Agustina Dwi Prastanti
Poltekkes Kemenkes Semarang

Published : 10 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : LINK

PEMANFAATAN LIMBAH JELANTAH SEBAGAI ALTERNATIVE INCOME BAGI MASYARAKAT TERDAMPAK COVID-19 Agustina Dwi Prastanti; Rini Indrati; M. Irwan Katili; Siti Daryati; Salis Nurbaiti
Jurnal LINK Vol 17, No 1 (2021): MEI 2021
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (284.563 KB) | DOI: 10.31983/link.v17i1.6669

Abstract

Minyak jelantah merupakan limbah dari minyak goreng yang jika diolah lagi memiliki potensi ekonomi. Banyak masyarakat yang masih mengkonsumsi minyak jelantah padahal limbah tersebut jika dikonsumsi berdampak bahaya bagi kesehatan. Selain itu ada pula masyarakat yang membuang minyak jelantah disaluran air. Hal ini dapat menyebabkan penyumbatan saluran air dan rusaknya ekosistem air. Sehingga jumlah minyak jelantah yang semakin bertambah perlu penanganan khusus, salah satunya mengolahnya kembali menjadi sabun pembersih piring. Tujuan pelatihan ini adalah memberikan edukasi pembuatan sabun pembersih piring dari minyak jelantah melalui pendampingan secara intensive untuk meningkatkan taraf kesehatan dan ekonomi masyarakat terutama yang terkena dampak pandemi COVID-19. Metode pengabmas menggunakan ceramah, diskusi dan praktek langsung. Unsur pengabmas melibatkan ketua PKK RT, RW dan kader kesehatan. Praktek langsung pembuatan sabun dari minyak jelantah oleh masyarakat didapatkan hasil berupa sabun pembersih piring dari olahan minyak jelantah yang dijernihkan terlebih dahulu sebagai bahan dasarnya. Sabun pembersih piring siap digunakan setelah melewati masa saponifikasi selama kurun waktu 14 hari. Tolok ukur keberhasilan pembuatan sabun dari minyak jelantah dinilai dari sabun dapat digunakan sebagai pembersih piring dengan baik secara menyeluruh dan piring menjadi mengkilap dan kesat kembali.
PENDAMPINGAN PEMBUATAN BLACK GARLIC SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN PENYAKIT JANTUNG KORONER (PJK) Agustina Dwi Prastanti; Rini Indrati; Darmini Darmini; Andrey Nino Kurniawan; Marichatul Jannah
Jurnal LINK Vol 16, No 2 (2020): NOVEMBER 2020
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (383.016 KB) | DOI: 10.31983/link.v16i2.6411

Abstract

Penyakit Jantung Koroner (PJK) merupakan penyakit jantung dan pembuluh darah yang disebabkan penyempitan arteri koroner yang mengakibatkan aterosklerosis. Black Garlic telah dievaluasi penggunaannya dapat digunakan untuk pengobatan hiperkolesterolemia yang mengarah pada PJK. Survey kependudukan pada tahun 2018 jumlah lansia pada RW 02 Kelurahan Sambiroto berjumlah 342. Keluhan pada lansia terkait permasalahan penyakit degeneratif seperti diabetes, kardiovaskular, osteoporosis, alzheimer, kanker. Sehingga perlu edukasi konsumsi Black Garlic mengingat khasiatnya yang besar dalam mencegah dan mengobati PJK.Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah memberikan edukasi pembuatan Black Garlic secara mandiri untuk kemudian dikonsumsi untuk pencegahan PJK. Uji laboratorium menunjukkan hasil Black Garlic memiliki prosentase antioksidan dan phenol yang lebih tinggi daripada bawang putih.Praktek langsung pembuatan Black Garlic oleh masyarakat didapatkan hasil proses pembuatan selama kurun waktu 14 hari berupa olahan bawang putih yang telah terfermentasi menjadi bawang hitam (Black Garlic). Tolok ukur keberhasilan dinilai dari rasa Black Garlic yang manis dan asam dengan tekstur yang kenyal seperti dodol yang bisa dikonsumsi sehari-hari untuk memperlancar peredaran darah sehingga dapat mencegah penyakit jantung koroner.