ABSTRACT Mides is a traditional noodle from Pundong Bantul, south area of Yogyakarta. The change of need in Mides consumption from wet service to an instant product, to fulfill the demand of Mides as unique souvenirs from Bantul. However, the texture of Mides which chewy and slimy after cooked are the lack of this product. so, to improve the quality of mides and meet the demand market, it is necessary to improve the texture of the mides. This study aims to get the right composition by adding soy flour. The method used was a completely randomized design with the percentage of addition of soy flour in tapioka and corn flour at 10%, 20%, and 30%. The best treatment will be measured the tensile strength and consumer acceptance by oragnoleptik test and will be compared with Mides as control, without soy flour, 0%. The result showed that the best composition for addition of soy flour was 20% with more compact texture compared to 10% and 30%. The result of tensile strength was 9,6776 N/mm2 for Mides as control still higher than Mides with 20% soy flour 3,0796 N/mm2. It is indicate that addition of ingredients with protein can't increase the stretch strength of Mides even though the texture is more compact. Whereas panellists still liked the taste and aroma of Mides substitution of 20% soy flour was not significantly different from Mides control. Keywords: Consumer Acceptance, Mides, Soy Flour, Tensile Strength,. ABSTRAK Mides Pundong merupakan Mi tradisional yang berasal dari Pundong Bantul, kawasan yang berada di selatan Yogyakarta. Perubahan cara mengonsumsi Mides dari cara basah menjadi kering untuk memenuhi permintaan konsumen yang menghendaki Mides sebagai oleh-oleh yang unik dari Bantul. Namun, tekstur MIdes yang kenyal dan berlendir setelah pemasakan yang menjadi kekurangan produk ini. Jadi, untuk meningkatkan kualitas dan memenuhi pemintaan pasar, maka perlu dilakukan perbaikan terhadap tekstur mides Penelitian ini bertujuan mendapatkan komposisi yang tepat dengan menambahkan tepung kedelai. Metode yang yang digunakan adalah rancangan acak lengkap dengan persentase penambahan tepung kedelai pada tepung tapioka dan tepung jagung sebesar 10%, 20%, 30%. Perlakuan yang terbaik akan diukur daya regangnya melalui tensile strength, dan perubahan daya terima konsumen dengan uji organoleptik dan akan dibandingkan dengan Mides kontrol yaitu 0% tepung kedelai. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komposisi yang terbaik untuk penambahan tepung kedelai adalah 20% dengan tekstur yang lebih kompak dibandingkan dengan 10% dan 30%. Tensile strength yang dihasilkan Mides kontrol 9,6776 N/mm2, masih lebih tinggi dibandingkan dengan Mides substitusi tepung 20% kedelai 3, 0796 N/mm2. Penambahan bahan dengan protein belum bisa meningkatkan daya regang Mides meskipun tekstur sudah lebih kompak. Daya terima konsumen melalui uji oragnoleptik menunjukkan warna dan tekstur untuk Miedes substitusi tepung kedelai lebih disukai, dan menunjukkan hasil yang berbeda nyata dengan Mides kontrol. Sedangkan panelis tetap menyukai rasa dan aroma Mides substitusi tepung kedelai 20% dan tidak berbeda nyata dengan Mides kontrol. Kata kunci: Daya Terima, Mides, Tensile Strength, Tepung Kedelai