Jannah, Marichatul
Poltekkes Kemenkes Semarang

Published : 22 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

PENGARUH PENGEMBANGAN MODUL PRAKTIKUM TEKNIK RADIOGRAFI II TERHADAP MINAT BELAJAR MAHASISWA PRODI DIII TEKNIK RONTGEN STIKES WIDYA HUSADA SEMARANG Jannah, Marichatul; Sudarsih, Kesawa; Budiwati, Trisna
Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan Vol 6, No 1 (2015)
Publisher : STIKES Widya Husada Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (427.013 KB) | DOI: 10.33666/jitk.v6i1.104

Abstract

Modul praktikum yang sudah ada di Prodi DIII Teknik Rontgen Stikes Widya Husada Semarang, kurang memenuhi standar penyusunan modul. Komponen-komponen utama dalam penyusunan modul yaitu terdiri dari tinjauan mata ajar, petunjuk belajar, pendahuluan, kegiatan belajar, latihan soal, rambu-rambu jawaban latihan, rangkuman, tes formatif, serta jawaban tes formatif. Sedangkan, modul praktikum yang sudah ada hanya memenuhi komponen pada bagian kegiatan belajar saja yang didalamnya memuat materi bahan ajar. Hasil belajar yang diperoleh mahasiswa dalam Mata Kuliah Teknik Radiografi Dasar II selama ini telah menunjukkan bahwa setiap peserta didik memiliki perbedaan yang unik, mereka memiliki kekuatan, kelemahan, minat, dan perhatian yang berbeda-beda. Untuk itu, maka diperlukan bahan ajar berbentuk modul yang dikembangkan dan disesuaikan dengan standar penyusunan modul sehingga mampu meningkatkan minat belajar mahasiswa dalam proses pembelajaran praktikum.Penelitian ini termasuk dalam tipe desain penelitian Quasi Experiment dengan pendekatan survei. Penelitian ini menggunakan Rancangan Post Test Only Control Group Design. Sampel dalam penelitian ini diambil dengan menggunakan metode sampling jenuh. Penggunaan metode sampling ini dilakukan karena mahasiswa yang mengikuti mata kuliah TRD II hanya terdiri dari dua kelas. Kelas A ditetapkan sebagai kelas kontrol dengan jumlah 55 mahasiswa dan Kelas B sebagai kelas eksperimen dengan jumlah 55 mahasiswaGambaran pengembangan modul praktikum Teknik Radiografi II yang dilakukan di Prodi DIII Teknik Rontgen Stikes Widya Husada Semarang yang paling dominan yaitu aspek evaluasi dengan nilai mean sebesar 19,85 dan nilai standar deviasi sebesar 2,981. Ada perbedaan yang signifikan antara minat belajar mahasiswa Kelas Merrils dengan Kelas Bontrager dengan tingkat signifikansi 95% (?=0,05) diperoleh angka signifikansi (P Value) sebesar 0,003 < 0,05. Uji Analisis Regresi Berganda menyatakan aspek tampilan modul (X1), isi modul (X2), dan evaluasi (X3) memiliki nilai signifikansi 0,00 lebih kecil dari 0,05 sehingga Ho ditolak sehingga modul mempunyai pengaruh yang secara bersama- sama (simultan) terhadap minat belajar mahasiswa.?Kata Kunci: Modul Praktikum, Minat Belajar, Teknik Radiografi Dasar II
PENGARUH KUALITAS FOTO THORAX DEWASA TERHADAP TINGKAT KEPUASAN DOKTER RADIOLOGI DENGAN COMPUTED RADIOGRAPHY DI INSTALASI RADIOLOGI RSUD BENDAN KOTA PEKALONGAN Sudarsih, Kesawa; Jannah, Marichatul; Miranti, Debora Dwi
Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan Vol 6, No 2 (2015)
Publisher : STIKES Widya Husada Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (197.657 KB) | DOI: 10.33666/jitk.v6i2.108

Abstract

Kualitas radiograf adalah kemampuan suatu radiograf dalam memberikan suatu informasi diagnostik dari objek yang diperiksa. Kualitas radiograf dipengaruhi oleh beberapa komponen yaitu Densitas, Kontras, Ketajaman, Detail. Kualitas radiografi yang optimal dapat memberikan informasi diagnosis yang jelas mengenai objek yang diperiksa. Berdasarkan pengamatan peneliti di Instalasi Radiologi RSUD Bendan Kota Pekalongan, pemeriksaan Thorax proyeksi PA menggunakan kaset ukuran 35 X 43 cm dengan system prosessing Computed radiography (CR). Namun pada saat pencetakan film CR menggunakan ukuran 35 X 43 cm untuk 4 proyeksi pada pasien yang berbeda. Kualitas gambar radiograf menjadi menurun dan memungkinkan diagnosis yang diberikan kepada pasien menjadi kurang akurat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Kualitas Foto Thorax Dewasa Terhadap Tingkat Kepuasan Dokter Radiologi dan untuk mengetahui faktor dominan yang mempengaruhi tingkat kepuasan Dokter radiologi di Instalasi Radiologi RSUD Bendan Kota Pekalongan.Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan pendekatan survei. Sampel dalam penelitian ini sebesar 40 sampel foto thorax. Penelitian ini dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada Dokter Radiologi. Setelah data terkumpul, langkah selanjutnya adalah melakukan pengolahan data dengan cara editing, coding, dan tabulasi, cara menganalisis menggunakan Analisis Deskriptif dan Analisis Regresi Berganda dengan melakukan uji hipotesis garis regresi, uji statistic f, uji statistic t, koefisien determinasi untuk kemudian dijadikan pembahasan yang akan ditarik kesimpulan dan saran.Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh antara kualitas radiograf dengan kepuasan Dokter radiologi di Instalasi Radiologi RSUD Bendan Kota Pekalongan dengan hasil yaitu Densitas dengan nilai signifikansi 0.029<0.05 ada pengaruh, kontras dengan nilai signifikansi 0.042<0.05 ada pengaruh, ketajaman dengan nilai signifikansi 0.003<0.05 ada pengaruh dan detail dengan nilai signifikansi 0.007<0.05 ada pengaruh dan faktor dominan yang mempengaruhi tingkat kepuasan Dokter radiologi adalah variabel detail.?Kata Kunci : Kepuasan Dokter Radiologi, Kualitas Radiograf, Foto Thorax
ARTEFAK ALIASING CITRA MRI HUMERUS MENGGUNAKAN BODY COIL PADA PENGATURAN VARIASI FREQUENCY ENCODING DIRECTION DAN PHASE OVERSAMPLING Rini Indrati; Ahmad Ali Hamdan; Dartini Dartini; Marichatul Jannah
Jurnal Riset Kesehatan Vol 8, No 1 (2019): MEI 2019
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (589.274 KB) | DOI: 10.31983/jrk.v8i1.4439

Abstract

Pemeriksaan MRI humerus menggunakan body coil sering ditemukan artefak aliasing. Terdapat dua cara untuk menghilangkan artefak aliasing yaitu  dengan pengaturan frequensi encoding direction dan phase oversampling. Tujuan penelitian untuk mengetahui perbedaan artefak aliasing pada gambar MRI humerus dengan menggunakan body coil dalam variasi pengaturan frequensi encoding direction dan phase oversampling serta menentukan pengaturan terbaik frequensi encoding direction dan phase oversampling. Penelitian adalah eksperimental one shot case study. Variasi frequensi encoding direction adalah head to feet dan feet to head sedangkan phase oversampling adalah 0%, 50% dan 100%. Penilaian gambar dari 16 volunteer dilakukan oleh dokter spesialis radiologi meliputi kejelasan artefak aliasing. Data dianalisis menggunakan uji Friedman dilanjutkan uji Wilcoxon pada tingkat kesalahan 5%. Ada perbedaan artefak aliasing gambar MRI humerus menggunakan body coil dengan variasi pengaturan frequensi encoding direction dan phase over sampling dengan nilai p kurang dari 0,001. Frequensi encoding direction head to feet pada phase oversampling maksimum menghasilkan gambar yang paling baik. Ada perbedaan artefak aliasing gambar MRI humerus menggunakan body coil dengan variasi pengaturan frequensi encoding direction dan phase over sampling. Gambar terbaik diperoleh dengan frequensi encoding direction head to feet dan phase oversampling 100%.
RADIATION DOSE AND ANATOMICAL INFORMATION IN SACRUM BONE EXAMINATION WITH AP AND AXIAL AP PROJECTIONS Rini Indrati; Siti Daryati; Dewi Kartikasari; Sri Mulyati; Marichatul Jannah
Jurnal Riset Kesehatan Vol 10, No 1 (2021): MAY 2021
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (573.967 KB) | DOI: 10.31983/jrk.v10i1.6777

Abstract

The projections for the sacrum are axial anteroposterior with the beam 15 degrees toward the cephalad, and axial posteroanterior in the direction of the beam 15 degrees caudally. Some practitioners take steps to examine the sacrum with AP projections in a perpendicular beam direction. Around the sacrum are reproductive organs that are sensitive to radiation, so it is necessary to select the right projection to reduce the radiation dose and show clear anatomical information. This study aims to determine the projection of an examination that produces clear anatomical information at a minimal dose. This is an experimental study with one shot post-test only. Samples in the form of radiographs were obtained from perpendicular AP and axial AP projections assessed by radiologists regarding the clarity of anatomical information. The radiation dose was measured using TLD on the ovaries and gonads. Data were analyzed by t-test and Wilcoxon test with an error level of 5%. The AP axial projection shows better anatomical information than the perpendicular AP projection. The axial AP projection shows a smaller dose of the ovaries and gonads. There is a difference in anatomical information between AP and axial AP projections with a p-value = 0.017. There was a difference in radiation dose between AP and axial AP projections on the right ovary (p-value = 0.002), left ovary (p-value less than 0.001) and gonads (p-value = 0.008).
PENDAMPINGAN PEMBUATAN BLACK GARLIC SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN PENYAKIT JANTUNG KORONER (PJK) Agustina Dwi Prastanti; Rini Indrati; Darmini Darmini; Andrey Nino Kurniawan; Marichatul Jannah
Jurnal LINK Vol 16, No 2 (2020): NOVEMBER 2020
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (383.016 KB) | DOI: 10.31983/link.v16i2.6411

Abstract

Penyakit Jantung Koroner (PJK) merupakan penyakit jantung dan pembuluh darah yang disebabkan penyempitan arteri koroner yang mengakibatkan aterosklerosis. Black Garlic telah dievaluasi penggunaannya dapat digunakan untuk pengobatan hiperkolesterolemia yang mengarah pada PJK. Survey kependudukan pada tahun 2018 jumlah lansia pada RW 02 Kelurahan Sambiroto berjumlah 342. Keluhan pada lansia terkait permasalahan penyakit degeneratif seperti diabetes, kardiovaskular, osteoporosis, alzheimer, kanker. Sehingga perlu edukasi konsumsi Black Garlic mengingat khasiatnya yang besar dalam mencegah dan mengobati PJK.Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah memberikan edukasi pembuatan Black Garlic secara mandiri untuk kemudian dikonsumsi untuk pencegahan PJK. Uji laboratorium menunjukkan hasil Black Garlic memiliki prosentase antioksidan dan phenol yang lebih tinggi daripada bawang putih.Praktek langsung pembuatan Black Garlic oleh masyarakat didapatkan hasil proses pembuatan selama kurun waktu 14 hari berupa olahan bawang putih yang telah terfermentasi menjadi bawang hitam (Black Garlic). Tolok ukur keberhasilan dinilai dari rasa Black Garlic yang manis dan asam dengan tekstur yang kenyal seperti dodol yang bisa dikonsumsi sehari-hari untuk memperlancar peredaran darah sehingga dapat mencegah penyakit jantung koroner.
PRAKTEK KERJA NYATA INTER PROFESSIONAL COLLABORATION (PKN-IPC) MAMPU MENINGKATKAN DERAJAT KESEHATAN MASYARAKAT Warijan Warijan; Marsum Marsum; Nina Indriyawati; Marichatul Jannah
Jurnal LINK Vol 14, No 2 (2018): NOVEMBER 2018
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1459.336 KB) | DOI: 10.31983/link.v14i2.3764

Abstract

PKN IPC sebagai proses pembelajaran dilapangan bagi mahasiswa dikolaborasikan dalam berbagai disiplin ilmu direncanakan secara sistematis dan terpadu berdasarkan permasalahan yang digali dari keluarga dan dirumuskan bersama keluarga. Program PKN IPC dengan tema, Pemberdayaan Kesehatan dan Gizi Keluarga Berbasis Potensi Lokal yang diharapkan dapat meningkatkan empati, kepedulian, kerjasama mahasiswa dari berbagai latar belakang keilmuan dengan pendekatan kolaboratif untuk peningkatan kualitas hidup keluarga dan masyarakat dan mendorong terciptanya learning community. Program PKN-IPC sebagai bentuk pengabdian masyarakat dilaksanakan untuk membantu menyelesaikan persoalan pembangunan kesehatan di daerah secara kolaboratif. Kegiatan ini terlaksana pada tanggal 2-21 Juli 2018 di 16 desa Kecamatan Bringin dan 9 desa Kecamatan Bancak, Kabupaten Semarang. Peserta berjumlah 432 mahasiswa dari 5 Jurusan dan didampingi oleh 25 dosen pembimbing lapangan. 
UPAYA PENINGKATAN AKTIVITAS FISIK DAN CEK KESEHATAN SEBAGAI APLIKASI GERMAS M. Choiroel Anwar; Marichatul Jannah
Jurnal LINK Vol 15, No 2 (2019): NOVEMBER 2019
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (267.006 KB) | DOI: 10.31983/link.v15i2.5452

Abstract

Salah satu Program Indonesia Sehat yang dicanangkan oleh pemerintah dalam meningkatkan kualitas hidup adalah program pemberdayaan masyarakat. Program pemberdayaan masyarakat yang dilakukan pada lansia melalui peningkatan aktifitas fisik yaitu melalui senam lansia kebugaran. Upaya ini dapat dicapai melalui aplikasi program gerakan masyarakat hidup sehat (GERMAS). GERMAS merupakan usaha sadar dari masyarakat untuk berperilaku sehat, mandiri dan produktif sehingga tercapai kesehatan dan kesejahteraan yang optimal. Poltekkes Kemenkes Semarang menyelenggarakan program pengabdian sebagai aplikasi GERMAS yang tidak hanya berfokus pada peningkatan aktifitas fisik saja, melainkan cek kesehatan sebagai skrining penyakit tidak menular bagi kelompok berisiko khususnya lansia, serta melakukan konseling dan pendidikan kesehatan dengan mengundang pakar kesehatan di bidangnya. Kegiatan berlangsung selama tiga bulan dengan sasaran 65 orang lansia di Kelompok Binaan Lansia Sehati Pudak Payung dan Pedalangan. Diharapkan program pengabdian ini dapat terus berlanjut secara swadaya oleh masyarakat, meskipun pengabdian ini telah selesai.
SKRINING DAN PENDAMPINGAN PENCEGAHAN PENYAKIT TIDAK MENULAR DI MASYARAKAT Nina Indriyawati; Widodo Widodo; Melyana Nurul Widyawati; Djoko Priyatno; Marichatul Jannah
Jurnal LINK Vol 14, No 1 (2018): MEI 2018
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (288.22 KB) | DOI: 10.31983/link.v14i1.3287

Abstract

Increasing the incidence of PTM, it is necessary for education and assistance to the community to carry out early detection or screening of PTM, especially in groups at risk. The target of this community service activity is risky and elderly people as much as 150 people in Demak District, Gubug Sub-district Grobogan District, and District Pudak Payung. evaluation is done by providing a questionnaire about the level of knowledge and monitoring of laboratory results, and blood pressure. Evaluation will be measured from the level of knowledge before and after health education. Increased PTM can be suppressed through the control of risk factors, namely reduction of cigarette, alcohol, sugar and salt consumption, increased consumption of fruits and vegetables, increase physical activity through exercise, prevent obesity, stress control with recreational activities and check blood pressure, regular. Efforts to prevent PTM can be done by the community independently through Posbindu activities.
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PELATIHAN DIVERSIFIKASI PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN (PMT) BALITA DI KAMPUNG SEHAT MENGUNHARJO TEMBALANG Siti Masrochah; Emi Murniati; Irwan Katili; Dwi Rochmayanti; Marichatul Jannah
Jurnal LINK Vol 17, No 2 (2021): NOVEMBER 2021
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (607.543 KB) | DOI: 10.31983/link.v17i2.7900

Abstract

Kelurahan Mangunharjo Tembalang merupakan salah satu kelurahan di Kota Semarang yang memiliki keadaan geografis yang terdiri dari perbukitan sehingga sangat indah dan potensial menjadi hunian masyarakat karena cukup sejuk di wilayah kota Semarang. Akan tetapi, karena letaknya cukup jauh dari pusat kota, menjadikan kota ini menjadi wilayah pengembangan pemukiman sehingga sebagian besar wilayah digunakan sebagai perumahan baru. Untuk menciptakan lingkungan yang sehat di wilayah tersebut diperlukan upaya pemberdayaan masyarakat guna menciptakan kampung sehat di wilayah Mangunharjo. Salah satu bentuk kegiatan yang mendukung hal tersebut yaitu pemberdayaan masyarakat melalui pelatihan diversifikasi pemberian PMT. Metode yang dilakukan pada kegiatan ini adalah dengan pendekatan pelatihan, dilanjutkan dengan implementasi program dengan melakukan pendampingan dan selanjutnya setiap tahapan waktu akan dilakukan evaluasi untuk mendapatkan umpan balik dan upaya peningkatan selanjutnya. Secara umum kegiatan pengabdian masyarakat di Kampung Sehat Mangunharjo ini sudah berjalan dengan lancar dan dirasakan manfaatnya oleh kader.
POLTEKKES KEMENKES SEMARANG WUJUDKAN GAYA HIDUP SEHAT MELALUI SOSIALISASI GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT (GERMAS) DI JAWA TENGAH Nina Indriyawati; Marichatul Jannah; Betty Saptiwi
Jurnal LINK Vol 15, No 1 (2019): MEI 2019
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (351.108 KB) | DOI: 10.31983/link.v15i1.4396

Abstract

Meningkatnya kasus penyakit tidak menular (PTM) di Indonesia tentunya memerlukan penanganan yang membutuhkan biaya cukup besar dan tindakan perawatan yang optimal. Diperlukan upaya yang signifikan dalam mencegah PTM dengan mendorong produktifitas masyarakat yang baik secara sosial dan ekonomi. Pola hidup masyarakat yang cenderung kurang aktif, konsumsi rokok dan alkohol, obesitas serta kurangnya konsumsi sayur dan buah dapat menjadi risiko penyakit PTM. Keterlibatan pemerintah dalam menggalakkan upaya promotif dan preventif melalui gerakan masyarakat hidup sehat ini menjadi salah satu upaya yang mendorong masyarakat untuk memiliki gaya hidup sehat. Poltekkes Kemenkes Semarang berpartisipasi dalam kegiatan germas ini sebagai penyelenggara yang melibatkan seluruh komponen, baik pemerintah pusat maupun daerah, sektor non-pemerintah dan masayarakat. Kegiatan germas ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakan akan pentingnya hidup sehat.