Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Efikasi politik dan jenjang partisipasi politik pemilih pemula Kunto Adi Wibowo; Detta Rahmawan; Azman Hamdika Syafaat
Jurnal Kajian Komunikasi Vol 8, No 2 (2020): December 2020
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (436.126 KB) | DOI: 10.24198/jkk.v8i2.26433

Abstract

Partisipasi politik pemilih pemula secara teoritis memiliki beragam bentuk dan saluran. Sementara di Indonesia, dalam hal ini Komisi Pemilihan Umum Indonesia memiliki fokus pada peningkatan partisipasi politik electoral terutama pada kelompok pemilih pemula. Terkait dengan hal tersebut, maka penelitian ini melakukan studi mengenai partisipasi politik dari Civic Voluntarism Model (CVM) terutama aspek efikasi politik sebagai prediktor utama partisipasi politik pemilih pemula. Selain itu, penelitian ini juga melakukan penyelidikan terkait jenjang partisipasi dari perspektif risiko, sumber daya, dan fokus intervensi institusi politik di Indonesia. Pengumpulan data dilakukan secara tatap muka dan daring kepada 406 mahasiswa Universitas Padjadjaran dari tanggal 28 Mei 2019 sampai dengan 16 Juli 2019. Setelah pengumpulan data selesai dilakukan, selanjutnya penelitian ini menggunakan analisis regresi mediasi dengan efikasi politik sebagai prediktor dan partisipasi politik secara daring, luring, serta memilih pada pemilu 2019 secara berurutan merupakan mediator dan efek. Hasil penelitian mendemonstrasikan bahwa efikasi politik tidak memprediksi partisipasi memilih secara langsung. Efikasi politik memprediksi partisipasi politik daring, dan partisipasi politik daring selanjutnya memprediksi partisipasi politik luring, namun partisipasi politik luring tidak memprediksi partisipasi memilih pada pemilu 2019. Selanjutnya, isu praktis dan akademis terkait partisipasi politik dan konsolidasi demokrasi didiskusikan dalam bagian akhir dari artikel ini.
APLIKASI MHEALTH COVID-19 DI INDONESIA: ANALISIS KONTEN MENGGUNAKAN MOBILE APLICATION RATING SCALE (MARS) Maharani Bening; Kunto Adi Wibowo; Ikhsan Fuady
SINTECH (Science and Information Technology) Journal Vol. 4 No. 2 (2021): SINTECH Journal Edition Oktober 2021
Publisher : LPPM STMIK STIKOM Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31598/sintechjournal.v4i2.889

Abstract

It has been a year since the first COVID-19 cases in Indonesia and the development of COVID-19 health applications has grown significantly during that time. However, there has not been found research to analyze such an application in Indonesia. This study aims to evaluate the mHealth COVID-19 application in Indonesia application store, which will eventually become a reference for all researchers related to the mhealth application development in Indonesia. The researchers used COVID-19-related keywords to identify apps on iOS and Android devices. There were 17 applications selected for this research, and the applications' quality were assessed by two coders using the Mobile App Rating Scale (MARS). The search results totaled 842 applications, 19 of which met the researcher's criteria, and 17 applications were found to be assessed. This research was using the Krippendorff coefficient alpha (α) to calculate the reliability value of the agreement between coders. The result showed that PeduliLindungi applications had the highest (4.2/5) of the average MARS score, and the MARS scores of 14 applications were unacceptable (<3.0), which explained that most of the COVID-19 related apps in Indonesia are of low quality. Also, this research implies that the information-related features should be the next focus for overall quality improvement of the Indonesian mHealth application in the future.    
KRITERIA YANG DICARI PERUSAHAAN: ANALISIS KONTEN IKLAN KETENAGAKERJAAN HUBUNGAN MASYARAKAT PADA SITUS INDEED Kimberly Batsheva Lasut; Kunto Adi Wibowo; Ikhsan Fuady
Jurnal Ekobis : Ekonomi Bisnis & Manajemen Vol 12, No 1 (2022): Jurnal Ekobis: Ekonomi Bisnis dan Manajemen
Publisher : STIE Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37932/j.e.v12i1.417

Abstract

Pada penelitian ini mengeksplorasi bagaimana suatu perusahaan baik itu internasional maupun nasional memberikan tawaran lowongan pekerjaan melalui sistem e-recruitment yakni situs Indeed. Penelitian ini ingin melihat dan memahami bagaimana kriteria yang dicari pada deskripsi iklan ketenagakerjaan khususnya hubungan masyarakat yang dimana dilihat berdasarkan tingkat pendidikan, keterampilan dan kemampuan seorang pelamar kerja di Indonesia. Analisis konten terhadap 35 iklan ketenagakerjaan ini menggunakan metode analisis deskriptif kuantitatif yakni menggunakan tabel distribusi frekuensi dan uji statistik Chi-square untuk melihat adanya perbedaan yang signifikan pada setiap kategori serta melihat kriteria apa yang paling banyak dibutuhkan dalam iklan ketenagakerjaan hubungan masyarakat oleh suatu perusahaan. Hasil temuan penelitian ini menunjukkan gelar sarjana, keterampilan menulis dan tak tik komunikasi menjadi indikator yang paling banyak dicari dari setiap kategori oleh suatu perusahaan. Selain itu, hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan kategori gelar antara perusahaan nasional maupun internasional dengan nilai signifikansi 0.027 0.05. Sedangkan, pada kategori keterampilan teknis memiliki nilai signifikansi 1.000 0.05 dan keterampilan lunak 0.700 0.05. Artinya, tidak terdapat perbedaan antara kedua jenis perusahaan pada kategori keterampilan teknis dan keterampilan lunak. Maka dari itu, spesifikasi dari deskripsi lowongan pekerjaan hubungan masyarakat yang ditawarkan oleh perusahaan harus jelas dan mencantumkan apa yang menjadi prioritas utama agar pelamar dapat menyesuaikan diri.This research explores how a company, both international and national, offers job vacancies through the e-recruitment system, namely the Indeed site. This research wants to see and understand how the criteria sought in the description of employment advertisements, especially public relations, are seen based on the level of education, skills and abilities of a job applicant in Indonesia. The content analysis of these 35 employment advertisements uses a quantitative descriptive analysis method using frequency distribution and Chi-square statistic test to see significant differences in each category and to see what criteria are most needed in public relations employment advertisements by a company. The findings of this research indicate that a bachelor's degree, writing skills and communication tactics are the most sought-after indicators of each category by a company. Besides that, the result of the research also shows that there was a difference on degree category between national and international company with significant score 0.027 0.05. Meanwhile, on hard skills category got a significant score 1.000 0.05 and soft skills 0.700 0.05. It means that there was no difference between both of the companies on hard skill and soft skill categories. Therefore, the specifications of the description of public relations job vacancies offered by the company must be clear and what are the main priorities so that applicants can adjust.
PENGARUH WORK-FAMILY CULTURE TERHADAP WORK-FAMILY CONFLICT PEGAWAI YANG BEKERJA DARI RUMAH Ratih Anbarini; Henny Sri Mulyani Rohayati; Kunto Adi Wibowo
Jurnal Ekobis : Ekonomi Bisnis & Manajemen Vol 12, No 1 (2022): Jurnal Ekobis: Ekonomi Bisnis dan Manajemen
Publisher : STIE Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37932/j.e.v12i1.490

Abstract

Pandemi Covid-19 di Indonesia membuat pemerintah memberlakukan sejumlah kebijakan, salah satunya bekerja dari rumah (work from home/WFH). WFH bagi pekerja di Indonesia masih menjadi sesuatu yang asing, sehingga sulit menempatkan urusan pekerjaan dan keluarga sesuai dengan kebutuhan. Penelitian ini membahas mengenai pengaruh bekerja dari rumah dengan work-family conflict dan akan melihat pula bagaimana work-family culture berpengaruh terhadap work-family conflict dengan menggunakan metode kuantitatif melalui survei. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bekerja dari rumah menyebabkan work-family conflict, serta work-family culture berpengaruh terhadap work-family conflict. Karena adanya pengaruh inilah, maka organisasi disarankan menerapkan work-family culture yang mendukung pekerjaan pegawainya, sehingga tingkat work-family conflict tidak menjadi lebih tinggi.    The Covid-19 pandemic in Indonesia has forced the government to implement many policies, one of which is working from home (WFH). Working from home is still an uncommon concept in Indonesia, so it is difficult for workers to place between work and family matters. This study discusses the effect of working from home with work-family conflict and will also see how work-family culture affects work-family conflict using quantitative methods through surveys. The results show that working from home causes work-family conflict, and work-family culture affects work-family conflict. Because of this influence, it is recommended that organizations implement a work-family culture that supports their employees’ work so that work-family conflicts do not become higher.
Pengaruh Literasi Media Digital Terhadap Identifikasi Informasi Palsu Tentang Vaksin Covid-19 Galuh Aulia Ramadhanti; Henny Sri Mulyani; Kunto Adi Wibowo; Dadang Rahmat Hidayat; Pandan Yudhapramesti
Jurnal Interaksi: Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 6, No 2 (2022): Jurnal Interaksi: Jurnal Ilmu Komunikasi
Publisher : UMSU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30596/interaksi.v6i2.8690

Abstract

Literasi media digital merupakan kemampuan individu dalam menganalisis informasi yang berada di media digital. Kemampuan literasi media ini sangat penting bagi manusia khususnya mahasiswa untuk dapat mengidentifikasi informasi palsu yang mengecohkan, khususnya informasi tentang dunia kesehatan. Penelitian ini memiliki tujuan, yaitu untuk mengetahui pengaruh literasi media digital terhadap identifikasi informasi palsu tentang vaksin Covid-19, untuk mengetahui seberapa besar pengaruh tersebut, serta dimensi apa yang sangat berpengaruh kuat dalam penelitian ini. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan metode survei. Hasil penelitian ini adalah terdapat pengaruh literasi media digital terhadap identifikasi informasi palsu tentang vaksin Covid-19 pada mahasiswa magister Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Padjadjaran dengan signifikansi sebesar 0,001 < 0,05. Besar pengaruh literasi media digital terhdapa identifikasi informasi palsu tentang vaksin Covid-19 sebesar 16,1%. Angka tersebut menunjukkan bahwa literasi digital masih cukup kurang. Pengaruh besar literasi media digital didapat dari dimensi critical consuming dengan hasil rata-rata 3,92 yang dalam kategori sangat tinggi. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah kemampuan literasi media digital yang berpengaruh sangat besar adalah kemampuan dari dimensi critical consuming dengan menganalisis dan mengkritisi informasi yang didapat dari media digital.Kata Kunci: Media, literasi media digital, identifikasi informasi palsu.
PENGARUH IKLIM KOMUNIKASI DAN BUDAYA ORGANISASI DENGAN KEPUASAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS PADA PEGAWAI DINAS SEJARAH ANGKATAN DARAT Maharani Dewanti Setiaputri; Engkus Kuswarno; Kunto Adi Wibowo; Henny Sri Mulyani
TECHNO-SOCIO EKONOMIKA Vol 15, No 2 (2022): Jurnal Techno-Socio Ekonomika - Oktober
Publisher : LPPM Universitas Sangga Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32897/techno.2022.15.2.1402

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah iklim komunikasi dan budaya organisasi mempunyai pengaruh terhadap kepuasan kerja, dan juga pengaruh terhadap produktivitas pegawai secara langsung maupun tidak langsung. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, dengan online survey berupa Google Form, yang disebarkan kepada pegawai yang bekerja dibawah Dinas Sejarah Angkatan Darat. Data yang didapatkan akan dianalisa dengan menggunakan salah satu software yaitu SMART PLS 3. Hasil dari penelitian ini adalah sebagai berikut: (HI) Iklim Komunikasi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Kepuasan Kerja, (H2) Iklim Komunikasi tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap produktivitas (H3) Budaya Organisasi mempunyai pengaruh positif terhadap kepuasan kerja, H (4) Budaya organisasi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap produktivitas, (H5) Kepuasan Kerja mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap produktivitas
REALITAS POLITIK INDONESIA DALAM "KACAMATA" PENGGUNA TWITTER Kunto Adi Wibowo; Ira Mirawati
Jurnal Kajian Komunikasi Vol 1, No 1 (2013): June 2013
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (708.648 KB) | DOI: 10.24198/jkk.v1i1.6027

Abstract

Twitter sebagai media baru mulai menunjukkan keperkasaannya di bidang politik. Bukti nyata peran besar twitter dalam dunia politik adalah gejolak politik dan sosial di kawasan Timur Tengah yang melanda seluruh negara Arab. Rakyat terpanggil dan tersatukan haluan serta geraknya melalui jejaring sosial digital untuk menentukan jalannya masa depan negara mereka. Penting untuk diketahui pengaruh pandangan tentang politik padapengguna twitter di Indonesia, sebagai Negara dengan pengguna twitter terbanyak. Dengan metode survei yang berpedoman pada teori kultivasi, penelitian ini mencari tahu bagaimana pandangan politik di Indonesia pada pengguna berat dan pengguna ringan.Hasilnya menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan signifikan pada pengguna berat dan pengguna ringan dalam memandang politik di Indonesia. Metode survey online dilakukan terhadap tiga puluh enam responden. Mereka ragu akan masa depan Indonesia yang lebih baik, dan tidak percaya bahwa kasus korupsi akan dapat diselesaikan, bahkan pengguna ringan ternyata lebih negatif dalam memandang realitas politik Indonesia. Kondisi ini tidak terlepas dari fakta bahwa twitter bukan sumber utama berita politik mereka. Sumber informasi utama mereka tetap media konvensional, terutama televisi.
Indonesian ministry of tourism and creative economy and the crisis frame related to COVID-19 Justito Adiprasetio; Kunto Adi Wibowo; Muhammad Ilham Fauzi; Dzikrifa Ningtyas Aliifa
PRofesi Humas Vol 7, No 2 (2023): PRofesi Humas Accredited by Kemenristekdikti RI SK No. 230/E/KPT/2022
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/prh.v7i2.41465

Abstract

Background: The COVID-19 pandemic has forced governments worldwide to mitigate the tourism sector’s crisis, one of which is to rely on effective and efficient crisis communication. However, the Indonesian government, particularly the Ministry of Tourism and Creative Economy (Kemenparekraf), has been accused of being incompetent in managing its crisis communications. The COVID-19 pandemic has forced governments worldwide to mitigate the tourism sector’s crisis, one of which is to rely on effective and efficient crisis communication. Even so, no study shows how the Indonesian Ministry of Tourism and Creative Economy crisis communication was carried out in the early phase of the pandemic. Purpose: This study aims to examine how crisis communication was carried out by the Indonesian Ministry of Tourism and Creative Economy in the early phase of the pandemic. Methods: This study used the quantitative framing analysis method to examine the crisis frame in 178 press releases published on the official website of the Kemenparekraf in January 2020-May 2020. Results: The economic frame ranked second only behind the attribution of responsibilities and was more dominant than the human interest and morality frame. There was a public response where the government, especially the Kemenparekraf, is considered as only prioritizing economic over public safety. Conclusion: This study found that in the world’s initial phase of the COVID-19 outbreak, the press release published by the Kemenparekraf did not represent an effort to prevent and control the spread of COVID-19 in Indonesia since it would have a significant impact on the tourism sector. Implications: Furthermore, the Kemenparekraf needed to optimize the call to action message to positively influence the public and tourism actors and assist efforts to respond to the COVID-19 pandemic crisis.
Analisis Isi Penggunaan Facebook dalam Marketing dan Branding Produk Kecantikan Scarlett dan Skin Dewi Yusril Zafallah; Kunto Adi Wibowo; Ikhsan Fuady
Journal of Education, Humaniora and Social Sciences (JEHSS) Vol 5, No 2 (2022): Journal of Education, Humaniora and Social Sciences (JEHSS), November
Publisher : Mahesa Research Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1068.72 KB) | DOI: 10.34007/jehss.v5i2.1364

Abstract

Beauty companies Skin Dewi and Scarlett use social media Facebook to promote their products and to interact with consumers. This article examines and discusses how beauty brands use social media, especially Facebook, to increase brand awareness and brand loyalty with viral marketing theory. This study took 159 samples taken by purposive sampling technique. Of the two brands, uploading content about products is the type of upload that is most uploaded. However, the product promotion technique that is often used looks different, Scarlett uses a giveaway technique, while Skin Dewi uses another technique. The two brands also did not specify a specific time to upload their promotions. In terms of engagement, there is a significant difference between the Scarlett and Skin Dewi brands. Brand Scarlett tends to have good and stable engagement, while Skin Dewi has poor engagement.
Analisis Marketing dan Branding Produk Kecantikan Make Over dan Y.O.U di Media Sosial Facebook Catherine Novitasari Sihaloho; Ikhsan Fuady; Kunto Adi Wibowo
Journal of Education, Humaniora and Social Sciences (JEHSS) Vol 6, No 1 (2023): Journal of Education, Humaniora and Social Sciences (JEHSS), August
Publisher : Mahesa Research Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34007/jehss.v6i1.1834

Abstract

Dalam mempromosikan produk serta meningkatkan pemasaran, perusahaan kecantikan Make Over dan Y.O.U menggunakan bantuan Facebook sebagai salah satu media sosial mereka. Artikel ini meneliti tentang bagaimana kedua brand kecantikan tersebut menggunakan Facebook untuk meningkatkan pemasaran mereka dengan teori viral marketing. Penelitian ini menggunakan 69 sampel yang ditentukan berdasarkan teknik purposive sampling. Dari kedua brand tersebut, produk merupakan tipe unggahan yang paling popular untuk diunggah. Waktu tertentu untuk mengunggah postingan mereka cukup berbeda. Make Over lebih sering mengunggah pada waktu akhir pekan, sedangka Y.O.U lebih sering mengunggah pada waktu diluar jam kerja. Teknik promosi yang digunakan keduanyapun juga berbeda. Make Over sangat jarang mengunggah teknik promosi. Sedangkan Y.O.U lebih sering menggunakan teknik promosi giveaway. Engagement yang didapatkan juga cukup berbeda. Make Over memiliki engagement yang cukup baik meskipun tidak stabil. Sedangkan Y.O.U memiliki Engagement yang kurang baik