Steven Lintong
Jurusan Arsitektur, FT-UNSRAT

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

KAJIAN CITY BRANDING TOMOHON SEBAGAI KOTA BUNGA Mokalu, Kezia Stefani; Rondonuwu, Dwight M; Lintong, Steven
SPASIAL Vol 6, No 2 (2019)
Publisher : SPASIAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

City branding merupakan strategi untuk meningkatkan daya saing kota dalam menghadapi kompetensi global dengan membangun diferensiasi dan memperkuat identitasnya. Saat ini, Kota Tomohon dikenal luas oleh masyarakat sebagai Kota Bunga dan telah melaksanakan Tomohon International Flower Festival (TIFF) sejak tahun 2008. Selain itu, sejak dahulu penduduknya sudah mengembangkan budidaya tanaman hias. Bahkan Tomohon telah ditetapkan sebagai Kawasan Khusus Pengembangan Agrobisnis Florikultura (KKPAF) untuk Kawasan Indonesia Timur oleh Ditjen Hortikultura. Berbagai potensi tersebut digunakan pemerintah untuk membangun diferensiasi kota yang merupakan bagian dari strategi city branding. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui city branding Tomohon sebagai Kota Bunga menurut teori Kavaratzis. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian deskriptif kualitatif dengan teknik analisis Miles & Huberman dan SWOT. Hasil penelitian menunjukkan visi Kota Tomohon tidak secara ekplisit menetapkan Kota Bunga pada setiap dokumen perencanaan. Akan tetapi, budaya internal menunjukkan pengelolaan dan pemasaran Kota Bunga telah dilakukan oleh pemerintah melalui berbagai program dinas terkait. Namun sayangnya, keterlibatan komunitas lokal dalam pengembangan Kota Bunga baru sebatas pelaksanaan TIFF. Begitu pula dengan sinergi yang terbentuk diantara stakeholder yang saling mendukung untuk mensukseskan TIFF. Meskipun demikian, infrastruktur kota sudah mampu menyediakan kebutuhan dasar, termasuk untuk pengembangan Kota Bunga. Hanya saja, ruang dan gerbang kota kurang menonjolkan brand bunga. Sedangkan kesempatan yang menonjolkan brand sangat terbuka dan komunikasi masih belum memaksimalkan logo dan slogan. Untuk itu dapat disimpulkan bahwa Kota Tomohon telah menerapkan city branding menurut teori Kavaratzis, walaupun masih belum maksimal karena masih berujung pada promosi TIFF. Kata Kunci : City Branding, Tomohon, Kota Bunga
ARSITEKTUR HIGH TECH Telew, Meynar; Lintong, Steven
MEDIA MATRASAIN Vol 8, No 2 (2011)
Publisher : Department of Architecture, Engineering Faculty - Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKKemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi memberikan pengaruh yang besar di dalam kehidupan manusia, begitu pula di dunia arsitektural. Perilaku manusia yang cenderung mengikuti perkembangan jaman juga ikut mempengaruhi keiinginan mereka untuk mendapatkan fasilitas-fasilitas yang berteknologi tinggi dan mempermudah aktifitas mereka diberbagai tempat yang mereka kunjungi. Disinilah peran dari para arsitek dan desainer dibutuhkan, yaitu denganmerancang suatu tempat yang dapat memenuhi kebutuhan konsumerisme manusia akan teknologi terkini dan kemudahan fasilitas. Arsitektur high tech muncul dari buah pemikiran seperti ini. Walaupun arsitektur high tech cenderung dikatakan sebagai arsitektur yang “mahal”, tetapi pada penerapannya tujuan utama dari arsitektur high tech adalah untuk memudahkan aktifitas manusia. Jadi yang diutamakan bukanlah penggunaan elemen-elemen berteknologi tinggi dalam bangunan, tetapi elemen-elemen arsitektural lebih ditonjolkan agar lebih mudah dimengerti fungsi dan penggunaanya oleh pemakainya. Tujuan dari penerapan arsitektur high tech yakni menampilkan unsur-unsur teknik bangunan yang kemudian diekspose sehingga aspek-aspek tekniklah yang akan menciptakan estetika dari bangunan. Pada dasarnya arsitektur high tech dalam penerapannya selain menekankan pada kecanggihan teknologi juga menggunakan elemenelemen struktural yang sangat dominan dengan material pabrikasi pada elemen interior, eksterior maupun struktur dan utilitas bangunan. Dalam arsitektur high tech, penggunaan warna-warna mencolok pada tiap elemen arstektural juga diterapkan untuk membedakan fungsi dari tiap elemen arsitektural agar lebih mudah dimengerti penggunaanya oleh pemakai.Kata kunci : Arsitektur High Tech
KAJIAN CITY BRANDING TOMOHON SEBAGAI KOTA BUNGA Mokalu, Kezia Stefani; Rondonuwu, Dwight M.; Lintong, Steven
SPASIAL Vol 6, No 2 (2019)
Publisher : SPASIAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

City branding merupakan strategi untuk meningkatkan daya saing kota dalam menghadapi kompetensi global dengan membangun diferensiasi dan memperkuat identitasnya. Saat ini, Kota Tomohon dikenal luas oleh masyarakat sebagai Kota Bunga dan telah melaksanakan Tomohon International Flower Festival (TIFF) sejak tahun 2008. Selain itu, sejak dahulu penduduknya sudah mengembangkan budidaya tanaman hias. Bahkan Tomohon telah ditetapkan sebagai Kawasan Khusus Pengembangan Agrobisnis Florikultura (KKPAF) untuk Kawasan Indonesia Timur oleh Ditjen Hortikultura. Berbagai potensi tersebut digunakan pemerintah untuk membangun diferensiasi kota yang merupakan bagian dari strategi city branding. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui city branding Tomohon sebagai Kota Bunga menurut teori Kavaratzis. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian deskriptif kualitatif dengan teknik analisis Miles & Huberman dan SWOT. Hasil penelitian menunjukkan visi Kota Tomohon tidak secara ekplisit menetapkan Kota Bunga pada setiap dokumen perencanaan. Akan tetapi, budaya internal menunjukkan pengelolaan dan pemasaran Kota Bunga telah dilakukan oleh pemerintah melalui berbagai program dinas terkait. Namun sayangnya, keterlibatan komunitas lokal dalam pengembangan Kota Bunga baru sebatas pelaksanaan TIFF. Begitu pula dengan sinergi yang terbentuk diantara stakeholder yang saling mendukung untuk mensukseskan TIFF. Meskipun demikian, infrastruktur kota sudah mampu menyediakan kebutuhan dasar, termasuk untuk pengembangan Kota Bunga. Hanya saja, ruang dan gerbang kota kurang menonjolkan brand bunga. Sedangkan kesempatan yang menonjolkan brand sangat terbuka dan komunikasi masih belum memaksimalkan logo dan slogan. Untuk itu dapat disimpulkan bahwa Kota Tomohon telah menerapkan city branding menurut teori Kavaratzis, walaupun masih belum maksimal karena masih berujung pada promosi TIFF.Kata kunci: City Branding, Tomohon, Kota Bunga
ANALISIS TINGKAT KERENTANAN GUNUNG API AWU DI KABUPATEN KEPULAUAN SANGIHE Salatun, Sri Ratni; Rogi, Octavianus H.A.; Lintong, Steven
SPASIAL Vol 6, No 3 (2019)
Publisher : SPASIAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gunung Awu merupakan gunung api aktif yang terletak di Kabupaten Kepulauan Sangihe dengan tipe Saint Vincent atau Tipe Vulcano. Puncak tertinggi terletak pada koordinat 03O 41' LU dan 125O 27'30?? BT pada ketinggian 1.340 meter diatas permukaan laut. Bahaya primer letusan gunung api Awu (bahaya langsung akibat letusan) berupa awan panas, aliran lava, guguran lava pijar, dan aliran lahar letusan dan kawasan rawan bencana terhadap hujan material lontaran batu (pijar) berukuran lapili sampai bom/blok (>64 mm), hujan lumpur dan hujan abu lebat. Bahaya sekunder (bahaya tidak langsung akibat letusan) berupa  lahar hujan yang terjadi setelah erupsi apabila turun hujan lebat di sekitar puncak. Tujuan dari penelitian ini yaitu merekomendasikan strategi mitigasi bencana melalui analisis spasial dalam tingkat kerentanan gunung api Awu dalam aspek fisik, sosial, ekonomi dan lingkungan. Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif  dan kuantitatif dengan melakukan analisis spasial. Sesuai analisis tersebut, maka dalam menganalisis tingkat kerentanan menggunakan metode pembobotan nilai terhadap aspek fisik bangunan, sosial kependudukan, ekonomi dan lingkungan yang parameter pembentuknya berdasarkan PERKA BNPB No. 02 Tahun 2012 tentang Pedoman Umum Pengkajian Risiko Bencana, sehingga diperolehnya indeks penduduk terpapar dan indeks kerugian dari dampak bencana. Analisis kerentanan diolah dalam SIG (Sistem Informasi Geografis) untuk mengklasifikasikan nilai kerentanan yang paling tinggi hingga paling rendah. Berdasarkan hasil penelitian, terdapat beberapa hal yaitu; persebaran tingkat kerentanan di Kabupaten Kepulauan Sangihe terbagi atas 3 kelas (Rendah, Sedang dan Tinggi) dan yang menjadi pembahasan adalah desa dengan kelas kerentanan tinggi ada 12 (dua belas kelurahan/desa) dan rekomendasi?rekomendasi mitigasi penanganan di wilayah rentan bencana letusan Gunung api Awu.Kata Kunci : Tingkat Kerentanan, Gunung Api, Spasial, Mitigasi
GALERI SENI PATUNG DI MANADO. Arsitektur Kontemporer Luring, Gabriela; Tinangon, Alvin J.; Lintong, Steven
Jurnal Arsitektur DASENG Vol 9, No 1 (2020): Volume 9 No. 1 Mei 2020
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perkembangan seni yang pesat pada masa kini memberikan dampak pada bidang seni, dimana pelaku dan peminat seni semakin banyak bermunculan. Seni patung yang berwujud tiga dimensi menjadi salah satu seni yang banyak dinikmati. Di Indonesia sendiri khususnya kota Manado memiliki banyak sekali penikmat seni patung namun belum adanya wadah untuk menyelenggarakan kegiatan seni tersebut. Galeri Seni Patung di Manado hadir sebagai wadah untuk dapat mengembangkan seni, mengenal seni, serta melestarikan seni khususnya bagi para penikmat seni patung. Selain itu Galeri Seni Patung di Manado ini menunjang para seniman patung untuk lebih aktif dalam melakukan karya seni yang lebih tereskpos. Galeri ini dirancang mencakup fasilitas pembelajaran, eksibisi, rekreasi, dan juga penawaran produk hasil karya seni patung. Tema perancangan yang digunakan untuk Galeri Seni Patung yaitu Arsitektur Kontemporer. Konsep yang diterapkan adalah bentuk yang bebas, variatif serta up to date yang mana mengikuti perkembangan zaman.Kata Kunci: Galeri Seni, Patung, Kota Manado, Arsitektur Kontemporer
PENGARUH KAWASAN WISATA BUKIT KASIH KANONANG TERHADAP PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN DAN ASPEK SOSIAL‐EKONOMI MASYARAKAT Ngion, Khinly D; Makarau, Vicky H; Lintong, Steven
SPASIAL Vol 8, No 2 (2021)
Publisher : SPASIAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bukit Kasih termasuk Sebagai salah satu daerah tujuan wisata, kawasan wisata yang bertempat di Kabupaten Minahasa, menjadi salah satu kawasan wisata yang dinilai memiliki potensi dalam memberikan partisipasi dalam pertumbuhan dan pembangunan daerahnya.Tujuan penelitian ini Menganalisis pengaruh Kawasan wisata Bukit Kasih Kanonang terhadap perubahan penggunaan lahan,Menganalisis pengaruh Kawasan wisata Bukit Kasih Kanonang terhadap perubahan Aspek Sosial Masyarakat dan Menganalisis pengaruh Kawasan wisata Bukit Kasih Kanonang terhadap perubahan Aspek Ekonomi Masyarakat. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian deskriptif kuantitatif dengan menggunakan analisis spasial dengan menggunakan aplikasi ArcGIS dan analisis regresi sederhana dengan menggunakan Spps. Bedasarkan hasil analisis dari perubahan penggunaan lahan pada kawasan objek wisata Bukit Kasih Kanonang maka dapat disimpulkan bahwa objek wisata mempengaruhi perubahan penggunaan lahan baik pada kawasan objek wisata tersebut maupun kawasan sekitar objek wisata.Hasil uji Kawasan wisata berpengaruh positif dan signifikan terhadap aspek sosial,dimana saat kawasan wisata naik 1 angka maka aspek sosial meningkat sebesar 0,7% dan berpengaruh positif dan signifikan terhadap aspek ekonomi, dimana saat kawasan wisata naik 1 angka maka aspek ekonomi meningkat sebesar 65,3%.  Kata Kunci: Kawasan Wisata,Perubahan Penggunaan Lahan, Sosial Ekonomi .
PENGEMBANGAN RUANG PUBLIK TERPADU RAMAH ANAK DI DISTRIK JAYAPURA UTARA, KOTA JAYAPURA (STUDI KASUS: TAMAN IMBI) Tampun, Gladies J; Moniaga, Ingerid L; Lintong, Steven
SPASIAL Vol 8, No 2 (2021)
Publisher : SPASIAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengembangan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak di Distrik Jayapura Utara, Kota Jayapura merupakan salah satu program strategis dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Jayapura tahun 2018-2022. Penetapan Taman Imbi oleh Pemerintah Kota Jayapura menjadi salah satu langkah terciptanya ruang publik ramah anak di Jayapura. Namun pengembangan di Taman Imbi perlu dilakukan karena masih banyak kriteria Ruang Publik Terpadu Ramah Anak yang belum sesuai dengan kriteria yang ditetapkan dalam penelitian ini. Metode penelitian desktiptif kualitatif dan kualitatid dengan analisis skala likert digunakan dalam penelitian dilakukan untuk menentukan kriteria indikator ruang publik ramah anak. Indikator kriteria ruang publik ramah anak yang ada di Taman Imbi menunjukkan bahwa ketersediaan fasilitas Taman Imbi masih ada yang perlu ditingkatkan yaitu fasilitas taman bermain dan olahraga.Kata kunci: RPTRA; ruang publik;  taman Imbi.