Doni Sugiyana
Balai Besar Tekstil, Kementerian Perindustrian, Bandung

Published : 14 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

STUDI MEKANISME DEGRADASI FOTOKATALITIK ZAT WARNA AZO ACID RED 4 MENGGUNAKAN KATALIS MIKROPARTIKEL TiO2 Doni Sugiyana; Suprihanto Notodarmojo
Arena Tekstil Vol 30, No 2 (2015)
Publisher : Balai Besar Tekstil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2014.281 KB) | DOI: 10.31266/at.v30i2.1956

Abstract

Dalam penelitian ini dipelajari mekanisme degradasi fotokatalitik air limbah tekstil simulasi mengandung zat warna azo Acid Red 4 (AR4) menggunakan katalis mikropartikel TiO2.Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran tahapan degradasi fotokatalitik berupa pemutusan struktur molekul zat warna AR4. Mekanisme degradasi dianalisis melalui pengukuran terhadap TOC, pH dan spektra absorbansi warna seiring interval waktu proses fotokatalitik, dilanjutkan dengan identifikasi produk degradasi menggunakan GC-MS. Setelah irradiasi UV selama 5 jam terjadi penurunan TOC hingga 90%, mengindikasikan terjadinya proses mineralisasi terhadap AR4. Penurunan puncak spektra absorbansi pada rentang panjang gelombang 300-320 nm dan 490-510 nm menunjukkan adanya pemutusan struktur molekul AR4 menjadi senyawa yang lebih sederhana, terdiri dari pemutusan kromofor warna (ikatan azo) dan pemutusan cincin-cincin senyawa amina aromatik (cincin benzen dan naftalen). Lebih lanjut, identifikasi produk degradasi dengan GC-MS seiring interval waktu proses fotokatalitik menunjukkan bahwa proses degradasi diawali dengan tahapan pemutusan molekul zat warna menjadi senyawa antara dilanjutkan dengan tahapan destruksi senyawa antara menjadi asam-asam organik sederhana yang mendekati tingkat mineralisasi.
PEMBUATAN BAHAN BAKAR BRIKET DARI LIMBAH ABU DASAR BATUBARA DAN LIMBAH SABUT KELAPA DI INDUSTRI TEKSTIL Achmad Sjaifudin Tayibnapis; Doni Sugiyana
Arena Tekstil Vol 31, No 1 (2016)
Publisher : Balai Besar Tekstil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (391.061 KB) | DOI: 10.31266/at.v31i1.1449

Abstract

Pada penelitian ini dipelajari sintesis bahan bakar briket dengan memanfaatkan bahan baku limbah abu dasar batubara dan limbah sabut kelapa dari industri tekstil dan peningkatan performanya. Penelitian dilakukan melalui optimasi dari beban kompaksi dan komposisi abu dasar batubara, sabut kelapa dan bahan pengikat molase pada proses pembriketan sehingga dapat memenuhi persyaratan standar briket. Proses pengarangan pada interval temperatur 150-3000C dan impregnasi NaCl pada variasi konsentrasi 0,01-0,05% dipelajari untuk mengetahui pengaruhnya terhadap nilai kalori bahan baku. Evaluasi performa briket dilakukan terhadap capaian kuat tekan dan nilai kalori briket yang diperoleh.Proses pengarangan pada temperatur 3000C mampu meningkatkan nilai kalori sabut kelapa dari 4240 kkal/kg menjadi 7122 kkal/kg. Impregnasi pada konsentrasi NaCl 0,02% selama 24 jam hanya dapat meningkatkan nilai kalori dari 2.177 kkal/kg menjadi 2.764 kkal/kg. Beban kompaksi optimum pada 500 kgf memberikan nilai kuat tekan briket sebesar 135,99 kgf/cm2. Evaluasi terhadap briket yang dihasilkan menunjukkan bahwa performa briket optimum diperoleh pada perbandingan komposisi abu dasar : sabut kelapa : molase sebesar 42,5 : 42,5 : 15 dengan nilai kalori sebesar 4.524 kkal/kg dan kuat tekan 69,58 kgf/cm2.
PEMBUATAN SERAT NANO MENGGUNAKAN METODE ELECTROSPINNING Tatang Wahyudi; Doni Sugiyana
Arena Tekstil Vol 26, No 1 (2011)
Publisher : Balai Besar Tekstil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (604.725 KB) | DOI: 10.31266/at.v26i1.1439

Abstract

Dalam penelitian ini telah dilakukan pembuatan serat nano (nanofiber) menggunakan metodeelectrospinning dari material polimer: polivinil alkohol (PVA), chitosan dan nilon-6. Optimasi proses pembuatanserat nano dilakukan dengan mempelajari pengaruh jenis polimer, konsentrasi polimer dan parameter operasielectrospinning (tegangan listrik dan jarak antara spinneret – kolektor) terhadap struktur dan morfologi serat nano.Proses electrospinning dengan menggunakan PVA 15 % dengan rentang tegangan listrik 15 – 20 kV dan rentangjarak spinneret – kolektor 10 – 12 cm menghasilkan morfologi serat nano yang tidak kontinyu dengan diameterantara 70 – 150 nm. Proses electrospinning dengan menggunakan bahan baku polimer larutan chitosan 2 % dalamasam asetat tidak dapat menghasilkan formasi fiber. Proses electrospinning menggunakan larutan nilon-6 20 % padakondisi optimum tegangan listrik 20 kV dan jarak spinneret – kolektor 10 cm menghasilkan serat nano yangkontinyu dengan diameter berkisar antara 100 – 350 nm.
IMMOBILISASI MIKROKAPSUL MINYAK JERUK NIPIS (Citrus aurantifolia) PADA KAIN KAPAS Tatang Wahyudi; Agus Surya Mulyawan; Doni Sugiyana; Euis Julaeha
Arena Tekstil Vol 32, No 2 (2017)
Publisher : Balai Besar Tekstil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (391.674 KB) | DOI: 10.31266/at.v32i2.3543

Abstract

Pada penelitian ini telah dipelajari sintesis mikrokapsul minyak jeruk nipis (Citrus aurantifolia) dan immobilisasinya pada sampel kain kapas. Sintesis mikrokapsul dilakukan dengan metode polimerisasi in-situ menggunakan bahan kulit (shell) melamin formaldehid. Immobilisasi mikrokapsul pada kain kapas dilakukan dengan metode pad-dry dengan menggunakan binderpoliakrilat dan crosslinking agent N-methylol dihydroxyethylene urea. Sebagai bahan pembanding,metode immobilisasi yang sama dilakukan pula pada mikrokapsul minyak jeruk nipis berbasis kulit etil selulosa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mikrokapsul hasil sintesis terkarakterisasi mempunyai bentuk sperik dengan ukuran partikel 0,44 – 2,10 μm. Immobilisasi mikrokapsul berbasis melamin formaldehid memperlihatkan hasil optimum menggunakan binder poliakrilat, sedangkan mikrokapsul berbasis etilselulosa memperlihatkan hasil optimummenggunakan crosslinking agent N-methylol dihydroxyethylene urea.Kedua sampel kain dengan teknik immobilisasi optimummemperlihatkan ketahanan terhadap pencucian cukup baik hingga setara 5 kali pencucian rumah tangga.
PENGARUH KARAKTERISTIK BATUBARA DAN PROSES PEMBAKARAN PADA BOILER BATUBARA BUBUK (PULVERIZED COAL) TERHADAP EMISI NOx DI INDUSTRI TEKSTIL Mochammad Furqon; Doni Sugiyana
Arena Tekstil Vol 27, No 1 (2012)
Publisher : Balai Besar Tekstil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (233.613 KB) | DOI: 10.31266/at.v27i1.1161

Abstract

Dalam penelitian ini dipelajari perkiraan emisi NOx dari penggunaan boiler batubara bubuk di industritekstil berdasarkan pengaruh karakteristik batubara dan proses pembakaran pada boiler. Penelitian dilakukanmelalui pendekatan pengembangan empiris untuk memperkirakan pembentukan NOx dengan menganalisis faktor –faktor: karakteristik batubara, desain – operasi burner dan desain – operasi boiler. Kandungan nitrogen, zat terbangdan kehalusan butir diidentifikasi sebagai karakteristik batubara yang mempengaruhi emisi NOx. Jumlah putaranburner di atas 1,0 pada penggunaan burner ditemukan mampu menghasilkan kadar emisi NOx lebih rendah.Pengoperasian boiler perlu memperhatikan aspek konsentrasi oksigen dan proses pelepasan panas pada daerahburner karena potensial mempengaruhi tingkat emisi NOx.
IMMOBILISASI MIKROPARTIKEL TiO2 DAN PENGARUH ANION GARAM PADA DEKOLORISASI FOTOKATALITIK ZAT WARNA AZO REACTIVE BLACK 5 Doni Sugiyana; Yulianti Harja
Arena Tekstil Vol 28, No 1 (2013)
Publisher : Balai Besar Tekstil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (670.553 KB) | DOI: 10.31266/at.v28i1.858

Abstract

Dalam studi ini dilakukan penelitian mengenai pengaruh immobilisasi katalis mikropartikel TiO2 dan anion garam terhadap dekolorisasi fotokatalitik air limbah tekstil mengandung zat warna azo Reactive Black 5 (RB5).Immobilisasi katalis mikropartikel TiO2dibuat di atas media pelat akrilat dan pengamatan terhadap aktivitas dekolorisasi fotokatalitiknya dilakukan pada fotoreaktor skala laboratorium. Pengaruh anion garam dievaluasi dengan mengamati efek inhibisi anion garam terhadap proses dekolorisasi fotokatalitik. Dekolorisasi fotokatalitik RB5 dengan katalis tersuspensi ditemukan optimal pada kondisi basa (pH 11),  konsentrasi warna rendah (10 mg/L) dan konsentrasi katalis TiO2 1,0 g/L. Katalis mikropartikel TiO2 terimmobilisasi menunjukkan performa dekolorisasi fotokatalitik lebih rendah dibandingkan katalis tersuspensi pada konsentrasi TiO2 tersuspensi optimum, namun pada konsentrasi katalis lebih tinggi menunjukkan performa yang lebih baik. Anion garam ditemukan dapat memberikan efek inhibisi terhadap performa dekolorisasi fotokatalitik dengan indikasi penurunan konstanta laju dekolorisasi (k’) seiring peningkatan konsentrasi garam baik pada katalis tersuspensi maupun terimmobilisasi.
IDENTIFIKASI MEKANISME FOTOKATALITIK PADA DEGRADASI ZAT WARNA AZO REACTIVE BLACK 5 MENGGUNAKAN KATALIS MIKROPARTIKEL TiO2 Doni Sugiyana; Bambang Soenoko
Arena Tekstil Vol 31, No 2 (2016)
Publisher : Balai Besar Tekstil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (373.315 KB) | DOI: 10.31266/at.v31i2.1939

Abstract

Dalam penelitian ini dipelajari mekanisme fotokatalitik pada degradasi air limbah tekstil artifisial mengandung zat warna azo Reactive Black 5 (RB5) menggunakan katalis mikropartikel TiO2. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi tahapan degradasi fotokatalitik berupa pemutusan struktur molekul zat warna RB5. Mekanisme degradasi dianalisis melalui pengukuran COD, TOC, pH dan spektra absorbansi warna seiring interval waktu proses fotokatalitik, dilanjutkan dengan identifikasi produk degradasi menggunakan GC-MS. Setelah irradiasi UV selama 5 jam terjadi penurunan COD dan TOC masing-masing sebesar 66,0% dan 86,5%, mengindikasikan terjadinya proses mineralisasi terhadap RB5. Penurunan puncak spektra absorbansi pada rentang panjang gelombang 300-320 nm dan 590-610 nm menunjukkan adanya pemutusan struktur molekul RB5 menjadi senyawa yang lebih sederhana yang terdiri dari pemutusan kromofor warna (ikatan azo) dan pemutusan cincin-cincin senyawa amina aromatik (cincin benzen dan naftalen). Lebih lanjut, identifikasi produk degradasi dengan GC-MS seiring interval waktu proses fotokatalitik menunjukkan bahwa proses degradasi diawali dengan tahapan pemutusan molekul zat warna menjadi senyawa antara dilanjutkan dengan tahapan destruksi senyawa antara menjadi asam-asam organik sederhana yang mendekati tingkat mineralisasi.
EKSTRAKSI SERAT BAMBU DARI BAMBU TALI (GIGANTOCHLOA APUS) UNTUK BAHAN BAKU INDUSTRI KREATIF Tatang Wahyudi; Cica Kasipah; Doni Sugiyana
Arena Tekstil Vol 30, No 2 (2015)
Publisher : Balai Besar Tekstil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1648.65 KB) | DOI: 10.31266/at.v30i2.1958

Abstract

Dalam penelitian ini dilakukan ekstraksi serat bambu dari bambu tali (Gigantochloa apus) yang dapat dipintal menjadi benang serat bambu sebagai bahan baku industri kreatif. Tujuan dari penelitian ini adalah memperoleh metode optimum ekstraksi serat bambu dengan proses kombinasi kimia-mekanis yang lebih ramah lingkungan dan mengevaluasi karakteristik serat bambu tali siap pintal yang dihasilkan. Metode ekstraksi serat bambu meliputi proses degumming, pengelantangan, pencucian, softening dan opening. Pengaruh proses kimia dievaluasi melalui variasi konsentrasi NaOH 10 dan 20 g/L di dalam perlakuan panas dan tekan menggunakan autoclave dengan tekanan 1 kg/cm2. Hasil karakterisasi fisik menunjukkan bahwa serat bambu siap pintal diperoleh pada kondisi optimum proses degumming menggunakan konsentrasi NaOH 20 g/L. Komposisi bundel serat bambu yang dihasilkan pada kondisi proses optimum mengandung 18,86% lignin dan 18,54% hemiselulosa. Hasil evaluasi sifat fisika menunjukkan bahwa serat bambu yang dihasilkan memiliki kekuatan tarik 24,84 kg, nilai mulur rata-rata 48,1%, moisture regain 7,7%, moisture content 7,1%, dan tenacity 0,09 N/Tex. Serat bambu yang dihasilkan dapat dipintal dengan baik menggunakan mesin jantra dan telah berhasil dibuat menjadi produk kreatif kerajinan.
ADSORPSI ZAT WARNA TEKSTIL REACTIVE RED 141 PADA TANAH LIAT LOKAL ALAMI Nurulbaiti Listyendah Zahra; Doni Sugiyana; Suprihanto Notodarmojo
Arena Tekstil Vol 29, No 2 (2014)
Publisher : Balai Besar Tekstil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1073.478 KB) | DOI: 10.31266/at.v29i2.876

Abstract

Dalam studi ini dipelajari kemampuan adsorpsi tanah liat lokal alami untuk menyisihkan warna pada larutan mengandung zat warna tekstil Reactive Red 141 (RR 141). Tanah liat lokal alami yang diteliti sebagai alternatif adsorben yang murah dalam studi ini berasal dari daerah Arcamanik, Citatah dan Dago (Bandung, Indonesia). Aspek yang dipelajari meliputi pengaruh dosis adsorben, waktu kontak dan konsentrasi awal larutan zat warna. Mekanisme proses adsorpsi dievaluasi menggunakan model isoterm, kinetika dan parameter termodinamika. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peningkatan efisiensi penyisihan warna dan penurunan kapasitas adsorpsi tanah liat terjadi pada dosis adsorben lebih tinggi dan konsentrasi awal zat warna lebih rendah. Dosis adsorben optimum untuk tanah liat Arcamanik, Dago dan Citatah dicapai pada dosis masing-masing sebesar 10 g/L; 10 g/L; dan 8 g/L, dengan penyisihan zat warna berturut-turut sebesar 65,9%; 65,9%; dan 76,6%. Waktu kesetimbangan adsorpsi RR 141 pada tanah liat Arcamanik dan Citatah dicapai pada 60 menit sedangkan pada tanah liat Dago tercapai pada 120 menit. Kinetika adsorpsi RR 141 pada seluruh tanah liat lokal yang diteliti sesuai dengan model pseudo second order. Data kesetimbangan adsorpsi RR 141 pada tanah liat Arcamanik paling baik digambarkan oleh model isoterm Freundlich sedangkan untuk tanah liat Citatah dan Dago paling baik digambarkan oleh model isoterm Langmuir. Nilai perubahan energi bebas pada tanah liat Arcamanik, Citatah dan Dago masing-masing sebesar -4,794; -7,048 dan -4,234 kJ/mol.
DEKOLORISASI FOTOKATALITIK AIR LIMBAH TEKSTIL MENGANDUNG ZAT WARNA AZO ACID RED 4 MENGGUNAKAN MIKROPARTIKEL TiO2 DAN ZnO Doni Sugiyana; Yulianti Harja
Arena Tekstil Vol 29, No 1 (2014)
Publisher : Balai Besar Tekstil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (382.819 KB) | DOI: 10.31266/at.v29i1.844

Abstract

Dalam penelitian ini dilakukan evaluasi terhadap proses dekolorisasi fotokatalitik air limbah tekstil artifisialmengandung zat warna azo Acid Red 4 (AR4) dengan menggunakan katalis mikropartikel TiO2 dan ZnO. Tujuanpenelitian ini adalah untuk menentukan proses fotokatalitik optimum dengan menganalisis pengaruh variabel antaralain: pH, konsentrasi awal zat warna, dosis katalis, kombinasi katalis, dan temperatur awal air limbah. Evaluasi terhadapefisiensi dan laju dekolorisasi dilakukan melalui pengukuran absorbansi menggunakan spektrofotometer.Proses dekolorisasi fotokatalitik AR4 ditemukan berlangsung efektif pada kondisi optimum: pH 11, konsentrasiawal zat warna 10 mg/L dan dosis katalis 0,5 g/L baik untuk mikropartikel TiO2 maupun ZnO. Setelah waktu irradiasiselama 2 jam, proses dengan mikropartikel ZnO mampu mencapai efisiensi dekolorisasi lebih baik (89,9%)dibanding mikropartikel TiO2 (86,9%). Berdasarkan kinetika reaksi pseudo orde pertama, dekolorisasi fotokatalitikmenggunakan mikropartikel ZnO memperlihatkan laju lebih cepat (k’= 0,022 menit-1) dibandingkan denganmikropartikel TiO2 (k’= 0,018 menit-1). Kombinasi kedua jenis katalis menyebabkan laju dekolorisasi menjadi lebihlambat (k’= 0,015 menit-1) dibandingkan penggunaan katalis secara individual. Temperatur awal air limbah yanglebih tinggi ditemukan menyebabkan penurunan efisiensi dekolorisasi fotokatalitik.