Greece Maria Lawalata
Road and Bridge Development Research Center, Bandung, Indonesia

Published : 9 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

SUSTAINABILITY EVALUATION OF DEWARUCI UNDERPASS INTERSECTIONS Lawalata, Greece Maria; Satrio, Hendro; Sailendra, Agus Bari
Jurnal HPJI Vol 1, No 1 (2015)
Publisher : Jurnal HPJI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract Indonesian commitment to sustainable development needs to be supported by real actions. Such as to organize sustainable road construction. The Ministry of Public Works Policy related to the field of road has been in line with the international agreement of sustainable development. However, to make sure that road projects have been implemented in sustainable way, a proper assessment of the sustainability measures is required. Dewa Ruci underpass road project was one of case study of sustainable road system rating. The procedure of the rating system is done by collecting the required documents comparing with the sustainable criteria of Green Road Rating System. Road projects in Indonesia have met the technical standards and some of the environmental requirements that have been issued by the Government. Dewa Ruci underpass projects including projects that have met the technical standards and environmental requirements. From the efforts of sustainable practices that have been performed, Dewa Ruci Underpass project was rated according to the rating system, and it reached the level of four stars. The criteria on the Green Roads still have to be disseminated to be known by those stakeholders, besides the need to disseminate the rating system. Thus road projects in Indonesia can be more sustainable. Implementation of sustainable road rating system in Indonesia needs to be supported by dissemination. Keywords: system rating, road sustainable, principle of sustainable road  Abstrak Komitmen Indonesia untuk pengembangan berkelanjutan diperlukan dukungan dengan aksi aksi yang nyata, seperti organisasi konstruksi jalan berkelanjutan. Kebijakan Kementerian Pekerjaan Umum terkait dengan sector jalan telah selaras dengan perjanjian internasional untuk pengembangan berkelanjutan. Walaupun demikian, untuk meyakini proyek proyek dikerjakan secara berkelanjutan, penilaian yang tepat untuk pengukuran keberlanjutan dibutuhkan. Proyek Underpass Dewa Ruci dipilih untuk kasus studi sistem peringkatan jalan berkelanjutan. Prosedur sistem peringkatan dilakukan dengan pengumpulan dokumen dokumen dan dibandingkan dengan Kriteria Sistem Peringkatan Jalan Hijau. Proyek jalan di Indonesia harus memenuhi standar teknis dan beberapa persyaratan lingkungan yang ditetapkan pemerintah termasuk Underpass Dewa Ruci. Ditinjau dari upaya keberlanjutan yang dihasilkan, Underpass Dewa Ruci telah dinilai sesuai dengan sistem peringkat jalan dan mencapai peringkat bintang empat. Kriteria jalan hijau perlu didesiminasikan kepada seluruh pemangku kepentingan, khususnya sistem peringkatannya. Lebih lanjut, proyek proyek jalan di Indonesia akan dapat lebih berkelanjutan. Implementasi peringkatan jalan berkeselamatan perlu didukung dengan upaya-upaya diseminasi. Kata-kata kunci: sistem peringkatan, jalan berkelanjutan, prinsip prinsip jalan berkelanjutan.
USULAN INDIKATOR JALAN BERKELANJUTAN UNTUK INDONESIA (PROPOSED SUSTAINABLE ROAD’S INDICATORS FOR INDONESIA) Lawalata, Greece Maria
Jurnal Jalan-Jembatan Vol 34 No 1 (2017)
Publisher : Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (392.417 KB)

Abstract

ABSTRAKJalan berkelanjutan adalah jalan yang dibangun dengan berbagai upaya agar terdapat keseimbangan antara aspek lingkungan, ekonomi, sosial. Indikator sebagai salah satu perangkat untuk mengevaluasi kebijakan pemerintah dapat digunakan pada pelaksanaan jalan berkelanjutan. Makalah ini memaparkan pemilihan usulan indikator jalan berkelanjutan. Metode yang dilakukan adalah mengidentifikasi 91 indikator yang ada dari literatur sebagai daftar panjang dan dipilih sesuai aspek-aspek jalan berkelanjutan serta peraturan. Hasil seleksi tersebut berjumlah 46 usulan indikator jalan berkelanjutan dan diajukan untuk mendapatkan kesepakatan kepada responden dengan kualifikasi sebagai pelaksana jalan, praktisi lingkungan jalan, dan para pengambil kebijakan dibidang jalan. Analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif berdasarkan hasil kuisioner terhadap responden. Usulan indikator ditetapkan berdasarkan mayoritas pemilih, sebesar minimal 51 % responden. Hasil yang diperoleh adalah 44 indikator jalan berkelanjutan yang menggambarkan pengaruh jalan terhadap aspek-aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan.Kata kunci: pemilihan indikator, usulan indikator, indikator jalan, kesesuaian peraturan, jalan berkelanjutanABSTRACTSustainable road is road built by encouraging balance between environmental, economic, and sosial. Indikators as one tool to evaluate government policies that can be used in the implementation of sustainable roads. This paper presents a proposal of sustainable road indikators, determination of the sustainable roads criteria, and weighting of each criterion. The method is to identify long list 91 sustainable roads indicators from literature and are selected in accordance of sustainable roads with rules. The selection list is 46 indicators and sent to respondent in questioners (selection list). Using descriptive analysis and choosed by majority respondents 51 % minimum, proposed indicators are determined. Results are 44 indicators which describe that road affect social, economic, and environment aspects.Keywords: indicator selection, proposed indicator, road indicator, rules, sustainable roads
PERBANDINGAN SISTEM PERINGKAT DALAM UPAYA PENERAPAN PEMBANGUNAN JALAN BERKELANJUTAN DI INDONESIA Lawalata, Greece Maria
Jurnal HPJI Vol 2, No 1 (2016)
Publisher : Jurnal HPJI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26593/.v2i1.2122.%p

Abstract

Abstract The commitment of Indonesia to sustainable development needs to be supported by firm steps. One of the steps is to implement the concept of sustainable roads. The policy of the Ministry of Public Works related in the road sector has been in line with the international principle of sustainable development. However, to ensure the sustainability of road construction required appropriate assessment techniques. This paper aims to identify a sustainable road ranking system and to identify the criteria which can be used as the benchmark for sustainable road rankings. The study shows that the ranking procedure begins with collecting required documents and criteria for sustainable road undertaken voluntarily and these criteria are grouped on the aspects of social, economic, and environmental. The three literature sources show that road rating system vary and the variation is the goal of establishing a rating system and the condition of each country. Certification of sustainable road rankings developed by Greenroads and INVEST show some voluntary assessment requirements and requirements which should be fulfilled. The achievement of sustainable road development can also be done without establishing certification and requirements as performed by the I-LAST. Keywords: ranking system, development, principles, sustainable way  Abstrak Komitmen Indonesia terhadap pembangunan berkelanjutan perlu didukung dengan langkah-langkah kongkrit. Salah satu langkah kongkrit adalah penyelenggaraan jalan berkelanjutan. Kebijakan Kementerian Pekerjaan Umum terkait bidang jalan telah sejalan dengan prinsip pembangunan berkelanjutan secara internasional. Tetapi untuk memastikan keberlanjutan pembangunan jalan diperlukan teknik penilaian yang tepat. Makalah ini bertujuan mengidentifikasi sistem pemeringkatan jalan berkelanjutan dan mengidentifikasi kriteria yang dapat dijadikan tolok ukur pemeringkatan jalan berkelanjutan. Hasil studi ini menunujukkan bahwa prosedur pemeringkatan dimulai dengan mengumpulkan dokumen-dokumen persyaratan dan kriteria jalan berkelanjutan yang dilakukan dengan sukarela dan kriteria tersebut dikelompokkan pada aspek-aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan. Tiga literatur yang dikaji menunjukkan bahwa teknik pemeringkatan jalan berkelanjutan bervariasi dan variasi tersebut merupakan tujuan pembentukan sistem pemeringkatan dan kondisi masing-masing negara. Sertifikasi peringkat jalan berkelanjutan yang dikembangkan oleh Greenroads dan INVEST menunjukkan bahwa beberapa persyaratan dan penilaian sukarela jalan berkelanjutan yang harus dilengkapi. Selain itu, pencapaian pembangunan jalan berkelanjutan dapat pula dilakukan tanpa menetapkan persyaratan dan sertifikasi jalan berkelanjutan, seperti yang dilakukan oleh I-LAST. Kata-kata kunci: sistem peringkat, pembangunan, prinsip, jalan berkelanjutan
SUSTAINABILITY EVALUATION OF DEWARUCI UNDERPASS INTERSECTIONS Lawalata, Greece Maria; Satrio, Hendro; Sailendra, Agus Bari
Jurnal HPJI Vol 1, No 1 (2015)
Publisher : Jurnal HPJI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26593/.v1i1.1433.%p

Abstract

Abstract Indonesian commitment to sustainable development needs to be supported by real actions. Such as to organize sustainable road construction. The Ministry of Public Works Policy related to the field of road has been in line with the international agreement of sustainable development. However, to make sure that road projects have been implemented in sustainable way, a proper assessment of the sustainability measures is required. Dewa Ruci underpass road project was one of case study of sustainable road system rating. The procedure of the rating system is done by collecting the required documents comparing with the sustainable criteria of Green Road Rating System. Road projects in Indonesia have met the technical standards and some of the environmental requirements that have been issued by the Government. Dewa Ruci underpass projects including projects that have met the technical standards and environmental requirements. From the efforts of sustainable practices that have been performed, Dewa Ruci Underpass project was rated according to the rating system, and it reached the level of four stars. The criteria on the Green Roads still have to be disseminated to be known by those stakeholders, besides the need to disseminate the rating system. Thus road projects in Indonesia can be more sustainable. Implementation of sustainable road rating system in Indonesia needs to be supported by dissemination. Keywords: system rating, road sustainable, principle of sustainable road  Abstrak Komitmen Indonesia untuk pengembangan berkelanjutan diperlukan dukungan dengan aksi aksi yang nyata, seperti organisasi konstruksi jalan berkelanjutan. Kebijakan Kementerian Pekerjaan Umum terkait dengan sector jalan telah selaras dengan perjanjian internasional untuk pengembangan berkelanjutan. Walaupun demikian, untuk meyakini proyek proyek dikerjakan secara berkelanjutan, penilaian yang tepat untuk pengukuran keberlanjutan dibutuhkan. Proyek Underpass Dewa Ruci dipilih untuk kasus studi sistem peringkatan jalan berkelanjutan. Prosedur sistem peringkatan dilakukan dengan pengumpulan dokumen dokumen dan dibandingkan dengan Kriteria Sistem Peringkatan Jalan Hijau. Proyek jalan di Indonesia harus memenuhi standar teknis dan beberapa persyaratan lingkungan yang ditetapkan pemerintah termasuk Underpass Dewa Ruci. Ditinjau dari upaya keberlanjutan yang dihasilkan, Underpass Dewa Ruci telah dinilai sesuai dengan sistem peringkat jalan dan mencapai peringkat bintang empat. Kriteria jalan hijau perlu didesiminasikan kepada seluruh pemangku kepentingan, khususnya sistem peringkatannya. Lebih lanjut, proyek proyek jalan di Indonesia akan dapat lebih berkelanjutan. Implementasi peringkatan jalan berkeselamatan perlu didukung dengan upaya-upaya diseminasi. Kata-kata kunci: sistem peringkatan, jalan berkelanjutan, prinsip prinsip jalan berkelanjutan.
PELAKSANAAN PERMUKAAN PERKERASAN BLOK BETON TERKUNCI DI ATAS LAPIS PENDUKUNG FLEKSIBEL Lawalata, Greece Maria; Agah, Heddy R.
Jurnal HPJI Vol 4, No 2 (2018)
Publisher : Jurnal HPJI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26593/.v4i2.3023.%p

Abstract

Abstract The provision of sidewalks of locked concrete block is often found in various cities and districts, and many of these enclosures have broken sidewalks, such as sidewalks, sagals, uneven concrete blocks, and can not drain water. In order for the quality of the sidewalk to last a long time need to be studied methods of implementation more precise. This paper discusses some implementation standards, namely the General Specification of Bina Marga 2010 as the basis for technical implementation of pedestrian paths, road-theory and practice projects, paving block specifications by Cisangkan, field guide to hardscape by Hopper. The study also conducted on several other standards. Support data obtained from direct observation in the field at several locations. The results of the study indicate that the implementation of concrete block work in some cities of Bandung has not been optimal. General Specification of Bina Marga 2010 needs to be added related to the implementation of more detailed concrete blocks. Implementation, among others, by preparing sublayer material (subgrade, subbase, base) is good. The density of sand density testing should be maintained to achieve a thick layer of sand. Installation of concrete blocks is immediately done on the sand layer with the difference in the distance of the sand layer and the preparation of concrete blocks approximately one meter to keep the sand thickness. Installation of concrete blocks must be followed by solidification using a specific tool and sand filling between concrete blocks. Keywords: locked concrete block, sidewalk, sand, pedestrian  Abstrak Penyediaan trotoar permukaan blok beton terkunci sering dijumpai di berbagai kota dan kabupaten. Tetapi banyak dijumpai trotoar permukaan blok beton terkunci ini rusak. Agar kualitas trotoar ini bertahan lama, perlu dikaji metode pelaksanaan yang lebih tepat. Makalah ini membahas beberapa standar pelaksanaan, yaitu Spesifikasi Umum Bina Marga 2010 sebagai dasar pelaksanaan teknis jalur pejalan kaki, proyek jalan–teori dan praktek, spesifikasi paving blok oleh Cisangkan, field guide to hardscape oleh Hopper. Kajian juga dilakukan terhadap beberapa standar lain. Data pendukung didapat dari pengamatan langsung di lapangan pada beberapa lokasi. Hasil kajian menunjukkan bahwa pelaksanaan pekerjaan blok beton di beberapa kota Bandung belum optimal. Spesifikasi Umum Bina Marga 2010 perlu ditambahkan terkait pelaksanaan blok beton yang lebih rinci. Pelaksanaan tersebut antara lain dengan mempersiapkan material lapis pendukung (subgrade, subbase, base) yang baik. Upaya uji coba pemadatan lapisan pasir perlu dipertahankan untuk mencapai tebal padat lapisan pasir. Pemasangan blok beton secepatnya dilakukan di atas lapisan pasir dengan perbedaan jarak lapisan pasir dan penyusunan blok beton kurang lebih satu meter untuk menjaga ketebalan pasir. Pemasangan blok beton harus diikuti dengan pemadatan menggunakan alat tertentu dan pengisian pasir antara blok beton. Kata-kata kunci: blok beton terkunci, trotoar, pasir, pejalan kaki
STUDI KONFLIK LALU LINTAS SEBAGAI ALAT MENGEVALUASI PENGATURAN LALU LINTAS Lawalata, Greece Maria
Jurnal Jalan-Jembatan Vol 27 No 2 (2010)
Publisher : Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (14113.279 KB)

Abstract

Program peningkatan jalan seperti perbaikan persimpangan jalan secara geometrik atau fase lampu lalu lintas harus memperhatikan keselamatan jalan maupun aksesibilitas. Hal ini dapat dievaluasi dalam waktu singkat tanpa menunggu adanya data kecelakaan dari kepolisian atau terjadinya kecelakaan menggunakan studi konflik lalu lintas. Dengan studi konflik lalu lintas, berbagai peningkatan jalan dapat dinilai dan dievaluasi sehingga diketahui efektifitas program peningkatan jalan tersebut. Studi konflik yang dipaparkan adalah kejadian lalu lintas yang melibatkan dua atau lebih pengguna jalan, dimana salah satu atau kedua pengemudi mengambil tindakan berubah haluan (evasive) untuk menghindari terjadinya tabrakan. Di Indonesia, studi konflik lalu lintas telah beberapa kali digunakan, antara lain untuk penyediaan prasarana sepeda motor di persimpangan maupun di ruas, perbaikan persimpangan, penilaian pengaturan lalu lintas di persimpangan. Makalah ini memaparkan aplikasi studi konflik di satu simang-T yang menilai konflik yang terjadi akibat adanya pengaturan persimpangan oleh Petugas Tidak Resmi (PTR). Metodologi yang digunakan adalah membandingkan jumlah konflik pengaturan lalu lintas tanpa dan dengan PTR. Hasil aplikasi studi konflik menunjukkan bahwa jumlah konflik serius dan ringan secara signifikan tidak dipengaruhi oleh adanya PTR. Dari kategori konflik, jumlah konflik terbanyak yaitu konflik sama arah pergerakan yang akan belok kanan (konflik 1), konflik menghindar pada lajur yang sama karena kendaraan akan belok kanan (konflik 4), konflik kendaraan pada arah sebaliknya yang menghindar kendaraan akan belik kanan (konflik 7). Dari jumlah konflik terbanyak maka dapat direncanakan peningkatan fasilitas jalan berupa marka panah untuk kategori konflik 1, penyediaan rambu stop untuk belok kanan untuk kategori konflik 4 dan 7 Kata kunci : studi konflik, tingkat keseriusan konflik, pergerakan kendaraan, simpang-T, volume lalu lintas
KENDARAAN DESAIN UNTUK PERANCANGAN GEOMETRIK JALAN DI INDONESIA Lawalata, Greece Maria; Rahman, Faisal; Sebayang, Ida Rumkita; Gardenia, Vera; Amelia, Sri; Pangihutan, Harlan; -, Parbowo
Jurnal Jalan-Jembatan Vol 36 No 2 (2019)
Publisher : Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kendaraan desain adalah kendaraan yang dipilih untuk mempresentasikan semua kendaraan yang berada di jalan. Kendaraan desain diperlukan untuk merancang geometrik jalan dan perkerasan jalan. Kendaraan desain yang digunakan untuk perancangan geometrik jalan dimaksudkan untuk mengetahui radius putar, pola pelebaran lintasan, jarak pengereman, tinggi mata pengemudi, kemampuan melakukan percepatan dan perlambatan, dll. Produk kendaraan pada saat ini telah meningkat dengan pesat sehingga perlu ditentukan kembali. Makalah ini dimaksudkan untuk mengidentifikasi kendaraan desain dan tinggi mata pengemudi berdasarkan dominasi panjang kendaraan-kendaraan <9 meter (kelas jalan 3), <12 meter (kelas jalan 2), <18 meter (kelas jalan 1) yang beredar pada saat ini melalui data sekunder dan primer dengan cara analisis deskriptif. Pengelompokan kendaraan disesuaikan dengan Undang-Undang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan No. 22/2009. Data sekunder adalah data jenis dan dimensi kendaraan yang beredar. Data primer adalah data identifikasi kelompok merek kendaraan yang melalui 21 ruas jalan kelas-kelas 1, 2, dan 3 di Sumatera, Sulawesi, Maluku, dan Jawa. Analisis dilakukan terhadap dominasi panjang kendaraan, dominasi kendaraan yang melewati 21 ruas jalan, persentile panjang kendaraan ke-85, penentuan kendaraan desain. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlu adanya 12 kendaraan desain yang meliputi 3 kendaraan mobil penumpang (tinggi mata pengemudi 1,5m), 2 bis (tinggi mata pengemudi 1,9m), dan 7 truk berbagai ukuran (tinggi mata pengemudi 2,2-2,3). Penggunaan kendaraan desain tersebut adalah memilih kendaraan yang sesuai dengan kebutuhan dan peraturan yang berlaku. Kata kunci: dominasi kendaraan, kendaraan desain, dimensi kendaraan, tinggi mata pengemudi, tata cara geometrik jalan.
RADIUS PUTAR KENDARAAN DESAIN UNTUK PERANCANGAN GEOMETRIK JALAN DI INDONESIA Lawalata, Greece Maria; Rahman, Faisal
Jurnal Jalan-Jembatan Vol 37 No 1 (2020)
Publisher : Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACT Designing the width of the vehicle lane must consider the type of vehicle that passes through it. This is obtained by knowing the dimensions of the vehicle and the vehicle's wheelbase. From these two data we can find out the wheel tracks and the outer size of the vehicle body (sweeping path). This paper is intended to determine the turning radius of a design vehicle for the geometric design of the road. The design vehicles in question are the vehicles whose dimensions are mentioned in various regulations and vehicles which are the dominant results of research on the Road and Bridge Research and Development Center. The method used is a literature study of the rules and research results of the Road and Bridge Research and Development Center. Determination of the turning radius of the vehicle is done using the Autoturn software application with the assumption: flat pavement surface, the tire does not slip, the vehicle steering lock is 40o, the steering angle is 31.6o, the U-turn maneuver is 180o. The results showed that there were 17 vehicles that became design vehicles equipped with a turning radius. There are 2 vehicles that have 2 vehicles that have a turning radius of more than 12 meters. Keywords: vehicle turning radius, vehicle trail, vehicle design, vehicle dimensions, road geometric procedures.
PENGKINIAN FAKTOR PENYESUAIAN KAPASITAS JALAN PERKOTAAN TIPE 22-TT AKIBAT LEBAR LAJUR Lawalata, Greece Maria; Nugroho, Anjang; Gardenia, Vera; Rahman, Faisal; Amelia, Sri
Jurnal Jalan-Jembatan Vol 37 No 2 (2020)
Publisher : Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jumlah kendaraan di Indonesia meningkat, penyiapan infrastruktur jalan pun harus menyiapkan prasarana jalan yang aman, selamat, dan tidak mengganggu lingkungan sesuai dengan perkembang kendaraan saat ini. Dengan demikian perhitungan kapasitas jalan dapat disesuaikan dengan perkembangan kendaraan pada saat ini. PenelitIan dilakukan dengan beberapa tahapan, yaitu merubah penempatan marka garis untuk mendapatkan variasi lebar lajur jalan yang dilakukan di kota Bandung dan kota Medan. Variasi lebar lajur yang didapat adalah 11, 8, 5,7. Data kendaraan (kendaraan berat, kendaraan ringan, sepeda motor) yang dicatat menggunakan kamera video adalah waktu yang dihabiskan melewati tanda garis 20m. Data selanjutnya dihitung untuk mendapatkan kapasitas maksimum. Data kapasitas dari berbagai variasi lebar lajur dibandingkan dengan data kapasitas lebar standar, sehingga didapatkan factor koreksi kapasitas akibat perbedaan-perbedaan lajur. Hasil penelitian yang didapat adalah perbandingan factor kapasitas 2019 dan 1997 menunjukkan bahwa pada tipe jalan 2TT terlihat bahwa perbedaan berkisar 2,4 sampai dengan 65,1. Kata kunci: kapasitas jalan 2 lajur 2 arah, factor koreksi kapasitas jalan, manual kapasitas jalan.