This Author published in this journals
All Journal SPASIAL
Vicky H Makarau, Vicky H
Unknown Affiliation

Published : 8 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

ANALISIS KEBUTUHAN PRASARANA DAN SARANA PARIWISATA DI KAWASAN TAMAN NASIONAL BUNAKEN KECAMATAN BUNAKEN KEPULAUAN KOTA MANADO Agusbushro, Raden; Makarau, Vicky H; Sembel, Amanda
SPASIAL Vol 2, No 2 (2015)
Publisher : SPASIAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pentingnya peranan pariwisata dalam pembangunan ekonomi sudah tidak diragukan lagi, menjadikan pariwisata sebagai sektor unggulan di dalam perolehan devisa, penciptaan lapangan kerja, maupun pengentasan kemiskinan. Taman Nasional Bunaken Kecamatan Bunaken Kepulauan Kota Manado, yang terdiri dari tiga pulau. Pertama Pulau Bunaken, kedua Pulau Siladen, dan ketiga Pulau Manado Tua, merupakan salah satu tujuan wisata andalan di Kota Manado. Namun kebutuhan prasarana dan sarana pariwisata sebagai penunjang kegiatan ditempat wisata kawasan Taman Nasional Bunaken Kecamatan Bunaken Kepulauan, sampai saat ini dapat dikatakan masih belum terpenuhi secara maksimal. Penelitian ini mengkaji tentang ketersediaan prasarana dan sarana pariwisata di kawasan Taman Nasional Bunaken Kecamatan Bunaken Kepulauan dan kebutuhan prasarana dan sarana pariwisata di kawasan Taman Nasional Bunaken Kecamatan Bunaken Kepulauan. Metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode anilisis statistik deskriptif yaitu mencari frekuensi (presentase), serta angka-angka yang disusun dalam tabel. Analisis kebutuhan prasarana dan sarana pariwisata bertujuan untuk mengetahui apa saja kebutuhan prasarana dan sarana pariwisata di kawasan Taman Nasional Bunaken Kecamatan Bunaken Kepulauan dan analisis SWOT digunakan untuk mengetahui perkembangan pariwisata di kawasan Taman Nasional Bunaken Kecamatan Bunaken Kepulauan. Dari hasil penelitian di dapat bahwa ketersediaan prasarana dan sarana pariwisata di kawasan Taman Nasional Bunaken Kecamatan Bunaken Kepulauan belum terpenuhi secara maksimal. Sehingga pelayanan kepada para wisatawan belum terlayani dengan baik dan maksimal dalam hal kebutuhan prasarana dan sarana pariwisata. Oleh sebab itu, perlu adanya penyediaan prasarana dan sarana pariwisata secara baik dan maksimal agar dapat memenuhi kebutuhan wisatawan yang berwisata di kawasan Taman Nasional Bunaken Kecamatan Bunaken Kepulauan. Kata kunci: Prasarana dan sarana pariwisata
ANALISIS SISTEM TRANSPORTASI BITUNG – PULAU LEMBEH Prasetyo, Septian; Makarau, Vicky H; Takumansang, Esly
SPASIAL Vol 2, No 2 (2015)
Publisher : SPASIAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia merupakan Negara berkembang, dalam menunjang perkembangan di Indonesia, maka diperlukan pula sistem transportasi yang memadai.Seiring dengan perubahan iklim (climate change) transportsi berkelanjutan menjadi sesuatu hal yang wajib dipatuhi dalam setiap perencanaan siatem transportasi. Sistem transportasi berkelanjutan (sustainable transportasion) menjadi sebuah jawaban dari tantangan yang dihadapi planner dan menjadi trend dalam dewasa ini, sehubungan dengan itu mengingat Indonesia merupakan negara kepulauan yang hampir separuh daratannya terpisah oleh laut memerlukan sistem transportasi yang terhubung baik tranportasi air, darat, dan udara. Mayarakat Pulau Lembeh menggunakan dua moda transportasi sehari – hari untuk melakukan berbagai aktivitas, yaitu transportasi darat dan air, tujuan penelitian ini untuk menganalisis bagaimana sistem transportasi yang ada sekarang di pulau lembeh dengan menggunakan metode peneltian kualitatif dengan pendekatan deskriptif, berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan sistem transportasi yang ada sekarang sudah baik namun belum cukup memadai, seperti jam operasional yang tidak teratur dan tertumpuknya pusat pelayanan di satu lokasi yang menyebabkan masyarakat yang tinggal jauh dari pusat pelayanan sulit untuk menjangkaunya.   Kata Kunci : Sistem transportasi, Bitung – Pulau Lembeh, Transpotrasi Berkelanjutan
STUDI PENGEMBANGAN SEKTOR PARIWISATA DI KABUPATEN NABIRE Imbir, Melinda Ester; Makarau, Vicky H; Jefferson, Longdong
SPASIAL Vol 2, No 3 (2015)
Publisher : SPASIAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pariwisata di Kabupaten Nabire terdiri dari beberapa klasifikasi wisata  diantaranya : Wisata Bahari, Wisata Pantai, Wisata alam, Wisata Buatan, Wisata Agro dan Wisata Budaya. Potensi-potensi wisata yang dimiliki Kabupaten Nabire terus dikembangkan agar dapat menjadi destinasi wisata.Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kondisi kawasan pariwisata dan potensi-potensi yang dimiliki oleh Kabupaten Nabire, serta menganalisis pengembangan sektor pariwisata dalam pembangunan dengan mengandalkan potensi-potensi wisata yang dimiliki oleh Kabupaten Nabire.Adapun metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuisioner, wawancara, observasi dan studi dokumentasi.Hasil penilitian ini menunjukkan bahwa masih kurangnya pengelolaan dalam pengembangan pariwisata, ini disebabkan oleh masih kurangnya Sumber daya manusia berbasis kepariwisataan.Fasilitas penunjang di setiap kawasan wisata juga masih sangat kurang.Hal ini sangat mempengaruhi dalam sektor pengembangan pariwisata di Nabire. Untuk itu perlu adanya kerja sama dalam pembangunan sektor pariwisata sehingga dalam pengembangan kawasan pariwisata di Kabupaten Nabire dapat menjadi Tujuan destinasi wisata yang cukup baik. Peningkatan Sumber daya manusia berbasis kepariwisataan juga perlu untuk ditingkatkan sehingga dapat menunjang pengembangan sektor pariwisata di Kabupaten Nabire.Perlu adanya strategi dan konsep pengembangan pariwisata untuk Kabupaten Nabire seperti adanya promosi-promosi yang menarik, peta perjalanan kawasan wisata, melibatkan partisipasi masyarakat dalam pengembangan sektor pariwisata.Dan Membentuk Lembaga yang berperan dalam bidang kepariwisataan. Kata Kunci : Pengembangan pariwisata, Kawasan Pariwisata Kabupaten Nabire
ANALISIS KERENTANAN WILAYAH PESISIR PANTAI DI PERKOTAAN TERNATE Westplat, Muhammad Jusnardi Hardyan; Tondobala, Linda; Makarau, Vicky H
SPASIAL Vol 4, No 2 (2017)
Publisher : SPASIAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pesisir merupakan wilayah yang memiliki multifungsi, seperti : pusat pemerintahan, pemukiman, industri, pelabuhan, pertambakan, pertanian dan pariwisata. Multifungsi wilayah pesisir tersebut mengakibatkan peningkatan kebutuhan lahan dan prasarana lainnya, sehingga akan timbul masalah-masalah baru di wilayah pesisir. Masalah-masalah tersebut seperti perubahan morfologi pantai seperti terjadinya abrasi dan akresi. Kawasan pesisir di Kota Ternate yang mengalami kerusakan pantai di sebabkan oleh gelombang dan abrasi  yakni terdapat di Kecamatan Ternate Selatan, Kecamatan Ternate Utara dan Kecamatan Pulau Ternate. Oleh karena itu, untuk mengembalikan fungsi strategis kota pantai guna menjamin keselamatan masyarakat pesisir diperlukan terlebih dahulu perlu adanya perencanaan  kawasan pesisir yang memperhatikan aspek pengelolaan kawasan pantai untuk meminimalisir dampak bencana. Penelitian ini bertujuan untuk identifikasi kawasan dengan tingkat kerentanan tinggi terhadap gelombang pasang dan abrasi pada Wilayah Pesisir di Perkotaan Ternate dan menyusun rencana adaptasi di wilayah pesisir pantai Perkotaan Ternate. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan cara kuantitatif deskriptif yaitu menjelaskan hubungan antara variable dengan menganalisis data numeric (angka) menggunakan statistic dengan software ArcGis. Pendekatan kuantitatif dilakukan untuk membandingkan kondisi eksisiting di lapangan yang dilihat dari kerentanan,keterpaparan dan adaptasi di wilayah pesisir di Kota Ternate. Kondisi eksisting yang ada di konversikan ke dalam nilai dan bobot yang ditentukan sehingga memudahkan untuk melalukan analisis numerik. Setelah itu, akan dibuatkan Peta untuk melihat kondisi wilayah pesisir. Hasil studi, diketahui kawasan dengan tingkat kerentanan tinggi pada Wilayah Pesisir di Perkotaan Ternate yakni kelurahan jambula,Gambesi,Sasa dan fitu. Berdasarkan analisis menyusun rencana adaptasi di wilayah pesisir pantai Perkotaan Ternate yakni adaptasi struktural dan non struktur. Kata Kunci : Kerentanan, Adaptasi, Pesisir Pantai
UPAYA PENANGANAN INFRASTRUKTUR KAWASAN PERMUKIMAN KUMUH PERKOTAAN DI TANJUNG SELOR, KALIMANTAN UTARA Sonda, Stephany Matra; Makarau, Vicky H; Karongkong, Hendriek H
SPASIAL Vol 4, No 3 (2017)
Publisher : SPASIAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masalah perkotaan pada saat ini telah menjadi masalah yang cukup rumit untuk diatasi. Perkembangan perkotaan membawa pertumbuhan kota pada konsekuensi negatif lewat beberapa aspek, termasuk aspek lingkungan.Timbulnya banyak pemukiman kumuh diperkotaan dimana menjadi penyebab tidak terkendalinya pembangunan perumahan dan permukiman sehingga menyebabkan muncul kawasan kumuh pada beberapa bagian kota sebagai dampak dari penurunan daya dukung lingkungan. Permukiman kumuh hingga saat ini masih menjadi masalah utama yang dihadapi di kawasan permukiman perkotaan. Menumpuknya sumber mata pencaharian di kawasan perkotaan menjadi magnet yang cukup kuat bagi masyarakat perdesaan (terutama golongan MBR) untuk bekerja di kawasan perkotaan dan tinggal di lahan lahan ilegal yang mendekati pusat kota, hingga akhirnya menciptakan lingkungan permukiman kumuh. Di sisi lain, belum terpenuhinya standar pelayanan minimal (SPM) perkotaan pada beberapa kawasan permukiman yang berada di lahan legal pun pada akhirnya juga bermuara pada terciptanya permukiman kumuh di kawasan perkotaaan.Kawasan Bulu Perindu dan Tanjung Rumbia merupakan kawasan kumuh yang berada di Ibu kota Kabupaten Bulungan dalam RP2KPKP Kabupaten Bulungan 2016 kawasan ini menjadi prioritas penanganan dengan kategori kumuh berat. Permasalahan pada kawasan Bulu Perindu dan Tanjung Rumbia terkait dengan ketersediaan infrastruktur yang  menggambarkan kondisi infrastruktur Bulu Perindu dan Tanjung  Rumbia yang belum memadai. Tujuan penelitian mengidentifikasi ketersediaan pelayanan infrastruktur permukiman kumuh berdasarkan Standar Pelayanan Minimum (SPM) di lokasi penelitian, serta menganalisis upaya penanganan infrastruktur permukiman kumuh pada kawasan penelitian. Penelitian ini menggunakan Metode analisis Kuantiatif Deskriptif. Hasil analisis menunjukan kondisi faktual di lapangan yaitu belum tersedianya infrastruktur yang memadai di kedua kawasan tersebut. Identifikasi ketersediaan infrastruktur dengan perhitungan SPM dan analisis upaya penanganan infrastruktur kawasan permukiman kumuh Bulu Perindu dan Tanjung Rumbia adalah dengan melakukan Pencegaha dan Peningkatan Kualitas.                                             Kata Kunci: Permukiman, Infrastruktur, Kekumuhan
PENGARUH KAWASAN WISATA BUKIT KASIH KANONANG TERHADAP PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN DAN ASPEK SOSIAL‐EKONOMI MASYARAKAT Ngion, Khinly D; Makarau, Vicky H; Lintong, Steven
SPASIAL Vol 8, No 2 (2021)
Publisher : SPASIAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bukit Kasih termasuk Sebagai salah satu daerah tujuan wisata, kawasan wisata yang bertempat di Kabupaten Minahasa, menjadi salah satu kawasan wisata yang dinilai memiliki potensi dalam memberikan partisipasi dalam pertumbuhan dan pembangunan daerahnya.Tujuan penelitian ini Menganalisis pengaruh Kawasan wisata Bukit Kasih Kanonang terhadap perubahan penggunaan lahan,Menganalisis pengaruh Kawasan wisata Bukit Kasih Kanonang terhadap perubahan Aspek Sosial Masyarakat dan Menganalisis pengaruh Kawasan wisata Bukit Kasih Kanonang terhadap perubahan Aspek Ekonomi Masyarakat. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian deskriptif kuantitatif dengan menggunakan analisis spasial dengan menggunakan aplikasi ArcGIS dan analisis regresi sederhana dengan menggunakan Spps. Bedasarkan hasil analisis dari perubahan penggunaan lahan pada kawasan objek wisata Bukit Kasih Kanonang maka dapat disimpulkan bahwa objek wisata mempengaruhi perubahan penggunaan lahan baik pada kawasan objek wisata tersebut maupun kawasan sekitar objek wisata.Hasil uji Kawasan wisata berpengaruh positif dan signifikan terhadap aspek sosial,dimana saat kawasan wisata naik 1 angka maka aspek sosial meningkat sebesar 0,7% dan berpengaruh positif dan signifikan terhadap aspek ekonomi, dimana saat kawasan wisata naik 1 angka maka aspek ekonomi meningkat sebesar 65,3%.  Kata Kunci: Kawasan Wisata,Perubahan Penggunaan Lahan, Sosial Ekonomi .
ANALISIS DAYA DUKUNG & DAYA TAMPUNG LAHAN DI KECAMATAN GIRIAN KOTA BITUNG UNTUK PENGEMBANGAN PERMUKIMAN Sari, Putri Permata; Makarau, Vicky H; Lakat, Ricky M S
SPASIAL Vol 8, No 1 (2021)
Publisher : SPASIAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Daya dukung lahan merupakan hal penting yang harus dipertimbangkan dalam perencanaan tata ruang wilayah, agar mampu mendukung aktivitas pemanfaatan lahan secara berkelanjutan. perbedaan daya dukung dan daya tampung adalah daya dukung merupakan kemampuan lingkungan untuk mendukung perikehidupan sedangkan daya tampung merupakan kemampuan lingkungan hidup untuk menyerap zat, energy, dan komponen lain. Perkembangan penduduk perkotaan atau wilayah di Indonesia yang sangat pesat sebagai akibat pertumbuhan penduduk maupun akibat urbanisasi telah memberikan indikasi adanya masalah perkotaan yang serius. Oleh karena itu diperlukan analisis mengenai daya dukung dan daya tampung lahan untuk mengetahui ketersediaan lahan efektif untuk mendukung lahan bermasalah yang ada di kecamatan Malalayang Kota Manado. Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif dengan melakukan analisis spasial. Sesuai dengan analisis tersebut, maka dalam menganalisis daya dukung dan daya tampung lahan dilakukan proses overlay atau tumpang tindih peta tematik untuk mengetahui daya dukung dan daya tampung, serta total luasan lahan efektif yang dimiliki tiap kelurahan yang ada di kecamatan Malalayang. Tujuan dari penelitian ini adalah teridentifikasinya pemanfaatan lahan, sebaran fungsi lahan terencana dan tidak terencana dan mengetahui kapasitas dan kemampuan lahan dalam tingkat kelas lahan berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 17 Tahun 2009, serta lahan efektif (daya dukung dan daya tampung) yang dapat direkomendasi untuk difungsikan sebagai kawasan budidaya yang ada di kecamatan Girian. Kata Kunci : Daya Dukung Lahan, Daya Tampung Lahan
EVALUASI PEMANFAATAN TERHADAP KEMAMPUAN LAHAN DI KOTA BITUNG Irjadi, Arif; Rogi, Octavianus H.A.; Makarau, Vicky H
SPASIAL Vol 7, No 3 (2020)
Publisher : SPASIAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam perkembangan Kota, tidak terlepas dari kebutuhan lahan yang akan terus meningkat, yang menyebabkan kondisi fisik alamiah Kota Bitung sejak RTWR Tahun  2013 mengalami perubahan penggunaan lahan hingga saat ini, diketahui pada tahun 2013 aspek fisik alamiah Kota Bitung seluas 30090.02 ha atau 97% dan ditahun 2018 aspek fisik alamiah seluas 29011.91 ha atau 93%, yang mengalami pengurangan lahan fisik alamiah sebesar -1078.11 ha atau -4% aspek alamiah tersebut berupa hutan, padang rumput, rawa, perkebunan dan sungai. Kemampuan lahan merupakan pencerminan kapasitas fisik lingkungan yang dicerminkan oleh keadaan topografi, tanah, hidrologi, dan iklim, serta dinamika yang terjadi khususnya erosi, banjir dan lainnya. Kemampuan lahan menurut peraturan menteri negara lingkungan hidup No 17 tahun 2009 tentang pedoman penentuan daya dukung lingkungan hidup dalam penataan ruang wilayah adalah karakteristik lahan yang mencakup sifat-sifat tanah, topografi, drainase, dan kondisi  lingkungan hidup untuk mendukung kehidupan atau kegiatan pada suatu hamparan lahan. Pemanfaatan Lahan merupakan perwujudan proses interaksi antar komponen lingkungan hidup yaitu antara manusia sebagai komponen biotik, dan lahan sebagai komponen abiotic, Interaksi kedua komponen tersebut berlangsung dengan bervariasi dari tempat ke tempat dan dari waktu ke waktu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi Kemampuan lahan Kota Bitung dan mengevaluasi kesesuaian pemanfaatan lahan kota Bitung terhadap kemampuan lahan Kota Bitung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif eksploratif dan komparatif dengan pendekatan spasial untuk mengetahui daya dukung lahan Kota Bitung. Berdasarkan hasil studi, Bedasarkan hasil analisis Kemampuan Lahan Kota Bitung, dapat diinterpretasikan dalam 5 kelas kemampuan lahan kelas a dan kelas b merupan kawasan yang di peruntukan untuk kawasan lindung  untuk kelas c, d, dan kelas e merupakan kawasan yang di peruntukan untuk kawasan budidaya. Analisis evaluasi kesesuaian pemanfaatan lahan terhadap kemampuan lahan Pemanfaatna lahan menujukan bahwa diinterpretasikan 3 kelas kesesuaian pemanfaatan lahan terhadap kemampuan lahan, kelas sesuai, sesuai bersyarat dan tidak sesuai. Kelas sesuai seluas 70% yang lebih mendominasi di Kota Bitung.Kata Kunci : Kemampuan Lahan, Pemanfaatan Ruang, Pulau Bunaken, Manado