Chrisna Adi Suryono
Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Kandungan Pigmen Fikobiliprotein dan Biomassa Mikroalga Chlorella vulgaris pada media dengan Salinitas Berbeda Ali Djunaedi; Sunaryo Sunaryo; Chrisna Adi Suryono; Adi Santosa
Jurnal Kelautan Tropis Vol 20, No 2 (2017): JURNAL KELAUTAN TROPIS
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (520.938 KB) | DOI: 10.14710/jkt.v20i2.1736

Abstract

Phyobilliprotein (phycocyanin and allophycocyanin) pigments content and biomass of Chlorella vulgarisare affected by salinity related to osmotic pressure and density of media. This study was to determine the effect of salinity on phycobiliproteins pigment contents and biomass of microalgae Chlorella vulgaris. The cultivation used microalgae derived from Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Payau (BBPBAP), Jepara. Research method was the Laboratory study with a Completely Randomized Design (CRD). Consisting of one treatment with five stages of salinity treatments: 20, 25, 30, 35, and 40 ppt and using three times of repetition. Analysis of pigments used UV-Vis spectrophotometric extracted with acetone as the solvent. Harvesting time was when it reached at the stationair phase using flocculation method. The results showed that salinity had the significant effect (p <0.05) on Phycobilliprotein pigment and biomass. The treatments of 35 ppt showed that the highest content of phycocyanin and allophycocyanin pigments 1,4426 mg/gram and 1,254 mg/gram and biomass were 0,648 g/L respectively.  Kandungan pigmen fikobiliprotein (fikosianin dan allofikosianin)dan biomasa Chlorella vulgaris dipengaruhi oleh salinitas yang berkaitan dengan tekanan osmotik dan densitas media. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh salinitas terhadap kandungan pigmen fikobiliproteindan laju pertumbuhan Chlorella vulgaris. Biota uji diperoleh dari Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Payau (BBPBAP), Jepara. Metode penelitian adalah eksperimen laboratoris dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 5 taraf perlakuan salinitas, yaitu: 20, 25, 30, 35, dan 40 ppt dengan pengulangan sebanyak 3 kali. Analisis pigmen dengan metode spektrofotometer UV-Vis yang diekstraksi menggunakan larutan aseton. Pemanenan biomassa pada fase stasioner dengan menggunakan metode flokulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa salinitas berpengaruh nyata (p<0.05) terhadap kandungan pigmen fikobiliprotein dan biomasa Chlorella vulgaris. Perlakuan salinitas 35 ppt menghasilkan kadar pigmen fikosianin dan allofikosianin tertinggi, yaitu 1,4426 mg/gram, dan 1,254 mg/gram dan biomassa tertinggi yaitu 0,648 gr/L. 
Komposisi Makroalga Yang Berasosiasi Di Ekosistem Padang Lamun Pulau Tumpul Lunik, Pulau Rimau Balak Dan Pulau Kandang Balak Selatan, Perairan Lampung Selatan Ita Riniatsih; Munasik Munasik; Chrisna Adi Suryono; Ria Azizah; Retno Hartati; Rudhi Pribadi; Subagiyo Subagiyo
Jurnal Kelautan Tropis Vol 20, No 2 (2017): JURNAL KELAUTAN TROPIS
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (508.656 KB) | DOI: 10.14710/jkt.v20i2.1738

Abstract

Assosiation between macroalga and seagrass ecosystem in South Lampung has been determined.  There were 3 sampling locations, ie. Station 1 (Tumpul Lunik Island), Station 2 (Rimau Balak Island) and Station 3 (Kandang Balak Selatan Island). Observation of macroalga and seagrass were carried out using quadran transect method (0,5 x 0,5 m2) along 100 meter with 10 meter distance berween transect. It is done triplicates. The research showed that there were twelve species macroalgae belong to three families found in seagrass bed. Their distribution were varied. Highest density of macroalga was Halimeda makroloba in habitat of seagrass Enhalus acorides at around Pulau Tempul Lunik Island. The substrat was sand and rubble which support good growth of both species The presence of macroalgae in seagrass bed could be a competitor related to the space for live and nutrient utilization in the waters.    Pengamatan tentang asosiasi antara makroalga di ekosistem padang lamun perairan Lampung Selatan telah dilakukan. Lokasi pengamatan yang terbagi menjadi 3 stasiun, yaitu Stasiun 1 (Pulau Tumpul Lunik), Stasiun 2 (Pulau Rimau Balak) dan Stasiun 3 (Pulau Kandang Balak Selatan). Pengamatan makroalga dan lamun di masing-masing lokasi dilakukan dengan metoda transek kuadran (0,5 x 0,5 m) sepanjang 100 meter dengan jarak pengamatan setiap 10 meter untuk penghitungan dengan kuadran. Pengamatan dilakukan dengan ulangan sebanyak 3 kali garis transek di setiap stasiun pengamatan.  Duabelas jenis makroalga dari 3 Famili telah ditemukan di ekosistem padang lamun dengan sebaran kepadatan makroalga yang beragam. Kepadatan tertinggi makroalga ditemukan pada jenis Halimeda makroloba yang banyak ditemukan tumbuh pada habitat lamun Enhalus acorides di sekitar Pulau Tempul Lunik. Kondisi perairan yang bersubstrat dasar pasir dan pecahan karang sangat mendukung untuk pertumbuhan ke dua jenis vegetasi tersebut. Kehadiran makroalga di ekosistem padang lamun dapat menjadi kompetitor bagi keberadaan dan kondisi  penutupan lamun, terkait dengan persaingan dalam menempati ruang dan pemanfaatan nutrien di perairan.  
Kandungan Pigmen Polar Dan Biomassa Pada Mikroalga Dunaliella Salina Dengan Salinitas Berbeda Ali Djunaedi; Chrisna Adi Suryono; Sardjito Sardjito
Jurnal Kelautan Tropis Vol 20, No 1 (2017): JURNAL KELAUTAN TROPIS
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (315.403 KB) | DOI: 10.14710/jkt.v20i1.1347

Abstract

Polar pigments content and biomass of Dunaliella salina are affected by salinity related to osmotic pressure and density of media. This study was to determine the effect of salinity on pigment contents and dried biomass of microalgae D. salina. The cultivation used microalgae derived from Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Payau (BBPBAP), Jepara. Research method was the Laboratory study with a Completely Randomized Design (CRD). Consisting of one treatment with five stages of salinity treatments: 20 ppt, 25 ppt, 30 ppt, 35 ppt, and 40 ppt and using three times of repetition. Analysis of pigments used UV-Vis spectrophotometric extracted with acetone as the solvent. Harvesting time was when it reached at the stationair phase using flocculation method. The results showed that salinity had the significant effect (P <0.05) on polar pigment and dry biomass. The treatments of 35 ppt showed that the highest content phycocyanin and allophycocyanin pigments were 11.341 mg/gram and 9.644 mg/gram respectively. The highest dry biomass was achieved at 35 ppt salinity treatment at 0.789 gram/L. Kandungan pigmen polar dan biomassa Dunaliella salina dipengaruhi oleh salinitas yang berkaitan dengan tekanan osmotik dan densitas media. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh salinitas terhadap kandungan pigmen polar dan biomassa kering D. salina. Biota uji diperoleh dari Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Payau (BBPBAP), Jepara. Metode penelitian adalah eksperimen laboratoris dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 1 perlakuan dengan 5 taraf perlakuan salinitas, yaitu: 20 ppt, 25 ppt, 30 ppt, 35 ppt, dan 40 ppt dengan pengulangan sebanyak 3 kali. Analisis pigmen dengan metode spektrofotometer UV-Vis yang diekstraksi menggunakan larutan aseton. Pemanenan biomassa pada fase stasioner dengan menggunakan metode flokulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa salinitas berpengaruh terhadap kandungan pigmen dan biomassa kering Dunaliella salina. Perlakuan salinitas 35 ppt menghasilkan kadar pigmen fikosianin dan allofikosianin tertinggi, yaitu 11,341 mg/gram, dan 9,644 mg/gram, serta  menghasilkan biomassa kering tertinggi, yaitu 0,789 gram/L. 
Simpanan Karbon Pada Tegakan Vegetasi Mangrove di Desa Pasar Banggi Rembang Nur Rahmat; Ibnu Pratikto; Chrisna Adi Suryono
Journal of Marine Research Vol 11, No 3 (2022): Journal of Marine Research
Publisher : Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas PerikanJurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jmr.v11i3.35172

Abstract

Vegetasi mangrove mempunyai kemampuan menyerap dan menyimpan gas karbon yang terdapat di atmosfer. Informasi mengenai kandungan karbon pada tegakan mangrove dapat dijadikan data dalam menunjang kegiatan pengelolaan hutan secara berkelanjutan yang dapat berperan dalam pengurangan konsentrasi CO2 di atmosfer untuk upaya mitigasi pemanasan global. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui simpanan karbon pada tegakan mangrove yang berada di Vegetasi Mangrove Pasar Banggi Rembang. Pengambilan data dilakukan pada plot transek ukuran 10x10 di 6 lokasi yang mewakili 3 kelas kerapatan yaitu jarang, sedang dan tinggi. Data yang diambil berupa diameter batang, jenis mangrove, dan jumlah tegakan dalam plot transek. Perhitungan simpanan karbon dilakukan menggunakan rumus alometrik. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan total simpanan karbon pada tegakan Vegetasi Mangrove Pasar Banggi sebesar 4001.37 tonC dengan rata-rata simpanan karbon sebesar 193.47 tonC/Ha. Mangroves have the ability to absorb and stores carbon gas from the atmosphere. Information about carbon storage in mangroves can be used as data to support sustainable forest management activities that can be utilized in reducing CO2 concentrations in the atmosphere to mitigate global warming. This study aims to determine the carbon storage of mangroves in the Mangrove Vegetation on Pasar Banggi Rembang Sampling was carried out on a 10x10 m transect plot in 6 locations representing 3 density classes, that is rare, medium and high. The data taken were diameter at breast height, mangrove species, and total stands in the transect plot. Calculation of carbon storage using the allometric formula. Based on the results of the study, it was found that the total carbon storage in Magrove Vegetation on Pasar Banggi Rembang was 4001.37 tonsC with an average carbon storage of 193.47 tonsC/Ha. 
Simpanan Karbon Pada Tegakan Vegetasi Mangrove di Desa Pasar Banggi Rembang Nur Rahmat; Ibnu Pratikto; Chrisna Adi Suryono
Journal of Marine Research Vol 11, No 3 (2022): Journal of Marine Research
Publisher : Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas PerikanJurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (425.265 KB) | DOI: 10.14710/jmr.v11i3.35172

Abstract

Vegetasi mangrove mempunyai kemampuan menyerap dan menyimpan gas karbon yang terdapat di atmosfer. Informasi mengenai kandungan karbon pada tegakan mangrove dapat dijadikan data dalam menunjang kegiatan pengelolaan hutan secara berkelanjutan yang dapat berperan dalam pengurangan konsentrasi CO2 di atmosfer untuk upaya mitigasi pemanasan global. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui simpanan karbon pada tegakan mangrove yang berada di Vegetasi Mangrove Pasar Banggi Rembang. Pengambilan data dilakukan pada plot transek ukuran 10x10 di 6 lokasi yang mewakili 3 kelas kerapatan yaitu jarang, sedang dan tinggi. Data yang diambil berupa diameter batang, jenis mangrove, dan jumlah tegakan dalam plot transek. Perhitungan simpanan karbon dilakukan menggunakan rumus alometrik. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan total simpanan karbon pada tegakan Vegetasi Mangrove Pasar Banggi sebesar 4001.37 tonC dengan rata-rata simpanan karbon sebesar 193.47 tonC/Ha. Mangroves have the ability to absorb and stores carbon gas from the atmosphere. Information about carbon storage in mangroves can be used as data to support sustainable forest management activities that can be utilized in reducing CO2 concentrations in the atmosphere to mitigate global warming. This study aims to determine the carbon storage of mangroves in the Mangrove Vegetation on Pasar Banggi Rembang Sampling was carried out on a 10x10 m transect plot in 6 locations representing 3 density classes, that is rare, medium and high. The data taken were diameter at breast height, mangrove species, and total stands in the transect plot. Calculation of carbon storage using the allometric formula. Based on the results of the study, it was found that the total carbon storage in Magrove Vegetation on Pasar Banggi Rembang was 4001.37 tonsC with an average carbon storage of 193.47 tonsC/Ha.