Claim Missing Document
Check
Articles

Found 30 Documents
Search

Pemanfaatan Teknik Ko-Kristalisasi Untuk Produksi Serbuk Ekstrak Sirsak Lukman Junaidi; Enny Hawani Loebis; Rizal Alamsyah
Jurnal Litbang Industri Vol 3, No 2 (2013)
Publisher : Institution for Industrial Research and Standardization of Industry - Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24960/jli.v3i2.625.67-76

Abstract

Research on application of co-crystallization technique on production of soursop extract powder conducted to diversify soursop product that could be used as industrial commodity. Treatment on this research was influence of: (1) anti-caking magnesium oxide (MO), magnesium carbonate (MC), and magnesium silicate (MS), and (2) storage period (0, 1, 2, and 3 months), on the characteristics of soursop powder quality. The results showed co-crystallization could be applied to produce soursop powder that met the requirements of SNI 01-4320-1996. Based on its quality characteristics, soursop powder oursop powder MC resulted a better quality compared to s MO and s MS. MC had a quality characteristics: oursop powder Soursop powder water content 1.89%, pH 4.17, sugar content 83.75%, vitamin C 42.7  total soluble solids 98.1%, TPC mg/100g, 55 colonies/g, soursop powder until coliform < 3 MPN, and contain no mold and yeast. Storage of 3 months increased water content, pH, and TPC, and contrarily decreased sugar content, vitamin C  total soluble solids.  Based on the quality characteristics, soursop powder that , and was stored for 3 months still met the SNI 01-4320-1996 requirements.ABSTRAK Penelitian pemanfaatan teknik ko-kristalisasi untuk produksi serbuk ekstrak sirsak dilakukan untuk diversifikasi produk olahan buah sirsak yang dapat dijadikan komoditas industri. Perlakuan yang diamati meliputi pengaruh: (1) penggunaan jenis anti-kempal magnesium oksida (MO), magnesium karbonat (MC), dan magnesium silikat (MS) dan (2) masa simpan (0, 1, 2, dan 3 bulan) terhadap karakteristik mutu serbuk sirsak. Hasil penelitian menunjuk-kan bahwa teknik ko-kristalisasi dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan serbuk sirsak yang memenuhi persyaratan mutu SNI 01-4320-1996. Berdasarkan karakteristik mutunya, serbuk sirsak MC memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan serbuk sirsak MS dan serbuk sirsak MO.  Serbuk sirsak MC memiliki karakteristik mutu: kadar air 1,89%, pH 4,17, kadar gula 83,75%, Vitamin C 42,7 mg/100g, total padatan terlarut 98,1%, ALT 55 koloni/g, koliform < 3 APM, dan tidak mengandung kapang dan khamir.  Penyimpanan serbuk sirsak sampai dengan 3 bulan mengakibatkan terjadinya peningkatan kadar air, pH, dan ALT, dan sebaliknya mengakibatkan penurunan kadar gula, vitamin C dan total padatan terlarut.  Berdasarkan karakteristik mutunya, serbuk sirsak yang disimpan selama 3 bulan tetap memenuhi persyaratan mutu SNI 01-4320-1996.
Peningkatan Nilai Kalor Pellet Biomassa Cocopeat sebagai Bahan Bakar Terbarukan dengan Aplikasi Torefaksi Rizal Alamsyah; Nobel Christian Siregar; Fitri Hasanah
Warta Industri Hasil Pertanian Vol 33, No 01 (2016)
Publisher : Balai Besar Industri Agro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (772.577 KB) | DOI: 10.32765/warta ihp.v33i01.3813

Abstract

Torefaksi adalah suatu proses termokimia yang dilakukan pada temperatur 200-300°C dengan kondisi tanpa udara. Proses ini berfungsi untuk mengubah biomassa menjadi bahan bakar padat yang relatif mempunyai kandungan energi yang lebih tinggi dari sebelumnya. Torefaksi dapat meningkatkan kerapatan energi, tahan air, memudahkan penggilingan,  membuatnya  aman dari degradasi biologis, memudahkan transportasi dan penyimpanan. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan karakteristik pellet biomassa cocopeat (yang merupakan hasil samping pengolahan sabut kelapa) menjadi bahan bakar padat dengan penerapan proses torefaksi Biomassa cocopeat dibuat menjadi bentuk pellet dengan proses pengeringan, pengayakan, pengadukan, dan pemelletan.  Pellet yang dihasilkan selanjutnya ditorefaksi pada suhu 300oC selama 1,5 jam  dan hasilnya dibandingkan cocopeat dengan tanpa perlakuan torefaksi  untuk melihat kandungan energinya pellet.  Hasil kedua perlakuan pellet cocopeat tersebut selanjutnya juga dibandingkan untuk melihat kandungan kualitas emisi udara yang dihasilkan saat pembakaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan energi dari pellet cocopeat dengan perlakuan torefikasi menunjukkan peningkatkan energi sebesar 36%. Sementara emisi udara yang dihasilkan dari pembakaran memenuhi persyaratan  standard emisi udara sesuai  peraturan yang berlaku.
(Sorption Isotherm Model for Dendeng) Rizal Alamsyah; Putiati Mahdar; Rotua Eva Irene
Warta Industri Hasil Pertanian Vol 13, No 1-2 (1996)
Publisher : Balai Besar Industri Agro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (5415.387 KB) | DOI: 10.32765/warta ihp.v13i1-2.2434

Abstract

A study was The study was aimed at designing adsorption and desorption model of "dendeng" by investigating its static equlibrium moisture content conducted at 30 degree C and 40 degree C,relative humidity (RH)level 32,43,62,63.5,75,80,and 81% for adsorption model,and11,32,43,62,63.5,755 for desorption model.Six model of courie bradley,halsey,oswin,and clen-clayton were employed and modified to investigate a model which appropriate for "dendeng"composition.Before gaining the models and cerves it were initally calculated some constants.The modification of cauries model gave the best results for both adsorption and desorption condition. 
( Analysis for Equilibrium Moisture Content, Sorption-Isotherm and Economic Analysis of Ginger Powder Processing (Zingiber officinale Rosc)) Rizal Alamsyah; Bambang Irawan; Putiati Mahdar
Warta Industri Hasil Pertanian Vol 22, No 01 (2005)
Publisher : Balai Besar Industri Agro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (7931.758 KB) | DOI: 10.32765/warta ihp.v22i01.2512

Abstract

A study to analyse for equilibrium moinsture content, sorption-isotherm and economic analysis of ginger powder processing (zingiber officinalle Rosc) production has been conducted. the study was aimed at designing adsorption and desorption model of ginger powder by investigating its equilibrium moisture content conducted at 30 C and 40 C, relative humifily (Rh)level of 11.3, 32.4, 51.4, 63.5, and 75.0% for adsorption model and 11.2, 31.8, 48.5, 61.4 and 75.8% for desorption model. Four models of smith, henderson, caurie and bradley were emploved and modified to investigate a model which appropriate for ginger powder composition. before resulting the models and curves. it was initially calculated some constant. the modification of smith model showed the best result for adsorption condition. Financial analysis was conducted to evaluated the financial viability of ginger powder processing. the financial analysis of ginger production of 500 kg per day consits of some parameter e.g IRR (internal rate return) was 28.53%, NPV (net present value) was Rp. 204.252.000.-, net revenue was Rp. 252.000.000,- and PBB (pay back period) was 3.5 years. It can be concluded that ginger powder production was viable to be set up.
Pengaruh Perbandingan Asam Format Dan Hidrogen Peroksida Dalam pembuatan Senyawa Epoksi Dari Minyak Kelapa Sawit Rizal Alamsyah; Irma Susanti; Nobel Christian Siregar; Susi Heryani
Warta Industri Hasil Pertanian Vol 30, No 02 (2013)
Publisher : Balai Besar Industri Agro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (8148.371 KB) | DOI: 10.32765/warta ihp.v30i02.2466

Abstract

Senyawa epoksi merupakan produk komersial yang dapat diterapkan untuk beberapa tujuan seperti plasticizer, stabilizer, dan coating resin polimer, serta antioksidan dalam pengolahan karet alam. Penelitian ini bertujuan untuk membuat senyawa epoksi berbasis minyak sawit kasar dengan melakukan optimasi proses dengan variabel pelarut, suhu, dan katalis. Penelitian ini menggunakan bahan aku minyak kelapa sawit (CPO), katalis amberlite, H2SO4, H2O2, benzena, heksana, dan asam format. Parameter yang diamati meliputi bilangan oksigen oksiran, bilangan iod, bilangan asam, bilangan penyabunan, dan fourier transform infrared spectroscopy (FTIR. Hasil penelitian menunjukan semakin tinggi perbandingan H2O2 dan asam formiat menyebabkan pembentukan senyawa epoksi yang semakin baik ditunjukan dengan bilangan oksiran yang semakin tinggi.Perbandingan yang optimum antara H2O2, dan asam formiat adalah 2:1 Hasil penelitian menunjukan bahwa kondisi yang optimal pembuatan epoxy diperoleh dengan menggunakan pelarut benzene sebanyak 25% dari CPO, katalis amberlite, pada suhu 70C selama 6jam. Hasil analisis menunjukan bilangan oksigen oksiran 6, 20% bilangan iodium 12,6 (g iod/100g), bilangan asam 8,96 (mg KOH/g), bilangan penyabunan 202 (mg. KOH/g).
(The Effect Of Use Chitosan On Difference For Concentration For Formula Of Skin Lotion) Rizal Alamsyah; Eddy Sapto Hartanto; Mardiah -
Warta Industri Hasil Pertanian Vol 26, No 01 (2009)
Publisher : Balai Besar Industri Agro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4762.07 KB) | DOI: 10.32765/warta ihp.v26i01.2578

Abstract

Chitosan is produced commercially in large scale from the other shell of crusteceans as shrimp and crab. At moment chitosan is not used in pharmacy industry but could for other industry as cosmetic, food and beverages,. In cosmetic industry as for skin care preparation like skin lotion, chitosan used for humectant, emulsifier and  stabilizer. The aim of this resarch is to study the effect of chitosan as humectant, emulsifier and stabilizer in hand and body lotion formulation. In this experiment, chitosan was added to hand body lotion product wuth several cocentration level e.g. (F1) without chitosan; (F2) 3 ppm of chitosan; (F3) 5 ppm of chitosan; (F4) 10 ppm of chitosan and (F5) 25 ppm of chitosan. Hand and body lotion produced was tested with some testing parameters including homogenity, pH, viscosity, emulsion stability, evaporated and organoleptic for colour, aroma and stickiness. The result showed that the best treatment was F3 (5 ppm of chitosan), the best of homogeneity level, everages pH 6,37, viscosity 1660 cps, evaporation only 78,29 % and organoleptic test score averages was 4,02.
Proses Delignifikasi Limbah Pasar untuk Produksi Bioetanol Enny Hawani Loebis; Yuliasri Ramadhani Meutia; Lukman Junaidi; Rizal Alamsyah
Warta Industri Hasil Pertanian Vol 32, No 02 (2015)
Publisher : Balai Besar Industri Agro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (885.656 KB) | DOI: 10.32765/warta ihp.v32i02.2639

Abstract

Limbah organik pasar merupakan sumber biomassa yang cukup penting untuk dimanfaatkan menjadi bioetanol. Salah satu permasalahan dalam produksi bioethanol dari biomassa adalah adanya kandungan lignin yang sulit untuk diuraikan.  Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari proses delignifikasi limbah pasar untuk produksi bioetanol.  Tahapan proses produksi bioetanol yang diamati meliputi proses delignifikasi serta hidrolisis enzimatis dan fermentasi. Hasil penelitian menunjukkan proses delignifikasi pada sabut kelapa dapat menurunkan kadar lignin sebesar 21,64 %. Proses fermentasi simultan menggunakan Trichoderma pada sabut kelapa menghasilkan bioetanol 0,07 % pada hari ke-4 dan hari ke-5. Fermentasi simultan menggunakan P. nalgiovense S11, menghasilkan bioetanol mulai pada hari ke-3, dan cenderung terjadi peningkatan sampai hari ke-5. Fermentasi simultan menggunakan P. nalgiovense S11 menghasilkan kadar bioetanol, untuk sabut kelapa maksimum 1,07%; kulit jagung maksimum 1%,  dan tongkol jagung maksimum 5,51 %. Pada fermentasi terpisah menggunakan P. nalgiovense S11, pembentukan bioetanol untuk kulit jagung dan jerami terjadi pada hari ke-4 dan ke-5 maksimum 0,8%. Secara keseluruhan, bioetanol yang terbentuk dari proses fermentasi simultan lebih besar daripada proses fermentasi terpisah.
("Pressure Drops" dan Kecepatan Minimum "Spouting" dalam Alat Pengering "Spouted Bed") Rizal Alamsyah
Warta Industri Hasil Pertanian Vol 8, No 01 (1991)
Publisher : Balai Besar Industri Agro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3645.181 KB) | DOI: 10.32765/warta ihp.v8i01.2360

Abstract

Studi ini dirancang untuk membuat suatu hubungan antara "Pressure drop" dan kecepatan aliran udara dalam suatu proses pengeringan dengan menggunakan spouted bed dryer. Percobaan dilakukan dengan mengggunakan "Coloumn" penuh berdiameter 0,27 m dan menggunakan bahan jagung pipil dan "celcon". Percobaan dilakukan dengan berbagai ketinggian tumpukan yaitu 35 cm, 40 cm, 43 cm, dan 57 cm dan suhu udara 24 derajat celcius, 35 derajat celcius, dan 40 derajat celcius. Hasil Percobaan disajikan dalam bentuk kurva hubungan antara pressure drop" (kpa)dan kecepatan aliran udara "superficial" (m/s). Secara umum kurva yang dihasilkan dalam percobaan dengan menggunakan "coloumn" penuh ternyata mempunyai pola yang serupa dengan kurva berdasarkan percobaan dengan menggunakan setengah "coloumn".
(The Study on The Effects of Isolation Time and Identification for Lemon (Citrus Limon Burm. F.) Oil Leather and Its Apllication on Soft Drinks) Enny Hawani Lubis; Ngakan Timur Antara; Rizal Alamsyah
Warta Industri Hasil Pertanian Vol 21, No 01 (2004)
Publisher : Balai Besar Industri Agro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (5045.832 KB) | DOI: 10.32765/warta ihp.v21i01.2513

Abstract

The objectives of this research were(1)to study the effects of fixation time on distillation for lemon leather,(2) to investigate chemical composition of lemon oil (flavor),and (3)to apply lemon flavor on soft drink simulation .the method used in resulting lemon oil was water-steam distillation continued by the second 3 hours .the results show that lemon oil produced during the fist there hours distillation was higher (1.738%) than those resulted from the second three hours distillation (o.701%) based on gas chromatography test,lemon oil resulted contain a-pinen,b-pinen,limonen, linalool and sitral (neral and gerenial) these were identified by measuring peak enrichment three formulas were used on the application of lemon oil or flavor on soft drink namely (1)mixture of cellulose microcrystalline ,sorbitol,and lemon oil (2) mixture of cellulose microcystalline ,sucrose and lemon oil and (3)whey powder,tricalcium phosphat,and lemon oil .based on the organoleptic test and larmond scale the preferred soft drink was from cellulose microcystalline, sorbitol, and lemon oil. with citric oil additions. 
(Prediction of Vaporization Latent Heat of White and Black Pepper Beans (Piper Ningrum L.) for Drying Application) Lamhot P. Manalu; Rizal Alamsyah
Warta Industri Hasil Pertanian Vol 25, No 01 (2008)
Publisher : Balai Besar Industri Agro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3760.143 KB) | DOI: 10.32765/warta ihp.v25i01.2554

Abstract

In most drying application the latent heat is determinaned by considering the evaporation of free water as given in the steam tables. The use of these data for latent heat, especialy with crop at a low moinsture content, present considerable error. The equalibrium moinsture data may be used as a basis for determining the latent heat. Experiment was carried out by drying pepper beans to remove its moinsture at some temperature levels (35,45,55 and 65.