini adalah 27 dari 210 siswa kelas VII yang melakukan kesalahan dalam merespon soal cerita segitiga dan segiempat. Tahapan pada penelitian ini adalah (1) memberikan 2  buah soal, (2) menganalisis jenis kesalahan berdasarkan lembar jawaban siswa dengan mengacu pada jenis kesalahan Newman, (3) performing triangulation by interview untuk menentukan faktor penyebab dari setiap jenis kesalahan, dan (4) drawing conclusion tentang jenis kesalahan dan faktor penyebab kesalahan. Hasil penelitan ini menunjukkan bahwa terdapat 3 (tiga) kelompok berdasarkan banyaknya jenis kesalahan yaitu (1) kelompok dengan kesalahan terbanyak yaitu kesalahan memahami, transformasi, keterampilan proses, dan penulisan, (2) kelompok dengan kesalahan sedang yaitu kesalahan transformasi, keterampilan proses, dan penulisan jawaban akhir, dan (3) kelompok dengan kesalahan sedikit yaitu  kesalahan transformasi dan keterampilan proses. Selain itu, kesalahan membaca tidak ditemukan pada penelitian ini.
Analisis Kemampuan Numerasi Siswa dalam Materi Geometri dan Pengukuran Ditinjau Dari Gaya Kognitif Reflektif dan Impulsif Rizky Ayu Kusumawardhani; Lady Agustina; Chusnul Khotimah Galatea
JEMS: Jurnal Edukasi Matematika dan Sains Vol 11, No 1 (2023)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25273/jems.v11i1.14213

Abstract

Tujuan dalam penelitian ini untuk mendeskripsikan kemampuan numerasi siswa dalam materi geometri dan pengukuran ditinjau dari gaya kognitif reflektif dan impulsif. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Subjek penelitiannya adalah siswa kelas VIIIB SMP Negeri 7 Jember. Teknik pengumpulan data berupa tes MFFT, tes numerasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan numerasi siswa reflektif adalah (1) siswa tinggi sudah menuliskan semua indikator numerasi dengan baik dan benar, (2) siswa sedang sudah menuliskan indikator numerasi dengan baik dan benar, dikarenakan siswa tidak memaparkan konsep penyelesaian matematikanya dengan baik sehingga hasil yang dikerjakan kurang tepat, (3) siswa rendah  tidak dapat menuliskan semua indikator numerasi, penyelesaian yang dipaparkan siswa salah sehingga hasilnya kurang tepat. Untuk kemampuan numerasi siswa impulsif adalah (1) siswa tinggi sudah menuliskan semua indikator numerasi dengan baik dan benar, walaupun ada 1 penyelesaian yang kurang tepat, (2) siswa sedang sudah menuliskan indikator numerasi dengan baik dan benar, serta hasil yang dipaparkan siswa benar dan ada juga yang salah, (3) siswa rendah tidak dapat menuliskan semua indikator numerasi, penyelesaian yang dipaparkan siswa salah sehingga hasilnya kurang tepat.
Meningkatkan Kemampuan Representasi Semiotik Siswa Dengan Metode Guided Discovery Learning Christine Wulandari Suryaningrum; Alifiah Farindra Marta Rini; Lady Agustina; Novy Eurika
Jurnal Axioma : Jurnal Matematika dan Pembelajaran Vol. 8 No. 1 (2023): Januari
Publisher : Universitas Islam Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56013/axi.v8i1.1989

Abstract

This classroom action research aims to improve the ability of students' semiotic representations on material tangents to circles at SMP Muhammadiyah 3 Rambipuji. The preliminary study stated that 20% of class VIII students were able to represent their thinking results in the form of images and symbols. Ten grade VIII students became the research subjects. Data collection was carried out by field observations, student worksheets, and interviews. Data analysis with the stages of data reduction, data presentation, and drawing conclusions. Each cycle has 4 stages, namely, making plans, implementing action plans, making observations, and reflecting on research results. In this study, it was said to be successful if at least 85% of students obtained scores that exceeded the KKM limit. From the results of the implementation of cycle 1, 60% of students were able to represent the answers to the questions in the semiotic representation of the research subjects. Cycle 2 following the guided discovery learning method, indicates the development of semiotic representation abilities. Students find it easier to represent a problem in material tangent to a circle. So that the final value obtained has increased significantly is 90%. Keywords: Guided Discovery Learning, Semiotic Representation
Proses Berpikir Mahasiswa Calon Guru Matematika pada Pemahaman Konsep Segiempat Berdasarkan Teori Pemrosesan Informasi Lady Agustina
JEMS: Jurnal Edukasi Matematika dan Sains Vol 11, No 1 (2023)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25273/jems.v11i1.16117

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bagaimana proses berpikir mahasiswa calon guru dalam pemahaman konsep segiempat berdasarkan teori pemrosesan informasi. Subjek penelitian ini adalah mahasiswa semester 3, subjek yang akan dipilih adalah mahasiswa yang mempunyai kemampuan komunikasi yang baik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedua subjek menerima stimulus atau informasi berupa soal melalui sensory register dengan menggunakan indra penglihatan dan pendengaran. Setelah membaca soal dan mendengarkan petunjuk dari peneliti terjadi attention  pada kedua subjek, kemudian muncul perception saat mereka memahami soal. Perception terjadi saat subjek melakukan retrieval terhadap konsep-konsep yang ada pada long term memory untuk dapat menjawab soal tersebut. Perbedaan kedua subjek saat melakukan retrieval adalah untuk S1 dia lupa dengan sifat-sifat yang ada pada kedua bangun tetapi dia bisa menyebutkan kedua bangun tersebut adalah segiempat. Sedangkan untuk S2 dengan ingatan yang ada pada long term memory dia bisa menyebutkan sifat-sifat pada segiempat pada kedua bangun tersebut tetapi dia melupakan nama bangun yang kedua. Jadi kedua subjek sama-sama mengalami lupa atau forgotten lost terhadap suatu konsep tertentu dari segiempat.
ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA SEGITIGA DAN SEGIEMPAT Lady Agustina; Lili Supardi
SIGMA Vol 8, No 2 (2023): SIGMA
Publisher : Prodi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53712/sigma.v8i2.1818

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis kesalahan siswa dan penyebab kesalahan siswa dalam mengerjakan soal cerita bentuk pemecahan masalah segitiga dan segiempat berdasarkan Teori Newman yang terdiri dari membaca, memahami, transformasi, keterampilan proses, dan penulisan. Metode penelitian ini adalah kualitatif,Penelitian ini dilakukan pada 27 siswa kelas VII. Peneliti memberikan tes kepada 27 siswa untuk menentukan apakah ada kesalahan yang dilakukan siswa dalam mengerjakan soal cerita bentuk pemecahan masalah segitiga dan segiempat. Berdasarkan hasil tes yang sudah diperiksa dan dianalisis, peneliti membagi 27 siswa tersebut kedalam 3 kelompok yaitu kelompok siswa dengan kesalahan tinggi (banyak), kelompok siswa dengan kesalahan sedang, dan kelompok siswa dengan kesalahan rendah (sedikit). Dari masing-masing kelompok, dipilih masing-masing 2 siswa untuk di wawancarai untuk mengetahui penyebab kesalahan siswa dan sebagai bahan unuk proses keabsahan data agar data lebih valid. Penelitian ini menghasilkan kesalahan memahami, transformasi, keterampilan proses, dan penulisan pada kelompok kesalahan tinggi (banyak). Kesalahan transformasi, keterampilan proses, dan penulisan pada kelompok kesalahan sedang. Kesalahan transformasi dan keterampilan proses terjadi pada kelompok kesalahan rendah (sedikit).
ANALISIS BERPIKIR LOGIS SISWA SMP PADA POKOK BAHASAN ARITMATIKA SOSIAL BERDASARKAN TIPE KEPRIBADIAN KEIRSEY (GUARDIAN DAN ARTISAN) Yasintha Mahdiatuz Zahro; Lady Agustina; Chusnul Khotimah Galatea
Kadikma Vol 14 No 1 (2023): April 2023
Publisher : Department of Mathematics Education , University of Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/kdma.v14i1.38535

Abstract

Tujuan dari penelitian ini yaitu mendeskripsikan berpikir logis siswa kelas VII A, VII B, dan VII C di SMP Muhammadiyah 9 Watukebo, Kabupaten Jember. Jenis penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan tes MBTI, tes tulis berpikir logis serta wawancara semi terstruktur. Peneliti menggunakan subjek pada siswa kelas VII A, VII B dan VII C berlokasi di SMP Muhammadiyah 9 Watukebo. Data subjek diperoleh 2 jenis kepribadian berdasarkan tipe kepribadian Keirsey meliputi, tipe kepribadian Guardian dan tipe kepribadian Artisan. Berdasarkan dua kepribadian tersebut kemudian dianalis berpikir logis siswa yang termuat dalam 3 indikator yaitu indikator pertama mengenai keruntutan berpikir meliputi menyebutkan keseluruhan informasi yang disajikan dalam soal serta menyebutkan langkah secara umum yang digunakan untuk penyelesaian. Indikator kedua adalah kemampuan berargumen yang meliputi mengungkapkan alasan logis menggunakan langkah secara umum yang digunakan untuk penyelesaian, dapat menyelesaikan secara tepat disertai argumen dalam tiap langkah-langkahnya dan mengungkapkan alasan logis diperolehnya jawaban akhir yang tepat. Indikator ketiga adalah penarikan kesimpulan yang meliputi dapat memberikan kesimpulan yang tepat terhadap jawaban akhir yang tepat. Kata Kunci: Berpikir Logis, Tipe Kepribadian Keirsey, Guardian, Artisan, Aritmatika Sosial
Analisis Kemampuan Argumentasi Siswa dalam Menyelesaikan Soal Numerasi Berdasarkan Teori Toulmin (Level 1 dan Level 2) Berliana Kusuma Wardhani; Lady Agustina; Chusnul Khotimah Galatea
MATHEdunesa Vol 12 No 1 (2023): Jurnal Mathedunesa Volume 12 Nomor 1 Tahun 2023
Publisher : Program Studi S1 Matematika UNESA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/mathedunesa.v12n1.p166-175

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan kemampuan argumentasi siswa berdasarkan teori Toulmin pada penyelesaian soal numerasi kelas VIII di SMP Muhammadiyah 6 Wuluhan, Kabupaten Jember. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan tes tulis dan wawancara semi terstruktur. Peneliti menggunakan subjek pada siswa kelas VIII A berlokasi di SMP Muhammadiyah 6 Wuluhan. Data subjek diperoleh 2 level kemampuan argumentasi berdasarkan teori Toulmin yang meliputi claim, data dan claim. Pada level 1 yang meliputi claim adalah siswa yang mampu memberikan klaim berupa asumsi yang sesuai dengan pendapatnya. Pada level 2 yang meliputi data yaitu merupakan siswa yang mampu menunjukan data informasi yang didapatkan dan claim yakni siswa mampu memberikan asumsi yang sesuai dengan pendapatnya. Kata Kunci: Kemampuan Argumentasi, Masalah Numerasi, Teori Toulmin