Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA RUMAH ADAT PANJALIN PADA MATERI KONSEP DASAR GEOMETRI DI SEKOLAH DASAR Yeni Dwi Kurino; Rahman Rahman
Jurnal Cakrawala Pendas Vol 8, No 1 (2022): January
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jcp.v8i1.3523

Abstract

Budaya dan matematika sangat erat kaitannya salah satunya yaitu rumah adat. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan hasil eksplorasi rumah adat Panjalin di Kabupaten Majalengka pada materi geometri di sekolah dasar. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatf. Sumber data pada penelitian ini menggunakan data hasil wawancara, observasi, dokumentasi, dan kajian literatur. Teknik analisis data yang digunakan menggunakan reduksi data, sajian data, verifikasi, dan penyimpulan. Hasil penelitian mendeskripsikan bahwa dalam arsitektur rumah adat panjalin mengandung konsep matematika (1) bentuk atap rumah berbentuk trapesium, penyangga pada rumah adat tersebut berbentuk balok, (2) bagian atas / langit-langit dalam rumah memiliki unsur persegi, (3) dinding rumah berbentuk persegi panjang, dan (4) bagian penyangga rumah adat panajalin berbentuk balok. Secara umum, konsep geometri yang terdapat dalam rumah adat panjalin dapat dijadikan sebagai alternative sumber belajar matematika khususnya materi geometri berbasis etnomatematika.
MODEL REALISTIC MATHEMATIC EDUCATION PADA PELAJARAN MATEMATIKA DI SEKOLAH DASAR Yeni dwi Kurino
Jurnal Cakrawala Pendas Vol 5, No 2 (2019): July
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jcp.v5i2.1400

Abstract

Pembelajaran matematika merupakan pembelajaran yang  selalu muncul dari Sekolah Dasar samapi Perguruan Tinggi. Dalam prosesnya, Pembelajaran matematika di Sekolah Dasar lebih mengutaman pengetahuan. Namun alangkah baiknya praktik pemahaan konsep matematika itu juga perlu dilakukan saat proses kegiatan belajar mengajar  yaitu dengan menghubungkan konsep matematika dalam kehidupan sehari-hari. Kegiatan pembelajaran yang menghubungan konsep kehidupan sehari-hari itu merupaka salah satu model pembelajaran Realistic Mathematic Education. Dengan model Realistic Mathematic Education Pengetahuan dan kemampuan bukan merupakan hasil transfer ilmu dari seseorang ke orang lain dalam hal ini guru ke siswa, akan tetapi pengetahuan dan kemampuan dibentuk sendiri oleh siswa melalui pengalaman nyata dengan mengaitkan pengetahuan yang telah dimilikinya. Dalam pembelajaran matematika di sekolah dasar tentunya juga harus mengutamakan pengalaman, sehingga mau tidak mau harus melibatkan siswa secara aktif. Maksudnya bahwa walaupun kamu berpikir telah mengetahui sesuatu, kamu tidak akan memiliki kepastian tentang hal tersebut sampai kamu mencoba melakukannya sendiri. Dengan begitu akan terjadi komunikasi efektif dua arah antara siswa dan guru, dimana dampak pengiringnya siswa dapat mengembangkan berpikir matematiknya. Kata kunci : Realistic Mathematic Education, pembelajaran matematika
Model Inquiry Berbasis Jelajah Alam Sekitar untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SD Yuyun Dwi Haryanti; Yeni Dwi Kurino; Ujiati Cahyaningsih
Teknodika Vol 18, No 1 (2020): Teknodika
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (795.182 KB) | DOI: 10.20961/teknodika.v18i1.34962

Abstract

Student learning outcomes are still low which have not been developed optimally in the learning process. Learning still emphasizes the cognitive realm while the affective and psychomotor domains of students are ruled out. The purpose of this study was to improve learning outcomes including the cognitive, affective, and psychomotor domains of fifth grade students at elementary school of Sukarajakulon IV. This research is a Class Action Research covering the steps: planning, implementing, observing, and reflecting. Data collection techniques used were tests, observations, and documentation. Data were analyzed descriptively quantitative and qualitative. In the initial conditions students' mastery learning only reached 30%, the first cycle of student learning completeness increased to 75%, and the second cycle of student learning completeness reached 95%. The results of the study show that through Inquiry Model Based on Roaming Nature around can significantly improve student learning outcomes.
MODEL GROUP INVESTIGATION BERBANTUAN MEDIA REALIA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR Yuyun Dwi Haryanti; Yeni Dwi Kurino; Mila Rusmawati
ELEMENTARY SCHOOL JOURNAL PGSD FIP UNIMED Vol 9, No 2 (2019): ELEMENTARY SCHOOL JOURNAL PGSD FIP UNIMED
Publisher : FIP Unimed

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/esjpgsd.v9i2.14319

Abstract

ABSTRACTThe implementation of science learning in the fifth grade of Sindangwangi I Elementary School is conventional in order to have an impact on the low student learning outcomes. This study aims to improve student learning outcomes through a group investigation model assisted by media realia. Class action research includes four steps, namely planning, implementation, observation, and reflection. The techniques used in data collection are tests, observations, and documentation then analyzed quantitatively and qualitatively. The results of the study that the learning outcomes in the pre-cycle reached 24%, Cycle I was 52%, and the second cycle was 86%. Based on the results of the study that the use of the model group investigation assisted by media realia can significantly improve student learning outcomes by 62%. Keywords: Group Investigation, Media Realia, Learning Outcomes  ABSTRAKImplementasi pembelajaran IPA di kelas V SDN Sindangwangi I bersifat konvensional sehingga berdampak rendahnya hasil belajar siswa. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa melalui model group investigation berbantuan media realia. Penelitian tindakan kelas meliputi empat langkah yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data adalah tes, observasi, dan dokumentasi kemudian dianalisis secara kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian bahwa hasil belajar pada pra siklus mencapai 24%, Siklus I sebesar 52%, dan siklus II sebesar 86%. Berdasarkan hasil penelitian bahwa penggunaan model group investigation berbantuan media realia dapat meningkatkan hasil belajar siswa secara signifikan sebesar 62%.   Kata Kunci: Group Investigation, Media Realia, Hasil Belajar
Pengaruh Model Pembelajaran Predict-Observe-Explain Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Ani Rosidah; Yeni Dwi Kurino
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 3 No. 2 (2021): JPDK
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (163.476 KB) | DOI: 10.31004/jpdk.v3i2.1917

Abstract

Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui keefektifan model pembelajaran POE terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa antara pembelajaran yang menggunakan model POE dengan pembelajaran yang menggunakan model konvensional dalam pembelajaran IPA materi Cahaya dan Sifat-sifatnya. Desain penelitian ini menggunakan Quasi Experimental Design dengan bentuk Nonequivalent Control Group Design. Populasi dalam penelitian ini yaitu siswa kelas V-A dan V-B SD Negeri Cijati yang berjumlah 54 siswa.Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini yaitu probability sampling dengan metode simple random sampling. Berdasarkan hasil uji hipotesis data kemampuan berpikir kreatif siswa dengan perhitungan menggunakan uji hipotesis komparatif dua sampelin dependen diperoleh nilai signifikansi pada kolom Equalvariances assumed sig. (2-tailed)sebesar 0,014. Nilai signifikansi tersebut kurang dari 0,05 (0,014 < 0,05), sehingga Ha diterima dan Ho ditolak, atau kemampuan berpikir kreatif siswa dengan penerapan model POE lebih tinggi dari pada kemampuan berpikir kreatif siswa dengan penerapan model pembelajaran konvensional. Jadi dapat disimpulkan bahwa, penerapan model POE terbukti efektif terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa pada pembelajaran IPA materi cahaya dan sifat-sifatnya.
IMPLEMENTASI MODEL PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN MATEMATIS SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SEKOLAH DASAR Yeni dwi Kurino; Ujiati Cahyaningsih
Jurnal THEOREMS (The Original Research of Mathematics) Vol 5, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (360.384 KB) | DOI: 10.31949/th.v5i1.2260

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya pemahaman matematis siswa kelas IV SDN Munjul II khususnya pada mata pelajaran matematika materi pecahan biasa. Berdasarkan hasil observasi hanya 3 orang siswa dari 26 orang siswa yang memperoleh nilai ulangan di atas / sama dengan KKM 70. Persentase ketuntasan belajar hanya mencapai 15,11%. Maka penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman matematis siswa pada mata pelajaran matematika materi pecahan biasa di kelas IV SDN munjul II melalui penggunaan model Problem Based Learning (PBL). Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas dimana peneliti bekerjasama dengan guru kelas IV SDN Munjul II sebagai observer. Subjek penelitian adalah siswa kelas IV SDN Munjul II sebanyak 26 siswa yang terdiri dari 8 siswa laki-laki dan 18 siswa perempuan. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui tes (tes evaluasi) dan non tes (observasi dan dokumentasi). Teknik analisis data yang digunakan yaitu deskriptif kuantitatif untuk menganalisis hasil tes evaluasi dan analisis deskriptif kualitatif untuk menganalisis hasil observasi. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus dengan setiap siklusnya terdiri dari empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan pemahaman matematis siswa dari sebelum pemberian tindakan hingga siklus II. Ketuntasan individu sebelum pemberian tindakan yaitu 3 orang siswa dengan ketuntasan klasikal mencapai 15,11% dan nilai rata-rata yang diperoleh 57,11. Kemudian pada siklus I diperoleh ketuntasan individu sebanyak 10 orang siswa dengan rata-rata nilai 69,58 dan ketuntasan belajar klasikal 38,,47%. Pada siklus II ketuntasan individu meningkat menjadi 22 orang siswa dengan rata-rata nilai 81,89 dan ketuntasan belajar klasikal meningkat menjadi 85%. Berdasarkan hasil yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa penggunaan model Problem Based Learning (PBL) dapat meningkatkan pemahaman matematis siswa pada mata pelajaran matematika materi pecahan biasa di kelas IV SDN Munjul II Kecamatan Majalengka Kabupaten Majalengka Tahun Ajaran 2019/2020. Saran bagi semua pihak yang terkait agar hasil penelitian ini bisa dimanfaatkan dan dikembangkan lagi untuk kesempurnaan.
SYSTEMATIC LITERATUR REVIEW : ETHNOMATHEMATIC DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA Erik Santoso; Yeni Dwi Kurino
Jurnal THEOREMS (The Original Research of Mathematics) Vol 6, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/th.v6i1.3231

Abstract

Budaya yang berkembang di dalam masyarakat dapat menjadi bahan di dalam pembelajaran matematika. Artikel ilmiah ini disusun dengan metode Systematic Literatur Review (SLR). SLR merupakan metode dalam rangka mengidentifikasi, mengkaji, serta menyimpulkan beberapa penelitian terkait dengan tema yang dibahas. Tema yang dibahas adalah mengenai Ethnomathematics di dalam pembelajaran matematika. Hasil review artikel bahwa etnomatematik menjadi kajian yang bisa diterapkan dalam pembelajaran matematika. Hal ini dari penelitian-penelitian bahwa etnomatematik dapat meningkatkan kemampuan siswa. Beberapa ragam budaya yang bisa ditampilkan dalam etnomatematika seperti permainan tradisional, bentuk bangunan sampai dengan aktivitas dari kampung adat.
Statistical Literacy of Pre-Service Islamic Religious Education Teachers Dede Salim Nahdi; Nurudin Araniri; Mohamad Gilar Jatisunda; Yeni Dwi Kurino; Ujiati Cahyaningsih
Jurnal Cendekia : Jurnal Pendidikan Matematika Vol 5 No 2 (2021): Jurnal Cendekia: Jurnal Pendidikan Matematika: Volume 5 Nomor 2, In press
Publisher : Mathematics Education Study Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cendekia.v5i2.494

Abstract

Statistik dalam pendidikan berguna untuk memecahkan masalah yang dihadapi guru dalam kegiatan pembelajaran di kelas, seperti mengumpulkan data hasil tes, mengolahnya, dan menyajikannya dalam buku raport. Oleh karena itu, calon guru perlu memiliki keterampilan literasi statistik yang baik. Namun, banyak calon guru masih kesulitan memahaminya, terutama mereka yang tidak memiliki latar belakang keterampilan matematika yang baik. Kondisi ini terjadi pada calon guru di jurusan Pendidikan Agama Islam. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan literasi statistika calon guru di Jurusan Pendidikan Agama Islam berdasarkan indikator literasi statistika. Penelitian ini diharapkan dapat mendeskripsikan keterampilan literasi statistika mahasiswa sehingga dapat digunakan sebagai bahan penelitian selanjutnya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Subjek dalam penelitian ini adalah 32 siswa. Pengumpulan data dilakukan dengan memberikan tes literasi statistik. Hasil penelitian menunjukkan 81,25% siswa mampu memahami data statistik yang ditampilkan dalam bentuk diagram garis; 87,50% siswa dapat menyajikan data dalam diagram yang sesuai, dan hanya 37,50% siswa yang mampu menginterpretasikan data dari kasus yang diberikan.
EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA RUMAH ADAT PANJALIN PADA MATERI KONSEP DASAR GEOMETRI DI SEKOLAH DASAR Yeni Dwi Kurino; Rahman Rahman
Jurnal Cakrawala Pendas Vol. 8 No. 1 (2022)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (297.857 KB) | DOI: 10.31949/jcp.v8i1.1937

Abstract

Budaya dan matematika sangat erat kaitannya salah satunya yaitu rumah adat. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan hasil eksplorasi rumah adat Panjalin di Kabupaten Majalengka pada materi geometri di sekolah dasar. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatf. Sumber data pada penelitian ini menggunakan data hasil wawancara, observasi, dokumentasi, dan kajian literatur. Teknik analisis data yang digunakan menggunakan reduksi data, sajian data, verifikasi, dan penyimpulan. Hasil penelitian mendeskripsikan bahwa dalam arsitektur rumah adat panjalin mengandung konsep matematika (1) bentuk atap rumah berbentuk trapesium, penyangga pada rumah adat tersebut berbentuk balok, (2) bagian atas / langit-langit dalam rumah memiliki unsur persegi, (3) dinding rumah berbentuk persegi panjang, dan (4) bagian penyangga rumah adat panajalin berbentuk balok. Secara umum, konsep geometri yang terdapat dalam rumah adat panjalin dapat dijadikan sebagai alternative sumber belajar matematika khususnya materi geometri berbasis etnomatematika.
Improving the Critical Thinking Skills of Elementary School Students through Problem Based Learning and Inquiry Models in Social Science Learning Yuyun Dwi Haryanti; Sapriya Sapriya; Johar Permana; Erna Wulan Syaodih; Yeni Dwi Kurino
Al Ibtida: Jurnal Pendidikan Guru MI Vol 9, No 2 (2022): October 2022
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/al.ibtida.snj.v9i2.10485

Abstract

AbstractThe critical thinking skills are an important component to be instilled in elementary schools. The purpose of this study was to test the critical thinking skills of fifth grade students elementary school through the Problem Based Learning model and the Inquiry model based on the interest in learning social science using authentic assessments. Employing a quasi-experiment with Pretest-Posttest Control Group Design, this study involved 49 fifth grade elementary school students in two classes. A total of 24 students in the experimental class A learned using the Problem Based Learning (PBL) model, whereas 25 students in the experimental class B learned using the Inquiry model. The data were collected using description tests and questionnaires. The test was based on the level of reliability of 0.551, while the questionnaire with reliability of 0.893 was tested using ANOVA. The results of the study revealed that the implementation of the PBL model in social science learning was quite effective in improving critical thinking skills compared to the Inquiry model. The highest critical thinking ability was in students who had high learning interest in social science learning. This research contributed differently to the improvement of the social science learning process to acquire one of the 21st century thinking skills.Keywords: problem-based learning model, inquiry model, critical thinking.Abstrak Kemampuan berpikir kritis merupakan komponen penting yang perlu ditanamkan di sekolah dasar. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji kemampuan berpikir kritis siswa kelas V sekolah dasar melalui model Problem Based Learning (PBL) dan model Inquiry berdasarkan minat belajar mata pelajaran IPS dengan menggunakan penilaian autentik. Menggunakan eksperimen semu dengan Pretest-Posttest Control Group Design, penelitian ini melibatkan 49 siswa kelas V sekolah dasar. Sebanyak 24 siswa di kelas eksperimen A belajar dengan model Problem Based Learning, sedangkan 25 siswa pada kelas eksperimen B belajar dengan model Inquiry. Data dikumpulkan dengan menggunakan tes deskripsi dan kuesioner. Pengujian didasarkan pada tingkat reliabilitas 0,551, sedangkan kuesioner dengan reliabilitas 0,893 diuji menggunakan ANOVA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model PBL dalam pembelajaran IPS cukup efektif dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis dibandingkan dengan model Inquiry. Kemampuan berpikir kritis tertinggi terdapat pada siswa yang memiliki minat belajar yang tinggi pada pembelajaran IPS. Penelitian ini memberikan kontribusi yang berbeda terhadap peningkatan proses pembelajaran IPS untuk memperoleh salah satu keterampilan berpikir abad 21.Kata kunci: model PBL, model inquiry, berpikir kritis.